Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XIII, No.

2, Juli 2008 : 140-146 ISSN : 0854-9524

Keputusan Membeli Secara Online dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

Yohanes Suhari
Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang
email : yohanes@unisbank.ac.id

Abstrak : Keputusan membeli membeli secara online merupakan salah satu dari rangkaian proses
keputusan yang terdiri dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan, dan
perilaku setelah keputusan. Banyak hal yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memutuskan
membeli secara online. Faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi faktor internal, yaitu psikologi
konsumen, dan faktor eksternal. Faktor eksternal terdiri dari stimuli pemasaran, lingkungan sosial budaya
masyarakat, dan sistem kontrol dari vendor.
Kata kunci : keputusan membeli, stimuli pemasaran, lingkungan sosial budaya, psikologi, dan sistem
kotrol dari vendor

Kata kunci : keputusan membeli, faktor-faktor membelian online

PENDAHULUAN pertimbangan sendiri dalam memutuskan


membeli secara online. Faktor-faktor yang
Dengan adanya internet sebuah paradigma menjadi pertimbangan konsumen dalam
baru ekonomi telah lahir. Dunia maya terbentuk memutuskan membeli secara online dapat
seiring dengan berkembangnya teknologi dikelompokkan menjadi linkungan sosial
internet, yang dalam perjalanannya membentuk budaya, psikologi, stimuli pemasaran, dan sitem
perdagangan tersendiri yang kerap dinamakan e- kontrol dari vendor. Pada tulisan ini dijabarkan
Marketplace. Didalam e-Marketplace terjadi lebih lanjut tentang faktor-faktor tersebut. Istilah
interaksi berbagai perusahaan di dunia maya konsumen sering diartikan sebagai dua jenis
tanpa dibatasi oleh teritori ruang (wilayah konsumen, yaitu konsumen individu dan
geografis) maupun waktu. Berbagai produk dan konsumen organisasi. Dalam bahasan berikut
jasa ditawarkan melalui dunia maya. yang dimaksudkan adalah konsumen individu.
Hal yang perlu diperhatikan dari
PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN
perdagangan dengan domain yang lebih sempit
adalah e-tailing, yaitu berintikan mekanisme
Dalam proses keputusan, tahap-tahap yang
perdagangan antara perusahaan dengan
dilewati oleh pembeli online adalah: pengenalan
konsumen langsung atau yang dikenal dengan
kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi
hubungan bisnis B2C (Business-to-Consumers).
alternatif, keputusan membeli dan tingkah laku
Mekanisme transaksi perlu mendapatkan
setelah pembelian. Proses keputusan membeli
perhatian agar sukses dalam mengaplikasikan
dapat dilihat pada gambar 1.
perdagangan melalui internet. Faktor kunci
keberhasilan dari penerapan e-tailing adalah Gambar 1 menyiratkan bahwa dalam
konsumen, sehingga dalam mengaplikasikan e- setiap pembeliannya konsumen melewati lima
tailing haru memperhatikan keinginan tahap. Tetapi pada pembelian yang lebih rutin,
konsumen. Baik menurut perusahaan belum konsumen seringkali melompati atau membalik
tentu baik menurut konsumen. Dengan kata lain, beberapa tahap ini. Pengenalan kebutuhan pada
e-tailing harus berorientasi konsumen. tahap pertama proses keputusan membeli, adalah
ketika konsumen mengenali adanya masalah
Banyak faktor yang mempengaruhi
atau kebutuhan.
konsumen dalam memutuskan membeli secara
online. Masing-masing konsumen memiliki

140 Keputusan Membeli Secara Online dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya


Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XIII, No.2, Juli 2008 : 140-146 ISSN : 0854-9524

Need Information Evaluation of Purchase Postpurchase


recognition search alternatives decision behavior

Sumber: Kotler, 1999:231

Gambar 1. Proses keputusan membeli dari Kotler

problem solving, limited problem solving dan


Pengenalan kebutuhan pada tahap pertama
routinized response behavior (Schiffman &
proses keputusan membeli, adalah ketika
Kanuk, 2000:438).
konsumen mengenali adanya masalah atau
kebutuhan. Pencarian informasi pada tahap a. Pengambilan keputusan diperluas (extensive
proses keputusan membeli, yang merangsang problem solving)
konsumen untuk mencari informasi lebih
Ketika konsumen belum memiliki kriteria
banyak; adalah konsumen mungkin hanya
untuk mengevaluasi ketegori produk atau
meningkatkan perhatian atau mungkin aktif
merek yang memenuhi kategori tertentu atau
mencari informasi. Evaluasi alternatif pada
banyaknya merek yang harus
tahap proses keputusan membeli, adalah ketika
dipertimbangkan terlalu banyak, usaha
konsumen menggunakan informasi untuk
pengambilan keputusan tersebut
mengevaluasi alternatif dalam perangkat pilihan.
dikategorikan sebagai pengambilan
Keputusan membeli pada tahap proses
keputusan diperluas. Pada tingkat
keputusan membeli, adalah ketika konsumen
pengambilan keputusan diperluas konsumen
benar-benar membeli produk. Tingkah laku
memerlukan informasi yang banyak untuk
setelah pembelian pada tahap proses keputusan
menentukan kriteria guna mengambil
membeli, adalah ketika konsumen mengambil
keputusan.
tindakan lebih lanjut setelah membeli
berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas. b. Pengambilan keputusan terbatas (limited
problem solving)
KEPUTUSAN MEMBELI Pada tingkat ini, konsumen telah menentukan
kriteria dasar untuk melakukan evaluasi
Secara umum, keputusan adalah pemilihan kategori produk dan berbagai merek untuk
dari dua atau lebih alternatif pilihan (Schiffman kategori produk tersebut. Pencarian informasi
& Kanuk, 2000:437). Dengan kata lain untuk tambahan tentang masing-masing merek
membuat keputusan harus terdapat alternatif ditujukan agar pilihan menjadi lebih baik.
pilihan. Sebaliknya jika konsumen tidak
memiliki alternatif untuk memilih maka tidak c. Perilaku respon rutinitas (routinized response
dapat dikategorikan sebagai pengambilan behavior)
keputusan. Pada tingkat ini, konsumen telah memiliki
Tidak semua konsumen dalam mengambil beberapa pengalaman terhadap kategori
keputusan memerlukan tingkat pencarian produk dan kriteria telah ditentukan dengan
informasi yang sama. Jika dalam pengambilan baik. Dalam beberapa situasi, konsumen
keputusan memerlukan usaha yang besar, maka melakukan pencarian informasi untuk sedikit
konsumen perlu meluangkan waktu untuk menambah informasi atau sebaliknya cukup
melalukan proses keputusan. Sebaliknya untuk menggunakan pengetahuan yang telah
pembelian yang sifatnya rutin cenderung dimiliki.
merupakan peristiwa yang monoton dan Dalam mengevaluasi alternatif yang
menunjukkan berkurangnya tingkat kesenangan. potensial, konsumen cenderung menggunakan
Terdapat tiga tingkat pengambilan keputusan dua jenis informasi, yaitu menentukan berbagai
oleh konsumen dari usaha yang paling tinggi ke merek yang dipertimbangkan untuk dipilih dan
usaha yang paling rendah, yaitu: extensive kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi

Keputusan Membeli Secara Online dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya 141


Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XIII, No.2, Juli 2008 : 140-146 ISSN : 0854-9524

merek. Himpunan pertimbangan terdiri dari kekurangan masing-masing alternatif produk,


beberapa merek yang konsumen kenal, ingat dan dapat menentukan satu alternatif terbaik. Pada
dapat diterima. Kriteria yang digunakan oleh passive view digambarkan bahwa konsumen
konsumen dalam mengevaluasi merek yang bersikap patuh pada kepentingan melayani diri
berkaitan dengan himpunan pertimbangannya sendiri dan usaha pemasaran. Konsumen
biasanya dengan melihat pentingnya atribut dipersepsikan sebagai pembeli yang tidak
produk. rasional dan menuruti kata hati. Pada cognitive
view konsumen digambarkan sebagai pemecah
Aturan keputusan konsumen sering
persoalan. Pada pandangan ini konsumen sering
merujuk pada turunan (heuristics), strategi
digambarkan sebagai penerima atau secara aktif
keputusan (decision strategies) dan strategi
mencari informasi produk atau jasa yang
pemrosesan informasi (information-processing
memenuhi keinginannya dan meningkatkan taraf
strategies), yang merupakan prosedur yang
kehidupannya. Pada emotional view
digunakan untuk memilih merek. Aturan ini
digambarkan bahwa konsumen dalam
memudahkan pembuatan keputusan yang
memutuskan membeli memerlukan keterlibatan
komplek. Aturan keputusan oleh konsumen
perasaan atau emosi. Biasanya orang membuat
dibagi menjadi dua kategori, yaitu aturan
keputusan didasarkan pada usaha untuk
keputusan compensatory dan aturan keputusan
mendapatkan kepuasan (Turban, 1995:52).
non compensatory. Pada aturan keputusan
Simon (1997:176) berargumentasi bahwa secara
compensatory konsumen mengevaluasi merek
mendasar tidak mungkin membuat keputusan
yang dipilih dan memberi skor pada masing-
dengan cara sepenuhnya menggunakan rasional
masing merek yang dipilih berdasarkan atribut
karena keterbatasan manusia dalam
produknya. Pada aturan keputusan compensatory
mendapatkan informasi yang diperlukan untuk
kelebihan salah satu atribut bisa menutupi
membuat keputusan rasional. Situasi keputusan
kekurangan untuk atribut yang lain. Sebaliknya
seringkali diklasifikasikan berdasarkan apa yang
pada aturan keputusan non compensatory tidak
diketahui (dipercaya) oleh pengambil keputusan
mungkin kelebihan salah satu atribut produk
tentang hasil keputusannya (Turban, 1995:56).
untuk menutupi kekurangan pada atribut produk
Klasifikasi keputusan tersebut adalah: (1)
yang lain. Terdapat tiga aturan non
Keputusan dengan kepastian, yaitu pengambil
compensatory, yaitu aturan conjunctive,
keputusan mengetahui dengan pasti akibat/hasil
disjunctive dan lexicographic. Pada aturan
dari keputusan tersebut, (2) Keputusan dengan
conjunctive, konsumen menentukan tingkat
resiko, yaitu pengambil keputusan mengetahui
minimum yang dapat diterima untuk setiap
probabilitas terjadinya hasil dari keputusan yang
atribut. Jika terdapat nilai atribut di bawah
diambil, dan (3) keputusan dengan
tingkat minimum maka merek tidak dimasukkan
ketidakpastian, yaitu pengambil keputusan tidak
ke dalam pertimbangan lebih lanjut. Pada aturan
tahu akibat/hasil dari keputusan yang diambil.
disjunctive, jika terdapat satu atribut yang
nilainya lebih tinggi dari standar minimum yang
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
diterima maka merek dapat diterima. Pada
KEPUTUSAN MEMBELI SECARA
aturan lexicographic, konsumen meranking
ONLINE
atribut. Kemudian konsumen membandingkan
berbagai alternatif merek pada satu atribut yang
Keputusan membeli secara online
paling penting. Jika skornya cukup tinggi, merek
dipengaruhi oleh (Deavaj et al. 2003) : (1)
dipilih dan proses berakhir.
Efisiensi untuk pencarian (waktu cepat, mudah
Terdapat empat pandangan pengambilan dalam penggunaan, dan usaha pencarian
keputusan oleh konsumen, yaitu: economic view, mudah), (2) value (harga bersaing dan kualitas
passive view, cognitive view dan emotional view baik), dan (3) interaksi (informasi, keamanan,
(Schiffman & Kanuk, 2000:439). Pada economic load time, dan navigasi). Kemudahan dalam
view pengambilan keputusan oleh konsumen mencari informasi tergantung dari layout
dilakukan secara rasional. Konsumen dapat halaman web. Jika layout cukup jelas, waktu
mengambil keputusan secara rasional dengan yang diperlukan untuk searching dapat
syarat: konsumen paham terhadap semua dipersingkat. Usaha untuk searching lebih
alternatif produk , mengetahui kelebihan dan mudah. Sehingga efisiensi meningkat. Informasi
142 Keputusan Membeli Secara Online dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XIII, No.2, Juli 2008 : 140-146 ISSN : 0854-9524

pada halaman web dihubungkan dengan informasi tentang produk tertentu dan
beberapa komponen teks atau grafis. Bagaimana mempengaruhi nilai, sikap dan perilaku. Faktor
dan dimana komponen kan diletakan external terdiri dari: (1) usaha pemasaran
mempengaruhi navigasi user dan interaksi antara perusahaan (yaitu: produk, promosi, harga,
user dengan halaman web. Ukuran komponen isi distribusi), dan (2) lingkungan sosial budaya
dan grafis mempengaruhi waktu loading. Liau (yaitu: keluarga, sumber informal, sumber non
dan Cheung (2001) menyatakan bahwa network komersial yang lain, kelas sosial, sub budaya
dengan kecepatan yang tinggi tidak secara dan budaya). Pada bagian proses berkaitan
signifikan mempengaruhi hararapan untuk dengan bagaimana konsumen membuat
berbelanja melalui internet. Terlalu banyak keputusan. Pada bagian proses digambarkan
grafis memelukan memori yang besar dan pengaruh internal/psikologi (yaitu: motivasi,
membuat beberapa kesulitan untuk persepsi, belajar, kepribadian dan sikap)
menampilkan halaman web. Dengan kata lain, terhadap proses pengambilan keputusan. Pada
menjadikan konsumen tidak senang. Bahkan bagian output berkaitan dengan aktivitas setelah
untuk mengatasi kemacetan, meskipun tidak keputusan, yaitu perilaku pembelian dan
banyak membutuhkan memori konsumen perilaku setelah pembelian.
menutup beberapa halaman web yang tidak
Menurut Stanton, et al. (1991:135)
diperlukan.
kekuatan sosial budaya dan psikologis
Faktor-faktor yang mempengaruhi berpengaruh terhadap perilaku membeli oleh
perilaku membeli menurut Kotler (2003:183- konsumen. Kekuatan sosial budaya terdiri dari
206) terdiri dari: (1) kebudayaan yang terdiri faktor budaya, tingkat sosial, kelompok anutan
dari: budaya, sub budaya dan kelas sosial, (2) dan keluarga. Kekuatan psikologis terdiri dari
sosial yang terdiri dari: kelompok acuan, pengalaman belajar, kepribadian, sikap dan
keluarga, peran dan status, (3) personal yang keyakinan, gambaran diri (self-concept).
terdiri dari: usia dan siklus hidup, pekerjaan,
1. Stimuli Pemasaran
keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan
konsep diri, (4) Psikologi yang terdiri dari: Bauran pemasaran adalah perangkat alat
motivasi, persepsi, proses belajar, kepercayaan pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, yang
dan sikap. Disamping empat faktor di atas, dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan
terdapat faktor lain yang ikut mempengaruhi respon yang diinginkan dalam pasar sasaran.
perilaku membeli, yaitu: (1) stimuli pemasaran, Bauran pemasaran terdiri dari segala sesuatu
yaitu: produk, harga, tempat dan promosi, (2) yang dapat perusahaan kerjakan untuk
stimuli lain / lingkungan makro, yaitu faktor- mempengaruhi permintaan produk, yang terdiri
faktor yang berdampak luas seperti: ekonomi, dari empat kelompok variabel yang dikenal
teknologi, politik, lingkungan alam dan sosial sebagai 4P, yaitu: produk (product), harga
budaya. (price), tempat (place) dan promosi (promotion)
(Kotler, 1999:109). Pemasaran adalah proses
Faktor-faktor yang mempengaruhi
sosial dan manajerial yang membuat individu
perilaku membeli menurut Engel, et al. (1994 )
dan kelompok memperoleh apa yang mereka
adalah: (1) pengaruh lingkungan, yaitu: budaya,
perlukan dan inginkan melalui penciptaan dan
kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga, situasi,
pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan
(2) perbedaan individu, yaitu: sumber daya
orang lain (Kotler, 1999:10). Dalam konteks
konsumen, motivasi, pengetahuan, sikap,
pemasaran jasa , Booms & Bitner (1981)
kepribadian, gaya hidup, demografi, (3) proses
menyarakan pendekatan 7P yang memuat
psikologis, yaitu: pemrosesan informasi,
tambahan 3P berikut: (1) orang (poeple), yaitu
pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku.
semua orang yang secara langsung atau tidak
Disamping tiga faktor di atas terdapat stimuli
langsung terlibat dalam konsumsi pelayanan; (2)
lain, yaitu stimuli pemasaran dan stimuli lain.
proses (process), yaitu prosedur, mekanisme
Sciffman & Kanuk (2000:443) atau alur aktivitas pelayanan; dan (3) tata letak
membedakan model menjadi input, proses dan secara fisik (physical evidence), yaitu
output. Komponen input menggambarkan lingkungan dimana pelayanan diberikan. Bauran
pengaruh eksternal yang memberikan sumber pemasaran yang memuat 7P tidak hanya relevan

Keputusan Membeli Secara Online dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya 143


Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XIII, No.2, Juli 2008 : 140-146 ISSN : 0854-9524

untuk pemasaran jasa, tetapi juga relevan untuk terhadap situasi dalam hidupnya. Yang
semua bentuk bisnis yang memberikan prioritas berkaitan dengan kepribadian adalah konsep
pada keperluan konsumen. diri (atau citra pribadi seseorang). Secara
umum konsep diri diatur oleh dua prinsip
2. Lingkungan Sosial Budaya
yaitu keinginan untuk mencapai konsistensi
Lingkungan sosial budaya adalah dan keingingnan untuk meningkatkan harga
kelompok sosial budaya yang hidup dalam diri (self esteem). Pencapaian konsistensi
batas-batas tertentu yang ditata berdasarkan berarti bahwa konsumen akan bertindak
norma sosial budaya yang membedakannya menurut konsep diri yang sebenarnya.
dengan lingkungan alam (Muhammad, 2005:6). Perilaku konsumen yang diarahkan untuk
Lingkungan sosial adalah semua interaksi sosial pencapaian konsep diri disebut sebagai
yang terjadi antara konsumen dengan orang keingingan yang konsisten antara konsep diri
sekelilingnya atau antara banyak orang dan perilakunya. Selain konsep diri, terdapat
(Sumarwan, 2003:271). Budaya adalah segala konsep diri yang diperluas (extended self)
nilai, pemikiran, simbul yang mempengaruhi yang menjelaskan bahwa bukan hanya citra
perilaku, sikap, kepercayaan, kebiasaan diri berpengaruh terhadap produk yang
seseorang dan masyarakat (Sumarwan, dipilih, tetapi produk yang dipilih
2003:170). Lingkungan sosial budaya terdiri dari berpengaruh terhadap citra diri. Horney
keluarga, sumber informal, sumber non (1958) dalam Sumarwan (2003:52)
komersial yang lain, klas sosial, subbudaya dan mengemukanan model kepribadian manusia,
budaya (Schiffman & Kanuk, 2000:444) yang terdiri atas tiga kategori, yaitu
complaint, aggresive dan detached.
3. Psikologi
Complaint adalah kepribadian yang dicirikan
Bidang psikologi menggambarkan adanya ketergantungan seseorang kepada
pengaruh internal (yang meliputi motivasi, orang lain. Agressive adalah kepribadian
kepribadian, persepsi, belajar dan sikap) yang yang dicirikan adanya motivasi untuk
mempengaruhi proses keputusan konsumen memperoleh kekusasaan. Detached adalah
(Schiffman & Kanuk, 2000:444). kepribadian yang dicirikan selalu ingin
a). Motivasi bebas, mandiri, mengandalkan diri sendiri
dan ingin bebas dari berbagai kewajiban.
Motivasi dapat digambarkan sebagai
kekuatan dari dalam individu yang yang c). Belajar
mendorong untuk bereaksi (Schiffman & Belajar merupakan suatu proses untuk
Kanuk, 2000:63). Berdasarkan manfaatnya, memperoleh pengetahuan dan pengalaman,
kebutuhan dapat dibedakan menjadi dua, pengetahuan dan pengalaman ini akan
yaitu kebutuhan utilitarian (yaitu yang mengakibatkan perubahan sikap dan perilaku
mendorong konsumen membeli produk yang relatif permanen (Sumarwan, 2003:93).
karena manfaat fungsional dan karakteristik Proses belajar dapat diklasifikasikan ke
objektif dari produk tersebut) dan kebutuhan dalam dua kategori, yaitu proses belajar
ekspresive atau hedonik (yaitu kebutuhan kognitif dan proses belajar perilaku. Proses
yang bersifat psikologis seperti rasa puas, belajar kognitif adalah proses belajar yang
gengsi, emosi dan perasaan subjektif dicirikan oleh adanya perubahan pengetauan,
lainnya). menekankan kepada proses mental konsumen
b). Kepribadian untuk mempelajari informasi. Proses belajar
perilaku adalah proses belajar yang terjadi
Kepribadian dapat didefinisikan sebagai pola ketika konsumen bereaksi terhadap
sifat individu yang dapat menentukan lingkungannya atau stimulus luar. Proses
tanggapan untuk bertingkah laku (Swastha belajar perilaku terbagi menjadi proses
dan Irawan, 2003:112). Sedangkan menurut belajar clasical conditioning, proses belajar
Mowen & Minor (1998:198) kepribadian instrumental conditioning (operant
didefinisikan sebagai perbedaan pola conditioning) dan proses belajar vicarious
perilaku, termasuk berpikir dan emosi, yang learning (observational atau social learning)
mencirikan adaptasi masing-masing individu (Sumarwan, 2003:95). Classical conditioning
144 Keputusan Membeli Secara Online dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XIII, No.2, Juli 2008 : 140-146 ISSN : 0854-9524

adalah suatu teori belajar yang mengutarakan d). Sikap


bahwa makluk hidup, baik manusia maupun
Sikap merupakan ungkapan perasaan
binatang adalah makhluk pasif yang bisa
konsumen tentang suatu objek apakah
diajarkan perilaku tertentu melalui
disukai atau tidak, dan sikap juga bisa
pengulangan (repetition atau conditioning)
menggambarkan kepercayaan konsumen
(Schiffman & Kanuk, 2000:162).
terhadap berbagai atribut dan manfaat dari
Instrumental conditioning adalah proses
objek tersebut. Di dalam konteks pemasaran,
belajar yang terjadi pada diri konsumen
sikap konsumen harus terkait dengan objek,
akibat konsumen menerima imbalan yang
objek tersebut bisa terkait dengan berbagai
positif atau negatif (rewards) karena
konsep konsumsi dan pemasaran seperti
mengkonsumsi suatu produk sebelumnya
produk, merek, iklan, harga, kemasan,
(Sumarwan, 2003:108). Vicarious learning
penggunaan, media, dan sebagainya
(observational learning) adalah proses
(Sumarwan, 2003:136).
belajar yang dilakukan konsumen ketika ia
mengamati tindakan dan perilaku orang lain Berdasarkan uraian di atas, model faktor-faktor
dan konsekuensi dari perilaku tersebut yang mempengaruhi keputusan membeli secara
(Sumarwan, 2003:115). online adalah seperti Gambar 2.

Stimuli Pemasaran KESIMPULAN


Produk
Harga Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa keputusan membeli melalui secara online
Bauran promosi
yang didahului oleh pengenalan kebutuhan,
Tempat pencarian informasi, evaluasi alternatif
dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor ini dapat
Lingkungan Sosial dikelompokkan menjadi faktor internal, yaitu
Budaya psikologi konsumen, dan faktor eksternal, yang
terdiri dari lingkungan sosial budaya
Keluarga
masyarakat, stimuli pemasaran, dan sistem
Kelompok acuan kontrol vendor yang meliputi (1) Efisiensi untuk
Budaya KEPUTUSAN pencarian (waktu cepat, mudah dalam
Subbudaya MEMBELI penggunaan, dan usaha pencarian mudah), (2)
Psikologi value (harga bersaing dan kualitas baik), dan (3)
interaksi (informasi, keamanan, load time, dan
Motivasi navigasi. Mana diantara faktor-faktor tersebut
Kepribadian yang dominan perlu diadakan penelitian lebih
Belajar lanjut.
Sikap
DAFTAR PUSTAKA
Sistem Kontrol
1. Anderson, Elaine A., 1992. Decision-
Vendor
making Style. Journal of Family and
Efisiensi (waktu, Economic Issues 13:1
mudah
penggunaan, 2. Booms, B. H. and Mary-Joe Bitner, 1981,
usaha) Marketing Strategis and Organisation
Structures for Service Firm, in Marketing of
Value (harga, Services, J.H. Donnelly and W.R. George,
kualitas) Eds. Chicago: American Marketing
Interaksi Association.
Gambar 2. Model Faktor-Faktor yang
(Informasi,
mempengaruhi keputusan 3. Delgado-Ballester, E., et al., 2001. Brand
keamanan, waktu Membeli Secara Trust in the Context of Consumer Loyalty.
Online
loading, navigasi)

Keputusan Membeli Secara Online dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya 145


Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XIII, No.2, Juli 2008 : 140-146 ISSN : 0854-9524

European Journal of Marketing 35:1238- Academy of Marketing Science Review 03:1-


1258 22
4. Devaraj, Fan, and Kohli, 2003. E-Loyalty - 16. Oliver, R.L., 1980. A Cognitive Model for
elusive ideal or competitive edge? Antecedents and Consequences of
Communication of the ACM 46, 9 (Sept. Satisfaction Decision. Journal of Marketing
2003), 184-191 Research 17:460-469
5. Engel, JF., Blackwell, RD., & Miniard, PW., 17. Raman, Niranjam V., 1998. Factors
1994. Consumer Behavior. Seventh Edition. affecting consumers' "Webad" visits.
USA: The Dryden Press. European Journal of Marketing 32:737-748
6. Goode, Mark M H., 2002. Predicting 18. Schiffman, Leon G. and Kanuk, Leislie
consumer satisfaction from CD players. Lazar, 2000. Consumer Behavior. Seventh
Journal of Consumer Behaviour 1:323-335 Edition. USA :Prentice-Hall, Inc.
7. Hirschman, Elisabeth C., 1983. American 19. Simon, H. (1977). The New Science of
Jewish Ethnicity, Its Relationship to Some Management Decisions, Englewood Cliffs,
Selected Aspects of Consumer Behavior. NJ : Prentice-Hall
Journal of Marketing 45:102-110
20. Stanton, W.J., Etzel, M.J., and Walker, B.J.,
8. Kang, Jikyong and Kim Youn-Kyung, 1998. 1991. Fundamentals of Marketing. 9nd.
Ethnicity and Acculturation : Influences on Edition.USA: McGraw-Hill, Inc.
Asian American Consumer's Purchase
21. Sumarwan, Ujang, 2003. Perilaku
Decision Making for Cocial Clothes. Family
Konsumen. Bogor: PT. Ghalia Indonesia
and Consumer Sciences Research Journal
27:91-117 22. Turban, Efraim, 1995. Decision Support
Systems. 4nd Edition. USA :Prentice-Hall,
9. Kotler, P., 2003. Marketing Management.
Inc.
Elevent Edition. USA :Pearson Education,
Inc.
10. ................., 2000. Marketing Management.
Millennium Edition. USA :Prentice-Hall,
Inc.
11. Kotler, P., Armstrong, G., Saunders, J., and
Wong, V., 1999. Principles of Marketing.
2nd Edition. USA :Prentice-Hall, Inc.
12. Liu and Cheung, 2001. Internet-Based e-
shoping and consumer attitudes : an
empirical study, Information and
Management 38, 5, 299-306
13. Malai, Veerapong and Speece, Mark, 2005.
Cultural Impact on the Relationship among
Perceived Service Quality, Brand Name
Value, and Customer Loyalty. Journal of
International Consumer Marketing No. 17.
14. Muhammad, Abdulkadir, 2005. Ilmu Sosial
Budaya Dasar. Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti
15. Ogden, Denise T., et al., 2004. Exploring the
Impact of Culture and Acculturation on
Consumer Purchase Decision : Toward a
Microcultural Perspective. Journal of The

146 Keputusan Membeli Secara Online dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

Anda mungkin juga menyukai