Video 2
Video 2
Dosen Pembimbing :
Ir. Alam Baheramsyah, M.Sc.
Sutopo Purwono F. ST, M.Eng, Ph.D
Priyanto / 4209100083
PERUMUSAN DAN BATASAN MASALAH
1. Bagaimanakah perancangan sistem penukar kalor yang dibutuhkan
untuk meningkatkan kinerja sistem refrigerasi absorpsi.
2. Bagaimanakah pengaruh penambahan sistem penukar kalor
terhadap kinerja sistem refrigerasi absorpsi.
3. Bagaimanakah komparasi kinerja sistem refrigerasi absorpsi
modifikasi terhadap sistem refrigerasi konvensional.
Dari judul tersebut juga dibatasi beberapa permasalahan
sebagai berikut:
1. Objek yang dikaji adalah sistem refrigerasi absorpsi yang dirancang untuk
sistem palka volume 36 m3.
2. Tidak melakukan analisa ekonomi.
3. Perhitungan hanya didesain untuk refrigerant air dengan absorben berupa
Lithium Bromida (LiBr).
TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN
1. Melakukan studi perancangan penukar kalor yang dibutuhkan untuk
meningkatkan kinerja sistem refrigerasi absorpsi.
2. Melakukan analisa kinerja sistem penukar kalor.
3. Melakukan evaluasi dan komparasi kinerja modifikasi sistem
refrigerasi absorpsi yang dirancang terhadap sistem refrigerasi
absorpsi konvensional.
Kegunaan dan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dengan adanya rancangan sistem penukar kalor ini diharapkan dapat
meningkatkan kinerja sistem refrigerasi absorpsi.
2. Mengetahui performansi dari sistem penukar kalor dalam sistem refrigerasi
absorpsi terhadap sistem refrigerasi konvensional.
3. Sebagai referensi teknis untuk pengembangan atau penelitian mengenai
modifikasi sistem refrigerasi absorpsi.
METODOLOGI PENELITIAN
Mulai
Identifikasi &
Perumusan Maslah
1. Sistem Refrigerasi Absorpsi
2. Refrigeran
3. Penukar Kalor
Studi Literatur
4. Kesetimbangan Energi
5. Fish Hold Studi Empiris
6. Software HTRI
A
A
Membuat Rancangan
H/E & Analisa Teknis
Tidak
COP > 0,54
Ya
Selesai
SISTEM REFRIGERASI ABSORPSI KONVENSIONAL
MODIFIKASI SISTEM REFRIGERASI ABSORPSI DENGAN
PENUKAR KALOR
PENGUMPULAN DATA
1. Data hasil survey
Nama Kapal : KMN London 4 Lama Berlayar : 7 hari
Dimensi Kapal Engine : 4 Buah
Panjang : 20 m 2 unit sebagai Main Engine
Lebar : 6,5 m (Mitsubishi 6D16-T 166 PK)
Qe
D Kondensor E COP =
Qg
qc
3,5435 kJ/s
COP =
4,969 kJ/s
COP = 0,54
COP > 0,489
HASIL ANALISA YANG DILAKUKAN
- BALANS ENERGI
HASIL ANALISA YANG DILAKUKAN
- P-H CHART
HASIL ANALISA YANG DILAKUKAN
Coeffisient Of Performance Sebelum dan Sesudah Aplikasi
Penukar Kalor :
Sebelum Sesudah
COP 0,489 0,54
Qgenerator 7,235 kJ/s 6,5594 kJ/s
Qevaporator 4,924 kJ/s 4,924 kJ/s
Menentukan Faktor Koreksi TLMTD dari grafik faktor koreksi didapatkan harga faktor koreksi sebesar
0,96.
Menghitung Overall Heat Transfer Coefficient.
1
U=
1 ln( ) 1
+ +
2
U = 8,997 W/m2.K
PERANCANGAN PENUKAR KALOR
Hitung luas permukaan yang dibutuhkan
A=
U F T
204
A=
8,977 .0,96 .37 19
,
A = 0,565 m2
A = . . .
0,565
n=
3,14 . 0,0209 0,45
n = 19
Sehingga pilihan rancangan akhir adalah sebagai berikut:
Jumlah tabung perlintas = 19
Jumlah lintas =2
Panjang tabung per lintas = 0,45 m
Tube pitch tidak boleh lebih kecil dari 1,25 kali outside diameter tube, sehingga
Diameter Tube Pitc = 1,25 x 0,02667
= 0,0333 m
= 33 cm, diambil 40 cm
HASIL ANALISA YANG DILAKUKAN
Dimensi Penukar Kalor untuk Shell and Tube
KESIMPULAN
Untuk meningkatkan kinerja sistem refrigerasi absorpsi (LiBr-
Water) sebesar Q (0,204 kJ/s) dibutuhkan suatu sistem penukar
kalor dengan spesifikasi sebagai berikut:
Material Stainless Steel
Jumlah tabung perlintas = 19
Jumlah lintas =2
Panjang tabung per lintas = 0,45 m
Diameter Tube Pitc = 40 cm
Aplikasi penukar kalor pada sistem dapat menurunkan input
kalor pada generator sebesar 0,6756 kJ/s dengan kapasitas
pendinginan yang tetap.
Dengan aplikasi penukar kalor, maka nilai COP (coefficient of
performance) sistem meningkat sebesar 0,051 (5%).
TERIMA KASIH!