Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Bidan Midwife Journal Volume 1, No.

1, Januari 2015 pISSN 2477-3441


eISSN 2477-345X

PENGARUH PEMBERIAN HEALTH EDUCATION (HE) TERHADAP


PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU DALAM MELAKUKAN
KANGAROO MOTHER CARE (KMC) DI WILAYAH KERJA
UPTD PUSKESMAS JATIWANGI KABUPATEN MAJALENGKA

Nora Fitri1, Ruri Yuni Astari2


1
Mahasiswa STIKes YPIB Majalengka, Jl.Gerakan Koperasi No 003 Majalengka 45411 Indonesia, 2 Dosen STIKes YPIB
Majalengka, Jl. Gerakan Koperasi No 003 Majalengka 45411 Indonesia

ABSTRAK
Perawatan dengan metode kanguru merupakan cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan bayi yang paling mendasar
yaitu kehangatan, air susu ibu, perlindungan dari infeksi, stimulasi, keselamatan dan kasih sayang. Hasil menunjukkan masih
terdapat 60% ibu di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jatiwangi yang belum mengetahui bahwa metode kanguru merupakan
salah satu cara untuk menjaga kehangatan pada bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Health
Education (HE) terhadap peningkatan pengetahuan ibu dalam melakukan Kangaroo Mother Care (KMC) di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Jatiwangi Kabupaten Majalengka tahun 2015. Desain penelitian menggunakan rancangan eksperimen
semu (quasi eksperimen design) dengan pendekatan menggunakan one group pre test-post test design yaitu mengukur
sebelum dan sesudah diberikan suatu tindakan. Jumlah sampel sebanyak 31 ibu hamil yang berkunjung ke UPTD Puskesmas
Jatiwangi Kabupaten Majalengka pada bulan April 2015 dengan kriteria inklusi pernah memeriksakan kehamilan ke
Puskesmas Jatiwangi dan tercatat dengan lengkap serta dapat berkomunikasi dan bersedia menjadi responden. Pengambilan
sampel dilakukan menggunakan teknik accidental sampling. Analisis data terdiri dari analisis univariat dengan
menggunakan distribusi frekuensi relatif dan analisis bivariat menggunakan uji T-berpasangan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan ibu tentang Kangaroo Mother Care sebelum pemberian Health Education
adalah cukup yaitu sebesar 71,0% dengan rata-rata 64,8% dan sesudah pemberian Health Education adalah baik yaitu
sebesar 71,0% dengan rata-rata 80,8%. Ada pengaruh pemberian Health Education terhadap peningkatan pengetahuan ibu
dalam melakukan Kangaroo Mother Care di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jatiwangi Kabupaten Majalengka Tahun 2015
(p value = 0,0001). Perlunya petugas kesehatan lebih meningkatkan lagi kegiatan pemberian pendidikan kesehatan pada ibu
hamil khususnya tentang metode kanguru untuk membekali ibu merawat bayinya setelah lahir.
Kata Kunci : Health Education, Kangaroo Mother Care, Pengetahuan

INFLUENCE GIVING OF HEALTH EDUCATION ( HE ) TO IMPROVEMENT OF


KNOWLEDGE IN DOING KANGAROO MOTHER CARE ( KMC )
IN AREAS OF WORK UPTD HEALTH
DISTRICT JATIWANGI MAJALENGKA

ABSTRACT
Kangaroo Caring method is an effective way to meet the most basic needs of infants such as warmth, breastfeeding,
protection from infection, stimulation, safety and love. From the previous studys results showed that there were 60% of
women in the working area of Jatiwangi Public Health Center who did not know that kangaroo method was one way to keep
the babys warmth. This study was aimed to determine the impact of Health Education (HE) to increase the knowledge of
mothers on Kangaroo Mother Care (KMC) in the working area of Jatiwangi Public Health Center Majalengka District
2015. The study design was quasi-experimental design by using the approach of one group pretest-posttest design that
measured knowledge before and after an action. The total samples were 31 pregnant women who visited Jatiwangi Public
Health Center UPTD Majalengka District in April 2015 with the inclusion criteria of those who had ever controlled their
pregnancy at Jatiwangi Public Health Center and the data were fully recorded, could communicate well and were ready to
become respondents. The sampling process was conducted by using accidental sampling technique. Data analysis was were
consisted of univariate and bevariate analysis using the relative frequency distribution and bivariate analysis using paired
T-test. The study results showed that the majority of mothers' knowledge on Kangaroo Mother Care before the
administration of Health Education was in moderate catagory that was equal to 71.0% with a mean of 64,8% and after the
administration of Health Education was in good catagory that was equal to 71.0% with a mean of 80,8 %. There was a
significant impact of Health Education towards the increased of mothers knowledge on Kangaroo Mother Care in the
working area of Jatiwangi Public Health Center UPTD Majalengka District in 2015 (p value = 0.0001).There is a need for
health care workers to further enhance the provision of health education activities for pregnant women in particular about
the kangaroo method to provide them in caring for the baby after birth.
Key Words : Health Education, Kangaroo Mother Care, Knowldge

www.jurnal.ibijabar.org 1
Jurnal Bidan Midwife Journal Volume 1, No. 1, Januari 2015 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

PENDAHULUAN ibunya adalah Perawatan Metode Kanguru


atau PMK ( Deswita, Besral, Rustina 2011)
Pembangunan kesehatan di Indonesia Metode pemberian kehangatan pada bayi
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran oleh ibu yang dikenal dengan sebutan metode
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi Perawatan Metode Kanguru (PMK) atau
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan Kangaroo Mother Care (KMC) dengan cara
yang optimal. Derajat kesehatan salah satunya skin to skin contact (kontak kulit bayi
digambarkan dari AKB (Angka Kematian langsung kepada ibu atau pengganti ibu)
Bayi). Menurut WHO (2009) ditemukan angka sehingga dapat meningkatkan kelangsungan
kematian pada neonatal terjadi selama minggu hidup bayi terutama yang mengalami BBLR
pertama kehidupan, dan terjadi kematian (Berat Badan Lahir Rendah) atau premature
antara 25%-45% dalam 24 jam pertama. maupun yang aterm (Sulistyawati, 2009).
Penyebab utama dari kematian bayi adalah Perawatan dengan metode kanguru
adalah prematur dan berat badan lahir rendah, merupakan cara yang efektif untuk memenuhi
infeksi, asfiksia (kekurangan oksigen saat kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu
lahir) serta trauma lahir. Hal ini menyebabkan kehangatan, air susu ibu, perlindungan dari
hampir 80% kematian terjadi pada usia ini. infeksi, stimulasi, keselamatan dan kasih
AKB di Indonesia masih tinggi yaitu sebesar sayang. Metode ini merupakan salah satu
34 per 1.000 KH pada tahun 2007 dan pada teknologi tepat guna yang sederhana, murah
tahun 2012 menjadi 32 per 1.000 KH, dan sangat dianjurkan untuk perawatan BBLR.
sedangkan target MDGs 2015 sebesar 23 per Metode kanguru tidak hanya sekedar
1.000 KH (Kementrian Kesehatan RI, 2014). menggantikan peran inkubator, namun juga
Sementara AKB di Propinsi Jawa Barat memberikan berbagai keuntungan yang tidak
mengalami kenaikan yaitu pada tahun 2012 dapat diberikan inkubator. Dibandingkan
sebesar 28 per 1.000 kelahiran hidup, dengan perawatan konvensional, perawatan
sementara pada tahun 2009 sebesar 6,7 per dengan metode kanguru terbukti dapat
1.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan menurunkan kejadian infeksi, penyakit berat,
Propinsi Jawa Barat, 2013). masalah menyusui dan ketidakpuasan ibu serta
Salah satu upaya untuk mencegah meningkatkan hubungan antara ibu dengan
kematian pada bayi yaitu dengan memberikan bayi (Departemen Kesehatan, 2008).
perawatan pada bayi baru lahir dengan baik. Istilah perawatan metode kanguru diambil
Perawatan pada bayi baru lahir sangat penting dari pengamatan pada kanguru yang memiliki
terutama pada masa-masa awal kelahirannya, kantung pada perutnya, yang berfungsi untuk
hal ini dikarenakan bayi masih dalam proses melindungi bayinya yang memberikan
beradaptasi dengan lingkungan. Bayi yang kenyamanan yang sangat esensial bagi
tidak mendapatkan perawatan dengan baik pertumbuhan bayinya. Di dalam kantung ibu,
lebih mudah mengalami gangguan atau bayi kanguru dapat merasakan kehangatan,
penyakit seperti hipotermi. Keadaan hipotermi mendapat makanan (susu), kenyamanan,
ini dapat diatasi dengan suatu metode stimulasi dan perlindungan. Bayi di bawa
pemberian kehangatan pada bayi oleh ibu yang kemana saja tanpa interupsi (PERINASIA
dikenal dengan sebutan metode Perawatan 2003)
Metode Kanguru (PMK) atau Kangaroo Kemampuan ibu melakukan perawatan
Mother Care (KMC) (Suririnah, 2009). pada bayinya dengan metode kanguru
Bentuk intervensi yang dilakukan merupakan kunci keberhasilan dari metode ini.
selama ini adalah berupa perawatan dengan Untuk itu pemberian informasi pendidikan
inkubator dimana memerlukan biaya yang kesehatan atau Health Education (HE) pada
tinggi. Perawatan bayi dalam inkubator ibu tentang Kangaroo Mother Care (KMC)
menyebabkan adanya pemisahan ibu dengan perlu diberikan. agar ibu hamil dapat
bayi baru lahir. Kondisi ini merupakan salah memahami kondisi yang sedang dihadapinya
satu penyebab timbulnya kurang percaya diri dan mempunyai bekal pengetahuan untuk
dalam merawat bayinya. memberikan perawatan pada bayinya setelah
Sebuah inovasi baru dalam perawatan lahir.
bayi baru lahir yang mendekatkan bayi dan

www.jurnal.ibijabar.org 2
Jurnal Bidan Midwife Journal Volume 1, No. 1, Januari 2015 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

Pemberian pendidikan kesehatan atau Berdasarkan uraian sebelumnya bahwa


health education adalah suatu bentuk salah satu faktor untuk meningkatkan
wawancara untuk membantu orang lain pengetahuan ibu dalam melakukan Kangaroo
memperoleh pengertian yang lebih baik Mother Care (KMC) adalah melalui
mengenai dirinya dalam mengatasi pemberian Health Education (HE). Health
permasalahan yang sedang dihadapinya dan Education (HE) dalam penelitian ini
membantu klien meningkatkan pengetahuan merupakan perlakuan yang akan diberikan
dan kemampuan sebagai pencegahan terhadap pada responden. Berdasarkan hal tersebut
masalah yang berkaitan dengan masalah maka desain dalam penelitian ini adalah:
kebidanan (Wulandari, 2009). Health
education akan berimbas ke sikap dan perilaku (O1) (O2)
X
seseorang baik yang dilakukan secara sadar
maupun tidak sadar (Green, 1980)
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Diagram 1 Model Penelitian
Kabupaten Majalengka pada tahun 2012 Keterangan :
X : Perlakuan (Health Education/HE)
Angka Kematian Bayi di Kabupaten
O1 : Pengamatan sebelum perlakuan
Majalengka sebanyak 299 kasus sedangkan O2 : Pengamatan sesudah perlakuan
pada tahun 2013 Angka Kematian Bayi
sebanyak 247 kasus, terjadi penurunan kasus Variabel dalam penelitian adalah Health
sebesar 0,52%. Adapun puskesmas di Education (HE) sebagai variabel independen
Kabupaten Majalengka pada tahun 2013 dan pengetahuan ibu dalam melakukan
dengan Angka Kematian Bayi paling tinggi Kangaroo Mother Care (KMC) sebagai
terdapat di Puskesmas Jatiwangi yaitu variabel dependen. Sampel dalam penelitian
sebanyak 19 kasus (Dinas Kesehatan ini adalah 31 ibu hamil yang berkunjung ke
Kabupaten Majalengka, 2013). UPTD Puskesmas Jatiwangi Kabupaten
Menurut hasil studi pendahuluan yang Majalengka pada bulan April 2015 dengan
dilakukan peneliti pada tanggal 24-27 Oktober kriteria inklusi pernah memeriksakan
2014 di wilayah kerja UPTD Puskesmas kehamilan ke Puskesmas Jatiwangi dan
Jatiwangi, diketahui bahwa dari 20 orang ibu tercatat dengan lengkap serta dapat
hamil sebanyak 12 (60%) belum mengetahui berkomunikasi dan bersedia menjadi
bahwa Perawatan Metode Kanguru merupakan responden. Pengambilan sampel dilakukan
salah satu cara untuk menjaga kehangatan menggunakan teknik accidental sampling.
pada bayi dan sebanyak 8 (40%) menyatakan Langkah pertama adalah mencari dan
pernah mendapatkan informasi tentang menemukan ibu hamil yang melakukan
Perawatan Metode Kanguru. kunjungan ke Puskesmas Jatiwangi, kemudian
Berdasarkan hal tersebut maka penulis melakukan kesepakatan pada ibu untuk ikut
tertarik untuk melakukan penelitian tentang menjadi responden pada penelitian ini dan
Pengaruh pemberian Health Education (HE) yang terakhir menentukan waktu dan tempat
terhadap peningkatan pengetahuan ibu dalam untuk
melakukan Kangaroo Mother Care (KMC) di melakukan Health Education (HE).
wilayah kerja UPTD Puskesmas Jatiwangi Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah
Kabupaten Majalengka tahun 2015. Kerja UPTD Puskesmas Jatiwangi Kabupaten
Majalengka pada bulan April-Mei tahun 2015.
METODOLOGI PENELITIAN Instrumen yang digunakan untuk mengukur
Penelitian ini merupakan penelitian variabel pengetahuan ibu hamil dalam
eksperimen. Desain penelitian dengan melakukan Kangaroo Mother Care (KMC)
menggunakan rancangan eksperimen semu adalah kuesioner dengan 20 item pertanyaan.
(quasi eksperimen design) atau studi intervensi Instrumen dalam penelitian ini
dengan menggunakan one group pre test-post dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan
test design, yaitu pada kelompok responden hasil uji validitas dinyatakan valid karena nilai
dengan mengukur sebelum dan sesudah Corrected Item-Total Correlation dari 20 item
diberikan suatu tindakan (Dahlan S, 2014). pertanyaan yang diuji coba berkisar antara
0,387- 0,874 atau > nilai r tabel (0,361)

www.jurnal.ibijabar.org 3
Jurnal Bidan Midwife Journal Volume 1, No. 1, Januari 2015 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

sedangkan uji reliabilitas dinyatakan reliabel KMC sebelum Pemberian HE


karena karena nilai alpha cronbach yang
dihasilkan masing-masing item > 0,8. Dengan Mea Medi Min- 95%
Variabel SD
demikian dari hasil uji didapatkan sebanyak 20 n an Mak CI
item pertanyaan untuk pengetahuan adalah Pengetahu
valid dan reliabel sehingga dapat digunakan an 8,9 50,0- 61,5-
64,8 65,0
untuk pengumpulan data penelitian. Sebelum 89 80,0 68,5
Uji coba penelitian dilakukan di HE
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Loji pada 30 Diketahui bahwa rata-rata pengetahuan ibu
responden yang memiliki karakteristik yang tentang Kangaroo Mother Care (KMC)
sama dengan subjek penelitian. Untuk sebelum pemberian Health Education (HE)
instrumen health education dibuat Satuan sebesar 64,8% dengan nilai median sebesar
Acara Pendidikan (SAP). Teknik pengumpulan 65,0, standar deviasinya sebesar 8,989 dan
data dibagi menjadi beberapa kelompok, pada nilai minimum dan maksimum 50,0%-80,0%.
setiap kelompok ibu hamil berasal dari 2-3 Hasil estimasi inteval dapat disimpulkan
desa yang berdekatan jaraknya agar ibu bahwa 95% diyakini rata-rata pengetahuan ibu
bersedia hadir dan menyediakan tempat yang antara 61,5 sampai dengan 68,5.
mendukung dan dipandang nyaman untuk
dilakukan kegiatan health education. Tabel 3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu
Analisis data dengan analisis univariat dalam Melakukan KMC sesudah
menggunakan distribusi frekuensi dan analisis Pemberian HE
bivariat dengan uji T berpasangan. Sebelum Pengetahuan
dilakukan analisis, maka perlu dilakukan uji No Sesudah f %
normalitas data dengan uji Saphiro Wilk HE
karena sampel yang digunakan < 50. Hasil uji 1 Kurang 0 0
normalitas dengan Saphiro Wilk menghasilkan 2 Cukup 9 29.0
nilai p untuk pretest = 0,088 dan untuk post
3 Baik 22 71.0
test = 0,066 atau > 0,05 yang berarti bahwa
data berdistribusi normal. Jumlah 31 100
Diketahui bahwa pengetahuan ibu dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN melakukan Kangaroo Mother Care (KMC)
Setelah dilakukan analisis didapat haasil sesudah pemberian Health Education (HE)
sebagai berikut : sebagian besar berpengetahuan baik yaitu
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu sebanyak 22 orang (71,0%).
dalam Melakukan KMC sebelum
Pemberian HE Tabel 4 Distribusi Tendensi Sentral
Pengetahuan Pengetahuan Ibu dalam Melakukan
No f %
Sebelum HE KMC Sesudah Pemberian HE
1 Kurang 7 22.6
95
2 Cukup 22 71.0 Min-
Variabel Mean Median SD %
mak
3 Baik 2 6.5 CI
Jumlah 31 100 Pengetah
uan 9,9 60,0- 77,1-
80,8 80,0
Sesudah 24 95,0 84,4
Pada Tabel I diketahui bahwa HE
pengetahuan ibu dalam melakukan Kangaroo
Mother Care (KMC) sebelum pemberian
Health Education (HE) sebagian besar
berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 22
orang (71,0%).

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Tendensi Sentral


Pengetahuan Ibu dalam Melakukan

www.jurnal.ibijabar.org 4
Jurnal Bidan Midwife Journal Volume 1, No. 1, Januari 2015 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

Kecamatan Jatiwangi berpendidikan SD dan


Diketahui bahwa rata-rata pengetahuan ibu ini sangat berpengaruh terhadap konsep
tentang Kangaroo Mother Care (KMC) pendidikan dan pengetahuan tentang kesehatan
sesudah pemberian Health Education (HE) terutama metode KMC (Badan Pusat Statistik
sebesar 80,8% dengan nilai median sebesar 2010).
80,0, standar deviasi sebesar 9,924 dan nilai PMK adalah kontak kulit diantara ibu dan
minimum dan maksimum yaitu 60,0%-95,0%. bayi secara dini, terus menerus dan
Hasil estimasi inteval dapat disimpulkan dikombinasi dengan pemberian ASI eksklusif
bahwa 95% diyakini rata-rata pengetahuan ibu (Febri, 2009). Metode kanguru juga
tentang Kangaroo Mother Care (KMC) merupakan sebuah metode perawatan bayi
sesudah pemberian Health Education (HE) baru lahir dengan cara meletakkan bayi didada
antara 77,1 sampai dengan 84,4. ibu (skin to skin) untuk menyalurkan
kehangatan pada si bayi (Ulfah, 2010).
Tabel 5 Pengaruh Pemberian HE terhadap Perawatan Metode Kanguru (PMK)
Peningkatan Pengetahuan Ibu dalam merupakan cara yang efektif untuk memenuhi
Melakukan KMC kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu
adanya kontak kulit bayi ke kulit ibu, dimana
Variabel
Standar tubuh ibu akan menjadi thermoregulator bagi
Pengeta Mean n t p value bayinya, sehingga bayi mendapatkan
Deviasi
huan
Sebelum
kehangatan (menghindari bayi dari
64,8 31 8,989 9,512 0,0001 hipotermia). PMK memudahkan pemberian
HE
ASI, perlindungan dari infeksi, stimulasi,
Diketahui bahwa rata-rata pengetahuan keselamatan dan kasih sayang. PMK dapat
ibu sebelum pemberian Health Education menurunkan kejadian infeksi, penyakit berat,
(HE) sebesar 64,8% dan rata-rata pengetahuan masalah menyusui dan ketidakpuasan ibu serta
ibu sesudah pemberian Health Education (HE) meningkatnya hubungan antara ibu dan bayi
sebesar 80,8%. Hal ini berarti ada peningkatan serta meningkatkan pertumbuhan dan
pengetahuan sebesar 16,0%. perkembangan bayi.
Untuk mengetahui apakah peningkatkan Secara klinis manfaat PMK, detak
tersebut bermakna secara statistik atau tidak jantung bayi menjadi stabil dan pernapasannya
maka dilakukan uji statistik dengan uji paired lebih teratur, sehingga penyebaran oksigen ke
t-test dengan = 0,05 diperoleh p value = seluruh tubuhnya pun lebih baik. Selain itu,
0,0001 yang berarti p value < . Dengan cara ini mencegah bayi kedinginan, bayi dapat
demikian maka ada pengaruh pemberian tidur dengan nyenyak dan lama, lebih tenang,
Health Education (HE) terhadap peningkatan lebih jarang menangis, dan kenaikan berat
pengetahuan ibu dalam melakukan Kangaroo badannya menjadi lebih cepat. Manfaat lain
Mother Care (KMC) di wilayah kerja UPTD yaitu pertumbuhan dan perkembangan motorik
Puskesmas Jatiwangi Kabupaten Majalengka pun menjadi lebih baik, mempermudah
Tahun 2015. pemberian ASI, mempererat ikatan batin
Berdasarkan hasil penelitian diketahui antara ibu dan anak, serta mempersingkat
bahwa ada peningkatan pengetahuan ibu masa perawatan secara keseluruhan. (Ikatan
dalam Melakukan Kangaroo Mother Care Dokter Anak Indonesia, 2013).
(KMC) sesudah pemberian Health Education Manfaat PMK ini perlu disosialisasikan
(HE) yaitu sebesar 16,0% dan secara statistik kepada ibu hamil atau masyarakat karena
menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian penting untuk diterapkan pada saat bayi lahir
Health Education (HE) terhadap peningkatan untuk meningkatkan kualitas hidup bayi baru
pengetahuan ibu dalam melakukan Kangaroo lahir nantinya dan dengan pemberian
Mother Care (KMC). informasi ini diharapkan pengetahuan ibu
Puskesmas Jatiwangi membawahi 16 desa semakin baik.
di Kecamatan Jatiwangi dan menyandang Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan terjadi
kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak setelah orang melakukan penginderaan
di Kabupaten Majalengka yaitu dengan jumlah terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan itu
82.524 jiwa. Sebagian besar penduduk terjadi melalui panca indera manusia yakni

www.jurnal.ibijabar.org 5
Jurnal Bidan Midwife Journal Volume 1, No. 1, Januari 2015 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

indera penglihatan, pendengaran, penciuman, Metode ini merupakan salah satu teknologi
rasa dan raba. Sebagian besar penginderaan tepat guna yang sederhana, murah dan sangat
manusia diperoleh melalui mata dan telinga. dianjurkan untuk perawatan BBLR. Metode
Pengetahuan kognitif merupakan domain yang kanguru tidak hanya sekedar menggantikan
sangat penting dalam membentuk tindakan peran inkubator, namun juga memberikan
seseorang (overt behavior) (Notoatmodjo, berbagai keuntungan yang tidak dapat
2007). diberikan inkubator. Dibandingkan dengan
Pemberian informasi oleh petugas perawatan konvensional, perawatan dengan
kesehatan merupakan salah satu faktor yang metode kanguru terbukti dapat menurunkan
dapat mempengaruhi pengetahuan. Informasi kejadian infeksi, penyakit berat, masalah
yang diperoleh baik dari pendidikan formal menyusui dan ketidakpuasan ibu serta
maupun non formal dapat memberikan meningkatkan hubungan antara ibu dengan
pengaruh jangka pendek (immediate impact) bayi (Departemen Kesehatan, 2008).
sehingga menghasilkan perubahan atau Hal ini selaras dengan penelitian yang
peningkatan pengetahuan (Notoatmodjo, dilakukan Sholikhah (2012), rata-rata
2007). Dalam bidang kesehatan, seorang klien pengetahuan ibu sebelum pemberian
dapat memperoleh informasi dari seorang pendidikan kesehatan sebesar 65,5% dan
petugas kesehatan berupa health education sesudah pemberian pendidikan kesehatan
yang merupakan salah satu akses informasi sebesar 78,5% atau mengalami peningkatan
bagi klien untuk memperoleh informasi sebesar 13,0%. Hasil penelitian Sholikhah
tentang prosedur pengobatan, penjelasan (2012) menyatakan bahwa pemberian
mengenai suatu penyakit dan upaya pendidikan kesehatan lebih efektif dalam
pencegahan melalui peningkatan kesehatan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
(Carpenito, 2009). ibu dalam melakukan Kangaroo Mother Care
Fungsi health education pada ibu hamil (KMC) di Ruang Neonatus RSUD dr. Soegiri
selain membantu klien meningkatkan Lamongan. Pendidikan kesehatan sangat
pengetahuan dan kemampuan, juga sebagai penting untuk menunjang program-program
pencegahan terhadap masalah yang berkaitan kesehatan yang lain. Pendidikan kesehatan
dengan masalah kebidanan. Melalui merupakan behavioral investment jangka
pendidikan kesehatan yang diberikan oleh panjang. Sangat penting memberikan
petugas kesehatan pada ibu hamil, maka akan informasi yang ibu butuhkan agar dapat
memberikan pengaruh yang positif terhadap memahami seluruh proses PMK dari manfaat
perkembangan kesehatan ibu sesuai dengan sampai berhasil menjalankan PMK di rumah
kebutuhan pada masa-masa tersebut dan pada atau di rumah sakit secara mandiri.
saat bayi baru lahir nanti. (Wulandari, 2009). Salah satu cara untuk menambah atau
Adanya pengaruh peningkatan pengetahuan meningkatkan wawasan dan pengetahuan
setelah dilakukan pendidikan kesehatan pada seorang ibu hamil adalah melalui kegiatan
ibu hamil khususnya mengenai Kangaroo pendidikan kesehatan. Melalui kegiatan ini,
Mother Care (KMC), maka pendidikan ibu akan mendapatkan informasi yang
kesehatan merupakan sesuatu yang penting dibutuhkannya dan juga mendapatkan
karena salah satu dampaknya akan mendorong informasi yang sebelumnya ibu belum pernah
ibu melakukan Kangaroo Mother Care (KMC) mengetahuinya (Saleha, 2009). Untuk itu
dengan baik dan benar. pemberian informasi pendidikan kesehatan
Pentingnya pengetahuan ibu tentang atau Health Education (HE) pada ibu tentang
metode Kangaroo Mother Care (KMC) perlu
kanguru karena metode ini mempunyai diberikan secara teratur sehingga ibu hamil
manfaat yang besar bagi kesehatan bayi baru dapat memahami kondisi yang
lahir. sedang dihadapinya dan mempunyai bekal
Perawatan dengan metode kanguru merupakan pengetahuan untuk memberikan perawatan
cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan pada bayinya setelah lahir.
bayi yang paling mendasar yaitu kehangatan,
air susu ibu, perlindungan dari infeksi, SIMPULAN
stimulasi, keselamatan dan kasih sayang.

www.jurnal.ibijabar.org 6
Jurnal Bidan Midwife Journal Volume 1, No. 1, Januari 2015 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

Sebagian besar pengetahuan ibu hamil tentang Green, L.W., 1980. Health Education
Kangaroo Mother Care (KMC) sebelum Planning: A Diagnostic Approach. (1st
pemberian Health Education (HE) adalah Edition). California: Mayfield Publishing
cukup yaitu sebesar 71,0% Company.
Sebagian besar pengetahuan ibu hamil tentang IDAI, 2013. Perawatan Metode Kanguru
Kangaroo Mother Care (KMC) sesudah (PMK) Meningkatkan Pemberian Asi.
pemberian Health Education (HE) adalah baik Indonesian Pediatric Society.
yaitu sebesar 71,0%
Kementerian Kesehatan RI. 2014. Profil
Ada pengaruh pemberian Health Education Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta:
(HE) terhadap peningkatan pengetahuan ibu Kementerian Kesehatan RI.
dalam melakukan Kangaroo Mother Care
(KMC) di wilayah kerja UPTD Puskesmas PERINASIA. 2005. Perawatan Bayi Berat
Jatiwangi Kabupaten Majalengka Tahun 2015 Lahir Rendah Dengan Metode Kanguru.
(p value = 0,0001). Jakarta.

Suririnah, 2009. Buku Pintar Merawat Bayi 0-


DAFTAR PUSTAKA 12 Bulan. Gramedia Pustaka Utama.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Majalengka. Ulfah. 2010. Asuhan Neonatal. Jakarta. EGC.
2010.
WHO. 2009. Kangaroo Mother Care a
Carpenito. 2009. Buku Saku Diagnose Practical Guide.Geneva. Department Of
Keperawatan. Jakarta: EGC. Reproductive Health And Research WHO

Dahlan S. 2014. Statistik Untuk Kedoteran Wulandari. 2009. Asuhan Kebidanan Ibu
Dan Kesehatan (Deskriptif, Bivariat, Da Masa Nifas. Yogyakarta: Gosyen Publising.
Multivariat Dilengkapi Dengan Menggunakan
SPSS. Jakarta. Epidemiologi Indonesia Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan
dan Ilmu Perilaku. Jakarta. Rineka Cipta.
Depkes RI. 2008. Perawatan Bayi Baru Lahir
Rendah (BBLR) Dengan Perawatan Metode Saleha Siti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada
Kanguru. Jakarta: Departemen Kesehatan Masa Nifas. Jakarta. Salemba Medika
Republik Indonesia. Sholikhah. 2012. Efektifitas Pemberian
Pendidikan Kesehatan Terhadap Peningkatan
Deswita, dkk. 2011. Pengaruh Perawatan Pengetahuan dan Kemampuan Ibu dalam
Metode Kanguru Terhadap Respon Fisiologis Melakukan Kangaroo Mother Care KMC di
Bayi Prematur. Jurnal Kesehatan Masyarakat Ruang Neonatus RSUD dr. Soegiri Lamongan.
Nasional. Volume 5. Nomor 5 April 2011 Jurnal Surya. Vol 02, No.XV, Agustus 2013
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. 2013.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Sulistyowati, 2009. Perawatan Ibu Hamil.
tahun 2012. Bandung: Dinas Kesehatan Salemba, Jakarta
Provinsi Jawa Barat

Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka.


2012. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten
Majalengka tahun 2012. Majalengka: Dinas
Kesehatan Kabupaten Majalengka

Febri NSP. 2009. Perawatan Bayi Berat Lahir


Rendah Dengan Metode Kanguru.
Yogyakarta : Mitra Cendekia Press

www.jurnal.ibijabar.org 7
Jurnal Bidan Midwife Journal Volume 1, No. 1, Januari 2015 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

www.jurnal.ibijabar.org 8

Anda mungkin juga menyukai