Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN SENAM HAMIL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS

TIDUR PADA KELUARGA TN. X DENGAN IBU HAMIL TRIMESTER


KE TIGA DI SEMONDO, GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN

Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi
jenjang pendidikan DIII Keperawatan

NAMA:
KANIA YULIANA DEWI
A01401911

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
2016/2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kualitas tidur yang kurang pada ibu hamil akan mempengaruhi kesehatan
pada ibu serta janin yang ada dalam kandungan. Hal tersebut terjadi karena
perubahan-perubahan yang dialami ibu hamil. Seiring dengan bertambahnya
usia kehamilan keluhan yang diakibatkan oleh pembesaran perut, perubahan
anatomis dan perubahan hormonal akan menyebabkan munculnya keluhan-
keluhan pada ibu hamil (Vankatashihah, 2009).
Kehamilan merupakan proses alami yang akan membuat perubahan baik
fisik maupun psikologis. Perubahan kondisi fisik dan emosional yang
kompleks, memerlukan adaptasi terhadap proses kehamilan yang terjadi.
Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, di mana trimester kesatu berlangsung
dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga minggu
ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40)
(Sarwono, 2013).
Selama kehamilan kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis
dan emosional. Perubahan fisik dan emosional yang kompleks, memerlukan
adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang
terjadi (Mansur, 2009: 134). Menurut hasil penelitian Astria (2009) sejak saat
hamil, ibu sudah mengalami kecemasan. Kecemasan meningkat menjelang
persalinan terutama pada trimester III. Pada ibu hamil trimester III umumnya
mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan (52.5%) dan sisanya
tidak mengalami kecemasan (47.5%).
Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2015 jumlah wanita hamil di
Indonesia 5.382.779 jiwa. Berdasarkan profil kesehatan jawa tengah tahun
2015 jumlah wanita hamil di provinsi Jawa Tengah 612.292 jiwa.
Berdasarkan profil kesehatan kabupaten kebumen tahun 2015 jumlah wanita
hamil di kebumen 201 jiwa.
keluhan-keluhan bagi ibu hamil trimester ke tiga diantaranya adalah nyeri
punggung bawah, sesak napas, varises, haemorrhoid, gangguan tidur,
diastasis recti, nyeri pelvis dan lain - lain. Gangguan tidur yang sering dialami
wanita hamil, pada trimester tiga lebih tinggi, karena adanya
ketidaknyamanan seperti nyeri pinggang banyak buang air kecil, dan spontan
bangun dari tidur (Komalasari, 2014).
Gangguan tidur adalah salah satu gejala depresi yang termuat dalam
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV (DSM-IV).
Fisiologi tidur yang normal terdiri dari 4 tahap yaitu tahap 1, 2, 3, dan 4 yang
berlangsung berulang-ulang. Kemudian pada tahap 1 selanjutnya orang
mengalami fase Rapid Eye Movement (REM), fase terjadinya mimpi. Orang
depresi mengalami gangguan pada tahap-tahap tidur ini. Etiologi depresi yang
mendukung hubungannya dengan gangguan tidur adalah teori 3 terganggunya
neurotransmitter serotonin dan gangguan regulasi hormon
CorticalHypothalamic-Pituitary-Adrenal Cortical Axis (CHPA).
Penelitian yang dilakukan University of Pittsburgh School of Medicine
menunjukkan, kualitas dan kuantitas tidur yang buruk akan mengganggu
proses kekebalan tubuh, sehingga kemampuan tubuh untuk menangkal
penyakit pun akan berkurang. Hal ini akan memperbesar risiko berat bayi lahir
rendah dan beberapa komplikasi kesehatan lain.Gangguan tidur menimbulkan
depresi dan stres yang berpengaruh pada janin yang dikandungnya. Stres
ringan menyebabkan janin mengalami peningkatan denyut jantung, tetapi stres
yang berat dan lama akan membuat janin menjadi hiperaktif. Akibat lanjut
dari gangguan tidur ini adalah depresi dan bayi yang dilahirkan memiliki
sedikit waktu tidur yang dalam (Field T, 2007).
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesulitan tidur ini
antara lain dengan olahraga, mengkonsumsi obat-obatan yang aman bagi ibu
hamil, hipnoterapi, edukasi tidur (sleeping education) dan latihan relaksasi
(Hegard, 2010). Olahraga yang diperuntukkan bagi ibu hamil adalah olahraga
yang aman bagi kehamilannya. Olahraga ini bisa bersifat individual seperti
jalan-jalan pagi hari atau olahraga yang bersifat kelompok seperti senam
hamil. Jenis olahraga yang paling sesuai untuk ibu hamil adalah senam hamil
(Roosytasari, 2009). Pengelolaan askep keluarga dengan ibu hamil untuk
meningkatkan kesehatan ibu hamil yang ada di keluarga. Memberikan
implementasi sesuai dengan intervensi yang sudah di buat seperti memberikan
penyuluhan kesehataan atau suatu tindakan keperawatan.
Senam hamil merupakan salah satu pelayanan prenatal yang dapat
memutuskan siklus kecemasan dan meningkatkan rasa nyaman ibu hamil
ketika tidur dan istirahat. Senam hamil merupakan suatu bentuk olahraga atau
latihan yang terstruktur. Senam hamil mempunyai manfaat: 1) Meningkatkan
sirkulasi dan kebugaran kardiovaskuler, 2) Meningkatkan kesadaran dan
kendali pernafasan, 3) Meningkatkan kesadaran postur tubuh, 4) Menguatkan
kelompok otot khusus, 5) Meningkatkan ketahanan stamina, 6) Mengurangi
keletihan dan meningkatkan kualitas tidur, 7) Meningkatkan kesejahteraan
psikologis, 8) Mengurangi stress dan kecemasan, 9) Meningkatkan interaksi
sosial (Brayshaw, 2008).
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa senam hamil sangat
membantu mengatasi gangguan tidur ibu selama kehamilan melalui
gerakangerakan dan latihan pernafasan dalam senam hamil. Salah satu
manfaat senam hamil diantaranya yakni untuk meningkatkan durasi tidur ibu
hamil. Bila ibu hamil melakukan latihan tersebut dengan rutin dan benar akan
terasa efek relaksasi pada ibu hamil yang berguna untuk mengatasi kecemasan
dan ketegangan. Latihan relaksasi secara fisiologis akan menimbulkan efek
relaks yang melibatkan syaraf parasimpatis dalam sistem syaraf pusat. Dimana
salah satu fungsi syaraf parasimpatis ini adalah menurunkan produksi
hormone adrenalin atau epinefrin (hormone stress) dan meningkatkan skresi
hormone noradrenalin atau norepinefrin (hormone relaks) sehingga terjadi
penurunan kecemasan serta ketegangan pada ibu hamil yang mengakibatkan
ibu hamil menjadi lebih relaks dan tenang (Wahyuni, 2013).
Setelah dilakukan senam hamil diharapkan gangguan tidur yang sering
dialami wanita hamil, pada trimester tiga teratasi, dengan senam hamil dapat
memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot otot dinding perut, otot
otot panggul, ilagament dan jaringan serta fasia yang berperan dalam
mekanisme persalinan dan juga dapat mengurangi kecemasan dan
meningkatkan kesiapan untuk melahirkan. Sehingga dapat meningkatkan
durasi tidur pada wanita hamil trimester ke tiga.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan keperawatan dengan pemberian senam hamil dapat
meningkatkan kualitas tidur pada kehamilan trimester ke tiga di keluarga
Tn. X Desa Semondo, Gombong.

C. Tujuan Prosedur Keperawatan


1. Tujuan Umum
Menggambarkan asuhan keperawatan dengan pemberian senam hamil
dalam meningkatkan kualitas tidur ibu hamil trimester ke tiga di Desa
Semondo, Gombong.
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui apakah ibu hamil di keluarga Tn. X Desa Semondo,
Gombong sudah dapat menerapkan senam hamil.
b) Melihat kualitas tidur ibu hamil di keluarga Tn. X Desa Semondo,
Gombong sebelum melakukan senam hamil.
c) Melihat kualitas ibu hamil di keluarga Tn. X Desa Semondo,
Gombong setelah dilakukan senam hamil.

D. Manfaat Prosedur Keperawatan


1. Keluarga
Meningkatkan pengetahuan keluarga dalam meningkatkan kualitas tidur
ibu hamil trimester ke tiga melalui senam hamil.
2. Ibu hamil
Menerapkan senam hamil dalam meningkatkan kualitas tidur ibu hamil
trimester ke tiga.
3. Institusi
Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan
dalam meningkatkan kualitas tidur ibu hamil trimester ke tiga melalui
senam hamil.
4. Penulis
Memperoleh pengalaman dalam mengimplementasikan prosedur senam
hamil pada asuhan keperawatan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai