Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I

PERCOBAAN X
PENENTUAN KADAR AIR MENGGUNAKAN METODE DEAN STARK

OLEH :

NAMA
: BENI SAPUTRA
STAMBUK
KELOMPOK : F1C1 14 003
ASISTEN
: V (LIMA)

: ALMAUN

LABORATORIUM KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan manusia yang
tidak terbantahkan lagi fungsi dan peranannya dalam membantu disetiap kegitan
manusia pada umumnya. Air bisa dibilang dan memang merupakan kebutuhan
pokok dan mutlak dan harus ada dalam keseharian manusia, seperti halnya dalam
memasak, mencuci dan mandi tentunya. Air mempunyai kemampuan untuk
melarutkan banyak zat-zat organik. Air sering terkandung dalam minyak mentah
sebagai fasa cair bersama dengan minyak atau gas yang terlarut didalamnya.
Metode penentuan kadar air yang diterapkan atau dirancang untuk mengurangi
oksidasi, dekomposisi atau hilangnya zat yang mudah menguap bersamaan
dengan pengurangan kelembaban sebanyak mungkin. Selain dengan
menggunakan metode dean stark, dalam penentuan uji kadar air digunakan
metode oven, yaitu metode pemanasan dengan temperatur rendah atau tinggi.
Kadar air dalam suatu bahan sering menyebabkan masalah, diantaranya
adalah sampel mudah berjamur dalam reaksi kimia yang tidak melibatkan air,
adanya air akan mempengaruhi hasil reaksi dan dalam ekstraksi menggunakan
pelarut absolut, air akan menurunkan efisiensi. Untuk menghindari masalah
tersebut, kandungan air perlu diketahui. Selisih berat antara sampel awal dam
berat sampel akhir merupakan berat air. Penentuan kadar air harus memperhatikan
sampel yang digunakan. Banyak metode yang dapat dilakukan untuk penentuan
kadar air ini. Akan tetapi, masing-masing dari metode tersebut mempunyai
kekurangan tertentu yang dapat mempengaruhi hasil kadar air yang diperoleh
nantinya. Sehingga berdasarkan uraian diatas, maka akan dilakukan percobaan
penentuan kadar air dengan menggunakan Metode Dean Stark.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada percobaan ini adalah bagaimana cara menentukan
kadar suatu sampel dengan menggunakan Metode Dean Stark ?
C. Tujuan Percobaan
Tujuan yang akan dicapai pada percobaan ini adalah untuk mempelajari
proses penentuan kadar air suatu sampel dengan menggunakan Metode Dean
Stark.
D. Manfaat Percobaan
Manfaat yang diperoleh dari percobaan ini adalah dapat mempelajari
proses penentuan kadar air suatu sampel dengan menggunakan Metode Dean
Stark.
II. LANDASAN TEORI
Air merupakan sumber daya alam yang melimpah, dapat ditemukan
disetiap tempat di permukaan bumi, air juga merupakan sumber daya alam yang
sangat penting dan dibutuhkan setiap mahluk hidup. Bagi manusia kebutuhan air
amat mutlak, hampir semua aktifitas manusia memerlukan air, kebutuhan air bagi
manusia tidak saja untuk keperluan hidup sehari-hari seperti makan dan minum
tetapi juga sebagai alat transportasi, pembangkit tenaga, pertanian, peternakan dan
banyak lagi kepentingan dari air (Saparuddin, 2010).
Secara teoritik air merupakan unsur alami yang mempunyai sifat-sifat
kimia maupun fisika didalam struktur atomnya, hal ini dapat dilihat dari
pengamatan stetoskop dimana air mempunyai keterkaitan antara unsur atom yang
satu dengan unsur atom yang lain yang kemudian membentuk persenyawaan. Air
adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O, satu melekul air tersusun atas
dua atom hidrogen yang terkait secara kovalen pada satu atom oksigen. Air
bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu
pada tekanan 100KPa (1 bar) dan temperatur 273,15 K (0C). Zat kimia ini
merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk
melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa
jenis gas dan banyak macam molekul organik (Abtokhi, 2012).
Kadar air dalam suatu bahan sering menyebabkan masalah, diantaranya
adalah sampel mudah berjamur, dalam reaksi kimia yang tidak melibatkan air,
adanya air akan mempengaruhi hasil reaksi, dalam ekstrasi menggunakan pelarut
absolut, air akan menurunkan efesiensi. Untuk menghindari masalah tersebut,
kandungan air perlu diketahui. Penentuan kadar air biasanya dilakukan dengan
pemanggangan sampel dalam oven. Selisih berat antara sampel awal dan berat
sampel akhir merupakan berat air (Sahidin, 2009).
Alat-alat Dean Stark digunakan untuk menampung destilat yang terdiri
dari dua lapisan yang tidak bercampur satu dengan yang lain. Dan alat ini
biasanya digunakan pada destilasi yang menghasilkan air (lapisan anorganik) dan
senyawa/pelarut organik. Pada penggunaannya pipa yang mengarah ke bawah
dihubungkan dengan labu, sedangkan pipa yang mengarah ke atas dihubungkan
dengan pendingin (Anwar, 1994).
Salah satu metode yang digunakan pada metode dean stark trap adalah
dengan memilih pelarut yang harus dapat membentuk campuran azeotrop dengan
air dan memiliki berat jenis yang lebih ringan dari berat jenis air, misalnya
benzena, sehingga dengan pemanasan, air dan benzena akan menguap secara
azeotrop dan tertampung pada dasar alat dean stark trap sehingga membentuk dua
lapisan. Dengan demikian, air akan terpisah dengan campuran reaksi dan
kesetimbangan akan bergeser ke kanan atau kearah pembentukan ester, sehingga
dihrapkan rendamen senyawa ester yang dihasilkan akan lebih besar (Firdaus
dkk., 2013).
Toluen dan benzen bersifat nonpolar juga hidrofobik, sedikit larut dalam air
yang bersifat polar. Gugus metil senyawa toluen dapat meningkatkan sifat
kepolarannya dan ukuran molekul dari solut tersebut, yang akan menurunkan
kelarutan dan difusivitas dalam air dibandingkan benzen (Suhartono dkk., 2010).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Percobaan ini dilakukan pada hari Senin, tanggal 2 November 2015 pukul
07:3010:00 WITA dan bertempat di Laboratorium Kimia Organik, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah seperangkat alat
dean stark, elektromantel, penghalus sampel (mortal dan alu), batang
pengaduk, gelas kimia 100 mL, gelas ukur 25 mL, catter/pemotong, pipet
tetes, neraca analitik, statif dan klem.

2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah tisu, apel
(sampel) 50 gram, metanol (CH3OH) dan toluena (CH3(C6H5))
C. Prosedur Kerja
Alat Dean Stark
- dirangkai

Apel
- dihaluskan
- ditimbang sebanyak 50 gram
- dimasukkan dalam labu alas
bulat
50 gram sampel apel -halus + 10 mL
dipanaskan
ditambahkan toluena
sampai
10 mL toluena
- diaduk
menghasilkan cairan (air dan
toluena)
Kadar air apel: 10,4%
- diukur volume air yang
dihasilkan
- dihitung kadar air apel yang
dihasilkan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Gambar Rangkaian Alat

1. Air keluar
2. Air masuk
3. Kondensor

4. Klem
5. Statif
6. water trap
7. Labu alas bulat

2. Data Pengamatan 8. Electromantle


No Perlakuan Pengamatan
.
1. Apel dihaluskan, dimasukkan dalam labu alas Campuran azeotrop
bulat sebanayak 50 gram + 10 mL toluena
2. Labu alas bulat dimasukkan dalam rangkaian Terbentuk Cairan
alat Dean Stark + dipanaskan
3. Dihitung volume air yang dihasilkan dari Volume= 5,2 mL
sampel apel

3. Analisis Data
Dik : Massa sampel apel : 50 gram
Volume toluena : 10 mL
Dit : V air dan kadar air dalam apel =....?
Penyelesaian :
V air : 5,2 mL
Massa jenis air : 1 gram/mL
Massa air : 5,2 mL x 1 gram/mL
: 5,2 gram
massa air
% kadar air = 100
massa sampel
5,2 gram
= 100
50 gram
= 10,4%
A. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan. Dean stark adalah
alat yang digunakan untuk menampung destilat yang terdiri dari dua lapisan yang
tidak bercampur satu sama lain. Alat dean stark berguna juga untuk menghitung
kadar air suatu sampel pada alat destilasi yang kadar airnya akan bercampur pada
suhu tinggi dan menyatu pada suhu rendah. Banyaknya air dalam suatu bahan
tidak dapat ditentukan dari keadaan fisik bahan tersebut. Penentuan kadar air
biasanya dilakukan dengan cara memanaskan sampel dengan pelarut senyawa
organik yang mana senyawa organik yang digunakan adalah toluena.
Berdasarkan percobaan ini juga, akan dilakukan penentuan kadar air
dengan menggunakan metode dean stark, oleh karenanya akan digunakan pelarut
diman yang titik didihnya tidak jauh berbeda atau hampir mendekati titik didih air
dan salah satu pelarut tersebut adalah toluena. Toluena dipilih menjadi pelarut
pada metode dean stark ini karena titik didih toluena hampir mendekati titik didih
air yaitu, sekitar 110 oC -115oC sedangkan air titik didihnya 100 oC , adanya
perbedaan massa jenis yang cukup besar, serta karena toluena merupakan senyawa
aromatik yang sederhana. Selain itu, toluena diharapkan ketika dipanaskan akan
terabsorbsi ke dalam apel yang akan menyababkan sampel dan pelarut menyatu
saat menguap.
Toluena sebagai pelarut merupakan senyawa non polar, sedangkan air
adalah senyawa polar, tetapi pada keadaan panas keduanya dapat bercampur. Hal
ini disebabkan karena ketika dipanaskan, toluena menjadi tidak stabil dan terjadi
reaksi adisi yaitu pemutusan ikatan rangkap dan membentuk ikatan hidrogen
dengan air atau reaksi pemutusan ikatan rangkap menjadi ikatan hidrogen dengan
air ini juga akan menyebabkan terjadinya peningkatan kepolaran saat itulah air
akan masuk dan bercampur dengan pelarut. Sehingga toluena mengalami
peningkatan kepolaran dan mampu bercampur dengan air.
Akibat pemanasan yang menghasilkan uap tadi selanjutnya melalui proses
kondensasi pada kondensor yaitu proses pengembunan uap menjadi cair kembali,
sehingga mengakibatkan air dan toluena berpisah lagi yang disebabkan karena
perbedaan kepolaran. Sehingga kedua campuran tersebut membentuk dua lapisan,
dimana lapisan bawah merupakan air sedangkan lapisan pada bagian atas tidak
lain adalah toluena. Peristiwa ini terjadi karena adanya perbedaan massa jenis dari
masing-masing baik air maupun toluene. Toluena akan berada pada lapisan bagian
atas dan air akan berada pada lapisan bagian bawah, hal ini disebabkan karena
massa jenis air lebih besar dibandingkan dengan toluena sendiri, meskipun dalam
pada suhu yang tinggi dapat bercampur atau homogen, namun pada saat larutan
tersebut dingin akan terpisah satu sama lain, dimana secara teori massa jenis yang
lebih besar akan berada di lapisan bawah pada sebuah larutan yang tidak homogen
atau non-homogen. Berdasarkan dari hasil analisis data volume awal air yang
diperoleh adalah 5,2 mL dengan kadar air dalam sampel apel seberat 50 gram
adalah sebesar 10,4%.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan dapat ditarik kesimpulan bahwa
proses penentuan kadar air menggunakan metode dean stark dapat diperoleh
volume awal air adalah 5,2 mL dengan kadar air dalam sampel apel seberat 50
gram adalah sebesar 10,4%.
DAFTAR PUSTAKA
Abtokhi, A., 2012, Analisis Deskriptif Nilai Resistivitas Air Akibat Radiasi
Matahari pada Jenis Wadah Logam, Jurnal Neutrino, 4 (2)

Anwar, C., 1994, Pengantar Praktikum Kimia Organik, Yogyakarta : Universitas


Gajah Mada

Firdaus, Hanapi U., Nur U. P., Dirayah M. H., Sukarti, Ihsan C. dan Herlina R.,
2013, Efektivitas Katalis AlCl3 dan H2SO4 dalam Reaksi Esterifikasi Asam
p-Kumarat, Indonesia Chemica Acta, 6 (2)

Sahidin, 2009, Penuntun Praktikum Kimia organik, Kendari : Universitas Halu


Oleo

Saparuddin, 2010, Pemanfaatan Air Tanah Dangkal sebagai Sumber Air Bersih di
Kampus Bumi Bahari Palu, Jurnal SMARTEK, 8 (2)

Suhartono, Herri, S., Dwiwahju S. dan Azis, T., 2010, Pengukuran Konstanta
Henry Toluen dan Benzen dalam Minyak dan Air dengan Kolom
Gelembung, Jurnal Teknik Kimia Indonesia, 9 (2)

Anda mungkin juga menyukai