Oleh :

Ir. Mohammad Nurhadi, MT.

Disampaikan pada Workshop Survey dan Pemetaan,

Penginderaan Jauh dan SIG dalam Rangka Dies Natalis
ke-30 Jurusan Teknik Geodesi ITN Malang
11 Maret 2015
 Adalah gambar permukaan bumi
secara selektif pada bidang datar
yang dijelaskan dengan skala, tahun,
sistem proyeksi dan sistem
koordinat tertentu dan disajikan
dengan seteliti mungkin
APA YANG DIGAMBAR ?
Obyek permukaan bumi yang dinilai
representatif atau dianggap penting
Digambarkan dengan simbol-simbol (warna,
titik, garis, dan luasan atau kombinasi
diantaranya)
Setiap simbol harus diberikan penjelasan
dalam bentuk legenda.
Morfologi (kontur, spot height/titik tinggi)
KOMPONEN PETA
Bagian GRAFIS
Peta, Grid Geografis dan Grid UTM
Bagian Penjelasan
Judul, Instansi Pembuat, Tahun, Nomor Lembar,
Indeks Lembar.
Legenda (penjelasan obyek-obyek)
Sistem (skala, proyeksi, koord, datum,
konvergensi grid, arah utara)
Bagian Pernyataan Penerbit
SKALA
Perbandingan jarak di peta dengan jarak di bumi
Contoh 1 : Jarak di peta 5 cm, jarak di bumi 50 m.
Skala (S) = 5 cm/5.000 cm = 1/1.000 = 1 : 1.000

Contoh 2 : Jarak di peta 10 cm, skala peta 1 : 25.000

Maka jarak di bumi = 10 cm x 25.000 = 250.000 cm = 2,5 km

Contoh 3 : Jarak di bumi 1.000 meter, skala yang diinginkan 1 : 10.000

Maka jarak tersebut harus digambarkan = 1.000 m/10.000 = 0,1 m = 10 cm

SKALA DINYATAKAN DENGAN ANGKA DAN BATANG

Angka ----- 1 : 10.000 atau 1/10.000
Batang 0 1 2 5 10 cm

0 0,1 0,2 0,5 1,0 km

JENIS SKALA
Skala Kecil : Lebih kecil 1 : 100.000
Skala Sedang : 1 : 10.000 1 : 50.000
Skala Besar : 1 : 1.000 1 : 5.000
Skala sangat berkaitan dengan ketelitian
kelengkapan
SISTEM PROYEKSI
Sistem Proyeksi :
Teknik menurunkan dari bidang bola bumi ke
bidang datar melalui suatu bidang proyeksi.

Di Indonesia digunakan Sistem Proyeksi :

TRANVERSE MERCATOR/TM (Bakosurtanal,
Pekerjaan Umum dsb.)
LAMBERT CONICAL ORTHOMORPHIC/LCO
(Topografi Angkatan Darat)
SISTEM KOORDINAT
UNIVERSAL TRANVERSE
MERCATOR/UTM dipakai oleh
sebagian besar instansi di Indonesia
kecuali Badan Pertanahan Nasional
(BPN)
TRANVERSE MERCATOR 3/TM3
dipakai BPN
Menggunakan Nomor Zone yang
sama, hanya kalau BPN menambahkan
angka 1/Barat atau angka 2/Timur.
PENGUKURAN KOORDINAT
GLOBAL POSITIONING SISTEM GEODETIC DENGAN
KETELITIAN ABSOLUT DALAM MILIMETER, UNTUK
PETA SKALA 1:10.000 SAMAPAI DENGAN 1:1.000.
GLOBAL POSITIONING SYSTEM NAVIGASI DENGAN
KETELITIAN ABSOLUT DALAM METER UNTUK PETA
SKALA 1:25.000 ATAU LEBIH KECIL.
PENGUKURAN LANGSUNG DENGAN SURVEY
TERRESTRIAL (THEODOLITH, TOTAL STATION DAN
GPS RTK/REAL TIME KINEMATIC DENGAN
KETELITIAN MILIMETER UNTUK PETA SKALA 1:5.000
ATAU LEBIH BESAR.
PERALATAN GPS

GPS NAVIGASI GPS GEODETIC

LARANGAN
Tidak dianjurkan memperbesar
gambar/peta karena tidak
memberikan ketelitian yang semakin
baik tapi malah memperburuk
Contoh :
Memperbesar dari skala 1 : 50.000 menjadi
skala 1 : 10.000
JENIS PETA
PETA DASAR (dibuat oleh Bakosurtanal yang difungsikan
sebagai referensi bagi masyarakat pengguna)
RBI skala 1 : 25.000, 1 : 50.000, 1 : 100.000
PETA LEMBAR LAUT NASIONAL (LLN) skala 1 : 250.000
(dibuat oleh Bakosurtanal) untuk keperluan Navigasi
Laut
PETA HIDRO-OSEANOGRAFI skala 1 : 250.000
diterbitkan oleh DisHidros TNI AL
PETA DASAR MILITER (dibuat oleh Direktorat Topografi
TNI Angkatan Darat)
PETA TEMATIK (peta dengan konten dan tujuan khusus),
misalnya peta demografi, peta hidrologi, peta PBB dsb.
MEMBUAT PETA
Sumber Data (Foto Satelit (Optik, MSS, Foto
Radar/LIDAR/IFSAR, Foto Udara, Pengukuran Langsung)
Sistem : (Penyatuan Sistem di Indonesia)
Kerangka Kontrol Horizontal (GPS Geodetik, UTM,
Geografis)
Kerangka Kontrol Vertikal (Waterpass, Elevasi)
Datum (World Geodetic System/WGS84 atau Indonesian
Datum95/ID95, juga dipakai oleh GPS)
Toponimi (nama geografis)
Kartografi (Generalisasi, eksagerasi, ommitansi,
semiologi/simbol)
SUMBER DATA
Pengukuran Langsung dengan Total Station
(ketelitian tinggi dengan skala 1:1.000, 1:2.500,
1:5.000), GPS Navigasi (ketelitian rendah dengan skala
1:25.000, 1:50.000, 1:100.000 atau lebih kecil).
Citra Satelit jenis Citra Optik (IKONOS, QuickBird,
GeoEye) hanya dipergunakan obyek dengan
koordinat planimetrik (x,y atau E,N saja, elevasi tidak
ada)
Citra jenis Multi Spectral Scanner/MSS (LandSat,
SPOT, Alos dsb.) untuk skala 1:25.000 1:100.000
Citra Radar (IFSAR, LIDAR) skala 1:2.500 1:10.000
Foto Udara / Stereo/3D skala 1:10.000 1:20.000
(ketelitian sedang)
JENIS CITRA
Citra Fotografis/Optik
Multi Lenses
IKONOS, QuickBird, GeoEye, Foto Udara
Citra Multi Spectra Scanner
LandSat, SPOT, Alos
Citra RADAR (Radio Detecting And Ranging) 3
Dimensi
LiDAR (Light Detecting And Ranging)
IFSAR (InterFerometric Syntetic Aperture Radar
SLAR (Side Looking Airborne Radar)
NOAA (National Oceonographic Atmospheric
Administration) untuk Pemetaan Cuaca
PEMUTAHIRAN PETA
Yang dimutahirkan adalah
feature/detail lapangan.
Tidak boleh merubah sistem (proyeksi,
koord, datum)
Menjelaskan tahun pembuatan Peta
Lama (sbg referensi) dan tahun
pembuatan Peta Baru serta metoda
pemutahirannya.
MENYIMPAN PETA
Dalam format Softcopy GIS (ArcGIS, MapInfo dll.)
Mudah di update, hemat ruang
Mudah pertukaran data
Kelemahan kerusakan fatal (perlu backup)
Dalam format image JPEG
Format Hardcopy (Album Peta)
PRESENTASI PETA
ANALOG
DIGITAL
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
DATABASE MANAGEMENT SYSTEM (DbMS)
PENGELOLAAN DATA SPASIAL DAN NON SPASIAL
DALAM SATU SISTEM YANG SAMA DAN
TERINTEGRASI, HASILNYA PETA TEMATIK DASAR
DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)
MELAKUKAN ANALISIS SESUAI DENGAN TUJUAN
DAN KONTEKS MASING-MASING, HASIL BERUPA
PETA TEMATIK
ADA RUMUSAN-RUMUSAN MATEMATIK DAN
SCORING
EXPERT SYSTEM (ES)
PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG SDH DILAKUKAN
OLEH SYSTEM TANPA CAMPUR TANGAN OPERATOR
MAUPUN TENAGA AHLI
HAL-HAL PENTING DALAM GIS
CODING FEATURE------- HARUS SISTEMIK,
DIRANCANG SEJAK AWAL, BISA MENGIKUTI
STANDAR YANG ADA DI BIG/BAKOSURTANAL
MAUPUN BPS
KONTINYU UPDATE DATA
BACKUP DATA BERLAPIS
ADA MANAJER TERSENDIRI YANG KHUSUS
BERTANGGUNG JAWAB
STANDARD DATA EXCHANGE KARENA MULTI
PURPOSE DAN MULTI USER
INFRASTRUKTUR BASIS DATA
SUMBER DAYA PERALATAN YANG SESUAI
DENGAN BEBAN DATA
SUMBER DAYA MANUSIA YANG CAKAP DAN
TERHINDAR DARI PROSES MUTASI
KEPEGAWAIAN.
SUMBER DAYA PROGRAM APLIKASI YANG
ORIGINAL
SUMBER DAYA DATA
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 8 TAHUN 2013
KETELITIAN PETA UNTUK RENCANA TATA
RUANG
PENGKODEAN UNSUR GEOGRAFIS SERAGAM
SISTEM KOORDINAT SERAGAM
BATAS WILAYAH ADMINISTRASI
EDGE MATCHING PADA DAERAH BERBATASAN
 KAMSIA : SYUKRON : TERIMA KASIH : MATOR
SAKELANGKONG : HATUR NUHUN : SUWUN :
MAULIATE : ARIGATO : MERCY : DANKE : EKARISTO :
THANKS : MATUR NUWUN