Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
Penyusunan tugas ini bertujuan untuk memenuhi tugas dan kewajiban kami sebagai
mahasiswa serta agar mahasiswa yang lain dapat melakukan kegiatan seperti yang kami
lakukan. Dalam tugas ini kami akan membahas mengenai Pengolahan dan pengelolaan
Dengan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah mendukung kami terutama kepada dosen mata kuliah PTPS-B selaku
pembimbing kami. Tiada gading yang tak retak, demikian pepatah mengatakan. Kami sadari
tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun sehingga kami dapat memperbaiki kesalahan kami.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih. Semoga tugas ini bermanfaat dan berguna bagi kita
semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh Negara di dunia.
menghasilkan puluhan ton sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh truk-truk khusus
dan dibuang atau ditumpuk begitu saja di tempat yang sudah disediakan tanpa diapa-
apakan lagi. Dari hari ke hari sampah itu terus menumpuk dan terjadilah bukit sampah
itu dalam rencana nasional Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat juga telah
sangat berpengaruh pada biaya pengolahan. Oleh karena itu kunci dari pengelolaan
sampah adalah pemilahan, atau pemisahan antara jenis sampah yang satu dengan jenis
sampah yang lain, hal ini dilakukan untuk menekan biaya yang begitu besar.
Sampah juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan
hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi masalah besar bagi bangsa Indonesia.
Sampah-sampah yang ada hanya diangkut oleh truk-truk(CIPTA KARYA) dan dibuang
atau ditumpuk begitu saja di TPS maupun di TPA. Hal tersebut tentunya sangat
berpengaruh terhadap lingkungan sekitar dimana lingkungan menjadi kotor dan sampah
yang membusuk akan menjadi bibit penyakit di kemudian hari. Hal ini masih saja
dilakukan meskipun terbukti sampah itu dapat merugikan bila tidak dikelola dengan baik.
2
Bagi sebagian orang sampah merupakan hal yang menjijikan, atau sesuatu yang
sudah dibuang karena sudah tidak dapat di ambil manfaatnya oleh orang tersebut, atau
boleh dikatakan sudah tidak berguna lagi. Namun dibalik itu semua ternyata sampah
dapat diolah kembali dan memberikan banyak manfaat bagi kita. Coba bayangkan saja
bila didunia ini di penuhi oleh sampah dan tidak ada yang mengolahnya maka setiap hari
kita akan hidup dengan tidak nyaman karena baunya yang sangat menyengat. Maka dari
itu perlu diadakan pengolahan sampah atau biasa disebut daur ulang sampah yang dapat
Hal ini karena selain dapat mendatangkan bencana bagi masyarakat, sampah juga
dapat diubah menjadi barang yang bermanfaat. Kemanfaatan sampah ini tidak terlepas
dari penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menanganinya dan juga
kesadaran dari masyarakat untuk mengelolanya. Karena keterbatasan itulah kita sebagai
masyarakat kurang jeli dalam memanfaatkan kekayaan dan peluang yang kita miliki.
dasarnya Indonesia adalah negara agraris dimana tanaman padi sebagai tanaman utama.
Saat petani panen padi, jerami melimpah ruwah di persawahan, dan itu hanya
dibakar sebagai humus alami. Namun hal ini tidak efektif dan maksimal sebagaimana
eksistensi akan jerami itu sendiri. Biasanya jerami hanya akan teronggok di sawah
karena digunakan sebagai pakan ternak atau bahkan dibakar begitu saja. Bisa
dibayangkan kemubadziran yang terjadi jika limpahan jerami tersebut hanya dibakar.
Tetapi mungkin tidak hanya kemubadziran saja, karena ternyata pembakaran jerami akan
global.
Sungguh ironis memang, disatu sisi jerami dan sekam melimpah hanya dianggap
sebagai sisa yang memang harus dibakar. Sementara pupuk kimia semakin melambung
3
tinggi saja, sementara petani mengeluhkan terjadinya kelangkaan dan mahalnya pupuk
kimia. Dampaknya, jumlah dan jenis pupuk yang dapat mereka usahakan semakin
terbatas serta waktu pemberian pupuk yang sering terlambat dapat berpengaruh terhadap
produksi. Di samping itu, penurunan produktivitas lahan sawah yang marak di Indonesia
dimungkinkan terjadi karena kejenuhan tanah akibat penggunaan pupuk anorganik dalam
bidang pertanian padahal jerami memiliki potensi yang sangat besar dalam
menggemburkan tanah jika dimanfaatkan sebagai pupuk kompos. Bahkan dapat menjadi
produktivitas lahan dan kelangkaan dan mahalnya pupuk kimia (Urea,TSP,ZA,SP36 atau
KCl). Selain itu kompos juga memberikan manfaat yang sangat banyak, antara lain:
memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, meningkatkan kandungan bahan organik, dan
mengarah pada efisiensi usaha tani dengan memanfaatkan sumber daya local yang ada
mempertahankan kandungan bahan organic tanah dengan memanfaatkan jerami padi atau
Dengan demikian dapat dilihat betapa banyak manfaat jerami dan sekam jika
dianggap lebih efisien dan mudah didapat di mana saja akan memperosokkan kita lebih
jauh ke dalam jurang permasalahan pertanian yang tidak terkira. Karena bagaimana pun
4
juga penggunaan pupuk anorganik dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan
kerusakan tanah yang merupakan media paling lengkap tempat hidup tumbuhan sebagai
satu-satunya produsen di muka bumi ini. Oleh karena itu, sangatlah penting merubah
paradigma berpikir masyarakat kita bahwa penggunaan sesuatu yang instant dalam
jangka panjang tidak selalu baik. Demikian juga dengan penggunaan pupuk anorganik.
,. Harus ada pengganti atau substitusi dari pupuk kimia/anorganik dan jawaban
yang tepat adalah pupuk kompos. Selain beberapa keunggulan yang telah disebutkan di
atas, cara membuat pupuk ini sangatlah mudah, apalagi bahan bakunya merupakan
limbah padi yang sangat melimpah saat pasca panen. Lalu keuntungan besar apalagi
yang harus dicari jika kita dapat mengubah sampah (jerami) menjadi emas (kompos)?.
Kesadaran inilah yang harus ditanamkan pada seluruh masyarakat khususnya petani di
Karena latar belakang itulah maka penulis tertarik membuat makalah tentang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui tentang pengelolaan sampah sekam padi di Kabupaten Banyumas
Tahun 2016
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tentang jumlah timbulan sampah sekam padi di Kabupaten
2016
c. Mengetahui cara pemanfaatan sampah sekam padi di Kabupaten Banyumas
Tahun 2016
D. Manfaat
5
1. Bagi masyarakat
padi.
2. Bagi penulis
3. Bagi institusi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Pengertian Sampah
6
Sampah adalah sesuatu benda padat yang sudah tidak di pakai lagi oleh
manusia atau benda padat yang sudah di gunakan lagi dalam suatu kegiatan
2. Sekam padi
Sekam padi adalah bagian dari bulir padi-padian (serealia) berupa lembaran
kering , bersisik, dan tidak dapat dimakan, yang melindungi bagian dalam
3. Briket
Briket adalah sebuah blok bahan yang dapat dibakar yang digunakan sebagai
1. Pertanian
C. Jenis-jenis sampah
1. Berdasarkan Sifatnya
Sampah organik yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,
sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih
7
Sampah anorganik yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti
plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas
8
2. Larutkan Dectro ke dalam air.
3. Siramkan secara merata larutan Dectro ke dalam campuran bahan baku sampai
kadar airnya mencapai 45-50%.
4. Tumpuk campuran bahan baku tersebut di atas ubin yang kering dengan ketinggian
30-35 cm, lalu tutup menggunakan karung goni.
5. Pertahankan temperatur 40-600 C.
6. Setelah 24 jam, kompos aktifekspres selesai terfermentasi dan siap digunakan
sebagai pupuk organik
Proses pembuatan briket sekam padi
1. Alat pembakaran
a) Cari tong silinder atau drum yang terbuat dari besi, seng, aluminium atau
b) Pada bagian alas atau atap silinder yang tidak dibuang, buat lubang berbentuk
c) Kemudian buat lubang-lubang dengan paku atau pahat pada dinding silinder
(diameter 0,5 cm) dengan jara antar lubang sekitar 2-3 cm. lubang ini
berfungsi untuk mrmbuang panas dari bahan bakar ketumpukan sekam padi,
tanpa harus membakar sekam padi, tanpa harus membakar sekam secara
langsung.
d) Cari atau buat pipa seng sepanjang 1 cm dengan diameter 10 cm. masukkan
pipa seng tersebut kedalam lubang yang telah dibuat pada alas atau silinder,
sehingga berfungsi sebagai cerobong asap bagi kamar pembakaran yang ada di
silinder utama.
e) Rekatkan pipa dengan cara dilas sehingga pipa berdiri tegak lurus di atas
silinder, atau letakkan pipa cerobong pada lubang yang ada di silinder, ganjal
9
dengan paku dan ikat dengan kawat besi agar pipa cerobong bisa berdiri tegak
a) Pilih lokasi pembakaran yang jauh dari perumahan atau jalan, karena proses
pembakaran sekam padi akan menimbulkan asap yang tebal. Sebaiknya alas
tempat pembakaran terbuat dari lantai keras yang tahan panas, atau alasi
bagian bawah dengan plat seng sebelulm melakukan pembakaran. Hal ini
b) Buat api unggun seukkuran silinder yang telah kita buat sebelumnya. Bahan
bakarnya bisa menggunakan kertas Koran, kayu bakar atau daun-daun kering.
Kemudian nyalakan api, lalu tutup api tersebut dengan silinder yang telah
c) Timbun ruang pembakaran silinder yang didalamnya sudah ada nyala api
keatas setinggi kurang lebih 1 meter dengan puncak timbunan cerobong asap
d) Setelah 20-30 menit atau saat puncak timbunan sekam padi terlihat
e) Setelah semua sekam berubah menjadi hitam, siram dengan air hingga merata.
proses pembakaran tidak dihentikan maka arang sekam padi akan berubah
menjadi abu.
10
f) Setelah disiram dan suhunya menurun, bongkar gunungan arang sekam padi
kering.
11
BAB III
PEMBAHASAN
1. Jumlah sekam padi di jawa tengah berada diangka 4.500 Ton/ Tahun Pada tahun
2015.
4. Rumus perhitungan
Sampah sekam padi 1 karung ukuran 4.500 Ton = 450 Ton Briket
= 450.000 Kg X @ 5000
= Rp 2.250.000.000,-
Total = Rp 250.000,-
B. Kesimpulan
a. Sampah organik dapat diolah menjadi beberapa jenis olahan, semakin rumit dan
12
b. Sampah organik secara umum bisa digunakan menjadi kompos, alternatif lainnya
c. Pembuatan briket memang tak semudah membuat kompos, akan tetapi nilai jual
d. Briket dapat dibuat dari bahan organik, salah satunya dari sampah sekam padi.
e. Potensi sampah sekam padi yang dihasilkan di daerah Banyumas pada tahun 2015
f. Jika pemanfaatan briket bisa maksimal keuntungan yang didapat dari pemanfaatan
Tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Artiningsih, NKA, 2008. Peran Serta Masyarakat Dalam Pengeloaan Sampah Rumah Tangga.
13
Cristian. H. 2008. Modifikasi Sistem Burner. Jakarta: Universitas Indonesia.
14