OLEH
KELOMPOK 5:
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
KATA PENGANTAR
Penyusun
2
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. PENGERTIAN 2
B. MACAM-MACAM LAPORAN AUDIT 2
C. PERANAN LAPORAN AUDIT 3
D. SYARAT-SYARAT LAPORAN AUDIT 4
E. BENTUK DAN BAGIAN LAPORAN AUDIT 5
F. KATEGORI LAPORAN AUDIT 6
G. CONTOH LAPORAN AUDIT 9
DAFTAR PUSTAKA
12
3
BAB I
PENDAHULUAN
Proses audit berakhir dengan diterbitkannya laporan audit. Laporan audit disusun
setelah auditor menyelesaikan pekerjaan lapangan ( audit field works). Laporan audit harus
memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau
suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara
keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam semua hal
yang nama auditor dihubungkan dengan laporan keuangan, laporan auditor harus memuat
petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan auditor, jika ada, dan tingkat tanggung jawab
auditor yang bersangkutan. Karena Laporan audit sangat penting untuk diperhatikan auditor
agar hasil audit dapat bermanfaat bagi pengguna laporan audit seperti kreditur, para
investor, dan lain lain.
Ada dua bentuk utama laporan audit : laporan audit bentuk pendek dan laporan audit
bentuk panjang. Pertimbangan yang di gunakan oleh auditor dalam menerbitkan laporan
audit bentuk pendek atau panjang tergantung pada kebutuhan klien. Kebutuhan klien ini
biasanya ditentukan oleh kebutuhan pemakai laporan audit (misalnya bank dan pemegang
saham). Ditinjau dari isinya, laporan audit bentuk panjang merupakan perluasan isi laporan
audit bentuk pendek.
Laporan audit bentuk pendek baku terdiri dari tiga paragraph : paragraph pengantar,
paragraph lingkup, dan paragraph pendapat. Dalam penyajiannya, laporan audit bentuk
pendek ini dilampiri dengan laporan keuangan auditan dan catatan atas laporan keuangan
audita tersebut. sebagaimana di jelaskan dalam paragraph pengantar laporan audit, laporan
keuangan auditan adalah tanggung jawab manejemen perusahaan. Dan karena catatan
atas laporan keuangan merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan, maka
catatan atas laporan keuangan merupakan tanggung jawab manejemen pula. Dengan
demikian hanya laporan audit yang menjadi tanggung jawab auditor.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi,
sistem, proses, atau produk. Sedangkan Laporan audit dapat didefinisikan sebagai
sarana untuk mengomunikasikan pekerjaan audit dan temuan audit secara komprehensif,
yang diberikan oleh tim audit kepada organisasi audit.
Standar Pelaporan untuk audit atas laporan keuangan menurut PSA-IAPI dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Standar Pelaporan Pertama
Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan disajikan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia atau prinsip lain yang
berlaku secara komprehensif.
Standar Pelaporan Kedua
Laporan auditor harus menunjukkan, jika ada, ketidakkonsistenan penerapan
prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan
dibandingkan denganpenerapan prinsip akuntansi tersebut dalam perode
sebelumnya.
Standar Pelaporan Ketiga
Pengungkapan informatif dalam laporan keungan harus dipandsng memadi,
kecuali dinyatakan lain dalam laporan audit.
Standar Pelaporan Keempat
Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan
keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian
tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan
maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan
laporan keuangan, laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai
2
sifat pekerjaan audit yang yang dilaksanakan,jika ada, dan tingkat tanggung
jawab yang dipikul auditor.
2. Audit operasional
Audit Operasional adalah pengkajian atas setiap bagian organisasi
terhadap prosedur operasi standar dan metode yang diterapkan suatu organisasi
dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan.
3. Audit ketaatan
Audit Ketaatan adalah proses kerja yang menentukan apakah pihak yang diaudit
telah mengikuti prosedur, standar, dan aturan tertentu yang ditetapkan oleh pihak yang
berwenang.
4. Audit investigative
Audit Investigatif adalah Serangkaian kegiatan mengenali (recognize),
mengidentifikasi (identify), dan menguji (examine) secara detail informasi dan fakta-
fakta yang ada untuk mengungkap kejadian yang sebenarnya dalam rangka
pembuktian untuk mendukung proses hukum atas dugaan penyimpangan yang dapat
merugikan keuangan suatu entitas (perusahaan/organisasi/negara/daerah).
3
c. Membuat hasil audit sebagai bahan untuk tindakan perbaikan oleh instansi
terkait, dan
d. Memudahkan tindak lanjut untuk menentukan apakah tindakan perbaikan yang
semestinya telah dilakukan.
Manfaat laporan audit:
Memberikan penguatan terhadap kehandalan informasi laporan keuangan atau
informasi lain yang disajikan oleh auditan
Sebagai bukti lampiran yang harus disampaikan dalam penyerahan SPT seperti
dalam ketentuan UU KUP pasal 4 ayat (4b), dan sebagai syarat untuk
perusahaan yang akan go public.
4
laporan bahkan dapat menyembunyikan pesan yang sesungguhnya dan mengurangi
minat pembaca. Pengulangan yang tidak perlu juga harus dihindari.
5
berapa setelah laporan keuangan auditor bertanggung jawab atas peninjauan
terhadap peristiwa yang terjadi.
6
Nama KAP. Nama mengidentifikasikan KAP atau praktisi yang melaaksanakan
audit. Biasanya dituliskan adalah nama KAP, karena seluruh bagian dari KAP
mempunyai tanggung jawab hukum dan profesional untuk memastikan bahwa
kualitas audit memenuhi standar profesional.
Tanggal Laporan Audit. Tanggal yang tepat untuk dicantumkan pada laporan
audit adalah ketika auditor menyelesaikan prosedur audit dilokasi pemeriksaan.
Tanggal ini merupakan hal yang penting bagi para pemakai laporan karena
menunjukkan hari terakhir dari tanggung jawab auditor untuk mereview atas
peristiwa-peristiwa penting setelah tanggal laporan keuangan.
7
Penekanan pada suatu hal atau masalah
Laporan yang melibatkan auditor lain.
8
PT Maju Mundur
LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2004
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2003 DAN
LAPORAN AKUNTAN INDEPENDEN
Kami telah mengaudit neraca PT Maju Mundur pada tanggal 31 Desember 2004, serta
laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen
Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan
keuangan berdasarkan audit kami. Laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 diaudit oleh auditor independen lain, yang
laporannya tertanggal 12 Maret 2004 menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian,
dengan paragraf penjelasan sehubungan dengan dampak dari memburuknya kondisi
ekonomi di Indonesia terhadap Perusahaan.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit
agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji
material. Suatu audit meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian, bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi
penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh
manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan tersebut di atas menyajikan secara wajar dalam
semua hal yang material, posisi keuangan Perusahaan tanggal 31 Desember 2004, hasil
9
usaha, perubahan ekuitas serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Seperti dijelaskan pada Catatan 2n dan 28, sejak tanggal 1 Januari 2004, Perusahaan telah
menerapkan lebih awal Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 (Revisi
2004) mengenai estimasi kewajiban imbalan pasti. Laporan keuangan tahun 2003 telah
disajikan kembali untuk mencerminkan penerapan PSAK tersebut.
10
DAFTAR PUSTAKA
11