Anda di halaman 1dari 19

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga penulis berhasil menyelesaikan

Laporan kunjungan ke tempat Bank Sampah Pas Kelurahan Arcawinangun

untuk memenuhi tugas mata kuliah PTPS-B.

Kami sebagai penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu kami sangat memerlukan kritik dan saran dari semua

pihak yang bersifat membangun yang selalu kami harapkan demi sempurnanya

laporan ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Harapan

penulis tiada lain hanya muda-mudahan laporan ini bermanfaat bagi para

pembaca dan semoga Allah SWT tetap memberikan bimbinganNya kepada kita

semua.

Purwokerto, 22 febuari 2016

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia.

Seiring peningkatan populasi penduduk dan pertumbuhan ekonomi saat ini

pengelolaan sampah sebagian kota besar masih menimbulkan

permasalahan yang sulit dikendalikan. Timbunan sampah yang tidak

terkendali terjadi sebagai konsekuensi logis dari aktivitas manusia dan

industrialisasi, yang kemudian berdampak pada permasalahan lingkungan

perkotaan seperti keindahan kota, kesehatan masyarakat, dan lebih jauh

lagi terjadinya bencana (ledakan gas metan, tanahlongsor, pencemaran

udara akibat pembakaran terbuka dan lain-lain).


Pengelolaan sampah yang diselenggarakan oleh dinas terkait

hanya berfokus pada pengumpulan dan pengangkutan ke Tempat

Pemrosesan Akhir (TPA) tanpa melalui pengolahan tertentu. Kebanyakan

TPA bermasalah terhadap lingkungan hidup, misalnya TPA tidak dilapisi

oleh lapisan kedap air seperti geotextile, tidak ada pengolahan air lindi, dan

masih diizinkannya praktik open dumping dan open burning. Sehingga

banyak menyebabkan permasalahan seperti pencemaran air lindi ke air tanah,

bau busuk dan pencemaran udara.


Pengolahan sampah adalah perlakuan terhadap sampah yang

bertujuan memperkecil atau menghilangkan masalah-masalah yang

berkaitan dengan lingkungan. Kegiatan pengolahan sampah ini dapat

menimbulkan multiplier effect melalui pemanfaatan teknologi tepat guna.


Masyarakat mulai terangsang untuk menciptakan berbagai

teknologi pendukung pengelolaan sampah, mulai dari teknologi tempat-


tempat penampungan sampah di rumah tangga untuk dijadikan pupuk

kompos, teknologi pemanfaatan sampah menjadi produk yang bernilai

ekonomis dan pemasaran hasil pengolahan sampah. Kesemua teknologi

pendukung yang dihasilkan tersebut sangat berpeluang untuk dilakukan di

rumah tangga sebagai peluang bisnis.


B. Rumusan Masalah

1. Berapa nasabah dan karyawan yang bekerja di Bank Sampah PAS di

Kelurahan Arcawinangun ?

2. Bagaimana pelayanan Bank Sampah PAS di Kelurahan Arcawinangun ?

3. Wilayah mana saja yang bisa menjadi nasabah Bank Sampah PAS di

Kelurahan Arcawinangun?

4. Apa saja syarat untuk menjadi nasabah Bank Sampah PAS di Kelurahan

Arcawinangun ?

5. Apa saja peraturan untuk nasabah Bank Sampah PAS Kelurahan

Arcawinangun?

6. Jenis sampah apa saja yang dapat diterima Bank Sampah PAS di

Kelurahan Arcawinangun ?

7. Bagaimana operasional penerimaan barang san sistim pembayaran

Bank Sampah PAS di Kelurahan Arcawinangun?

C. Tujuan

1. Mengetahui jumlsh nasabah dan karyawan di Bank Sampah PAS

Kelurahan Arcawinangun.

2. Mengetahui pelayanan nasabah di Bank Sampah PAS Kelurahan

Arcawinangun.
3. Mengetahui wilayah kerja Bank Sampah PAS Kelurahan Arcawinangun

4. Mengetahui syarat menjadi nasabah di Bank Sampah PAS Kelurahan

Arcawinangun

5. Mengetahui peraturan untuk nasabah di Bank Sampah PAS Kelurahan

Arcawinangun

6. Mengetahui jenis sampah yang diterima di Bank Sampah PAS

Kelurahan Arcawinangun

7. Mengetahui operasional peneriamaan barang dan sistem pembayaran di

Bank Sampah PAS Kelurahan Arcawinangun

D. Manfaat

1. Untuk masyarakat

Agar masyarakat menjadi mengerti tentang sistem Bank Sampah

dan menambah wawasan tentang nilai ekonomis sampah

2. Untuk penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang sistem

pengelolaan Bank Sampah

3. Untuk instansi

Menjadi sumber referensi tambahan untuk mata kuliah

penyehatan tanah dan pengelolaan sampah khususnya materi Bank

Sampah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sampah dan Jenisnya


Sampah adalah sesuatu benda atau hal yang sudah tidak

digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus

dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan manusia (termasuk

kegiatan industri), dan umumnya bersifat padat (karena air bekas tidak

termasuk didalamnya), serta tidak terjadi dengan sendirinya.

Menurut Endang Haris (2010) sampah merupakan benda padat

buangan dari kegiatan rumah tangga, pasar, perkantoran, rumah

penginapan, hotel, rumah makan, dan industri. Sampah merupakan

material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.

Sampah merupakan didefinisikan oleh manusia menurut derajat

keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada

konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah

dan selama proses alam tersebut berlangsung.

Sampah dapat berguna dan bermanfaat bagi manusia tetapi

sayangnya kebanyakan orang jijik dan tidak peduli terhadap sampah

yang berada dilingkungan mereka, padahal sebenarnya apabila mereka

ingin berusaha untuk mengolah sampah, sampah akan menjadi

berkurang dan mereka pun akan memperoleh keuntungan pula berupa

penghasilan dengan menjual hasil karya mereka.

Sampah sesungguhnya bukan hanya benda tidak pakai dan

sering menimbulkan bencana saja tetapi juga dapat bermanfaat bagi

manusia apabila mereka mengolah sampah secara sungguh sungguh

dan optimal.

Sampah dikelompokkan menurut jenis-jenis sampah, yaitu :

1. Berdasarkan Sumbernya
a. Sampah alam
b. Sampah manusia
c. Sampah konsumsi
d. Sampah nuklir
e. Sampah industri
f. Sampah pertambangan

2. Berdasarkan Sifatnya

a. Sampah organik

Sampah Organik (dapat diurai), yaitu sampah yang mudah

membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering,

dan sebagainya.Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi

kompos.

b. Sampah Anorganik

Sampah Anorganik (tidak terurai), yaitu sampah yang tidak

mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan,

kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu,

dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil

atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya.

Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah

plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas

minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS,

maupun karton.

3. Berdasarkan bentuknya

a. Sampah Padat

Sampah padat adalah segala bahan buangan selain

kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah

rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas

dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan


menjadi sampah organik dan sampah anorganik.Sampah organic

merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung

bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas,

potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-

potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan

sebagainya.

Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam

(biodegradability), maka dapat dibagi lagimenjadi:

1) Biodegradable

Sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh

proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah

dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.

2) Non-biodegradable

Sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi.

Dapat dibagi lagi menjadi:

a) Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan

kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti

plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.

b) Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi

dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra

packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.

b. Sampah Cair

Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak

diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.

1. Limbah hitam
Sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung

patogen yang berbahaya.

2. Limbah rumah tangga

Sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat

cucian.Sampah ini mungkin mengandung patogen. Sampah dapat

berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika

dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas,

sampah dapat dikatakan sebagai emisi.Emisi biasa dikaitkan dengan

polusi.

Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang

dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya

pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk

industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah

sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. Untuk

mencegah sampah cair yakni dengan cara pabrik pabrik tidak

membuang limbah sembarangan misalnya membuang ke selokan.

c. Sampah Alam

Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui

proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang

terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat

menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.

d. Sampah Manusia

Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa

digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan

urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan


karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit

yang disebabkan virus dan bakteri.

Perkembangan utama pada dialektika manusia adalah

pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara

hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah

perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing).Sampah manusia dapat

dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.

e. Sampah Konsumsi

Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh

(manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah

yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum

dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun

masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari

proses pertambangan dan industri.

f. Sampah Radioaktif

Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang

menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi

lingkungan hidupdan juga manusia.Oleh karena itu sampah nuklir

disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan

aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau

dasar laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan).

B. Pengertian dan Fungsi Bank Sampah

Bank Sampah adalah tempat untuk mengumpulkan berbagai macam

sampah yang telah dipisah-pisahkan sesuai dengan jenisnya untuk

disetorkan ke tempat bengkel kerja lingkungan atau yang lebih akrabnya


disebut Bank Sampah, hasil setoran sampah akan ditabung dan dapat

diambil atau dicairkan dalam jangka waktu tertentu dengan mengadopsi

prinsip perbankan, jadi penyetor sampah akan mendapat buku tabungan.

Adapula pendapat lain tentang bank sampah, yakni bank sampah adalah

suatu system pengolahan sampah yang dirancang seperti mekanisme kerja

di perbankan dimana masyarakat dapat menabung sampah yang dibuktikan

adanya nomor rekening dan buku rekening tabungan sampah. Bank sampah

memiliki arti hampir sama dengan bank-bank pada umumnya. Namun bank

sampah disini adalah suatu wadah tempat penerimaan sampah dari

masyarakat yang kemudian mereka akan merasakan hasil dari sampah yang

disetorkan ke teller bank sampah.

Pada bank sampah, masyarakat menabung dalam bentuk sampah yang

sudah dikelompokkan sesuai jenisnya. Mereka juga mendapatkan sejenis

nomor rekening dan buku tabungan. Pada buku tabungan mereka tertera

nilai Rupiah dari sampah yang sudah mereka tabung dan memang bisa

ditarik dalam bentuk Rupiah (uang). Bank sampah bekerjasama dengan

pengepul barang-barang plastik, kardus dan lain-lain, untuk bisa me-

rupiahkan tabungan sampah masyarakat. Juga dengan pengolah pupuk

organik untuk menyalurkan sampah organik yang ditabungkan.

Bank Sampah merupakan salah satu alternatif mengajak warga untuk

peduli dengan sampah dan permasalahannya. Bank sampah merupakan

sebuah sistem pengelolaan sampah berbasis rumah tangga, dengan

memberikan imbalan berupa uang tunai ataupun voucher kepada warga

yang memilah dan menyetorkan sejumlah sampah. Sampah-sampah yang

disetorkan ke bank sampah dibedakan beberapa jenis, seperti sampah


organik seperti potongan sayuran, sisa masakan mapun non organik seperti

plastik, besi dan lainnya.

Sampah yang masih dapat di daur ulang seperti bahan organik dapat

dimanfaatkan untuk kompos ataupun bio gas. Sedangkan bahan non organik

didaur ulang menjadi berbagai perabotan seperti tas, sendal dan lainnya.

(Suhadi. 2002)

Adapun fungsi dari bank sampah dapat kita kategorikan sebagai berikut;

1. Sebagai media edukasi bagi anak-anak usia dini tentang bagaimana

kita memelihara lingkungan.

2. Sarana belajar untuk masyarakat lebih terampil dalam mengolah

sampah.

3. Menghindari pencemaran lingkungan.

4. Menjadikan sampah yang tidak dipandang menjadi sesuatu yang

bernilai ekonomis.

5. Dari segi ekonomi, membantu para pengepul sampah dan bagi

masyarakat yang mengumpulkan sampah akan memperoleh imbalan

berupa uang.

C. Tujuan dan Manfaat Bank Sampah

Bank sampah adalah strategi untuk membangun kepedulian

masyarakat agar dapat berkawan dengan sampah untuk mendapatkan

manfaat ekonomi langsung dari sampah. Jadi, bank sampah tidak dapat

berdiri sendiri melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan 4R sehingga

manfaat langsung yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun

pembangunan lingkungan yang bersih, hijau dan sehat.


Tujuan didirikannya bank sampah, untuk memecah permasalahan

sampah yang sampai saat ini belum juga bisa teratasi dengan baik.

membiasakan warga agar tidak membuang sampah sembarangan,

mengiming-imingi warga agar mau memilah sampah sehingga

lingkungannya bersih. Memaksimalkan pemanfaatan barang bekas,

menanamkan pemahaman pada masyarakat bahwa barang bekas bisa

berguna dan mengurangi jumlah barang bekas yang terbuang percuma.

Bank sampah juga dapat dijadikan solusi untuk mencapai

pemukiman yang bersih dan nyaman bagi warganya. Dengan pola ini maka

masyarakat selain menjadi disiplin dalam mengelola sampah juga

mendapatkan tambahan pemasukan dari sampah-sampah yang mereka

kumpulkan. Tampaknya pemikiran seperti itu pula yang ditangkap oleh

Kementerian Lingkungan Hidup. Dalam hal ini pemerintah menargetkan

membangun bank sampah di 250 kota di seluruh Indonesia, karena saat ini

sampah sudah menjadi ancaman yang serius bila tidak dikelola dengan

baik. Bukan tidak mungkin beberapa tahun mendatang sekitar 250 juta

rakyat Indonesia akan hidup bersama tumpukan sampah di lingkungannya.

Manfaat Bank Sampah adalah mengurangi jumlah sampah di

lingkungan masyarakat, menambah penghasilan bagi masyarakat,

menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat dan memupuk kesadaran

diri masyarakat akan pentingnya menjaga dan menghargai lingkungan

hidup. Bank sampah tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus

diintegrasikan dengan gerakan 4R sehingga manfaat langsung yang

dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan yang

bersih, hijau dan sehat. (Apriadji. 2001)


D. Pendirian dan Pengembangan Sistem Bank Sampah

Ide Bank Sampah yang pertama dipeloporin dari Yogyakarta ini

sangat unik dan Brilian sebab menyimpan sampah terdengar paradoks.

Sampah adalah sesuatu yang biasanya tidak berguna dan dibuang. Jika

dihitung secara kasar di Indonesia dengan 250 Juta penduduk kira-kita

setara dengan 50 Juta KK, jika diasumsikan perharinya setiap KK

menghasilkan dan membuang sampah rumah tangga rata-rata 2 kg, maka

setiap hari ada 100 Ribu Ton sampah di Indonesia.

Pengelolaan Bank Sampah juga mengikuti kaidah-kaidah yang

terdapat dalam Undang-undang nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan

sampah, bahwa prinsip dalam mengelola sampah adalah reduce, reuse

dan recycle (3R). Pembentukan bank sampah di lingkungan masyarakat

dapat menjadi salah satu upaya untuk mengatasi masalah sampah di

Tanah Air. Sebab, sampah menjadi ancaman bagi masyarakat dan

lingkungan, jika tidak dikelola secara baik dan tepat dapat mengakibatkan

terjadi banjir, penyebaran berbagai penyakit dan polusi. Adapun tiga hal

utama yang diterapkan dalam pengembangan bank sampah adalah

berorientasi pada manusia, sistem yang terstandardisasi dan

pengembangan berkelanjutan.

E. Usaha bank sampah dalam penyelamatan lingkungan

Masalah kepadatan penduduk masih menjadi permasalahan yang

belum dapat teratasi. Sebenarnya, banyak cara yang telah dilakukan

pemerintah untuk mengurangi kepadatan penduduk. Mulai dari

transmigrasi hingga penyuluhan penggunaan alat kontrasepsi belum juga

dapat mengatasi permasalahan tersebut. Padahal, program tersebut masih


berlanjut hingga sekarang. Namun, penduduk Indonesia yang sudah

banyak mengikuti program tersebut hanya dapat mengurangi sebagian

kecil populasi penduduk saja.

Faktanya, kepadatan penduduk di Indonesia sebegaian besar

disumbang oleh Pulau Jawa, khususnya Jawa Barat. Hal tersebut

seharusnya menjadi perhatian penuh pemerintah. Hal tersebut disebabkan

kepadatan penduduk akan membuat berbagai masalah baru dalam

berbagai aspek. Contoh yang dapat diambil dalam aspek kepadatan

penduduk adalah semakin banyak penduduk, maka semakin banyak pula

jumlah sampah. Hal tersebut juga berdampak pada aspek lainnya, seperti

bencana banjir, masalah kesehatan, dan kemiskinan.Salah satu aspek saja

seperti sampah semakin lama semakin banyak bila tidak segera ditangani,

terutama di daerah perkotaan. Bahkan, daerah perkotaan yang berada di

hilir juga akan terkena dampak dari banyaknya sampah yang ada di daerah

pegunungan atau hulu.

Kompleksitas permasalahan sampah ini perlu ditangani dengan

strategi pengelolaan sampah yang memadai dan komprehensif atau

menyeluruh.Fasilitas dari pemerintah juga harus didukung untuk

mengangkut sampah yang telanjur hanyut bersama derasnya air di sungai

atau kali.Kemudian peningkatan kesadaran masyarakat juga menjadi

aspek penting agar pemerintah juga tidak terlalu berat kerjanya dalam

menangani masalah sampah. Jika pemerintah tidak terlalu berat

mengangkut sampah, maka pemerintah akan bisa beralih kerja dengan

meningkatkan aspek lain, seperti penggusuran daerah kumuh, perbaikan

pintu air, dan memperbanyak waduk serta taman kota. Hal tersebut bila
direalisasikan akan dapat menggali potensi ekonomi sehingga masyarakat

akan lebih sejahtera.

Selagi menunggu kinerja pemerintah ada baiknya kita sebagai

masyarakat yang mengerti dan peduli lingkungan harus melakukan sesuatu

kegiatan untuk menjaga lingkungan. Hal tersebut yang dilakukan Pak

Kusdiyanto. Meskipun ia adalah sarjana ekonomi, tetapi keprihatinan dan

kepeduliannya terhadap lingkungan mendorongnya menciptakan program

yang bernama Bank Sampah. Program tersebut dapat diartikan sebagai

kegiatan menabung, barter, atau simpan pinjam yang anorganik dari

sampah yang memiliki nilai ekonomi. Pada prinsipnya, mekanisme

prosesnya sama seperti bank, tetapi objeknya sampah. Hal ini dilakukan

dengan tujuan meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.Maksud dari

program ini juga dapat menghasilkan uang. Masyarakat akan mendapat

imbalan dari usahanya mengurangi sampah tersebut. Hal ini diharapkan

akan dapat menimbulkan minat terhadap program ini. Program yang

termasuk ke dalam kegiatan ekonomi kreatif dan lingkungan ini mampu

menghasilkan uang dalam jumlah yang tidak sedikit.

Sampah yang terkumpul tersebut oleh Bank Sampah akan diolah

menjadi berbagai kerajinan tangan yang dapat imanfaatkan dalam

kehidupan sehari-hari. Hasil produk sampah dari Bank Sampah ini ada

yang berupa tas, robot, hiasan, dan lain sebagainya. usaha positif yang

membantu meyelamatkan lingkungan ini sangat sayang bila tidak

dilanjutkan atau dikembangkan. Oleh karena itu, sebagai orang yang

berpendidikan, usaha kreatif ini perlu menjadi perhatian dan direalisasikan

dalam kehidupan sehari-hari.


BAB III

BAB IV

Kesimpulan

Pembuatan bank sampah merupakan cara yang tepat untuk

dilakukan, karena dapat mengurangi tumpukan sampah yang ada disekitar.

Bank sampah juga dapat membuat suatu ladang pekerjaan bagi

masyarakat, dengan mengolah sampah-sampah yang ada di dalamnya

menjadi barang-barang yang masih layak untuk digunakan kembali.

Tentunya usaha tersebut akan mendatangkan materi.


Dalam upaya penyelamatan lingkungan hal yang dilakukan adalah

mengurangi populasi penduduk yang ada di suatu tempat, karena semakin

banyak penduduk, maka semakin banyak pula jumlah sampah. Hal

tersebut juga berdampak pada aspek lainnya, seperti bencana banjir,

masalah kesehatan, dan kemiskinan.Salah satu aspek saja seperti sampah

semakin lama semakin banyak bila tidak segera ditangani, terutama di

daerah perkotaan. Bahkan, daerah perkotaan yang berada di hilir juga

akan terkena dampak dari banyaknya sampah yang ada di daerah

pegunungan atau hulu.

DAFTAR PUSTAKA

Apriadji, Wied Harry. 2001. Memproses sampah. Jakarta: Penebar Swadaya

Hermono, Ulli. 2009. Inspirasi dari Limbah Plastik. Jakarta : Kawan Pustaka

Suhadi. 2002. Wiraswasta Sampah. Surabaya: Bina Ilmu


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai