PENDAHULUAN
Batu Kapur dapat terjadi dengan beberapa cara yaitu secara organik secara
mekanik atau secara kimia sebagian batu kapur dialam terjadi secara organik.
Jenis ini berasal dari pengembangan cangkang atau rumah kerang dan siput.
Untuk batu kapur yang terjadi secara mekanik sebetulnya bahannya tidak jauh
beda dengan batu kapur secara organik yang membedakannya adalah terjadinya
perombakan dari bahan batu kapur tersebut kemudian terbawa oleh arus dan
1. Pembersihan Lahan.
Kegiatan ini bertujuan untuk membersihkan pohon-pohon atau semak-semak
dari lahan yang akan ditambang, sehingga tidak akan mengganggu pada waktu
melakukan kegiatan pengupasan lapisan penutup. Jika tidak dilakukan
pembersihan lahan akan mengganggu kegiatan lapisan tanah penutup.
Pembersihan lahan dilakukan dengan bulldozer. Pemilihan alat bulldozer adalah
dengan pertimbangan untuk mempermudah kerja karena banyak terdapat vegetasi
yang berupa pohon-pohon besar.
2. Pengupasan Lapisan Penutup.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengupas lapisan tanah yang menutupi
batugamping, sehingga batugamping yang memenuhi syarat dapat ditambang
dengan mudah. Lapisan penutup ini bisa berupa tanah, batuan lunak/lapuk yang
menutupi bahan galian. Pengupasan dilakukan dengan alat bulldozer.
3. Pembongkaran.
Pembongkaran merupakan kegiatan untuk melepaskan material dari batuan
induk agar material tersebut mudah untuk dilakukan pengolahan. Pembongkaran
5. Pengangkutan.
Alat angkut yang digunakan untuk penambangan batugamping berupa dump
truck yang berfungsi sebagai pengangkut material ke tempat penimbunan
sementara sebelum masuk ke tempat pengolahan. Jarak dari lokasi penambangan
ke tempat pengolahan kurang lebih 2 km. Batu gamping yang diangkut oleh alat
angkut di tempatkan pada stock yard untuk melakukan pengeringan dan proses
lebih lanjut.
Batu gamping sebagai salah satu bahan baku pembuatan semen, dengan
eksplorasi yang tidak bijaksana, lambat laun warisan dunia yang unik dan
terbentuk ribuan tahun ini akan hilang dan hanya menjadi cerita anak cucu kita
kelak, jika kita tidak ikut membantu melestarikannya.
1. ROM
Bongkah bongkah hasil peledakan di kuari penambangan dibawa ke
stockyard menggunakan Dumbtruck. Distribusi ukuran hasil penambangan Batu
Gamping adalah :
-900 + 850 mm = 25%
-850 + 800 mm = 25%
-800 + 750 mm = 30%
-750 mm = 20%
2. Hopper
Bongkahan dari Stockyard dimuat menggunakan Wheel Loader dan ditumpahkan
ke tempat penampungan sementara yang disebut Hopper. Distribusi ukuran hasil
penambangan Batu Gamping dari Stockyard adalah :
900 + 850 mm = 25%
-850 + 800 mm = 25%
-800 + 750 mm = 30%
-750 mm = 20%
3. Feeder
Dari Hopper material di tumpahkan ke Feeder, yaitu tempat yang dapat
mengontrol masuknya material dari hopper untuk masuk ke dalam unit peremuk.
Distribusi ukuran umpan hasil penambangan Batu Gamping adalah :
900 + 850 mm = 25%
-850 + 800 mm = 25%
-800 + 750 mm = 30%
-750 mm = 20%
4. Impact Crusher
PRIHATININGTYAS FEBIANI 112110112
RIZA AHMAD IMAMMUDDIN 112110114 10
Material masuk ke peremuk I yaitu Impact Crusher merk Nordberg dari
Metso. Closed setting : 100 mm
RR (Reduction Ratio) : 900 mm/150 mm = 6 (Primary crushing 4-7). Distribusi
ukuran umpan hasil penambangan Batu Gamping adalah :
900 + 850 mm = 25%
-850 + 800 mm = 25%
-800 + 750 mm = 30%
-750 mm = 20%
5. DDVS I (Double Deck vibrating Screen)
Distribusi ukuran produk Impact crusher :
- 150 + 90 mm: 10 % x 300 tpj = 30 tpj
- 90 +50 mm : 30% x 300 tpj = 90 tpj
- 50 mm : 60 % x 300 tpj = 180 tpj
Deck I
Berdasarkan ukuran terbesar produk yang dihasilkan diperoleh setting dengan
ukuran 90 mm dengan effisiensi 95 %
Produk undersize pada deck I akan menjadi umpan pada deck II sedangkan
produk oversize akan menjadi umpan bagi peremuk II.
Deck I I
Opening : 50 mm
Efisien : 95 %
Berat Material yang seharusnya lolos = 180 tpj
Berat Material yang lolos = 0,95 x 180 mm = 171 tpj
6. Cone Crusher
Crusher kedua yang digunakan yaitu Cone Crusher. Ukuran umpan terbesar
yang berasal dari peremuk pertama adalah 150 mm dengan Reduction Ratio (RR)
7,5 sehingga diperoleh ukuran produk terbesar sebagai berikut :
RR = Ukuran terbesar umpan = 150 mm = 15
Ukuran terbesar produk 10 mm
Berdasarkan ukuran terbesar produk diperoleh setting dari crusher II adalah 4 mm
Distribusi ukuran produk Crusher II (Cone Crusher) :
-10 + 5 mm = 17,5 % x 300 = 36,75 tpj
-5 + 1 mm = 32,9 % x 300 = 69,09 tpj
Deck I
Opening = 5 mm
Effisiensi = 90 %
Berat material yang seharusnya lolos = 157,5 tpj
Berat material yang lolos = 0,90 x 157,5 tpj
= 141,75 tpj
Ukuran Oversize Undersize Distribusi
( mm ) ( tpj ) ( tpj ) ( tpj )
-10 + 5 mm 52,5 52,5
-5 + 1 mm 15,75 82,95 98,7
-1 mm 58,8 58,8
Total 68,25 141,75 210
BAB III
PEMILIHAN ALAT
1. Alat Angkut
Untuk memindahkan material dari tambang ke hopper digunakan dump
truck dengan spesifikasi :
Merk : Caterpillar
Type : 769 D
Maximum capacity : 34 ton
Struck Capacity : 17 m3
Heaped Ccapacity : 24,2 m3
Performance :
Maximum speed : 75 km/h
Turning radius ; 19,8 m
2 km 2 km
x 60 menit 35 km/ jam
Waktu angkut = 30 km/ jam x 60
2 km 2 km
x 60 menit 45 km/ jam +
Waktu kembali = 40 km/ jam x 60
7 jam/hari
x 60 menit/jam
9 menit/trip = 47 trip/hari
Produksi dumptruck = 47 x 34 ton x MA x EU
= 47 x 34 ton x 0.85 x 0.8
= 1086,64 ton/hari
2100 ton/hari 1.400 ton /hari
Truck yang dibutuhkan = 1086 , 64 ton/hari 714 ton /hari = 1,93 ~ 2 buah
dumptruck
(LAMPIRAN A)
2. StockYard
Sebelum material dari quary direduksi ukuranya, material terlebih dahulu
ditampung di stock yard. Penggunaan stockyard dimaksudkan apabila produksi
material dari quary berhenti maka produksi pengolahan tidak akan terganggu.
Kapasitas stockyard dirancang untuk 5 hari :
50 m
30 m 60 m
40 m
Densitas : 2 ton/m3
PRIHATININGTYAS FEBIANI 112110112
RIZA AHMAD IMAMMUDDIN 112110114 16
Kapasitas stock yard dalam 5 hari :
= 7 jam/hari x 5 hari x (300 tpj 2 ton/m3 )
= 5.250 m3
Diketahui :
Tinggi = 3 m
Luas atas = (30 x 50)m
= 1500 m2
Luas Bawah = (40 x 60)m
= 2400 m2
Volume = 1/3 (3m)x[1500+2400+(15001/2x24001/2)]m2
= 5797 m3
3. Wheel Loader
Untuk memindahkan material dari stock yard ke hopper menggunakan wheel
loader dengan spesifikasi sebagai berikut :
Merk : Caterpillar
Model : 950G
Kapasitas bucket : 2,5 m3
(LAMPIRAN B)
4. Hopper
Hopper yang akan dibuat harus memiliki kapasitas yang lebih besar dari
pada kapasitas dumptruck. Hopper yang dibuat adalah hasil rancangan sendiri.
Lebar hopper harus lebih besar dari lebar bak dumptruck agar material yang
dtumpahkan dapat masuk kedalam hopper. Hopper dibuat dengan ukuran sebagai
berikut :
Bagian atas :
Tinggi : 0,5 m
Lebar :5m
Panjang :8 m
4m 8m
0,5 m
3m
1m 2m
Dimensi Hopper
Volume 1 = 5 x 8 x 0,5 = 20 m3
Luas atas = 5 x 8 = 40 m2
Luas bawah = 1 x 2 = 2 m2
Volume 2 = 1/3 x tinggi x ( luas atas + luas bawah + luas atas xluas bawah )
= 1/3 x 3 x ( 40 + 2 + 40 x 2 )
= 50,94 m3
Volume total Hopper = Volume 1 + Volume 2
= 20 + 50,94
= 71 m3
6. Impact Crusher
Untuk peremuk I digunakan Impact Crusher dengan merk yang sama
karena dengan menggunakan merk yang sama diharapkan kinerja dari alat akan
maksimal, spesifikasi sebagai berikut :
Merk = Nordberg
Tipe = NP1313
Size feed opening = 1320 mm x 1200 mm
Kapasitas = 300 t/h
Motor Horse Power = 250 Hp
Speed = 700 Rpm
(LAMPIRAN D)
7. Screen
Untuk menentukan spesifikasi alat yang digunakan , berdasarkan atas luas
screen.
C
m3
A= B x Gx V x H x E x M xO x Dx T x W
Ada beberapa factor yang perlu diperhatikan adalah :
Screen I Screen II
Opening 90 50 5 1
Effisiensi 95 95 90 90
Factor B 96 70 20 5
Screen I Screen II
Factor T 1 1 1 1
Factor W 1 1 1 1
F1 1 1 1 1
DDVSC I
Deck I
C
m3
A= B x G x V x H x E x M x O x D x T x W
300
m3
A= 96 x 1,25 x 0,92 x 1,91 x 0,77 x 1 x 1 x 0,83 x 1 x 1
= 2,2226
AR = F1 x F2 x A
= 1 x 1,2 x 2,2226
= 2,6712 m2
Deck II
C
m3
A= B x G x V x H x E x M x O x D x T x W
270
m3
A= 70 x 1,25 x 1,01x 1,34 x 0,77 x 1 x 0,9 x 0,8 x 1 x 1
= 4,112
AR = F1 x F2 x A
= 1 x 1,2 x 4,112
DDVSC II
Deck I
C
m3
A= B x G x V x H x E x M x O x D x T x W
210
m
A= 20 x 1,25 x 0,99 x 1,145 x 0,99 x 1 x 1 x 0,98 x 1 x 1
= 7,638
AR = F1 x F2 x A
= 1 x 1,2 x 7,638
= 9,1656 m2
Deck II
C
m3
A= B x G x V x H x E x M x O x D x T x W
157,5
m
A= 5 x 1,25 x 1,05 x 0,5 x 0,99 x 1 x 0,9 x 0,62 x 1 x 1
= 8,59
AR = F1 x F2 x A
= 1 x 1,2 x 8,59
= 10,3 m2 (LAMPIRAN E)
Spesifikasi Screen I DDVS (Double Deck Vibration Screen) :
Untuk mamisahkan ukuran material yang keluar dari Impact Crusher.
Oversize dari deck I dan undersize akan masuk alat Peremuk II (Cone Crusher)
dan oversize deck II akan menjadi produk I . Berdasarkan luas deck I dan deck II
dari screen I = 2,6712 m2 dan 4,9344 m2 maka speck alat yang memenuhi :
Merk = Nordberg
Tipe = CVB1540-2P
Width x Length = 1500 x 4000 mm
Luas = 6 m2
8. Cone Crusher
Untuk peremukan yang kedua digunakan alat Cone Crusher dengan
spesifikasi sebagai berikut :
Merk : Nordberg
Type : Cone Crusher GP 200
Kapasitas : 210-240 ton/jam
Close setting : 4 mm
Width x Length: 1312 x 1448 mm
(LAMPIRAN H)
9. Belt Conveyor
1. Belt Conveyor dari Impact Crusher ke DDVSC
Conveyor 1 menghubungkan Impact Crusher ke DDVSC dengan spesifikasi
alat:
Merk : Nordberg
Model : NB 500
9,13
8,264
Panjang konveyor :
32+5,22=6 m
6
3
5,2
Panjang konveyor :
72+12 ,132=14 m
14
7
12
10,4
Panjang konveyor :
72+12,122=14 m
14
12
10,4
(LAMPIRAN I)
r
t
a. Produk I (-90+50mm)
Volume Total = 90 x 8 jam x 2 hari : 2 t/m3
= 720 m3 / hari
t
Tan 250
= r
0,466 r =t
b. Produk II (-10+5mm)
Volume Total = 52,5 x 8 jam x 2 hari : 2 t/j
= 420 m3 / minggu
t
0
= r
Tan 25
0,466 r =t
0,466 r =t
d. Produk IV (- 1 mm)
Volume Total = 58,8 x 8 jam x 2 hari : 2 t/j
= 470,4 m3 / minggu
t
0
= r
Tan 25
0,466 r =t
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
PRIHATININGTYAS FEBIANI 112110112
RIZA AHMAD IMAMMUDDIN 112110114 31
1. Tujuan yang bisa diambil yaitu dengan adanya laporan ini diharapkan kita
dapat memiliki gambaran mengenai sektor industri pertambangan, mengetahui
pengolahan yang baik diharapkan dapat memanfaatkan peluang yang ada
dengan mengolah bahan galian industri yang ada.
2. Umpan terbesar yang berasal dari tambang adalah 900 mm dengan kapasitas
300 tpj. Ukuran produk yang diinginkan konsumen adalah :
- 90 + 50 mm = 30 %
- 10 + 5 mm = 17,5 %
- 5 + 1 mm = 32,9 %
- - 1 mm = 19,6 %
3. Pemilihan alat yang digunakan dalam proses pengolahan batugamping
berdasarkan ukuran umpan terbesar dan kapasitas dari material. Untuk
peremukan digunakan impact crusher dan Cone Crusher. Sedangkan untuk
proses screening digunakan Double Deck Vibrating Screen. Dalam pemilihan
alat kami berpedoman pada efektifitas dan ekonomis.
DAFTAR PUSTAKA