Anda di halaman 1dari 10

Prosiding Presentasi IImiah Teknologi Keselamatan Nuklir VflJ

ISSN No. 1410-0533

RANCANG BANGUN VESSEL UJI KOROSI TEMPERATUR TINGGI


Geni Rina Sunaryo, Puradwi Ismu Wahyono

ABSTRAK
RANCANG BANGUN VESSEL UJI KOROSI TEMPERATUR TINGGI. Vessel Uji Korosi yang
tahan pacta temperatur clan tekanan tinggi telah dibuat dengan menggunakan material dasar SS 304.
Oibagian atas vessel dibuat 4 lubang yang dibuat untuk safety valve, masuknya gas, sampling line clan
termokopel. Vessel ini telah di desain untuk dapat beroperasi higga temperatur 300C clantekanan 90 bar.
Pengatur penurunan temperatur juga di desain dengan melalukan udara daTibagian bawah heater clan
juga waterjacket di bagian atas vessel terutama untuk mendinginkan motor penggerak stirrer yang actadi
dalamnya. Peruanas dibuat melilit berupa blanket dengan daya hingga 3000 Watt. Sistim sampling larutan
dipasang untuk dapat digerakan secara otomat clan disertai pula dengan pengaduk untuk
menghomogenkan larutan sebelum di sampling. Sample holder, juga di pasang yang dimasukkan daTi
bagian atas vessel yang digunakan untuk meletakkan sampel material yang akan di tes.

ABSTRACT
DESIGN ENGGINEERING OF HIGH TEMPERATURE TEST CORROSION VESSEL. High
temperature high pressure vessel has been made by using material SS 304. There are 4 holes in the upper
side, for safety valve, gas inlet, sampling line and thermocouple. This vessel has been designed to be able
to be operated up to the temperature of 30(f'C and pressure of 90 bar. The temperature descending
adjuster also be created by using theflowing airfrom the bottom side of heater and waterjacket to cool
down the upper vessel especially for the motor inside the vessel. The heater has been made by using
circling element with power up to 3000 watt. The sampling system has been created and installed as
automatically adjustion and stirer also be installed to mix up the solution for homogeneous purposing
before sampled The sample holder is placed inside the vessel through the upper side of vesselfor placing
the test sample material.

PENDAHULUAN reaktor yang baik clan diimbangi dengan


Oi dalam BWR (Boiling Water Reactor - pengontrolan kualitas air secara periodik
Reaktor Air Oidih) maupun PWR (Pressurized diharapkan dapat menekan proses
Water Reactor - Reaktor Air Tekan) air pembentukkan korosi, erosi clan proses-proses
digunakan sebagai pendingin atau pemindah lainnya. Walaupun kualitas air telah mulai
panas maupun sebagai pengendali reaktifitas ditingkatkan untuk BWR maupun PWR, tetapi
reaktor. Pactatemperatur tinggi (>250C), sifat daTi pengalaman-pengalaman yang didapat
fisika-kimianya akan berubah menjadi substansi menunjukkan bahwa dalam suatu perioda
yang sangat agresif hila terjadi kontak dengan operasi, proses korosi tidak dapat dihindari
struktur material reaktor. Dengan kata lain masih saja terjadi, yang terinisiasi pacta saat
dapat diartikan bahwa keandalan struktur terjadi proses pemindahan panas.
material tersebut, atau kondisi operasi normal Dengan adanya proses tersebut diatas
akan dicapai selain bergantung pacta kualitas penelitian mengenai keandalan material yang
material yang tahan korosi, juga sangat digunakan seperti stainless daTICarbon Steels,
bergantung pacta kualitas air pendingin clan Zirconium, Copper, Nickel Alloy, dIl., terhadap
sistim pemurniannya. Khususnya pacta sistim kondisi lingkungan BWR atupun PWR,
primer clan kelongsong bahan bakar. Secara temperatur tinggi clan tekanan tinggi, perlu
normal, keandalan clan keselamatan yang dipahami. Untuk tujuan itu, maka pada makalah
dicapai dengan menggunakan struktur material ini akan dijelaskan hasil rancang bangun vessel

Serpong, 26 don 27 Pebruari 2003 171


Prosiding Presentasi Ilmiah Teknologi Keselamatan Nuklir VIII
ISSN No. 1410-0533

uji korosi yang tahan temperatur clan tekanan


P.D P.Dm
tinggi yang digunakan untuk menguji keandalan t= (a)
material denghan berbagai kondisi kimia clan 4.f.11-P 4.f.11
temperatur .
Dimana
TEORI t = tebal , mm.
Rancangan pembuatan pressure vessel P = tekanan basil perhitungan, Mpa
dilakukan melalui tahapan penentuan design D = diameter dalam, mm
requirement serta engineering design yang Dm = selisih antara diameter dalam dengan
terdiri dari perhitungan dari sudut keselamatan, luar di bagi 2, mm
f = tensile strength yang di desain pada
pemilihan material, soft drawing, engineering
temperatur yang di desain, Mpa
drawing, verifikasi penyetujuan.
11 = efisiensi las - lagan
Design requirement dari vessel uji korosi
Minimum tebal yang dipersyaratkan untuk
temperatur tinggi adalah sebagai berikut:
. bagian bawah yang sirkular dihitung dengan
harus mampu beroperasi hingga temperatur
menggunakan persamaan (b).

. hingga 300C
pemanas berupa blanket disertai sistim t=D ( P ) (b)

. pengatur temperatur
mampu menahan tekanan gas yang
K.f.l1

ditambahkan hingga 60 atm disertai dengan Dimana = tebal , mm.


sistim pengatur serta keamanan P = tekanan basil perhitungan, Mpa
. dilengkapi dengan sistim penurun D = diameter dalam, mm
temperatur f = tensile strength yang di desain pada
. disertai dengan sampling line untuk analisa. temperatur yang di desain, Mpa
larutan 11 = efisiensi las - lagan
. disertai pengaduk untuk menghomogenkan K = faktor yang bergantung pada metoda
larutan pendekatan bentuk bagian bawah,
. dilengkapi dengan sample holder dimensi sel clan lainnya, dimana dalam
. gas input clan output hal ini nilai K yang di pakai adalah 5,0
Standard code yang dipakai di dalam karenaflat ends.
perhitungan desain adalah AIinual Australian Setiap vessel setelah selesai proses
Standards 1210 Pressure Vessel CodeY) pengelasan haruslah melalui tes hidrostatik
Dari persyaratan desain diatas kemudian mengikuti:
dilakukan perhitungan tebal dinding vessel
minimum yang dipersyaratkan untuk dapat th
beroperasi secara aman dengan menggunakan Ph = 1,5 P x f
persamaan (a).(I)

Serpong, 26 don 27 Pebruari 2003 172


Prosiding Presentasi lImiah Teknologi Keselamatan Nuklir VI!!
ISSN No. 1410-0533

Dimana dalam vessel sekitar 2 liter. Vessel tersebut


Ph = tekanan tes hidrostatik, Mpa dilengkapi 4 lubang yang difungsikan sebagai
P = tekanan desain dari vessel, Mpa tempat pengatur temperatur dengan
fh/f = rasio terendah (untuk material yang menyisipkan thermocouple, pengatur tekanan
digunakan untuk membuat vessel) yang dilengkapi dengan safety valve, dengan
sistim sampling yang dapat dilakukan secara
Kekuatan desain pada temperatur uji coba, Mpa periodik tanpa harus mematikan sistim pemanas
Kekuatandesain padatemperaturdesain,MPa clan masukan gas pengatur tekanan di dalam
vessel agar lamtan di dalam tidak menguap.
HASIL DAN PEMBAHASAN Lubang pertama yang ditunjukkan pada
Vessel utama Gambar 2 , diperuntukan untuk thermocouple

Dari basil perhitungan engineering design yang digunakan untuk meng set temperatur

di dapat konsep vessel yang tahan temperatur dalam vessel sesuai dengan yang dikehendaki.

clan tekanan tinggi seperti pada Gambar 1 di Thermocouple ini di hubungkan dengan alai
bawah ini. pengontrol dengan menggunakan relay yang
Dengan menggunakan persamaan (a) clan diletakkan menempel pada heater.

dengan menggunakan material SS 304, didapat Thermocouple yang digunakan adalah

bahwa tebal dinding vessel minimal adalah 6,55 thermocouple tipe-K.

mm clan tebal bagian dasar vessel adalah 125 Lubang kedua digunakan untuk safety

rom. Bagian atas vesseljuga harus mempunyai valve, yang akan bekerja hila tekanan di dalam
ketebalan minimal 200 rom. Oleh karena itu, vessel mencapai tekanan maksimum 6 Mpa.

dinding vessel dibuat dari pipa dengan diameter (Gambar 3).

minimal 125 mm clan ketebalan minimal 6,55 Lubang ketiga digunakan untuk tube keluar

rom. Bagian dasar vessel dibuat dari lempeng clan masuknya gas yang digunakan untuk

SS 304 dengan ketebalan awal 32 mm yang menekan agar tarutao di dalam vessel tidak

dibubut menyerupai cylindrical dengan berubah menjadi rasa gas pada saat temperatur

ketebalan 20 mm yang merupakan dasar vessel. tinggi (Gambar 4). Pada line inijuga dilengkapi

Lempeng yang sudah dibubut ini kemudian alai pengukur tekanan dalam vessel.

dilas dengan pipa tersebut. Bagian tutup vessel Lubang keempat diperuntukan untuk

dibuat dengan menggunakan lempeng SS 304 sampling line clan dapat dilihat pada Gambar 5.

juga dengan ketebalan minimal 200 mm daD Sampling line dibuat dengan menggunakan tube

dibuat lubang untuk masuknya stirer seperti dengan diameter 6 mm hingga hampir

dapat dilihat pada Gambar 1. menyentuh dasar vesel. Tube tersebut

Dari hasil engineering design vessel dihubungkan dengan needle valve untuk

bertekanan clan temperatur tinggi diperoleh mengatur keluamya larutan.

desain rinei untuk penampang AA, AB, AC clan


AD seperti yang Gambar 2,3,4 clan 5. Material
yang digunakan adalah SS 304 dengan volume
". '--

Serpong, 26 dan 27 Pebruari 2003 173


Prosiding Presenlasi llmiah Teknologi Keselamalan Nuklir VIII
ISSN No. 14/0-0533

Tray beroperasi higga temperatur 300C clantekanan


Wadah sampel atau sample tray dapat 90 bar, larutannya dapat disampling setiap saat
dilihat pada Gambar 6. dengan melakukan pengadukan sebelumnya
guna homogenitas larutan.
Stirer
Stirer yang digunakan untuk mengaduk UCAPAN TERIMAKASm
larutan sebelum di sampling, dapat dilihat Penulis mengucapkan banyak terimakasih
rancangannya pada Gambar 7. Stirrer tersebut kepada Mr. Ebeks Mik dari engineering
digerakkan oleh motor 8V. company-Japan clan Sdr. Dedy Haryanto di
dalam menggambar rancangan. Juga tak lupa
Tutup terimakasih banyak pada Bapak Sigit Asmara
Tutup vessel yang juga merupakan tutup Santa serta bapak Ismu Handoyo yang telah
motor dibuat dapat dilihat pada Gambar 8. banyak memberikan saran di dalam pembuatan
vessel ini.
Heater
Heater dibuat seperti yang terlihat pada DAFT AR PUSTAKA
Gambar 9 dengan total power 3000 W. 1. ASME VIII Boiler and Australian
Standards 1210 Pressure Vessel Code.
KESIMPULAN
Vessel Uji Korosi yang tahan pada
temperatur clan tekanan tinggi telah dibuat
dengan menggunakan material dasar SS 304.
Vessel ini telah dirancang untuk dapat

Serpong, 26 dan 27 Pebruari 2003 174


Prosiding Presentasillmiah Teknologi Keselamalan ,vuklir VIII
ISSN1VO. /4/0-0533

Gambar 1. Oesain keseluruhan dari vessel.

,.

-
~

-.....

. Gambar 2. Vessel dengan penampang lintang AA untuk thermocouple.

Serpong, 26 dan 27 Pebruari 2003 175


Prosiding Presentasi llmiah Teknologi Keselamatan Nuklir VIII
ISSN No. /4/0-0533

"-V-

_A.I

Gambar 3. Vesseldengan penampang lintang AB untuk safety valve.

!:

--A.C

Gambar 4. Vesseldilihat dari penampang lintang AC untuk masuknya gas.

Serpol/g, ~6 dan 27 Pebruari 2003 176


Prosiding Presentasi Ilmiah Teknologi Keselamatan Nuklir VIII
ISSN No. /410-0533

T""_.,,,,_,~

_A-O

Gambar 5. Vesseldilihat dari penampang lintang AD untuk masuknya gas.

Serpong, 26 dan 27 Pebruari 2003 177


Prosiding Presentasi Ilmiah Teknologi Keselamatan Nuklir VIII
ISSN No. 1410-0533

40

. .
L .J.

"
.~-~-

t;pJ
Gambar 6. Sample Tray.

-
1=$l3
Lt:J
'-""

'-,
1.-
."""'-
'.',,",or-
4.""",
."'"',,-
0.""
'.0-
M.",-,., , ">0,
'"'"--

Gambar 7. Stirer.

Serpong, 26 dan 27 Pebruari 2003 178


Prosiding Presenlasi Ilmiah Teknologi Keselamalan Nuklir VIII
ISSN No. 1410-0533

I I
--- I

~=J WW~
,"

,-,,."".......
,........
,.-.-
.._'"'
"' ;... ......

r-T

Gambar 8. Tutup vessel.

~
~
....

0..011-

RI!

p--
!

_A.A

Gambar 9. Heater

Serpong, 26 dan 27 Pebruari 2003 179


Prosiding Presenlasi Umiak Tekn%gi Kese/amalan Nuk/ir VlII
1SSN No. 1410-0533

DISKUSI

Pertanyaan : Hendro Tjahjono


1. Apakah pengujian tekanan sudah dilakukan daDbagaimana hasilnya ?
2. Penempatan heater diluar vessel sedangkan diluar heater bukan bahan isolator; apakah tidak
menghambat heat transfer kedalam vessel? daTIini bisa berakibat terlalu tingginya suhu Teater
(cepat putus).
Jawaban : Geni Rilla Sunaryo
1. Pengujian tekanan belum dilakukan clan karakterisasi vessel yang telah dibuat dilakukan pada
tahun penelitian 2003 ini.
2. Pengujian kenaikan temperatur sudah dilakukan I kali clanhanya hingga temperatur 150Csetelah
itu heater putus masih akan penyebab heater putus, mungkin disebabkan karena kurang baiknya
heat transfer sehingga suhu heater menjadi terlalu tinggi atau karena kondisi semen sebagai media
heater yang belum terlalu kering masih dalam percobaan.

Serpong, 26 dan 27 Pebruari 2003 180

Anda mungkin juga menyukai