BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam industri kimia unit reaksi dan pemisahan merupakan 2 hal yang penting.
Kedua unit tersebut berperan dalam menentukan kapasitas pabrik sebagai penghasil produk
yang memenuhi spesifikasi produk. Persaingan yang ketat menyebabkan industri mulai
mencari cara untuk mendapatkan proses reaksi dan pemisahan yang mampu member
perolehan maksimal dengan kebutuhan energy dan biaya yang sedikit mungkin.[1]
yang menggunakan teknologi distilasi baik yang untuk skala besar maupun skala kecil di
yang menggunakan teknologi distilasi. Industri skala rakyat ini biasanya memerlukan
waktu distilasi yang cukup lama. Waktu yang lama ini mengakibatkan konsumsi energi
untuk distilasi menjadi sangat besar yang mengakibatkan keuntungan penyuling menjadi
berkurang.[2]
1
Destilasi reaktif merupakan kombinasi dari reaksi dan destilasi dalam suatu alat. Alat
destilasi reaktif ini memiliki fungsi yang sama dengan reactor yang dirangkai dengan
memiliki kelebihan yaitu konversi reaksi yang lebih tinggi, pengurangan biaya konstruksi,
Destilasi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Percobaan
2. Untuk mengetahui persen hasil destilasi dari sampel minuman bersoda (tebs)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
perbedaan titik didih. Pada proses destilasi sederhana, suatu campuran dapat dipisahkan bila
zat-zat penyusunnya mempunyai perbedaan titik didih cukup tinggi. Proses destilasi terdiri
atas dua bagian, yaitu bagian pertama terdiri dari uap yang terembunkan disebut destilat, dan
bagian kedua adalah cairan yang tertinggal disebut residu, yang susunannya lebih banyak
berdasarkan distribusi substansi-substansi pada fase gas dan fase cair dengan
Transfer massa minyak dari dalam butiran padatan ke solvent meliputi dua proses seri,
yakni difusi dari dalam padatan ke permukaan butiran dan transfer massa dari permukaan
berlangsung lebih cepat, maka kecepatan perpindahan massa dikontrol oleh proses yang
lebih lambat.[5]
Dasar pemisahan pada destilasi adalah perbedaan titik didih komponen cairan yang
dipisahkan pada tekanan tertentu. Penguapan diferensial dari suatu campuran cairan
merupakan bagian terpenting dalam proses pemisahan dengan destilasi, diikuti dengan
penampungan material uap dengan cara pendinginan dan pengembunan dalam kondensor
pendingin-air.[6]
Prinsip dasar dalam proses destilasi yaitu berdasarkan perbedaan titik didih,
senyawa dengan titik didih yang paling rendah akan terpisahkan terlebih dahulu. Air
pendingin dimasukkan dari ujung yang paling dekat dengan adaptor, dan air keluar melalui
menunjukkan titik didih senyawa yang sedang dipisahkan. Ujung termometer diletakkan tepat
destilasi air dan destilasi uap-air. Karena metode tersebut merupakan metode yang
sederhana dan membutuhkan biaya yang lebih rendah jika dibandingkan dengan
destilasi uap. Namun belum ada penelitian tentang pengaruh kedua metode destilasi
tersebut terhadap minyak atsiri yang dihasilkan. Minyak atsiri dalam tanaman aromatik
terlebih dahulu. Namun dalam proses destilasi tradisional pada umumnya ukuran bahan
yang digunakan tidak seragam, karena proses pengecilan ukurannya hanya melalui proses
penghancuran sederhana.[8]
Syarat utama pemisahan campuran cairan dengan cara destilasi adalah semua
komponen yang terdapat di dalam campuran haruslah bersifat volatil. Pada suhu yang sama,
tingkat penguapan pada masing-masing komponen akan berbeda-beda. Hal ini berarti bahwa
pada suhu tertentu, komponen yang lebih volatil dalam campuran cairan akan lebih banyak
membangkitkan uap. Sifat yang demikian ini akan terjadi sebaliknya, yakni pada suhu
tertentu fasa cairan akan lebih banyak mengandung komponen yang kurang volatil. Jadi
cairan yang setimbang dengan uapnya pada suhu tertentu memiliki komposisi yang berbeda.
Perbedaan komposisi dalam kesetimbangan uap-cairan dapat dengan mudah dipelajari pada
Proses destilasi pada suhu tertentu, cairan yang setimbang dengan uapnya
mempunyai komposisi yang berbeda. Uap selalu lebih banyak mengandung komponen yang
lebih volatil demikian juga terjadi sebaliknya. Pada suhu berbeda komposisi uap cairannya
akan berbeda. Dengan demikian maka komposisi uap yang setimbang dengan cairannya akan
persentase senyawa yang terdapat dalam minyak hasil destilasi uap -air
mempunyai nilai yang lebih besar dari pada minyak hasil destilasi air. Sehingga dapat
randemen yang lebih tinggi karena senyawa senyawa yang terekstrak lebih banyak.
Dibandingkan dengan destilasi air, destilasi dengan uap-air lebih unggul karena proses
dekomposisi minyak lebih kecil (hidrolisa ester, polimerisasi, resinifikasi, dan lain-
lain). Pada destilasi air beberapa jenis ester misalnya linalil asetat akan terhidrolisa
susunan bahan dalam ketel, suhu dan tekanan uap, berat jenis dan kadar air dari bahan, serta
dengan meningkatnya temperatur. Jika tekanan uap sama atau lebih besar dari tekanan luar,
maka cairan akan mendidih tepat pada temperatur panas penguapan. Pendidihan itu akan
berlangsung terus hingga cairan menguap sempurna atau hingga kesetimbangan antara cairan
Usaha-usaha untuk memperbaiki unjuk kerja distilasi uap telah dilakukan. Hakiki
dengan daun cengkeh. Adanya waktu kontak yang lebih baik terbukti mampu
mengurangi waktu distilasi yang cukup signifikan.. Pemasangan penghalang (baffle) dalam
ketel akan menyebabkan kesulitan ketika memasukkan dan mengeluarkan daun cengkeh.
Penggunaan tekanan untuk menaikkan titik didih air menyebabkan kenaikan biaya alat
karena harus menggunakan peralatan yang lebih tebal agar tahan terhadap tekanan.[14]
Salah satu cara mempercepat waktu distilasi adalah dengan cara mempercepat
proses perpindahan massa minyak dari dalam daun ke separating agent (steam). Kecepatan
distilasi minyak atsiri pada umumnya dikontrol oleh kecepatan difusi molekul minyak
atsiri di dalam air di dalam jaringan sel daun atau ranting suatu bahan. Salah satu cara
untuk mempercepat kecepatan transfer massa secara difusi adalah dengan meningkatkan
suhu sistem (biasanya dengan uap air). Suhu steam dapat dinaikkan dengan cara
memanfaatkan hubungan tekanan uap suatu larutan terhadap titik didihnya. Distilasi
dengan menggunakan steam dengan suhu yang tinggi pada tekanan atmosferis disebut
Super Steam Distillation. Pada penelitian ini, uap jenuh bersuhu tinggi diperoleh
mencairkan uap dengan mengambil kalor. Kalor laten itu diambil dengan menyerapnya ke
dalam zat cair yang lebih dingin yang disebut pendingin. Karena suhu pendingin di dalam
kondensor itu tentu meningkat karena itu, maka alat itu dengan demikian juga bekerja sebagai
pemanas. Kondensor dibagi atas 2 golongan yaitu kondensor selonsong dan tabung, dan juga
kondensor kontak. Arus pendingin dan arus uapnya, yang keduanya adalah air, bercampur
Labu alas bulat merupakan peralatan gelas yang mempunyai alas bulat dan leher
panjang dengan mulut sempit. Labu alas bulat digunakan untuk memanaskan atau
mendidihkan larutan. Pada penggunaan untuk destilasi maka labu alas bulat ini masih
METODE PERCOBAAN
1. Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu pemanas listrik, aerator, kondensor,labu
alas bulat 500 mL, termometer 110oC, gelas ukur 50 mL, erlenmeyer 300 mL, statif dan klem,
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu air (H 2O), aluminium foil, batu
2. Memasukkan sampel (minuman tebs) pada labu alas bulat 500 mL sebanyak 150 mL.
A. Hasil Pengamatan
Destilat Konstan
B. Analisis Data
% destilat =
= 0,0733 x 100%
= 7,33%
C. Pembahasan
10
berdasarkan distribusi substansi-substansi pada fase gas dan fase cair dengan
Transfer massa minyak dari dalam butiran padatan ke solvent meliputi dua proses seri,
yakni difusi dari dalam padatan ke permukaan butiran dan transfer massa dari permukaan
padatan ke solven. Jika salah satu proses berlangsung lebih cepat, maka kecepatan
kemudian minuman tebs dipanaskan pada labu alas bulat untuk menguapkan cairan sehingga
akan melewati kondensor dan akan menjadi cairan murni di akhir destilasi.Termometer yang
didletakkan di tengah-tengah pada steel head berfungsi untuk mengukur suhu uap larutan
yang ada pada labu alas bulat. Kondensor berfungsi untuk mendinginkan uap yang masuk,
kemudian mengubahnya menjadi dalam bentuk cairan yang murni sebagai hasil destilasi atau
Air yang mengalir pada kondensor menggunakan aerator dan selang berfungsi untuk
mendinginkan kondensor agar uap dapat diubah menjadi cairan. Gerakan air pada kondensor
adalah bergerak dari bawah ke atas dengan bantuan tekanan. Dengan gerakan berlawanan,
maka air pada kondensor dapat kebih efektif mengembunkan uap, karena pada awal air
masuk, air pertama bertemu dengan uap yang relatif hangat, sehingga dapat mendinginkan
Air mendidih tepatnya pada suhu 100oC, namun ketika mendidih air berubah
menjadi uap cair. Akan tetapi air akan menguap pada suhu berapa saja, termasuk pada suhu di
bawah 100oC.
Hasil percobaan di atas dapat diketahui banyaknya destilat yang diperoleh dari hasil
destilasi yaitu 7,33% tepatnya pada suhu 94oC. hal ini berarti dalam 150 mL minuman tebs
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
campuran, zat yang memiliki titik didih rendah akan menguap terlebih dahulu kemudian akan
A. Saran
Saran untuk percobaan selanjutnya yaitu sebaiknya digunakan juga sampel minyak
cengkeh, sehingga dapat dibandingkan waktu retensi destilasi antara minuman tebs dan
minyak cengkeh.
DAFTAR PUSTAKA
Raditya Cheryl, dkk. Destilasi Reaktif Metanol-Asam Asetat-Metil Asetat-Air, Jurnal Teknik
Kimia Indonesia. Vol.7 No.2 (Agustus 2008), 804-809.
Sutijan, dkk.Pengaruh Perlakuan Daun dan Suhu Terhadap Waktu Distilasi pada Isolasi Minyak
Cengkeh Menggunakan Super Steam Distillation, Jurnal Teknik Kimia Indonesia. Vol. 8 No.
2 (Agustus 2009), h. 69-73.
Yazid, Estien. Kimia Fisika untuk paramedis. Yogyakarta: Andi Offset, 2005.
13
Yuliarto Fuki Tri, dkk. Pengaruh Ukuran Bahan dan Metode Destilasi (Destilasi Air dan Destilasi
Uap-Air) Terhadap Kualitas Minyak Atsiri Kulit Kayu Manis (Cinnamomum Burmannii),
Jurnal Teknosains Pangan, Vol 1 No 1(Oktober 2012), h. 12-23.