Anda di halaman 1dari 16

HAK DAN AKSES MASYARAKAT DALAM

KEHUTANAN MASYARAKAT
Oleh: Hari Kaskoyo, Ph.D.
PENDAHULUAN
Kehutanan Masyarakat berkaitan erat dg alokasi
SDH Indonesia.
Meskipun bukan dlm kaitannya dg hak milik tetapi
terkait dg bundle of right (Schlager dan Ostrom,
1992), skema Kehutanan Masyarakat mampu
memberikan keamanan tenurial bagi masyarakat yg
hidup di dlm dan sekitar hutan.
PENDAHULUAN
Pengelolaan Hutan di Indonesia dilakukan oleh:
Pemerintah Kabupaten utk Tahura
Pemerintah Provinsi melalui KPH maupun BUMN.
Swasta.
Teori Hak (Schlager dan Ostrom, 1992)
Hak sebagai Pemilik (Owner)
Hak sebagai Penguasa (Propietor)
Hak sebagai Penuntut (Claimant)
Hak sebagai Pengunjung (Entrant)
Hak masyarakat
khususnya hutan dan sumber daya kolektif, istilah
hak tenurial berarti sekumpulan hak yang mencakup
hak mengakses dan hak pakai untuk mengelola,
eksklusi, dan mengalihkan (lihat Schlager dan
Ostrom 1992)
Hak Masyarakat thd SDH
Hak pakai juga dapat mencakup hak untuk memperoleh
pendapatan dari sumber daya, meskipun tidak
menggunakan sumber daya tersebut secara langsung
(Mwangi dan Meinzen-Dick 2009). Ini merujuk pada
kasus ketika pemerintah membagikan penerimaan dari
retribusi tebang atau iuran HPH kepada masyarakat atau
desa setempat dan pemerintah daerah.
Hak akses dan pakai tidak mencakup kewenangan untuk
membuat keputusan dan karenanya, hak ini lebih lemah
dibandingkan dengan tiga hak berikutnya.
Hak Masyarakat thd SDH
Pengelolaan berarti hak untuk mengatur pola
pemakaian sendiri atau mengalihkan sumber daya
(Agrawal dan Ostrom 2001: 489).
Agrawal dan Ostrom (2008) membagi pengelolaan
secara khusus menjadi tiga segi kewenangan untuk
membuat keputusan, yaitu untuk: (1) menetapkan
bagaimana sumber daya seharusnya dilindungi dan
digunakan (pembuatan aturan); (2) menetapkan
cara memantau dan menegakkan kepatuhan; dan
(3) menyelesaikan sengketa.
Hak Masyarakat thd SDH
Tchikangwa dkk. (2001) memasukkan:
(1) menetapkan/melindungi batas;
(2) membuat/menerapkan aturan dan regulasi;
(3) memantau kepatuhan;
(4) menyelesaikan sengketa;
(5) memimpin; dan
(6) mengenakan denda/ memberi sanksi.
Hak Masyarakat thd SDH
Hak pengalihan dipahami sebagai menjual,
mengalihkan atau menyewakan lahan, yang juga
mencakup hak-hak lain di atas (tetapi tidak berlaku
terhadap penjualan hasil hutan).
Hak Masyarakat
Hak utk menanam: pertanian huma/perladangan
berpindah
Hak utk memanfaatkan
Hak utk melepaskan haknya atas pohon
Teori Akses (Ribot dan Peluso, 2003)
kemampuan menghasilkan keuntungan dari
sesuatu, termasuk diantaranya objek material,
perorangan, institusi, dan simbol
Ilustrasi Teori Akses
(Kartodihardjo, H.,
2011)
Akses Masyarakat thd SDH
Akses merujuk pada hak untuk
memasuki kawasan tertentu.
Pemakaian, atau pemanfaatan,
berarti hak untuk memperoleh
sumber daya, seperti kayu, kayu
bakar atau hasil hutan lainnya,
dan mengambilnya dari hutan;
termasuk hak menggembalakan
ternak.
Akses Masyarakat
Akses penggarapan lahan kawasan
hutan negara utk lahan pertanian.
Akses penggarapan lahan kawasan
hutan negara utk lahan pertanian
dan pemukiman di sebagian wilayah
kawasan hutan negara.
Akses penggarapan lahan kawasan
hutan negara utk lahan pertanian
dan pemukiman di dalam wilayah
kawasan hutan negara.
Akses dan Ketergantungan Masyarakat thd SDH
Ketergantungan pada sumber makanan berupa
daging hewan liar, madu, sumber sayuran, dsb
Ketergantungan pada sumber bahan pakaian,
papan/tempat tinggal, pekerjaan, dsb.
PR tgl 25 April 2017
Review jurnal berbahasa Inggris terkait hak dan
akses masyarakat dlm kehutanan masyarakat.
Jurnal di sertakan, pembahasan/review
menggunakan tulisan tangan.

Anda mungkin juga menyukai