BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan :
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah penulis mampu memahami dan membuat
perencanaan pelabuhan dengan data pelabuhan yang telah dipilih serta menentukan
daerah hinterland dari suatu pelabuhan.
Manfaat :
Menambah pengetahuan mahasiswa bahwa penting sebuah pelabuhan untuk di
kembang sehingga dapat merencanakan pelabuhan yang bertaraf internasional.
Ruang lingkup pengerjaan tugas perencanaan pelabuhan ini adalah Proyeksi data call
kapal, bongkar muat, arus peti kemas, dan penumpang pada pelabuhan Trisakti
BAB I
HASTUTI (D32114002) 2
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
PENDAHULUAN
Dalam Bahasa Indonesia dikenal dua istilah yang berhubungan dengan arti pelabuhan
yaitu Bandar dan pelabuhan. Bandar (harbour) adalah daerah perairan yang terlindung
terhadap gelombang dan angin untuk berlabuhnya kapal-kapal. Pelabuhan (port) adalah
daerah parairan yang terlindung terhadap gelombang, yang di lengkapi dengan fasilitas
terminal laut meliputi dermaga di mana kapal dapat bertambat untuk melakukan bongkar
muat barang, kran-kran, gudang laut dan tempat penyimpanan di mana kapal dapat
membongkar muat barangnya.
Adapun pengertian pelabuhan yaitu merupakan suatu pintu gerbang dan
memperlancar hubungan antar daerah, pulau, atau bahkan antar benua dan bangsa yang dapat
memajukan daerah belakangnya (hinterland). Daerah belakang ini adalah daerah yang
memiliki kepentingan hubungan ekonomi, sosial, dan lain-lain dengan pelabuhan tersebut.
Dari uraian di atas maka dapat di simpulkan bahwa pelabuhan merupakan Bandar
yang di lengkapi dengan bangunan-bangunan untuk pelayanan muatan dan penumpang
seperti dermaga, tambatan, dengan segala perlengkapan. Sebagaimana kita ketahui bahwa
bumi ini dua per tiganya terdiri atas perairan. Daerah yang begitu luasnya membutuhkan
suatu sarana dan prasarana yang akan menghubungkan antara daerah yang satu dengan
daerah yang lain. Peranan pelayaran adalah sangat penting bagi kehidupan sosial, ekonomi,
pemerintahan, pertahanan dan keamanan serta hal-hal yang lainnya. Pelayaran dapat di
bedakan menjadi dua bagian yaitu pelayaran niaga dan bukan niaga. Di mana pelayaran niaga
yaitu usaha pengangkutan barang, terutama barang dagangan, melalui laut antar tempat atau
pelabuhan sedangkan yang bukan niaga yaitu meliputi pelayaran patroli, survey kelautan dan
lainnya. Kapal sebagai sarana pelayaran yang menghubungkan antar daerah mempunyai
peran yang sangat penting dalam sistem angkutan laut. Untuk mendukung kegiatan dari kapal
dalam melakukan kegiatan pelayaran dibutuhkan prasarana berupa pelabuhan. Pelabuhan
merupakan tempat pemberhentian (terminal) kapal setelah melakukan pelayaran. Di
pelabuhan ini kapal melakukan berbagai kegiatan seperti menaik-turunkan penumpang,
bongkar muat barang, pengisian bahan bakar dan air tawar, melakukan reparasi, mengadakan
perbekalan dan sebagainya.
Pelabuhan merupakan pintu gerbang yang menghubungkan dan memperlancar
komunikasi antar daerah yang satu dengan yang lainnya. Selain untuk kepentingan sosial dan
HASTUTI (D32114002) 3
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
ekonomi, ada pula pelabuhan yang dibangun untuk kepentingan pertahanan dan keamanan
suatu daerah atau negara. Dalam hal ini pelabuhan tersebut dinamakan pangkalan angkatan
laut atau pelabuhan militer.
2.2. Syarat Pembangunan Pelabuhan
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembangunan suatu pelabuhan antara
lain adalah kebutuhan akan pelabuhan dan pertimbangan ekonomi volume perdagangan
melalui laut dan adanya hubungan dengan daerah pedalaman baik melalui darat maupun dari
laut. Di rencanakannya suatu pelabuhan di akibatkan karena :
1. Adanya pertimbangan politik.
2. Adanya keperluan untuk melayani dan meningkatkan kegiatan ekonomi daerah di
belakangnya dan untuk menunjang kelancaran perdagangannya.
3. Untuk mendukung kelancaran produksi suatu perusahaan ataukah suatu pabrik
Oleh karena itu pelabuhan harus memenuhi beberapa persyaratan berikut :
1. Pelabuhan berada dalam suatu lokasi yang mempunyai daerah belakang (hinterland)
yang subur dengan populasi penduduk yang cukup padat.
2. Adanya hubungan yang mudah antara transportasi darat dan pelabuhan seperti jalan
raya, truk, kereta, dan lain-lain.
3. Pelabuhan harus mempunyai kedalaman air dan lebar alur yang sesuai.
4. Kapal yang mencapai pelabuhan harus bisa membuang sauh selama menunggu untuk
merapat ke dermaga untuk mengadakan bongkar muat serta pengisian bahan bakar.
5. Pelabuhan harus mempunyai fasilitas bongkar muat barang (crane, dll) serta gudang-
gudang penyimpanan barang dan fasilitas reparasi kapal.
2.3. Pemilihan Lokasi Pelabuhan
Pemilihan lokasi untuk membangun pelabuhan meliputi daerah pantai dan daratan.
Pemilihan lokasi tergantung dari beberapa faktor seperti kondisi tanah dan geologi,
kedalaman dan luas perairan, perlindungan pelabuhan terhadap gelombang, arus dan
sedimentasi, daerah daratan yang cukup luas untuk menampung barang yang akan dibongkar
muat, jalan-jalan untuk transportasi, dan daerah industri di belakangnya. Berbagai faktor
yang berpengaruh terhadap penentuan lokasi pelabuhan adalah sebagai berikut :
2. Biaya operasi dan pemeliharaan, terutama pengerukan endapan di alur dan kolam
pelabuhan.
HASTUTI (D32114002) 4
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
3. Tinjauan topografi dan geologi. Keadaan topografi daratan dan bawah laut harus
memungkinkan untuk membangun suatu pelabuhan dan kemungkinan untuk
pengembangan di masa mendatang. Daerah daratan harus cukup luas untuk
membangun suatu fasilitas pelabuhan seperti dermaga, jalan, gudang, dan juga daerah
industri. Kondisi geologi juga perlu diteliti mengenai sulit tidaknya melakukan
pengerukan daerah perairan dan kemungkinan menggunakan hasil pengerukan
tersebut untuk menimbun tempat lain.
6. Tinjauan pelayaran. Pelabuhan yang dibangun harus mudah dilalui kapal-kapal yang
akan menggunakannya. Diharapkan bahwa kapal-kapal yang sedang memasuki
pelabuhan tidak mengalami dorongan arus pada arah tegak lurus sisi kapal. Demikian
juga, sedapat mungkin kapal-kapal harus memasuki pelabuhan pada arah sejajar
dengan arah angin dominan. Gelombang yang mempunyai amplitudo besar akan
menyebabkan diperlukannya kedalaman saluran pengantar yang lebih besar, karena
pada keadaan tersebut kapal-kapal bergoyang naik turun sesuai dengan fluktuasi
muka air.
HASTUTI (D32114002) 5
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
bahwa pola mas lalu akan terus bersambung sampai kemasa depan dan kondisi tersebut
diasumsikan konstan.
Dalam peramalan terdapat dua jenis peramalan yaitu :
a. Model Deret Berkala (Time Series)
Model pandangan masa depan dilakukan berdasarkan nilai masa lalu yang bertujuan
untuk menemukan pola dalam deret data historis dan mengekstrapolasikan pola dalam
deret dan historis dan mengekstrapolasikan pola tersebut kemasa depan.
b. Model Regresi (kausal)
Pada model ini diasumsikan bahwa faktor yang diramalkan menunjukkan suatu hubungan
sebab akibat dedngan suatu atau lebih variabel bebas. Maksud dari model ini adalah
menemukan hubungan dan meramalkan nlai mendatang dari variabel tak bebas.
Kesalahan yang terjadi dalam perencanaan jumlah dan kapasitas kapal dapat
mengakibatkan timbulnya masalah seperti terjadinya kelebihan kapasitas (over capacity)
dan kekurangan kapasitas (Under capacity). Oleh karena itu, kemungkinan terjadinya
perlu ditekan seminimum mungkin melalui upaya peramalan (forecasting).
Regresi Linear Sederhana
Aspek yang menggunakan peramalan cukup luas baik secara waktu, faktor-faktor
penentu kejadian sebenarnya, jenis-jenis pola data dan beberapa hal lain. Dalam hal ini
peramalan, beberapa teknik telah dikembangkan dan digolongkan ke dalam 2 kategori
yaitu metode kuantitatif dan kualitatif ini digunakan bila kondisi berikut dipenuhi
(Nugroho Budiyuwono, 1987) :
a. Adanya informasi tentang masa lalu
b. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data
Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa pola masa lalu akan terus bersambung
sampai ke masa depan dan kondisi ini disebut asumsi yang konstan, pada dasarnya
metode peramalan kuantitatif dapat dibedakan atas dua jenis yaitu deret waktu (time
series) dan metode korelasi (causal methods). Time series adalah peramalan yang
didasarkan pada penggunaan analisa pola hubungan variabel bebasnya adalah waktu.
a. Regresi linear
Salah satu bentuk time series secara sederhana. Notasi regresi sederhana dapat
dinyatakan sebagai berikut :
Y = a+bx1
Dimana :
HASTUTI (D32114002) 6
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
a = Yi/n - bXi/n
(nXi.Yi - Xi.Yi)
b=
(nXi2 (Xi)2) ..................(2.5.1)
Macam-macam Pelabuhan
Pelabuhan Umum
Pelabuhan umum diselenggarakan untuk kepentingan pelayaran masyarakat umum.
Penyelenggaraan pelabuhan umum dilakukan oleh pemerintah dan pelaksanaannya dapat
dilimpahkan kepada badan usaha milik negara yang didirikan untuk maksud tersebut. di
Indonesia di bentuk empat badan usaha milik Negara yang diberi wewenang mengelolah
HASTUTI (D32114002) 7
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
pelabuhan umum diusahakan. Keempat badan usaha tersebut adalah PT (persero) Pelabuhan
Indonesia I berkedudukan di Medan,Pelabuhan Indonesia II berkedudukan di Jakarta,
Pelabuhan Indonesia III berkedudukan di Surabaya dan Pelabuhan Indonesia IV
berkedudukan di Makassar.
Pelabuhan Khusus
Pelabuhan khusus diselenggarakan untuk kepentingan sendiri guna menunjang
kegiatan tertentu. Pelabuhan ini tidak boleh digunakan untuk ke-pentingan umum, kecuali
dalam keadaan tertentu dengan ijin pemerintah. Pela-buhan khusus dibangun oleh perusahaan
baik pemerintah maupun swasta, yang berrfungsi untuk prasarana pengiriman hasil produksi
perusahaan tersebut sebagai contoh adalah Pelabuhan LNG Arun di Aceh yang digunakan
untuk mengirimkan hasil produksi gas alam cair kedaerah atau Negara lain. Pelabuhan Pabrik
Aluminium Asahan di Kuala Tanjung Sumatra Utara digunakan untik melayani impor bahan
baku bauksit dan ekspor alminium ke daerah atau Negara lain.
Ditinjau dari segi pengusahanya
Pelabuhan yang diusahakan
Pelabuhan ini sengaja diusahakan untuk memberikan fasilitas-fasilitas yang
diperlukan oleh kapal yang memasuki pelabuhan untuk melakukan bongkar muat barang,
menaik-turunkan penumpang serta kegiatan lainnya. Pemakaian pelabuhan ini dikenakan
biaya-biaya, seperti biaya jasa labuh, jasa tambat, jasa pemanduan, jasa pelayanan air
bersih, jasa dermaga, jasa penumpukan, bongkar muat, dan sebagainya.
HASTUTI (D32114002) 8
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
kecil atau masih dalam tarf perkembangan, keperluan untuk bongkar muat minyak juga
menggunakan dermaga atau jembatan yang sama guan keperluan barang dan penumpang.
Pada dermag dan jembatan juag diletakkan pipa-pipa untuk mengalirkan minyak.
Pelabuhan militer
Pelabuhan ini mempunyai daerah perairan yang cukup luas untuk memungkinkan
gerak cepat kapal-kapal perang dan agar letak bangunan cukup terpisah. Konstruksi
tambatan mautpun dermaga hampir sama dengan pelabuhan barang, hanya saja situasi
dan perlengkapannya agak lain. Pada pelabuhan barang letak/kegunaan bagunan harus
seifisien mungkin, sedang pada pelabuhan militer bangunan-bangunan pelabuhan harus
dipsah-pisah yang letaknya agak berjauhan.
Pengerukan dilakukan pada lidah pasir untuk membentuk saluran sebagai jalan
masuk/keluar kapal. Contoh lain adalah muara sungai yang kedua sisinya dilindungi oleh
jettuy. Jetty tersebut berfungsi untuk menahan masuknya transport pasir sepanjang pantai
ke muara sungai, yang dapat menyebabkan ter-jadinya pendangkalan pada alur dan kolam
pelabuhan.
Kebutuhan Fasilitas Perairan
Alur pelayaran adalah daerah yang dilalui kapal sebelum masuk ke dalam wilayah
pelabuhan.
Fungsi alur pelayaran adalah memberi jalan pada kapal untuk masuk wilayah
pelabuhan dgn aman dan mudah dalam memasuki kolam pelabuhan.
Kapasitas alur tergantung besar kapal (panjang, lebar, berat dan kecepatan kapal),
jumlah lalu lintas kapal
Kolam pelabuhan adalah perairan yang berada di depan dermaga yang digunakan
untuk sandar kapal.
Fungsi kolam adalah menampung kapal selama dalam pelabuhan, kapal dapat dengan
mudah melakukan bongkar muat tanpa terganggu oleh gelombang karena berada
dalam wilayah yang terlindung.
Fasilitas pendukung terdiri dari :
Pemanduan,
Kapal-kapal penarik,
Kapal pelabuhan,
Alat bantu navigasi,
BAB III
HASTUTI (D32114002) 11
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
Letak Kota Banjarmasin terletak pada 315' sampai 322' Lintang Selatan dan
11432' Bujur Timur, ketinggian tanah asli berada pada 0,16 m di bawah permukaan laut dan
hampir seluruh wilayah digenangi air pada saat pasang. Kota Banjarmasin berlokasi daerah
kuala sungai Martapura yang bermuara pada sisi timur Sungai Barito. Letak Kota
Banjarmasin nyaris di tengah-tengah Indonesia.
Kota ini terletak di tepian timur sungai Barito dan dibelah oleh Sungai Martapura
yang berhulu di Pegunungan Meratus. Kota Banjarmasin dipengaruhi oleh pasang surut air
laut Jawa, sehingga berpengaruh kepada drainase kota dan memberikan ciri khas tersendiri
terhadap kehidupan masyarakat, terutama pemanfaatan sungai sebagai salah satu prasarana
transportasi air, pariwisata, perikanan dan perdagangan.
Menurut data statistik 2001 dari seluruh luas wilayah Kota Banjarmasin yang
kurang lebih 98,46 km ini dapat dipersentasikan bahwa peruntukan tanah saat sekarang
adalah lahan tanah pertanian 3.111,9 ha, perindustrian 278,6 ha, jasa 443,4 ha, permukiman
adalah 3.029,3 ha dan lahan perusahaan seluas 336,8 ha. Perubahan dan perkembangan
wilayah terus terjadi seiring dengan pertambahan kepadatan penduduk dan kemajuan tingkat
pendidikan serta penguasaan ilmu pengetahuan teknologi.
HASTUTI (D32114002) 12
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
Letak geografis
HASTUTI (D32114002) 13
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
HASTUTI (D32114002) 14
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
HASTUTI (D32114002) 15
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
1 BAB IV
ANALISIS DATA
Termasuk dalam pekerjaan analisa data adalah melakukan klarifikasi terhadap kelengkapan
dan kualitas data dan informasi yang diperoleh di lapangan sehingga dapat diperoleh data-
data informasi yang cukup dengan tingkat kebenaran dan akurasi yang memadai, yang dapat
memberikan gambaran keadaan dan perkembangan kegiatan pelabuhan yang real pada masa
lampau dan kedaannya saat ini. Dengan demikian pada saat data-data tersebut dipergunakan
dalam modeling peramalan (proyeksi) pada masa yang akan datang tidak akan menimbulkan
distorsi yang akan mengurangi tingkat kepercayaan terhadap hasil-hasil proyeksinya.
a) Model regresi linier berganda yaitu fungsi linier yang melibatkan lebih dari satu variable
bebas dan dapat diformulasikan sebagai berikut.
y ( x1 , x 2 ) =ax 1 +bx 2 +c
HASTUTI (D32114002) 16
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
HASTUTI (D32114002) 17
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
HASTUTI (D32114002) 18
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
3950000
3900000 f(x) = 3578093 exp( 0.02 x )
R = 1
3850000
3800000
3750000
3700000
Expon
3650000 entia l
()
3600000
3550000
3500000
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
3950000
3900000
f(x) = 169988.38 l n(x) + 3621083.01
3850000 R = 0.95
3800000
3750000
3700000
Logari
3650000 thmi c
()
3600000
3550000
3500000
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
HASTUTI (D32114002) 19
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
3950000
3900000 f(x) = - 566.64x^2 + 73444.96x + 3569744.8
R = 1
3850000
3800000
3750000
3700000
3650000
3600000
3550000
3500000
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Hasil proyeksi dengan menggunakan trend data serta tingkat pertumbuhan rata-rata dari
jumlah penduduk di Banjarmasin selama 5 tahun (2010-2015) menghasilkan tingkat korelasi
yang signifikan dengan menggunakan trend data dengan mengkorelasikan antara waktu
sebagai variabel yang menentukan (independent variable) dan jumlah penduduk sebagai
variabel yang ditentukan (dependent variable) sebagai (proyeksi rendah). Hasilnya adalah
fungsi polynomial kuadratik dengan formula sebagai berikut:
HASTUTI (D32114002) 20
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
HASTUTI (D32114002) 21
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
120000000
80000000
60000000
Linear ()
40000000
20000000
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
120000000
80000000
60000000
Exponential ()
40000000
20000000
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
120000000
60000000
Logarithmic ()
40000000
20000000
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
HASTUTI (D32114002) 22
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
120000000
80000000
60000000
Polynomial ()
40000000
20000000
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Hasil proyeksi dengan menggunakan trend data serta tingkat pertumbuhan rata-rata dari
pertumbuhan PDRB di Kalimantan Selatan selama 5 tahun (2010-2015) menghasilkan
tingkat korelasi yang signifikan dengan formula fungsi regresi linier sebagai berikut:
HASTUTI (D32114002) 23
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
HASTUTI (D32114002) 24
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
2800
2700
f(x) = - 33.72x + 2700.5
2600 R = 0.13
2500 Li nea r ()
2400
2300
2200
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
2900
2800
2700
f(x) = 2697.43 exp( - 0.01 x )
2600 R = 0.13
2500 Exponential ()
2400
2300
2200
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
2900
2800
2700
2400
2300
2200
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
HASTUTI (D32114002) 25
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
2900
2800
2700
f(x) = - 34.69x^2 + 174.39x + 2457.7
2600 R = 0.32
2500 Polynomia l ()
2400
2300
2200
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Hasil proyeksi dengan menggunakan trend data serta tingkat pertumbuhan rata-rata dari arus
proyeksi CALL KAPAL pelabuhan Trisakti selama 5 tahun (2010 2014) menghasilkan
tingkat korelasi yang signifikan dengan menggunakan trend data dengan mengkorelasikan
antara CALL KAPAL sebagai variabel yang menentukan (independent variable) dan jumlah
bongkar muat di pelabuhan Ambon sebagai variabel yang ditentukan (dependent variable)
sebagai (proyeksi rendah). Hasilnya adalah fungsi Linear dengan formula sebagai berikut:
Y = -34.686x2 + 174.39x + 2457.7
R = 0.3161
HASTUTI (D32114002) 26
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
HASTUTI (D32114002) 27
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
3500000
3000000
f(x) = - 234854.4x + 3075611.8
2500000 R = 0.21
2000000
1500000 Li near ()
1000000
500000
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
3500000
3000000
f(x) = 3551709.04 exp( - 0.16 x )
R = 0.32
2500000
2000000
1500000 Exponential ()
1000000
500000
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
3500000
3000000
f(x) = -442652.09 l n(x) + 2794887.24
2500000 R = 0.12
2000000
1000000
500000
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
HASTUTI (D32114002) 28
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
Chart Title
3500000
3000000
f(x) = - 250788x^2 + 1269873.6x + 1320095.8
2500000 R = 0.55
2000000
Polynomial ()
1500000
1000000
500000
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Hasil proyeksi dengan menggunakan trend data serta tingkat pertumbuhan rata-rata dari arus
proyeksi Bongkar Muat pelabuhan Trisakti selama 5 tahun (2010 2014) menghasilkan
tingkat korelasi yang signifikan dengan menggunakan trend data dengan mengkorelasikan
antara Bongkar Muat sebagai variabel yang menentukan (independent variable) dan jumlah
bongkar muat petikemas di pelabuhan Ambon sebagai variabel yang ditentukan (dependent
variable) sebagai (proyeksi rendah). Hasilnya adalah fungsi Linear dengan formula sebagai
berikut:
Y = -250788x2 + 1E+06x + 1E+06
R = 0.5522
HASTUTI (D32114002) 29
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
HASTUTI (D32114002) 30
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
Persamaan :
Call Kapal : F ( x 1 , x 2
Y = A + B x1 + C x2
Dimana :
A = 78664.85634
B = -0.029877291
C = 0.000383704
X = Penduduk
Y = PDRB
HASTUTI (D32114002) 31
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
3 Grafik
70000
60000
50000
40000
30000
20000
10000
0
2010 2015 2020 2025 2030 2035 2040
PESIMIS OPTIMIS MODERAT
10
11
12
13
14
HASTUTI (D32114002) 32
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
15
16
HASTUTI (D32114002) 33
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
17
HASTUTI (D32114002) 34
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
Persamaan :
Bongkar Muat : F ( x 1 , x 2
Y = A + B x1 + C x2
Dimana :
A = 343005955.8
B = -133.2082864
C = 1.695228735
X = Penduduk
Y = PDRB
18 Grafik
19
300000000
250000000
200000000
150000000
100000000
50000000
0
2010 2015 2020 2025 2030 2035
PESIMIS OPTIMIS MODERAT
HASTUTI (D32114002) 35
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
BAB V
KESIMPULAN
1. Penentuan Hinterland yakni dengan menentukan potensi hinterland yang ada pada
teritorial pelabuhan tersebut kemudian memilih daerah yang menjadi hinterland sebagai
sumber data penduduk dan PDRB.
2. Hasil dari penggunaan metode trend ialah menghasilkan tingkat korelasi yang signifikan
dengan memilih nilai regresi tertinggi sebagai salah satu nilai pembanding sedangkan
pada regresi berganda akan didapatkan koefisien yang akan digunakan pada persamaan
f(x) = A + Bx1 + Cx2.
3. Metode peramalan yang digunakan memberikan data-data informasi yang memadai
dengan tingkat kebenaran dan akurasi yang cukup untuk menentukan data optimis,
moderat dan pesimis.
HASTUTI (D32114002) 36
PERENCANAAN PELABUHAN PELABUHAN TRISAKTI
DAFTAR PUSTAKA
http://www.banjarmasinport.co.id/main/index.php
http://tentangbaja.com/wp-content/uploads/2014/10/Pelabuhan-Trisakti-Banjarmasin-PDF.pdf
http://kalsel.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/823
HASTUTI (D32114002) 37