Anda di halaman 1dari 7

Belajar Penggunaan ICD 10

March 16, 2012 Filed under Kesehatan

ICD 10 singkatan dari International Statistical Classification of Disease and Related Health
Problems Tenth Revision (Klasifikasi Statistik Internasional tentang Penyakit dan masalah
Kesehatan Revisi 10).

Klasifikasi penyakit dapat didefinisikan sebagai suatu sistem penggolongan (kategori) dimana
kesatuan penyakit disusun berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. ICD mempunyai tujuan
untuk mendapatkan rekaman sistematik, melakukan analisa, interpretasi serta membandingkan
data morbiditas dan mortalitas dari negara yang berbeda atau antar wilayah dan pada waktu yang
berbeda. ICD digunakan untuk menterjemahkan diagnosa penyakit dan masalah kesehatan dari
kata-kata menjadi kode alfanumerik yang akan memudahkan penyimpanan, mendapatkan data
kembali dan analisa data.

Struktur dasar dan Prinsip Klasifikasi ICD

Ciri utama pada ICD-10 adalah koding alfanumerik, berupa satu huruf yang diikuti dengan 3
angka untuk tingkatan 4 karakter.

ICD 10 berisi pedoman untuk merekam dan memberi kode penyakit, dan disajikan dalam 3 buku,
yaitu :

Volume I TABULAR LIST (List Tabulasi)

Laporan Konferensi Internasional untuk revisi 10

Klasifikasi tersebut pada tiga dan empat karakter level

Klasifikasi dari morfologi dan neoplasma

List Tabulasi khusus untuk mortalitas dan morbiditas, definisi dan ketentuan
nomenklatur.

Volume II BUKU PETUNJUK (INSTRUCTION MANUAL)

Pengenalan

Penjelasan

Bagaimana menggunakan ICD

Sertifikat Kesehatan dan Peraturannya

Presentasi Data
Sejarah Perubahan ICD

Volume III

Indeks Penyakit

Indeks Penyebab Luar

Indeks Obat-obatan

Volume ini memuat seluruh indeks, juga termasuk indeks untuk list tabulasi untuk 4 karakter sub
kategori yang ada pada volume I.

Buku I berisi klasifikasi utama yang terdiri dari 22 bab

Buku II berisikan tentang petunjuk penggunaan ICD

Buku III berisikan indeks alphabet klasifikasi.

PEMBAGIAN ICD-10 MENURUT BAB

BAB KODE PENYAKIT

I A00 B99 INFEKSI DAN PARASIT

II C00 C99 NEOPLASMA GANAS

D00 D48 NEOPLASMA IN SITU DAN JINAK

III D50 D89 PENYAKIT DARAH DAN ALAT PEMBUAT DARAH, MEKANISME
IMUN

IV E00 E90 PENYAKIT ENDOKRIN, NUTRISI DAN METABOLIK

V F00 F99 GANGGUAN JIWA DAN PERILAKU

VI G00 G99 PENYAKIT SUSUNAN SYARAF

VII H00 H59 PENYAKIT MATA DAN ADNEXA

VIII H60 H95 PENYAKIT TELINGA DAN PROSES MASTOID

IX I00 I99 PENYAKIT PEMBULUH DARAH


X J00 J99 PENYAKIT SALURAN NAFAS

XI K00 K93 PENYAKIT SALURAN CERNA

XII L00 L99 PENYAKIT KULIT DAN JARINGAN BAWAH KULIT

XIII M00 M99 PENYAKIT OTOT DAN JARINGAN IKAT

XIV N00 N99 PENYAKIT SISTEM KEMIH KELAMIN

XV O00 O99 KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS

XVI P00 P96 KONDISI TERTENTU BERAWAL DARI MASA PERINATAL

XVII Q00 Q99 MALFORMASI BAWAAN, DEFORMASI DAN ABNORMALITAS


KROMOSOM

XVIII R00 R99 GEJALA, TANDA DAN HASIL PEMERIKSAAN KLINIS DAN
LABORATORIK ABNORMAL

XIX S00 T98 CEDERA, KERACUNAN DAN FAKTOR EXTERNAL

XX V01 Y98 PENYAKIT DAN KEMATIAN AKIBAT FAKTOR EXTERNAL

XXI Z00 Z99 FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA STATUS KESEHATAN DAN
KONTAK DENGAN FASILITAS

PELAYANAN KESEHATAN

XXII U00-U99 KODE UNTUK PENGGUNAAN KHUSUS

Setiap Bab memiliki beberapa Blok dan setiap Blok memiliki beberapa kategori.

Ciri dari ICD 10 adalah dimulai dengan sebuah Abjad dan diikuti dua angka, lalu titik dan
diikuti lagi dengan satu angka (pada beberapa kategori ditambah satu angka lagi diakhir sehingga
setelah titik diiukuti dua angka).

Dasar menentukan kode

Indeks alfabet berisi beberapa istilah yang tidak termasuk dalam buku I, untuk menentukan kode
diperlukan index dan kemudian dicari pada Buku I.

Lambang dan Singkatan yang digunakan

Dagger dan Asterisk *


Kode primer untuk penyebab penyakit diberi tanda dagger dan kode tambahan untuk manifestasi
diberi kode asterisk. Tanda dagger pada ICD merupakan kode primer dan harus selalu
digunakan, sedangkan tanda asterisk adalah kode tambahan bila metode alternatif presentasi juga
dibutuhkan. Untuk koding , tanda asterisk tidak pernah digunakan tersendiri.

Misalnya Cataract Diabetic : E14.3H28.0*

Tanda kurung/Parentheses ( )

Untuk membatasi kata supplemen setelah suatu istilah diagnostik tanpa mempengaruhi
nomor kode kata diluar tanda kurung,

misalnya pada Hypertension (accelerated) (benign) (primary) (systemic),

menunjukkan bahwa I10 adalah nomor kode untuk kata Hypertension atau bila ditentukan
beberapa atau beberapa kombinasi kata pada tanda kurung.

Sedangkan pada buku jilid 1

tanda kurung digunakan untuk membatasi kode lokasi rujukan,

misal N20 Calculus of kidney and ureter, excludes: with hydronephrosis (N13.2).

tanda kurung pada judul blok untuk membatasi kode kategori 3 karakter yang termasuk
dalam blok, misal Renal failure (N17-N19).

untuk membatasi kode dagger pada suatu kategori asterisk atau kode asterisk setelah term
dagger, misal A17 Tuberculous meningitis (G01*)

Square brackets [ ]

Untuk membatasi sinonim kata alternatif atau kalimat keterangan,

Misal B01 Varicella [chickenpox]

B02 Zoster [herpes zoster]

untuk merujuk ke catatan sebelumnya,

misal C00.8 Overlapping lesion of lip [see note 5 on page 182]

untuk merujuk ke pernyataan sebelumnya

misal E10 Insulin-dependent diabetes mellitus [See page 277 for subdivisions]
Titik dua :

Tanda ini digunakan untuk menjelaskan bahwa kata didepannya baru lengkap bila
ditambah dengan kata dibelakangnya.

Contoh pada K36 Other Appendicitis

Appendicitis :

. Chronic

. Recurrent

Tanda kurung kurawa/Brace {}

Untuk menyatakan bahwa kata yang didepannya atau dibelakangnya tidak lengkap tanpa
adanya masing-masing.

NOS = Not Otherwise Spesified

Artinya tidak diberikan sebutan apapun atau yang tak ditentukan

NEC = Not Elsewhere Classified

Artinya tak diklasifikasikan ditempat lain

Beberapa petunjuk umum menggunakan ICD 10 :

Identifikasi semua pernyataan yang akan dikode, cari pada indeks alphabet

Cari letak lead term, baca dan ikuti petunjuk pada lead term

Setiap istilah dalam tanda kurung sesudah lead term tidak mempengaruhi nomor kode

Setiap istilah yang terletak indentasi dibawah lead term dapat mempengaruhi kode

Ikuti setiap rujukan silang (see dan see also).

Rujuk ke daftar tabular untuk verifikasi kecocokan kode

Baca tuntunan setiap inclusion atau exclusion term dibawah kode yang dipilih atau
dibawah bab,blok atau judul kategori.

Tentukan kode dengan memperhatikan peraturan seleksi penyebab atau kondisi.


Pedoman Pemberian Kode Kondisi Utama dan Kondisi Lain

Kondisi yang digunakan bagi analisa morbiditas kondisi tunggal adalah kondisi utama yang
ditangani atau diperiksa selama episoda perawatan yang relevan. Kondisi utama didefinisikan
sebagai kondisi, diagnosa pada akhir episoda perawatan, yang bertanggung jawab primer atas
kebutuhan pasien akan perawatan atau pemeriksaan. Jika didapatkan lebih dari satu kondisi
seperti, dipilih yang lebih bertanggung jawab atas penggunaan resources yang terbesar. Bila
tidak dibuat diagnosa, gejala utama, temuan abnormal atau masalah harus dipilih sebagai kondisi
utama.

Kondisi Utama dan kondisi lain yang relevan bagi suatu episode perawatan harus dicatat oleh
praktisi rawat kesehatan, dan pemberian kode yang terbuka, karena kondisi utama yang
dinyatakan harus diterima bagi pemberian kode dan pengolahan data kecuali hal itu jelas bahwa
pedoman yang diberikan sudah tidak diikuti.

Dokter yang bertanggung jawab dalam perawatan menunjuk kondisi utama untuk dikode, hal ini
biasa diterima. Tetapi pada keadaan tertentu atau adanya informasi lain yang dapat menunjukkan
bahwa dokter sudah tidak mengikuti prosedur yang benar. Jika tidak mungkin mendapatkan
penjelasan dari dokter yang merawat, salah satu dari peraturan berikut dapat diberlakukan dan
kondisi utama diseleksi kembali (reseleksi)

Pedoman Reseleksi

Peraturan MB1.

Kondisi minor dicatat sebagai kondisi utama, kondisi yang lebih bermakna dicatat sebagai
kondisi lain.

Pada suatu kondisi minor atau kondisi yang telah berjalan lama, atau suatu masalah yang
insidentil dicatat sebagai kondisi utama dan suatu kondisi yang lebih berarti, relevan bagi
perawatan yang diberikan dan/atau spesialisasi dicatat sebagai kondisi lain, reseleksi yang
terakhir dipilih sebagai kondisi utama.

Peraturan MB2.

Beberapa kondisi yang dicatat sebagai kondisi utama

Jika beberapa kondisi yang tidak dapat dikode bersama dicatat sebagai kondisi utama dan detil
lain pada catatan menunjukkan pada satu dari kondisi tersebut sebagai kondisi utama bagi
perawatan pasien, dipilih kondisi itu. Jika tidak, pilih kondisi yang telah disebutkan pertama.

Peraturan MB3.

Kondisi yang dicatat sebagai kondisi utama meng- gambarkan gejala yang timbul dari
diagnosa, kondisi yang ditangani
Jika suatu gejala atau tanda (diklasifikasi pada bab XVIII) atau suatu masalah yang dapat
diklasifikasi untuk bab XXI, dicatat sebagai kondisi utama dan hal ini jelas memberikan tanda,
gejala atau masalah kondisi yang didiagnosa dicatat ditempat lain dan perawatan diberikan untuk
kondisi yang terakhir, reseleksi kondisi yang didiagnosa sebagai kondisi utama.

Peraturan MB4.

Spesifisitas

Dimana diagnosa dicatat sebagai kondisi utama yang menggambarkan suatu kondisi dalam
istilah umum dan suatu istilah yang memberikan informasi yang lebih tepat mengenai tempat
atau sifat dasar kondisi dicatat ditempat lain, reseleksi yang terakhir ini sebagai kondisi utama.

Peraturan MB5.

Alternatif diagnosa-diagnosa utama

Dimana suatu gejala atau tanda dicatat sebagai kondisi utama yang karena satu kondisi atau
kondisi yang lain, dipilih gejala tersebut sebagai kondisi utama. Pada keadaan dua kondisi atau
lebih dicatat sebagai pilihan diagnosa bagi kondisi utama, seleksi kondisi yang pertama dicatat.

Anda mungkin juga menyukai