Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Kondisi Obyektif Masjid

Lembaga Pengabdian Masyarakat merupakan lembaga yang didirikan oleh


Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang mengabdi kepada masyarakat
yang berbasis masjid. Kegiatan ini berorientasi pada masjid yang sudah didirikan oleh
masyarakat itu sendiri.

Pengabdian Masyarakat kelompok kami berada di Masjid Darussalam,


Pakisaji,Malang, tepatnya di Jln Raya Karangtengah, Dusun Karangtengah, Desa Glanggang,
Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Masjid Darussalam terletak di area yang warganya
sebagian besar beragama non muslim, yaitu 60% hindu dan 40% islam. Walaupun mayoritas
warganya beragama non muslim namun hubungan kekeluargaan disini sangat baik. Tidak ada
pertikaian, semua saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Semua hidup secara
berdampinganMasjid ini umumnya akan ramai ketika sholat maghrib berjamaah karena
kesibukan warga yang banyak. Namun Alhamdulillah ketika bulan Ramadhan masjid menjadi
lebih ramai lagi. Selain sebagai tempat ibadah, masjid juga dijadikan sebagai tempat
pertemuan warga serta sebagai tempat TPQ. TPQ didaerah ini ada 2 yaitu di masjid sendiri
dan di rumah takmir masjid. Antusias anak-anak disini untuk belajar mengaji sangat bagus,
walaupun ada yang berlatar belakang keluarga campuran muslim dan non muslim. Kegiatan
TPQ dilaksanakan setiap hari senin sampai sabtu. Setiap hari anak-anak disini belajar
mengaji, kecuali hari jumat anak-anak belajar bacaan serta gerakan sholat yang benar serta
bacaan doa-doa ataupun sholat-sholat sunnah lainnya.

Dalam hal organisasi, Remaja Masjid (REMAS) di Masjid Darussalam awalnya


belum terbentuk. Remajanya banyak namun belum terorganisir sehingga kurang aktif dalam
kegiatan masjid maupun bermasyarakat. Remaja disini cenderung akan datang dalam sebuah
acara yang direncanakan oleh orang dewasa. Dan karena lingkungan yang mayoritas non
muslim maka kegiatan remaja pun digabung dengan kegiatan orang dewasa. Sehingga
kegiatan agama seperti tahlilanpun dilaksanakan bersama-sama oleh semua kalangan mulai
dari anak-anak, remaja hingga dewasa. Selain karena lingkungan, hal ini juga karena factor
pendidikan dan ekonomi. Kebanyakan warga disini hanya lulus SMA ataupun SMP sehingga
setelah lulus mereka langsung kerja di pabrik,berdagang ataupun mencari ikan. Namun

1
dibalik itu semangat warga untuk melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan patut untuk
diacungi jempol.

Masjid Darussalam ini bisa dibilang kecil sehingafasilitas disini masih terbilang
kurang. Disini hanya ada sajadah, Al-Quran, mimbar, microfon, kamar mandi dan tempat
wudhu. Namun rencananya dalam waktu dekat ini akan dibangun kantor ditanah kosong
sebelah masjid.

Desa Glanggang memiliki 9RW dan 27RT, dengan 4 dusun yaitu


mergohayu,glanggang,darungan serta karangtengah. Penduduk desa ini berada pada keadaan
menengah. Rata-rata pekerjaan penduduk Desa Glanggang, adalah bertani, selain itu warga
disini juga bekerja sebagai buruh tani,buruh migran, pegawai negeri sipil, pengrajin industri
rumah tangga beternak, serta berdagang sehingga penduduk tersebut dapat menjamin
kehidupannya sehari-hari meskipun hasil yang mereka dapat tidak terlalu banyak. Kami
tinggal di dusun Karangtengah.

2
BAB 2

PELAKSANAAN

2.1. Bentuk Kegiatan

Program Kuliah Kerja Mahasiswa Tematik Posdaya Berbasis Masjid adalah suatu
pengabdian terhadap masyarakat yang berbasis masjid. Sehingga pelaksanaannya
dilaksanakan disekitar masjid dan sasarannya adalah masjid dan jamahnya ataupun warga
disekitarnya.

Bentuk kegiatan yang dilakukan antara lain mengembangkan segala kegiatan yang
ada di masjid dan disekitar masjid yang belum berjalan dengan lancar serta mengembangkan
potensi dari masyarakat tersebut.

Hal pertama yang dilakukan adalah pendataan penduduk atau sensus Desa Glanggang
terutama warga dusun Karangtengah tentang jumlah penduduk, jenis pekerjaan masyarakat,
tingkat pendidikan masyarakat, tingkat kematian dan kelahiran, dan fasilitas yang tersedia di
Desa Glanggang.

Kedua untuk kegiatan yang ada di masjid, antara lain meramaikan masjid dengan
mengikuti sholat berjamaah 5 waktu, tadarus Al-Quran serta membantu mengajar TPQ.
TPQ disini memang belum bernama tapi muridnya sudah banyak serta semangat mereka
untuk belajar membaca Al-Quran sangat tinggi. Jumlah murid TPQ disini sangat banyak
tetapi jumlah pengajarnya minim. Sehingga selama disini kami membantu ustadz-ustadz ini
untuk mengajar TPQ. Yang membuat TPQ ini semakin istimewa adalah santrinya tidak hanya
keturunan muslim saja tetapi juga ada keturunan muslim serta non muslim. tPQ disini ada 2
yaitu dirumah Takmir serta di masjid. Awalnya TPQ ini masih kecil dengan jumlah yang
sedikit sehingga kegiatan mengaji pun dialkukan dikediaman Takmir. Namun lama kelamaan
sepertinya orang tua seudah memahami betapa pentingnya keagamaan sehingga santri disini
semakin banyak dan akhirnya diputuskan untuk membagi 2 santri-santrinya sehingga
kegiatan mengaji dilakukan di masjid dan juga rumah bapak Takmir.

Ketiga adalah piket ke balaidesa, hal ini kami lakukan atas dasar permintaan bapak
kepala desa agar kami dapat mengetahui kegiatan-kegiatan warga desa. Dengan piket ke
Balai Desa kami bia mengetahui kegiatan-kegiatan kebersamaan warga dengan mudah.

3
Keempat adalah kami mendirikan sebuah rumah pintar. Rumah pintar ini adalah
nama yang kami berikan untuk kegiatan bimbingan belajar untuk adik-adik yang masih
sekolah. Awalnya kami berniat untuk membentuk masjid pintar, namun karena lingkungan
yang beragam maka kami memutuskan untuk mendirikan rumah pintar agar semua kalangan
bisa masuk kedalamnya. Kegiatan bimbingan belajar ini kami lakukan dirumah tempat kami
tenggal selama KKM. Rumah ini tepat berada di depan Masjid Darussalam sehingga selain
belajar pelan-pelan kami juga mengajak adik-adik untuk membiasakan diri sholat berjamaah
di masjid.

Kelima adalah kami diminta oleh pihak SMPN 2 Pakisaji untuk mengisi materi
pondok ramadhan. Mengingat serta mengetahui bahwa adik-adik disekitar kami masih perlu
diperkuat lagi dasar-dasar keagamaannya maka kami memberikan materi mengenai thaharah
(bersuci), sholat,zakat,puasa serta sex education. Kami mengambil materi yang terdapat
dalam rukun islam dengan harapan agar adik-adik nanti siap untuk menjadi seorang dewasa
yang benar-benar mengerti dasar-dasaar agama kita. Selain itu mengingat masih banyak yang
kurang lancer mengaji maka kami mengadakan belajar ngaji bersama dengan harapan
kemampuan belajar mengaji adik-adik bisa lebih baik lagi.

Keenam adalah kami juga membantu meramaikan musholla disekitar masjid dengan
ikut tadarus di musholla sekitar. Selain itu kami juga mengajari adik-adik yang sedang
tadarus di musholla tersebut.

Ketujuh, kami membentuk kepengurusan POSDAYA di Masjid Darussalam. Sesuai


dengan rapat antara warga maka sudah terbentuklah sebuah POSDAYA yang diberi nama
POSDAYA MASJID DARUSSALAM. Pengurus POSDAYA ini adalah para pemuda Dusun
Karangtengah. Pengurus dipilih pemuda dengan harapan kegiatan Masjid Darussalam bisa
beragam dan menjadikan remaja lainnya senang pergi ke masjid karena banyak pemuda yang
sholat jamaah di masajid.

Kedelapan, sebelum pulang kami mengadakan lomba-lomba sederhana yang


bernuansa islami serta umum. Lomba-lomba itu diantaranya lomba balap kelereng,makan
kerupuk,memasukkan paku kedalam botol serta goyang balon. Untuk lomba yang bernuansa
islami yaitu lomba adzan, membaca Al-Quran serta hafalan doa-doa. mengadakan
pengajian untuk warga sekitar sekaligus tanda perpisahan dari kami.

4
Waktu pelaksanaan Kuliah Kerja Mahasiswa Tematik Posdaya Berbasis Masjid ini
bersamaan dengan Bulan Ramadhan sehingga kami focus bagaiamana caranya agar masjid
menjadi lebih ramai terutama dibulan yang penuh barakah ini.

2.2 Sasaran

Pada setiap program kerja yang terbentuk mempunyai sasaran yaitu warga sekitar
Masjid Darussalam. Diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan Masjid Darussalam
dengan sebaik-baiknya baik dalam kegiatan keagamaan, sosial maupun pendidikan. Sehingga
sasaran tersebut tidak hanya untuk masyarakat sekitar Masjid Darussalam. Tetapi semua
masyarakat yang ada di Desa Glanggang kecamatan pakisaji.

Sasaran program kerja yang terbentuk adalah untuk masjid, sehingga mempunyai
daya guna yang lebih bermanfaat bagi masyarakat. Terutama pada segi pendidikan, tidak
hanya santri atau murid yang belajar di TPQ Masjid Darussalam saja tetapi jamaah yang
shalat di masjid tersebut atau orang yang berhenti dalam perjalanan yang shalat di Masjid
Darussalam, sehingga masyarakat atau santri yang belajar di TPQ lebih sering pergi ke
masjid, selain untuk shalat lima waktu, mereka juga bisa ke masjid untuk berdiskusi atau
mungkin sekedar ngobrol.

2.3 Output dan outcome

Hasil dari seluruh kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa Tematik Posdaya Berbasis
Masjid umumnya adalah pemberdayaan masjid bagi masyarakat. Selain menjadi tempat
ibadah, juga digunakan sebagai tempat silaturahim, kegiatan sosial, kegiatan pendidikan
maupun kegiatan kekeluargaan. Pada kenyataannya hal itu dapat terjadi dengan hasil yang
cukup memuaskan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Hasil yang terlihat secara fisik adalah masyarakat lebih sering ke masjid setelah
terdapat kegiatan-kegiatan keagamaan. Kegiatan keagamaan tersebut misalnya adalah
tadarrus Al-Quran, khotmil Quran, adanya pengajian rutin, kegiatan TPQ, dan kegiatan lain
yang diadakan di masjid.

Selain hal tersebut di atas terdapat beberapa hasil yang terdapat pada kegiatan TPQ.
Santri menjadi bertambah banyak dan semakin ramai. Cukup banyak warga yang dulu
anaknya tidak mengikuti kegiatan TPQ kemudian mengantar anaknya untuk dititipkan dan
dibimbing di TPQ. Hal tersebut dikarenakan kegiatan TPQ yang digabung dengan kegiatan

5
bimbingan belajar. Sehingga sebelum atau sesudah TPQ anak-anak lansung menuju rumah
pintar ntuk belajar. Dan para orangtua juga semakin memperhatikan pendidikan agama untuk
anaknya meskipun masih kecil.

Deskripsi Proses Kegiatan (Perubahan yang Terjadi, Pengalaman Menarik,


Pendukung, Kendala dan Solusi)
Kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa Tematik Posdaya Berbasis Masjid yang bertempat
di Masjid Darussalam merupakan kegiatan yang mengabdi kepada masyarakat, ikut
bermasyarakat dan membantu kegiatan yang ada masjid. Untuk itu, setiap harinya mahasiswa
mencoba menjadi penduduk desa untuk dapat mengetahui kehidupan sehari-hari dari
masyarakat dan mencari tahu masalah yang dihadapi masyarakat dalam kehidupan sehari-
hari.
Setelah mengetahui masalah yang dihadapi oleh masyarakat, mahasiswa kemudian
membuat program kerja yang mengacu pada masalah tersebut untuk memecahkan masalah-
masalah warga. Masalah yang dihadapi warga pun masih berhubungan dengan masjid,
sehingga pemecahannya juga berhubungan dengan masjid. Contoh permasalahan yang terjadi
adalah tentang pendidikan agama anak-anak yang kurang diperhatikan orang tua mereka,
terutama anak-anak yang bersekolah di Sekolah Negeri yang pada umumnya sedikit
memberikan pelajaran agama. Selaimn itu dengan lingkungan yang mayoritas non muslim
dikhawatirkan anak-anak menjadi rentang untuk terpengaruh serta kurang mengerti tentang
agama mereka sendiri. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka ketua Takmir mendirikan
Taman Pendidikan Al-Quran yang lebih menarik dan tidak membosankan sehingga yang
mengaji jumlahnya lebih banyak. Setelah melakukan program yang telah dibuat, maka
terlihat perubahan yang terjadi sebelum program terlaksana dan setelah program terlaksana.
Pada program TPQ, perubahan yang sangat terlihat adalah masjid lebih ramai dari hari
biasanya. Sebagian anak-anak dan orangtua yang antusias mengikutkan anaknya pada
program ini pun lebih sering berjamaah di masjid. Anak yang mengikuti kegiatan TPQ
bertambah banyak dari biasanya, karena setelah kegiatan TPQ selesai, santri diberikan jam
khusus untuk membahas pelajaran lain atau mengerjakan pekerjaan rumah dari sekolah.
Pengalaman menarik lainnya yaitu setelah kami mendirikan rumah pintar maka
pagi,siang,sore,bahkan malam haripun rumah kami tidak pernah sepi dari suara gaduh adik-
adik dengan kemauan yang beragam. Ada yang ingin belajar, bermain, mengikuti kegiatan
kami serta ada juga yang hanya ingin sekedar menengok kami yang selalu menyambut
kedatangan mereka dengan senang hati.
6
Pengalaman menarik antara lain saat mengajar santri TPQ yang mayoritas anaknya
masih mengenyam di pendidikan Sekolah Dasar dan ada beberapa yang masih Taman Kanak-
Kanak. Hal ini menjadi pengalaman pertama bagi kami, mengajar anak kecil dan sekaligus
ikut bermain bersama mereka, kami juga harus sabar serta telaten menunggu mereka benar-
benar mau mengaji serta tidak berbuat ulah seperti mengganggu teman-teman nya yang
sedang mengaji. Bahkan sehari sebelum saat perpisahan mereka semua menangis, dan
berkata akan mengunci kami didalam rumah agar kami tidak pulang. Sebuah kasih sayang
tulus dari mereka untuk kami.
Pengalaman menarik lainnya adalah dalam hal bermasyarakat dengan warga sekitar.
Sekiranya selalu menjaga kesopanan dan bertata-krama yang baik dalam bermasyarakat. Pada
awal kedatangan di lokasi, warga menyambut dengan tangan terbuka. Maka sudah selayaknya
kami untuk bersilaturahim ke rumah-rumah Pamong Desa dan Pengurus Masjid sebagai tanda
hormat dan kesopanan atas kedatangan kami di Desa Glanggang. Walaupun ada beberapa
pamong desa yang berbeda agama dengan kami tetapi mereka sangat baik dan dengan senang
hati membantu kami ketika kami kesusahan apalagi di hari-hari pertama kami disana. Bahkan
ada warga yang bersedia mengizinkan kami menempati rumah mereka untuk sementara
waktu sampai kami mendapat rumah untuk tempat tinggal.
Pengalaman selanjutnya adalah ketika pembentukan POSDAYA yang dihadiri oleh
golongan pemuda dan orangtua, orangtua lebih memiih agar pemuda lah yang menjadi
pengurus POSDAYA dengan harapan pemuda bisalebih meramaikan masjid serta lebih cepat
bertindak ketika dibutuhkan.
Pengalaman terakhir adalah ketika kami mengadakan perpisahan dengan mengadakan
pengajian, saat kami berpamitan para sesepuh desa beserta takmir berharap agar kami bisa
lebih lama disana dan membantu menyiarkan agama islam disana.
Warga desa yang antusias terhadap apa yang kami programkan merupakan satu dari
beberapa hal pendukung yang sangat penting. Karena pada dasarnya objek utama dari
program-program yang dibentuk adalah masjid dan warga sekitar masjid. Bentuk antusiasme
warga dalam mendukung program-program dan kegiatan-kegiatan selama masa pengabdian
misalnya pada beberapa warga berebut menawarkan jasa untuk menjadi tempat tinggal
mahasiswa selama masa pengabdian. Hal lain yang menjadi dukungan bagi kegiatan-kegiatan
adalah keikutsertaan warga dalam mengikuti seluruh program yang saat itu berjalan. Serta
beberapa dukungan dalam segi mental maupun materi yang langsung diberikan warga pada
mahasiswa.

7
Dukungan lain yang sangat membantu Kuliah Kerja Mahasiswa Tematik Posdaya
Berbasis Masjid ini adalah dukungan dari Pamong Desa dan Pengurus Masjid. Dukungan
yang diberikan baik dalam bentuk mental maupun saran yang bermanfaat bagi kegiatan-
kegiatan yang diadakan. Dukungan-dukungan tersebut misalnya, memberikan pengarahan
pada mahasiswa tentang sikap terhadap warga desa selama berada di DesaGlanggang.
Faktor pendukung selanjutnya adalah semakin ramenya TPQ di masjid yang
mendukung program bimbingan belajar di rumah pintar. Hal tersebut sangat mendukung
karena pada program pemberdayaan masjid maka mahasiswa tinggal melanjutkan dan
mengembangkan kegiatan TPQ yang telah terbentuk.
Maksud dari telah terbentuknya TPQ merupakan faktor pendukung program
bimbingan belajar adalah pada pelaksanaan program bimbingan belajar di masjid
dilaksanakan setelah kegiatan TPQ, sehingga mahasiswa tidak terlalu kesulitan untuk
mengajak santri yang berumur kanak-kanak untuk mengikuti program tersebut. Santri pun
menyambut kegiatan tersebut dengan baik dan senang hati karena memperoleh pelajaran
lebih dan membantu dalam pelajaran di sekolah.
Kendala lain yang masih berhubungan dengan TPQ adalah ketika Ramadhan dan
sudah mulai masuk sekolah adik-adik tidak bisa melaksanakn bimbel dengan teratur karena
banyaknya agenda yng harus dilakukan adik-adik. Dan selesainya TPQ mereka akan
langsung pulang karena sebentar lagi sudah waktunya untuk berbuka puasa. Hal tersebut
merupakan kendala yang cukup berarti, karena mahasiswa tidak bisa menambahkan kegiatan
bimbingan belajar setelah kegiatan TPQ dengan waktu yang hampir tidak tersisa menuju
waktu pulang.
Solusi dari kendala tersebut adalah dengan cara mengizinkan adik-adik untuk dating
dan belajar dirumah pintar kapan saja ketika mereka ada waktu sehingga kegiatan belajar
tidak dilakukan bersama-sama tetapi melainkan dilakukan secara personal.

Keberlanjutan Program
Setiap program yang telah dilaksanakan pada masa Kuliah Kerja Mahasiswa Tematik
Posdaya Berbasis Masjid diharapkan akan ada keberlanjutan dari kegiatan-kegiatan tersebut
supaya tidak hanya berhenti ketika masa pengabdian saja. Oleh karena itu pada pelaksanaan
kegiatan-kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa Tematik Posdaya Berbasis Masjid dilaksanakan
atas kerjasama antara mahasiswa yang mengabdi dengan warga sekitar yang berhubungan
dengan kegiatan-kegiatan tersebut.

8
Keberlanjutan program yang telah terbentuk sangatlah tergantung pada kemauan
warga desa yang terlibat dalam program. Apabila pelaksanaan program terlalu bergantung
pada mahasiswa ketika masa pengabdian maka tidak dapat dipungkiri nanti dikemudian hari
program akan berhenti setelah mahasiswa meninggalkan tempat pengabdian.
Pada kegiatan lain diharapkan dapat berlanjut dan lebih diharapkan dapat lebih
berkembang. Misalkan pada pendidikan TPQ yang telah ditambahkan kegiatan bimbingan
belajar. Diharapkan setelah itu terlaksana, para remaja desa mampu melanjutkan dan
mungkin lebih mengembangkan dengan membuka tempat khusus di dekat masjid sesuai
rencana pengurus masjid yang telah direncanakan sudah lama.
Pada program rumah pintar masih dikhawatirkan tidak akan berlanjut dikarenakan
kurangnya minat dari para pemuda untuk mengajari adik-adik dibawahnya dengan sabar dan
telaten.
Pengurus POSDAYA pun kami harap bisa bertahan dan melaksanakan tugas serta
program kerja yang telah disusun dengan baik serta bermanfaat bagi masjid serta warga
sekitar masjid.

Rekomendasi
Kuliah Kerja Mahasiswa Tematik Posdaya Berbasis Masjid merupakan kegiatan yang
mempunyai sasaran utama yaitu masyarakat desa yang berada di sekitar masjid. Pada
pengabdian ini Masjid Darussalam merupakan masjid yang berada di tengah-tengah warga
yang mayoritas non muslim sehingga keberadaannya akan manghawatirkan ketika warga
tidak peduli dengan keberadaan masjid tersebut. Sekiranya akan lebih baik lagi kalau tahun
depan daerah ini tetap dipakai sebagai tempat KKM untuk membantu warga sekitar terutama
dalam hal syiar islam. Selanjutnya rekomendasi untuk program-program yang bisa
dilanjutkan dan dikembangkan :
- TPQ
Kegiatan belajar membaca Al-Quran merupakan kegiatan yang sudah
berjalan lama namun fasilitas pendidikannya belum terpenuhi secara maksimal
dan kehidupan pengajarnya kurang diperhatikan.
- Rumah Pintar
Rumah pintar merupakan kegiatan yang dibuat untuk membantu adik-adik
dalam kegiatan belajar, sehingga kegiatan ini jika diteruskan pasti akan mendapat
sambutan yang positif dari adik-adik maupun dari pihak orang tua.

9
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kuliah Kerja Mahasiswa Tematik POSDAYA Berbasis Masjid merupakan


suatu kegiatan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, yang pelaksanaannya
dilakukan di luar aktivitas akademik baik dalam hal waktu maupun tempat. Kegiatan
yang dibentuk oleh Lembaga Pengandian Masyarakat Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang ini bentuk kegiatannya adalah mahasiswa dan Dosen
Pembimbing (DPL) di terjunkan langsung ke masyarakat untuk membentuk suatu Pos
Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) berbasis masjid, yang nantinya POSDAYA
tersebut dapat membantu meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.

Program pembentukan Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) pada masjid


Darussalam tidak akan berjalan lancar dan baik tanpa adanya kerja sama dengan antar
Universitas, Perangkat desa, mahasiswa dan masyarakat setempat. Dukungan dari
masyarakat sangat diperlukan untuk menjamin kebehasilan program yang akan di
jalankan nantinya. Dan hambatan yang ada bukanlah suatu jalan buntu yang
menyebabkan mahasiswa KKM di desa Glanggang kecamatan Pakisaji kabupaten
Malang, mundur dan tidak menjalankan programnya. Tetapi malah sebaliknya,
hambatan tersebut merupakan sebuah tantangan untuk mahasiswa. Dan bagaimana
nantinya mahasiswa memecahkan masalah tersebut.

Dari hasil pengamatan selama menjalankan KKM di dusun Karangtengah desa


Glanggang kecamatan Pakisaji kabupaten Malang, kami dapat mengambil kesimpulan
bahwa:

1. Pembentukan kepengurusan POSDAYA dimusyawarahkan dengan pengurus


masjid, sesepuh desa serta pemuda dan program kerjanya dilaksanakan secara
musyawarah dengan semua warga. Program kerja yang kami buat bersama
pengurus posdaya yang diserahkan kepada pemuda meliputi banyak aspek namun
untuk langkah pertama kami lebih fokus pada dunia pendidikan dan agama
dikarenakan kami melihat posisi masjid yang berada diarea warga yang beragama

10
non muslim maka perlu sekiranya lebih mematangkan fondasi atau dasar-dasar
keagamaan bagi warga terutama anak-anak. Untuk itu kami lebih gencar mengajar
adik-adik TPQ serta mengajak adik-adik sesering mungkin sholat berjamaah di
masjid. Juga belajar bersama di rumah pintar yang sudah kami bentuk dirumah
kami selama KKM.
2. Kegiatan-kegiatan yang mencakup masalah agama dan pendidikan sudah bisa
berjalan secara perlahan namun untuk bidang lain semoga bisa telaksana dengan
seiring berjalannya waktu.

11

Anda mungkin juga menyukai