Anda di halaman 1dari 5

BERKEBUN SISTEM HIDROPONIK SEDERHANA

Bersih, Higenis, Murah, Mudah, Asyik, Ramah Lingkungan dan Sesama

Suka berkebun namun tidak punya tanah lapang? Tidak suka kotor? Tidak suka mencangkul?
Jijik dengan cacing tanah atau pupuk kandang? Berkebun dengan sistem Hidroponik jawabannya!
Hidroponik (hydroponic) berasal dari kata Yunani hydro yang berarti air, dan ponos yang
berarti daya atau kerja. Jadi arti hidroponik adalah bertanam dengan sistem yang mengandalkan air
yang bekerja, sehingga dalam sistem hidroponik tidak digunakan media tanam tanah atau
sejenisnya. Sistem hidroponik dapat diterapkan untuk menanam tanaman sayur, buah, bunga, hias
maupun herbal.
Sistem hidroponik tanpa tanah mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan
sistem konvensional yaitu bersih, higenis, murah, asyik, ramah lingkungan dan sesama.
BERSIH dan HIGENIS, selain rasanya yang lebih enak, manis dan renyah (crunchy), sayur
dan buah yang dihasilkan dari sistem hidroponik terhindar dari segala penyakit yang bersumber dari
logam berat maupun cemaran bakteri patogen (e-coli, salmonella, dll) yang ada dalam tanah,
kotoran binatang, limbah rumah tangga maupun limbah industri. Hal ini karena sistem hidroponik
tidak menggunakan tanah sebagai media tanamnya.
MURAH, hidroponik bisa dimulai dengan biaya paket hidroponik untuk pemula dengan harga
yang relatif murah, yaitu mulai kisaran harga Rp.30.000,- hingga Rp.200.000,- dan banyak dijual
online, maupun melalui komunitas hidroponik di Tangerang (HITARA Hidroponik Tangerang
Raya), serta bisa juga melalui Seksi Lingkungan Hidup St Helena. Bisa menggunakan barang-barang
bekas yang ada di sekitar kita seperti jerigen bekas, box bekas buah, botol air minum, dll. Bisa
menanam di berbagai tempat dan daerah, karena tidak harus memiliki lahan yang luas, bisa di teras
rumah, balkon bahkan di dalam rumah, dan tidak tergantung dengan jenis atau karakteristik tanah
setempat. Hidroponik juga tidak tergantung dengan musim, sehingga bisa menanam sepanjang
tahun tanpa tergantung musim dan lebih cepat panen. Hal ini beda dengan pemahaman jaman dulu
yang mengira bertanam secara hidroponik itu sangat mahal.
MUDAH, untuk berkebun dengan sistem hidroponik tidak perlu berlatar pendidikan ilmu
pertanian atau sejenisnya. Banyak anak muda, bapak-bapak, ibu-ibu yang berhasil berkebun
dengan sistem hidroponik dengan latar belakang pendidikan sosial, hukum, ekonomi, seni atau
bahkan sekolah dasar. Pemeliharaan tanaman secara hidroponik lebih mudah, dapat terkontrol
dengan baik, karena jelas kandungan nutrisinya dan dalam wadah tanam. Hal ini beda dengan
pemahaman jaman dulu yang mengira bertanam secara hidroponik itu sangat sulit.
ASYIK, dengan berkebun sistem hidroponik yang tanpa tanah dan bersih, aktifitas menyemai
benih dan menanam bisa dilakukan di dalam rumah, sambil nonton TV bersama keluarga. Hal ini
tentunya akan menambah kedekatan kita dengan keluarga, dan memupuk rasa cinta lingkungan
bagi anak-anak sejak dini, serta menumbuhkan kesukaan anak yang semula tidak suka sayuran,
menjadi suka sayuran dengan makan sayuran hasil berkebunnya sendiri.
RAMAH LINGKUNGAN & SESAMA, hidroponik sangat HEMAT AIR hingga 90% penggunaan air
dibandingkan dengan menanam secara konvensional di tanah. Hal ini karena dalam sistem
hidroponik, air nutrisi tidak disiramkan langsung ke tanah, namun ditampung dalam wadah atau
disirkulasi. Hidroponik BEBAS PESTISIDA DAN INSEKTISIDA KIMIA, sehingga aman bagi lingkungan
dan manusia. Selain itu, sistem hidroponik bisa menggunakan material alami seperti bambu dan
barang-barang bekas seperti jerigen bekas minyak goreng, botol & gelas bekas air minum, box
bekas buah, wadah bekas es krim atau mayonise. Sayur dan buah hasil berkebun hidroponik, selain
dijual bagi yang skala bisnis, untuk yang skala hoby banyak juga yang dibagikan ke saudara,
tetangga dan teman-teman, sehingga menambah ikatan persaudaraan.
Anda tertarik untuk berkebun secara hidroponik skala hoby atau skala bisnis? Segera
daftarkan untuk mengikuti Pelatihan Hidroponik (Teori dan Praktek), yang akan diselenggarakan
oleh Seksi Lingkungan Hidup St Helena pada hari Sabtu, 21 Maret 2015 di Gedung Karya Pastoral
(GKP) Paroki Santa Helena melalui email lh.sthelena@gmail.com atau WA 081210408955. Jangan
sampai ketinggalan, tempat terbatas!
Sayuran hidroponik ramah lingkungan
dengan memanfaatkan gelas mineral bekas dan bambu, by Erna.

Kebun Hidroponik di halaman Panti Werdha Bina Bhakti Serpong by Iwan


Tower Hidroponik putih di teras rumah by Allen
Hydroponic Homemade meal by Allen

Bayam Hidroponik di teras rumah by Allen


Asyiknya berhidroponik bersama keluarga
dengan memanfaatkan pipa pralon dan box bekas buah, by San Maria

Anda mungkin juga menyukai