Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB 1 PENDAHULUAN
4.2 Pembahasan
Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan
dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat haru larut atau
terdispersi secara homigen dalam dasar salep yang cocok.
Asam salisilat merupakan senyawa yang berkhasiat sebagai
fungisidal dan bakteriostatis lemah. Asam salisilat bekerja keratolitis
sehingga digunakan dalam sediaan obat luar terhadap infeksi jamur
yang ringan. Asam salisilat bersifat sukar larut dalam air. Apabila
asam salisilat diformulasikan sebagai sediaan topical.
Analisis volumetri merupakan bagian dari kimia analisis
kuantitatif, di mana penentuan zat dilakukan dengan jalan pengukuran
volume larutan atau berat zat yang diketahui konsentrasinya,
dibutuhkan untuk bereaksi secara kuantitatif dengan larutan zat yang
dibutuhkan tadi.
Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan
panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur
intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi
spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika
energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai
fungsi dari panjang gelombang. Pada spektrofotometer, panjang
gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan
bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer
tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator,
sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blangko dan suatu alat
untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blangko
ataupun pembanding.
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengidentifikasi
dan menetukan kadar asam salisilat dalam sediaan salep 2-4 secara
volumetri dan spektrofotmetri.
Adapun cara kerja pada praktikum kali ini yaitu pertama kita
identifikasi sampel salep 2-4 yang mengandung asam salisilat dengan
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa pagoda mengandung asam salisilat dengan kadar asam
salisilat murni sebesar 6,84% dan kadar dalam sediaan sebesar 300%.
Data yang didapatkan sesuai dengan farmakope, asam salisilat dalam
farmakope tidak kurang dari 99,5 %
5.2 Saran
Sebaiknya praktikan dan asisten lebih saling kerja sama lagi
agar tidak terjadi kesalahanpada saat praktikum dan dapat berjalan
sesuai harapan.
y
0.01
0.009 y = 0.00008x + 0.0012
0.008 R = 0.9846
0.007
Axis Title
0.006
0.005
0.004 y
0.003 Linear (y)
0.002
0.001
0
0 20 40 60 80 100 120
Axis Title
Y = a + bx
a = 0,0012
b = 0,00008
r2 = 0,9846
mencari nilai x :
konsentrasi 20ppm
y = a + bx
X = 2,25
konsentrasi 40ppm
y = a + bx
X = 3,5
konsentrasi 60ppm
y = a + bx
X=6
konsentrasi 80ppm
y = a + bx
X = 8.5
konsentrasi 100ppm
y = a + bx
X = 9.75
Maka, %kadar = 100%
6 50 1
= 100% = 300%
100
1. Perhitungan
Perhitungan Volumetri
() .
% = 100%
Dik : NaOH 0,5 N
V. titrasi = 2 mL
B. setara = 69,06 mg
B. sampel = 1,0096 gr (1009,6 mg)
Dit : % Kadar asam salisilat
(2 0,5) 69,06
% = 100%
1,009,6
= 6,84%
LAMPIRAN
2. Skema Kerja
a. Identifikasi asam salisilat
Diestraksi salep pagoda sebanyak 1,0096 gram menggunakan 30 mL
petroleum eter
%kadar = 100%
35 100 1
= 100% = 3500%
100
%kadar = 100%
60 100 1
= 100% = 60000%
100
%kadar =
100%
%kadar = 100%
97,5 100 1
= 100% = 9750%
100
2250+3500+6000+8500+9750
Maka, %kadar = = 6000%
5
Hasil
a. Identifikasiasamsalisilat
1) Sampel + H2O + FeCl3 warnabiru violet
2) Sampel + PereaksiFollin-Ciocalteu warnakuning
3) Sampel+ HNO3 + diuapkan baubalsem
b. Penetapankadarasamsalisilatsecaravolumetri
Diketahui :
Volume titrasi = 2 mL
Berat setara = 69,06 mg
Berat sampel =3g
KonsentrasiNaOH = 0,5 N
Ditanyakan :
% kadar asam salisilat ?
Penyelesaian :
( ) .
% kadar asam saliislat = 100 %
(0,5 2 ) 69,06
= 100%
3000
= 0,023%
50
40 Absorban
30
Konsentrasi
20
10
0
1 2 3 4
Absorban
4.2 Pembahasan
Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisis yang
didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu
lajur larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik dengan
menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor
fototube. Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau
absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang
gelombang.Spektrofotometri terdiri dari beberapa jenis berdasar sumber
cahaya yang digunakan. Yakni Spektrofotometri Vis (Visible),
Spektrofotometri UV (Ultra Violet), Spektrofotometri UV-Vis,
Spektrofotometri IR (Infra Red).
Dalam percobaan ini karena sampel yang digunakan adalah larutan
tidak berwarna maka spektrofotometer yang digunakan adalah jenis
spektrofotometer UV.Berbeda dengan spektrofotometri visible, pada
spektrofotometri UV berdasarkan interaksi sample dengan sinar UV.Sinar
UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm.Sebagai sumber sinar dapat
digunakan lampu deuterium.
BAB 5 PENUTUP
5.2 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa pada identifikasi asam salisilat didapatkan hasil yaitu terdapat
kandungan asam salisilat pada sampel salep 2-4. Adapun hasil yang
didapatkan yaitu pada titrasi volumetri NaOH yaitu sebanyak 2 mL dan
didapatkan kadar asam salisilat sebanyak 6,84 %. Data yang
didapatkan Tidak sesuai dengan farmakope. Menurut farmakope asam
salisilat dalam farmakope tidak kurang dari 99,5 %
5.2 Saran
Sebaiknya praktikan dan asisten lebih saling kerja sama lagi
agar tidak terjadi kesalahanpada saat praktikum dan dapat berjalan
sesuai harapan.
DAFTAR PUSTAKA
Arif. 2006. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Singleton, V.L. and Rossi, J.A., 1965, Colorimetry of Total Phenolic with
Phosphomolybdic-Phosphotungstic Acid Reagent, Am. J.
Enol.Vitic, 16, 147.
Skema Kerja
Hitunglah nilai 1%
1
Lampiran