PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN STERILISASI
Sterilisasi yaitu proses membunuh semua mikroorganisme
termasuk spora bakteri pada benda yang telah didekontaminasi dengan
tepat. Tujuan sterilisasi yaitu untuk memusnahkan semua bentuk
kehidupan mikroorganisme patogen termasuk spora, yang mungkin telah
ada pada peralatan kedokteran dan perawatan yang dipakai. Hal yang perlu
dipertimbangkan dalam memilih metode sterilisasi yaitu sifat bahan yang
akan disterilkan.
1. Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih
berfungsi
2. Peralatan yang akan di sterilisasi harus dibungkus dan diberi label yang
jelas dengan menyebutkan jenis peralatan, jumlah dan tanggal pelaksanaan
sterilisasi
3. Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat steril
3
4. Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu
mensteril selesai=
5. Memindahklan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang steril
6. Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka pembungkusnya, bila
terbuka harus dilakukan sterilisasi ulang.
4
2. Pelarut organik, seperti fenol
3. Buffer dengan kandungan detergen
Untuk mencegah terjadinya presipitasi, pencoklatan (media menjadi
coklat) dan hancurnya substrat dapat dilakukan pencegahan sebagai
berikut :
1. Glukosa disterilkan terpisah dengan asam amino (peptone) atau
senyawa fosfat
2. Senyawa fosfat disterilkan terpisah dengan asam amino (peptone) atau
senyawa garam mineral lain
3. Senyawa garam mineral disterilkan terpisah dengan agar
4. Media yang memiliki pH > 7,5 jangan disterilkan dengan autoklaf
5. Jangan mensterilisasi larutan agar dengan pH < 6,0
Erlenmeyer hanya boleh diisi media maksimum dari total
volumenya, sisa ruang dibirkan kosong. Jika mensterilkan media 1 liter
yang ditampung pada erlenmeyer 2 liter maka sterilisasi diatur dengan
waktu 30 menit.
C. METODE STERILISASI
Macam macam Metode Sterilisasi ada tiga yaitu secara mekanik, fisik
dan kimia.
Sterilisasi secara fisik
Meliputi pemanasan, penggunaan sinar gelombang pendek yang dapat
dilakukan selama senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah
atau terurai akibat temperatur atau tekanan tinggi. Dengan udara panas,
dipergunakan alat bejana/ruang panas (oven dengan temperatur 170o
180oC dan waktu yang digunakan adalah 2 jam yang umumnya untuk
peralatan gelas).
Pemanasan
5
a. Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara
langsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.
c. Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang
mengandung air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi
dehidrasi.
Penyinaran dengan UV
6
D. STERILISASI SECARA MEKANIK (FILTRASI)
Di dalam sterilisai secara mekanik (filtrasi), menggunakan suatu
saringan yang berpori dan kimiawi.1sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45
mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini
ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya larutan enzim
dan antibiotik.
Jika terdapat beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau
tekanan tinggi akan mengalami perubahan atau penguraian, maka sterlisasi
yang digunakan adalah dengan cara mekanik, misalnya dengan saringan.
Didalam mikrobiologi penyaringan secara fisik paling banyak digunakan
adalah dalam penggunaan filter khusus misalntya filter berkefeld, filter
chamberland, dan filter seitz. Jenis filter yang dipakai tergantung pada
tujuan penyaringan dan benda yang akan disaring.
Penyaringan dapat dilakukan dengan mengalirkan gas atau cairan
melalui suatu bahan penyaring yang memilki pori-pori cukup kecil untuk
menahan mikroorganisme dengan ukuran tertentu. Saringan akan tercemar
sedangkan cairan atau gas yang melaluinya akan steril. Alat saring tertentu
juga mempergunakan bahan yang dapat mengabsorbsi mikroorganisme.
Saringan yang umum dipakai tidak dapat menahan virus. Oleh karena itu,
sehabis penyaringan medium masih harus dipanasi dalam otoklaf.
Penyaringan dilakukan untuk mensterilkan substansi yang peka tehadap
panas seperti serum,enzim,toksin kuman,ekstrak sel,dsb.
Menyaring cairan
Hal dapat dilakukan dengan berbagai filter seperti saringan Seitz,
yang menggunakan saringan asbestos sebagai alat penyaringannya;
saringan berkefeld, yang mempergunakan filter yang terbuat dari tanah
diatom; saringan chamberland, yang mempergunakan filter yang terbuat
dari porselen; dan fritted glass filter, yang mempergunakan filter yang
terbuat dari serbuk gelas. Saringan asbes lebih mudah dan lebih murah
daripada saringan porselen. Saringan asbes dapat dibuang setelah dipakai,
sedangkan saringan porselen terlalu mahal bila dibuang, tetapi terlalu sulit
untuk dibersihkan.
7
Menyaring udara
Untuk menjaga suatu alat yang sudah steril agar tidak tercemar
oleh mikroba atau untuk menjaga agar suatu biakan kuman tidak tercemar
oleh kuman yang lain, maka alat-alat tersebut harus ditutup denagn kapas,
karena kapas mudah ditembus udara tetapi dapat menahan
mikroorganisme. Harus dijaga agar kapas tidak menjadi basah, oleh karena
kapas yang basah memungkinkan kuman menembus kedalam. Untuk
mencegah pencemaran oleh kuman-kuman udara pada waktu menuang
perbenihan, dapat dipergunakan suatu alat yang disebut laminar flow
bench dimana udara yang masuk kedalamnya disaring terlebih dahulu
dengan suatu saringan khusus. Saringan ini ada batas waktu pemakaiannya
dan harus diganti dengan yang baru apabila sudah tidak berfungsi lagi.