Anda di halaman 1dari 17

KOMPRESSOR

oleh:

Tectona Adi Kartika


201610120311147
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016

KATA PENGANTAR
Bismilahirahmanirahim.
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Di dalam penyusunan makalah ini, kami mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, dengan terselesaikannya penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terimakasih kepada
pihak- pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari masih banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena
itu kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun. Kami berharap kiranya makalah
ini dapat bermanfaat bagi kami maupun pembaca dan mudah-mudahan makalah ini dijadikan
ibadah di sisi Allah SWT.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN. 3
1.1.Latar Belakang Masalah 4
1.2. Rumusan Masalah.. 4
1.2. Manfaat Penulisan. 4
1.3. Tujuan Penulisan 5
BAB II PEMBAHASAN 6
2.1. Pengertian Kompresor. 6
2.2. Klasifikasi Kompresor. 6
2.3. Penggerak Kompresor. 15
2.4. Komponen Kompresor 16
2.5. Cara Merawat Kompresor 26
BAB III PENUTUP .. 27
3.1 Kesimpulan 27
3.2 Saran 27
3.3 Sumber 28

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Kompresor secara sederhana bisa diartikan sebagai alat untuk memasukkan udara dan atau
mengirim udara dengan tekanan tinggi. Kompresor bisa kita temukan pada alat pengungkit,
kendaraan roda empat, pendingin ruangan, lemari es serta alat-alat mengengkat beban yang
menggunakan tekanan untuk mengangkatnya.
Sekalipun sama-sama sebagai alat untuk memasukkan dan menggiring udara dengan tekanan
tinggi, pada masing-masing peralatan yang berbeda, cara kerja kompresor pun bisa berbeda
pula.
Secara umum kompresor digunakan atau berfungsi menyediakan udara dengan tekanan
tinggi. Prinsip kerja kompresor seperti ini biasa kita temukan pada mesin otomotif. Fungsi
kedua dari kompresor adalah untuk membantu reaksi kimia dengan cara meningkatkan sistem
tekanan.
Sebuah kompresor apabila dilihat dari cara kerjanya, maka akan ada dua jenis kompresor
yang masing-masing metode kerjanya berbeda. Jenis pertama adalah kompresor dengan
metode kerja positif displacement dan yang kedua adalah kompresor dengan metode kerja
dynamic.
Di mana letak perbedaan metode kera dari kedua jenis kompresor ini? Yang pertama,
kompresor jenis positif displacement. Kompresor model ini bekerja dengan cara memasukkan
udara ke dalam ruang tertutup, lalu pada saat yang sama volume ruangnya diperkecil, dengan
demikian tekanan di dalam dengan sendirinya akan naik.
Tekanan yang tinggi inilah yang digunakan untuk berbagai keperluan sesuai dengan
peruntukkan kompresor tadi. Kompresor model positif displacement ini digunakan dalam
reciprocating compressor dan rotary.
Sementara itu pada kompresor model dinamik, volume ruangnya tetap tapi udara yang ada
didalam ruang tersebut diberi kecepatan. Kemudian pada saat yang sama kecepatan tersebut
diubah menjadi tekanan. Hal ini bisa terjadi karena udara pada ruang yang volumenya tetap
mengalami tekanan. Kompresor yang menggunakan model dynamic ini biasanya pada alat
turbo axial flow.
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan kompresor ?


2. Apa saja macam-macam kompresor ?
3. Bagaimana merawat kompresor ?

1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kompresor.


2. Mengetahui berbagai macam-macam kompresor.
3. Mengetahui bagaimana cara melakukan perawatan kompresor

1.4 MANFAAT PENULISAN

Diharapkan dari penulisan makalah mengenai sistem kompresor ini dapat memberi manfaat
sebagai berikut.
Memudahkan transfer pengetahuan tentang kompresor kepada pelajar.
Memudahkan para pembaca untuk mendapatkan informasi tentang kompresor.
Membantu pelajar untuk memahami kompresor secara sederhana.
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KOMPRESOR


Kompresor merupakan mesin untuk menaikkan tekanan udara dengan cara memampatkan gas
atau udara yang kerjanya didapat dari poros. Kompresor biasanya bekerja dengan menghisap
udara atmosfir. Jika kompresor bekerja pada tekanan yang lebih tinggi dari tekanan atmosfir
maka kompresor disebut sebagai penguat (booster), dan jika kompresor bekerja dibawah
tekanan atmosfir maka disebut pompa vakum.
Gas mempunyai kemampuan besar untuk menyimpan energi persatuan volume dengan
menaikkan tekanannya, namun ada hal-hal yang harus diperhatikan yaitu : kenaikan
temperatur pada pemampatan, pendinginan pada pemuaian, dan kebocoran yang mudah
terjadi.
2.2 KLASIFIKASI KOMPRESOR
Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive
Displacement compressor dan Dynamic compressor (Turbo). Positive Displacement
compressor, terdiri atas Reciprocating dan Rotary. Sedangkan Dynamic compressor (turbo)
terdiri atas Centrifugal, axial dan ejector
Berikut penjelasan beberapa jenis kompresor.
2.21 Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating compressor)
Kompresor ini dikenal juga dengan kompresor torak, karena dilengkapi dengan torak yang
bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal. Pemasukan udara diatur oleh katup masuk dan
dihisap oleh torak yang gerakannya menjauhi katup. Pada saat terjadi pengisapan, tekanan
udara di dalam silinder mengecil, sehingga udara luar akan masuk ke dalam silinder secara
alami. Pada saat gerak kompresi torak bergerak dari titik mati bawah ke titik mati atas,
sehingga udara di atas torak bertekanan tinggi, selanjutnya di masukkan ke dalam tabung
penyimpan udara. Tabung penyimpanan dilengkapi dengan katup satu arah, sehingga udara
yang ada dalam tangki tidak akan kembali ke silinder. Proses tersebut berlangsung terus-
menerus hingga diperoleh tekanan udara yang diperlukan. Gerakan mengisap dan
mengkompresi ke tabung penampung ini berlangsung secara terus menerus, pada umumnya
bila tekanan dalam tabung telah melebihi kapasitas, maka katup pengaman akan terbuka, atau
mesin penggerak akan mati secara otomatis.
Kompresor reciprocating tersedia dalam berbagai konfigurasi. Terdapat empat jenis yang
paling banyak digunakan yaitu horizontal, vertical, horizontal balance-opposed, dan tandem.
Jenis kompresor reciprocating vertical digunakan untuk kapasitas antara 50 150 cfm.
Kompresor horisontal balance opposed digunakan pada kapasitas antara 200 5000 cfm
untuk desain multi tahap dan sampai 10,000 cfm untuk desain satu tahap.
Kompresor udara reciprocating biasanya merupakan aksi tunggal dimana penekanan
dilakukan hanya menggunakan satu sisi dari piston. Kompresor yang bekerja menggunakan
dua sisi piston disebut sebagai aksi ganda.
Sebuah kompresor dianggap sebagai kompresor satu tahap jika keseluruhan penekanan
dilakukan menggunakan satu silinder atau beberapa silinder yang paralel. Beberapa penerapan
dilakukan pada kondisi kompresi satu tahap. Rasio kompresi yang terlalu besar (tekanan
keluar absolut/tekanan masuk absolut) dapat menyebabkan suhu pengeluaran yang berlebihan
atau masalah desain lainnya. Mesin dua tahap yang digunakan untuk tekanan tinggi biasanya
mempunyai suhu pengeluaran yang lebih rendah (140 to 160 oC),sedangkan pada mesin satu
tahap suhu lebih tinggi (205 to 240oC).
Kompresor udara reciprocating tersedia untuk jenis pendingin udara maupun pendingin air
menggunakan pelumasan maupun tanpa pelumasan, mungkin dalam bentuk paket, dengan
berbagai pilihan kisaran tekanan dan kapasitas.

2.22 Kompresor Torak Dua Tingkat Sistem Pendingin Udara


Kompresor udara bertingkat digunakan untuk menghasilkan tekanan udara yang lebih tinggi.
Udara masuk akan dikompresi oleh torak pertama, kemudian didinginkan, selanjutnya
dimasukkan dalam silinder kedua untuk dikompresi oleh torak kedua sampai pada tekanan
yang diinginkan. Pemampatan (pengkompresian) udara tahap kedua lebih besar, temperatur
udara akan naik selama terjadi kompresi, sehingga perlu mengalami proses pendinginan
dengan memasang sistem pendingin. Metode pendinginan yang sering digunakan misalnya,
dengan sistem udara atau dengan sistem air bersirkulasi.
Batas tekanan maksimum untuk jenis kompresor torak resiprokal antara lain, untuk kompresor
satu tingkat tekanan hingga 4 bar. Sedangkan dua tingkat atau lebih tekanannya hingga 15 bar.
2.23 Kompresor Diafragma (diaphragma compressor)
Jenis Kompresor ini termasuk dalam kelompok kompresor torak. Namun letak torak
dipisahkan melalui sebuah membran diafragma. Udara yang masuk dan keluar tidak langsung
berhubungan dengan bagian-bagian yang bergerak secara resiprokal. Adanya pemisahan
ruangan ini udara akan lebih terjaga dan bebas dari uap air dan pelumas/oli. Oleh karena itu
kompresor diafragma banyak digunakan pada industri bahan makanan, farmasi, obat obatan
dan kimia.
Prinsip kerjanya hampir sama dengan kompresor torak. Perbedaannya terdapat pada sistem
kompresi udara yang akan masuk ke dalam tangki penyimpanan udara bertekanan. Torak pada
kompresor diafragma tidak secara langsung menghisap dan menekan udara, tetapi
menggerakkan sebuah membran (diafragma) dulu. Dari gerakan diafragma yang kembang
kempis itulah yang akan menghisap dan menekan udara ke tabung penyimpan.
2.24 Kompresor Putar (Rotary Compressor)
Kompresor putar ini memiliki sepasang rotor berbentuk sekrup. Pasangan ini berputar
serempak dalam arah yang berlawanan dan saling mengait seperti roda gigi. Putaran serempak
ini dapat berlangsung karena kaitan gigi-gigi rotor itu sendiri atau dengan perantaraan
sepasang roda gigi penyerempak putaran. Karena gesekan antar rotor sangat kecil, kompresor
ini mempunyai performansi yang baik untuk umur kerja yang panjang. Perbedaan tekanan
maksimum yang diizinkan pada kompresor ini ditentukan oleh defleksi lentur rotor dan
besarnya biasanya adalah 30 kg/cm2 (2900 kPa).. Mekanisme kerja kompresor rotary, udara
masuk dimampatkan melalui Blade (Mata Pisau) yang berputar cepat. Blade tersebut
digerakkan untuk memampatkan udara yang masuk.
Kompresor beroperasi pada kecepatan tinggi dan umumnya menghasilkan hasil keluaran yang
lebih tinggi dibandingkan kompresor reciprocating. Biaya investasinya rendah, bentuknya
kompak, ringan dan mudah perawatannya, sehingga kompresor ini sangat popular di industri.
Biasanya digunakan dengan ukuran 30 sampai 200 hp atau 22 sampai 150 kW.
Jenis dari kompresor putar adalah:
Kompresor lobe (roots blower)
Kompresor ulir (ulir putar helical-lobe, dimana rotor putar jantan dan betina bergerak
berlawanan arah dan menangkap udara sambil mengkompresi dan bergerak ke depan
(lihat Gambar 5)
Jenis baling-baling putar/ baling-baling luncur, ring cairan dan jenis gulungan.
Kompresor ulir putar menggunakan pendingin air. Jika pendinginan sudah dilakukan pada
bagian dalam kompresor, tidak akan terjadi suhu operasi yang ekstrim pada bagian-bagian
yang bekerja.
Karena desainnya yang sederhana dan hanya sedikit bagian-bagian yang bekerja, kompresor
udara ulir putar mudah perawatannya, mudah operasinya dan fleksibel dalam pemasangannya.
Kompresor udara putar dapat dipasang pada permukaan apapun yang dapat menyangga berat
Statiknya.
2.25 Kompresor Sekrup (Screw)
Kompresor Sekrup memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau bertautan (engage), yang
satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga dapat
memindahkan udara secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik dengan sepasang
roda gigi helix yang saling bertautan. Jika roda-roda gigi tersebut berbentuk lurus, maka
kompresor ini dapat digunakan sebagai pompa hidrolik pada pesawat-pesawat hidrolik. Roda-
roda gigi kompresor sekrup harus diletakkan pada rumah-rumah roda gigi dengan benar
sehingga betul-betul dapat menghisap dan menekan fluida.
2.26 Kompresor Root Blower (Sayap Kupu-kupu)
Kompresor jenis ini akan mengisap udara luar dari satu sisi ke sisi yang lain tanpa ada
perubahan volume. Torak membuat penguncian pada bagian sisi yang bertekanan. Prinsip
kompresor ini ternyata dapat disamakan dengan pompa pelumas model kupu-kupu pada
sebuah motor bakar. Beberapa kelemahannya adalah: tingkat kebocoran yang tinggi.
Kebocoran terjadi karena antara baling-baling dan rumahnya tidak dapat saling rapat betul.
Berbeda jika dibandingkan dengan pompa pelumas pada motor bakar, karena fluidanya adalah
minyak pelumas maka film-film minyak sendiri sudah menjadi bahan perapat antara dinding
rumah dan sayap-sayap kupu itu. Dilihat dari konstruksinya, Sayap kupu-kupu di dalam
rumah pompa digerakan oleh sepasang roda gigi yang saling bertautan juga, sehingga dapat
berputar tepat pada dinding.

2.27 Kompresor Aliran (turbo compressor)


Jenis kompresor ini cocok untuk menghasilkan volume udara yang besar. Kompresor aliran
udara ada yang dibuat dengan arah masuknya udara secara aksial dan ada yang secara radial.
Arah aliran udara dapat dirubah dalam satu roda turbin atau lebih untuk menghasilkan
kecepatan aliran udara yang diperlukan. Energi kinetik yang ditimbulkan menjadi energi
bentuk tekanan.

2.28 Kompresor Aliran Radial


Percepatan yang ditimbulkan oleh kompresor aliran radial berasal dari ruangan ke ruangan
berikutnya secara radial. Pada lubang masuk pertama udara dilemparkan keluar menjauhi
sumbu. Bila kompresornya bertingkat, maka dari tingkat pertama udara akan dipantulkan
kembali mendekati sumbu. Dari tingkat pertama masuk lagi ke tingkat berikutnya, sampai
beberapa tingkat sesuai yang dibutuhkan. Semakin banyak tingkat dari susunan sudu- sudu
tersebut maka akan semakin tinggi tekanan udara yang dihasilkan. Prinsip kerja kompresor
radial akan menghisap udara luar melalui sudu-sudu rotor, udara akan terisap masuk ke dalam
ruangan hisap lalu dikompresi dan akan ditampung pada tangki penyimpanan udara
bertekanan hingga tekanannya sesuai dengan kebutuhan.
2.29. Kompresor Aliran Aksial
Pada kompresor aliran aksial, udara akan mendapatkan percepatan oleh sudu yang terdapat
pada rotor dan arah alirannya ke arah aksial yaitu searah (sejajar) dengan sumbu rotor. Jadi
pengisapan dan penekanan udara terjadi saat rangkaian sudu-sudu pada rotor itu berputar
secara cepat. Putaran cepat ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan aliran udara yang
mempunyai tekanan yang diinginkan. Teringat pula alat semacam ini adalah seperti
kompresor pada sistem turbin gas atau mesin-mesin pesawat terbang turbo propeller.
perbedaannya, jika pada turbin gas adalah menghasilkan mekanik putar pada porosnya.
Tetapi, pada kompresor ini tenaga mekanik dari mesin akan memutar rotor sehingga akan
menghasilkan udara bertekanan.
2.3 PENGGERAK KOMPRESOR
Penggerak kompresor berfungsi untuk memutar kompresor, sehingga kompresor dapat bekerja
secara optimal. Penggerak kompresor yang sering digunakan biasanya berupa motor listrik
dan motor bakar. Kompresor berdaya rendah menggunakan motor listrik dua phase atau motor
bensin. sedangkan kompresor berdaya besar memerlukan motor listrik 3 phase atau mesin
diesel. Penggunaan mesin bensin atau diesel biasanya digunakan apabila lokasi disekitarnya
tidak terdapat aliran listrik atau cenderung non stasioner. Kompresor yang digunakan di
pabrik-pabrik kebanyakan digerakkan oleh motor listrik karena biasanya terdapat instalasi
listrik dan cenderung stasionar (tidak berpindah-pindah).
2.4 KOMPONEN KOMPRESOR
1. Kerangka (frame)
Fungsi utama adalah untuk mendukung seluruh beban dan berfungsi juga sebagai tempat
kedudukan bantalan, poros engkol, silinder dan tempat penampungan minyak pelumas.
2. Poros engkol (crank shaft)
Berfungsi mengubah gerak berputar (rotasi) menjadi gerak lurus bolak balik (translasi).
3. Batang penghubung (connecting rod)
Berfungsi meneruskan gaya dari poros engkol ke batang torak melalui kepala silang, batang
penghubung harus kuat dan tahan bengkok sehingga mampu menahan beban pada saat
kompresi.
4. Kepala silang (cross head)
Berfungsi meneruskan gaya dari batang penghubung ke batang torak. Kepala silang dapat
meluncur pada bantalan luncurnya
5. Silinder (cylinder)
Berfungsi sebagai tempat kedudukan liner silinder dan water jacket.
6. Liner silinder (cylinder liner)
Berfungsi sebagai lintasan gerakan piston torak saat melakukan proses ekspansi, pemasukan,
kompresi, dan pengeluaran.
7. Front and rear cylinder cover.
Adalah tutup silinder bagian head end/front cover dan bagian crank end/rear cover yang
berfungsi untuk menahan gas/udara supaya tidak keluar silinder.
8. Water Jacket
Adalah ruangan dalam silinder untuk bersirkulasi air sebagai pendingin
9. Torak (piston)
Sebagai elemen yang menghandel gas/udara pada proses pemasukan (suction), kompresi
(compression) dan pengeluaran (discharge).
10. Cincin torak ( piston rings)
Berfungsi mengurangi kebocoran gas/udara antara permukaan torak dengan dinding liner
silinder.

Gambar 5. Posisi Cincin Torak 11. Batang Torak (piston rod)


Berfungsi meneruskan gaya dari kepala
silang ke torak.
12. Cincin Penahan Gas (packing rod)
Berfungsi menahan kebocoran gas akibat adanya celah (clearance) antara bagian yang
bergerak (batang torak) dengan bagian yang diam (silinder). Cincin penahan gas ini terdiri
dari beberapa ring segment.
13. Ring Oil Scraper
Berfungsi untuk mencegah kebocoran minyak pelumas pada frame.
14. Katup kompresor (compressor valve)
Berfungsi untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran gas/udara, kedalam atau keluar
silinder. Katup ini dapat bekerja membuka dan menutup sendiri akibat adanya perbedaan
tekanan yang terjadi antara bagian dalam dengan bagian luar silinder.
Gambar 6. Konstruksi Katup Pita ( Reed Valve )
Gambar 7. Konstruksi Katup Cincin
Gambar 8. Konstruksi Katup Kanal
Gambar 9. Konstruksi Katup Kepak
15. Pengatur Kapasitas
Volume udara yang dihasilkan kompresor harus sesuai dengan kebutuhan. Jika kompresor
terus bekerja maka tekanan dan volume udara akan terus meningkat melebihi kebutuhan dan
berbahaya terhadap peralatan. Untuk mengatur batas volume dan tekanan yangdihasilkan
kompresor digunakan alat yang biasa disebut pembebas beban (unloader). Pembebas beban
dapat digolongkan menurut asas kerjanya, yaitu : pembebas beban katup isap, pembebas
beban celah katup, pembebas beban trotel isap dan pembebas beban dengan pemutus
otomatis. Pembebas beban yang difungsikan untuk memperingan beban pada waktu
kompresor distart agar penggerak mula dapat berjalan lancar dinamakan pembebas beban
awal. Adapun ciri-ciri, cara kerja, dan pemakaian berbagai jenis pembebas beban tersebut
adalah sebagai berikut.
(1). Pembebas beban katup isap
Jenis ini sering dipakai pada kompresor kecil atau sedang. Cara ini menggunakan katup isap
di mana plat katupnya dapat dibuka terus pada langkah isap maupun langkah kompresi
sehingga udara dapat bergerak keluar masuk silinder secara bebas melalui katup ini tanpa
terjadi kompresi. Hal ini berlangsung sebagai berikut.
Gambar 10. Kerja pembebas beban katup isap
Jika kompresor bekerja maka udara akan mengisi tangki udara sehingga tekanannya akan
naik sedikit demi sedikit. Tekanan ini disalurkan ke bagian bawah katup pilot dari pembebas
beban. Jika tekanan di dalam tangki udara masih rendah, maka katup akan tetap tertutup
karena pegas atas dari katup pilot dapat mengatasi tekanan tersebut. Namun jika tekanan di
dalam tangki udara naik sehingga dapat mengatasi gaya pegas tadi maka katup isap akan
didorong sampai terbuka. Udara tekan akan mengalir melalui pipa pembebas beban dan
menekan torak pembebas beban pada tutup silinder ke bawah. Maka katup isap akan terbuka
dan operasi tanpa beban mulai. Selama kompresor bekerja tanpa beban, tekanan di dalam
tangki udara akan menurun terus karena udara dipakai sedangkan penambahan udara dari
kompresor tidak ada. Jika tekanan turun melebihi batas maka gaya pegas dari katup pilot akan
mengalahkan gaya dari tekanan tangki udara. Maka katup pilot akan jatuh, lalu udara tertutup,
dan tekanan di dalam pipa pembebas beban menjadi sama dengan tekanan at -mosfir. Dengan
demikian torak pembebas beban akan terangkat oleh gaya pegas, katup isap kembali pada
posisi normal, dan kompresor bekerja mengisap dan memampatkan udara.
(2). Pembebas beban dengan pemutus otomatik
Jenis ini dipakai untuk kompresor-kompresor yang relatif kecil, kurang dari 7,5 kW. Di sini
dipakai tombol tekanan (pressure switch) yang dipasang di tangki udara. Motor penggerak
akan dihentikan oleh tombol tekanan ini secara otomatik bila tekanan udara di dalam tangki
udara melebihi batas tertentu. Sebaliknya jika tekanan di dalam tangki udara turun sampai
dibawah batas minimal yang ditetapkan, maka tombol akan tertutup dan motor akan hidup
kembali. Pembebas beban jenis ini banyak dipakai pada kompresor kecil sebab katup isap
pembebas beban yang berukuran kecil agak sulit dibuat. Selain itu motor berdaya kecil dapat
dengan mudah dihidupkan dan dimatikan dengan tombol tekanan.
16. Pelumasan
Bagian-bagian kompresor torak yang memerlukan pelumasan adalah bagian-bagian yang
saling meluncur seperti silinder, torak, kepala silang, metal -metal bantalan batang penggerak
dan bantalan utama. Tujuan pelumasan adalah untuk mencegah keausan, merapatkan cincin
torak dan paking, mendinginkan bagian-bagian yang saling bergesek, dan mencegah
pengkaratan. Pada kompresor kerja tunggal yang biasanya dipergunakan sebagai kompresor
berukuran kecil, pelumasan kotak engkol dan silinder disatukan. Sebaliknya kompresor kerja
ganda yang biasanya dibuat untuk ukuran sedang dan besar dimana silinder dipisah dari
rangka oleh paking tekan, maka harus dilumasi secara terpisah. Dalam hal ini pelumasan
untuk silinder disebut pelumasan dalam dan pelumasan untuk rangkanya disebut pelumasan
luar.Untuk kompresor kerja tunggal yang berukuran kecil, pelumasan dalam maupun
pelumasan luar dilakukan secara bersama dengan cara pelumasan percik atau dengan pompa
pelumas jenis rocla gigi. Pelumasan percik, menggunakan tuas pemercik minyak yang
dipasang pada ujung besar batang penggerak. Tuas ini akan menyerempet permukaan minyak
di dasar kotak engkol sehingga minyak akan terpercik ke silinder dan bagian lain dalam kotak
engkol. Metode pelumasan paksa menggunakan pompa roda gigi yang dipasang pada ujung
poros engkol. Putaran poros engkol akan diteruskan ke poros pompa ini melalui sebuah
kopling jenis Oldham. Minyak pelumas mengalir melalui saringan minyak oleh isapan pompa.
Oleh pompa tekanan minyak dinaikkan sampai mencapai harga tertentu lalu dialirkan ke
semua bagian yang memerlukan melalui saluran di dalam poros engkol dan batang penggerak.
Gambar 11. Pelumasan Paksa
Sebuah katup pembatas tekanan untuk membatasi tekanan minyak dipasang pada sisi keluar
pompa roda gigi. Kompresor berukuran sedang dan besar menggunakan pelumasan dalam
yang dilakukan dengan pompa minyak jenis plunyer secara terpisah. Adapun pelumasan
luarnya dilakukan dengan pompa roda gigi yang dipasang pada ujung poros engkol. Pompa
roda gigi harus dipancing sebelum dapat bekerja. Untuk itu disediakan pompa tangan
yangdipasang paralel dengan pompa roda gigi. Pada jalur pipa minyak pelumas juga perlu
dipasang rele tekanan. Rele ini akan bekerja secara otomatis menghentikan kompresor jika
terjadi penurunan tekanan minyak sampai di bawah batas minimum. Jika pompa mengisap
udara. karena tempat minyak kosong atau permukaannya terlalu rendah maka rele akan
bekerjadan kompresor berhenti
Gambar 12. Sistem Pelumas Minyak Luar
Gambar 13. Sistem Pelumas Minyak Dalam
17. Peralatan Pembantu
Untuk dapat bekerja dengan sempurna, kompresor dilengkapi dengan beberapa peralatan
pembantu antara lain adalah sebagai berikut.
(1) Saringan udara
Jika udara yang diisap kompresor mengandung banyak debu maka silinder dan cincin torak
akan cepat aus bahkan dapat terbakar. Karena itu kompresor harus dilengkapi dengan saringan
udara yang dipasang pada sisi isapnya. Saringan yang banyak dipakai saat ini terdiri dari
tabung-tabung penyaring yang berdiameter 10 mm dan panjangnya 10 mm. Tabung ini
ditempatkan di dalam kotak berlubang-lubang atau keranjang kawat, yang dicelupkan dalam
genangan minyak. Udara yang diisap kompresor harus mengalir melalui minyak dan tabung
yang lembab oleh minyak. Dengan demikian jika ada debu yang terbawa akan melekat pada
saringan sehingga udara yang masuk kompresor menjadi bersih. Aliran melalui saringan
tersebut sangat turbulen dan arahnya membalik hingga sebagian besar dari partikel partikel
debu akan tertangkap di sini.
Gambar 14. Saringan udara tipe genangan minyak
(2) Katup pengaman
Katup pengaman harus dipasang pada pipa keluar dari setiap tingkat kompresor. Katup ini
harus membuka dan membuang udara ke luar jika tekanan melebihi 1,2 kali tekanan normal
maksimum dari kompresor. Pengeluaran udara harus berhenti secara tepat jika tekanan sudah
kembali sangat dekat pada tekanan normal maksimum.
Gambar 15. Katup Pengaman
(3) Tangki udara
Tangki udara dipakai untuk menyimpan udara tekan agar apabila ada kebutuhan udara tekan
yang berubah-ubah jumlahnya dapat dilayani dengan lancar. Dalam hal kompresor torak di
mana udara dikeluarkan secara berfluktuasi, tangki udara akan memperhalus aliran. Selain itu,
udara yang disimpan di dalam tangki udara akan mengalami pendinginan secara pelan-pelan
dan uap air yang mengembun dapat terkumpul di dasar tangki untuk sewaktu-waktu dibuang.
Dengan demikian udara yang disalurkan ke pemakai selain sudah dingin, juga tidak lembab.
Gambar 16. Unit Kompresor dengan Tangki Udara
(4) Peralatan Pembantu
Kompresor untuk keperluan-keperluan khusus sering dilengkapi peralatan bantu antara lain :
peredam bunyi, pendingin akhir, pengering, menara pendingin dan sebagainya sesuai dengan
kebutuhan spesifik yangdibutuhkan sistem.
(5) Peralatan pengaman yang lain
Kompresor juga memiliki alat-alat pengaman berikut ini untuk menghindari dari kecelakaan.
alat penunjuk tekanan, rele tekanan udara dan reletekanan minyak.
alat penunjuk temperatur dan rele thermal (tem peratur udara keluar,
temperatur udara masuk,temperatur air pendingin, temperatur minyak
dantemperatur bantalan.
Rele aliran air (mendeteksi aliran yang berkurang/ berhenti).
2.5 CARA MERAWAT KOMPRESOR
Cek oli, pastikan levelnya minimal setengah dan tidak lebih dari 3/4 pada oil glass
Tutup semua kran
Periksa belt, pastikan tidak terlalu kendur namun juga tidak terlalu kencang.
Pastikan daya yang tersedia minimal 2 kali lipat dari daya yang tertera pada motor.
Untuk mesin kompresor, (pastikan oli dan bahan bakar tersedia)
Start/On pada switch (recoil untuk engine dan gunakan pengaturan gas untuk start,
setelah stabil, kembalikan pada posisi awal).
Pastikan motor mati/Off jika pressure gauge menunjuk 8 bar dan kembali hidup/On
pada 5 bar (untuk kompresor berkapasitas 12 bar akan mati/Off jika pressure gauge
menunjuk 12 bar dan kembali hidup/On pada 9 bar)
Untuk kompresor engine, matikan secara manual dengan engine switch off
Setelah selesai menggunakan unit ini, buang seluruh angin yang tersisa di dalam
tangki melalui drain valve.
Gunakan kompresor sesuai aplikasinya.
Perhatikan debit pengisian tangki, harus lebih besar dari debit penggunaannya
Usahakan sedapat mungkin agar motor memiliki tenggang waktu yang cukup untuk
hidup dan mati, minimal 5-10 menit.
Letakan kompresor di tempat dengan sirkulasi udara yang baik.
Hindarkan kompresor dari hujan/air maupun sinar matahari secara langsung (letakan
di tempat terlindung).
Pastikan minimal sekali dalam seminggu untuk menguras tangki dengan angin
(sebaiknya tiap hari).

BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Makalah ini dapat disimpulkan bahwa klasifikasi kompresor secara garis besar kompresor
dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive Displacement compressor, dan
Dynamic compressor, (Turbo), Positive Displacement compressor, terdiri dari Reciprocating
dan Rotary, sedangkan Dynamic compressor, (turbo) terdiri dari Centrifugal, axial dan ejector.
Dan kompresor mempunyai beberapa komponen yan terdiri dari ; Kerangka (frame), Poros
engkol (crank shaft), Batang penghubung (connecting rod), Kepala silang (cross head),
Silinder (cylinder), Liner silinder (cylinder liner), Water Jacket, Torak (piston), Cincin torak
( piston rings), Cincin Penahan Gas (packing rod), Ring Oil Scraper, dan Katup kompresor
(compressor valve).
Sedangkan untuk kompresor torak merupakan salah satu positive displacement compressor
dengan prinsip kerja memampatkan dan mengeluarkan udara / gas secara intermitten
(berselang) dari dalam silinder. Pemampatan udara / gas dilakukan didalam silinder. Elemen
mekanik yang digunakan untuk memampatkan udara / gas dinamakan piston / torak.
Perawatan kompresor sangatlah penting dikarenakan akan memperpanjang usia dari
kompresor tersebut. Dan tanpa dirawat dengan baik dan atau dipergunakan tidak sebagai
mestinya sesuai dengan peruntukannya, akan menyebabkan kompresor cepat rusak.
Maka, ketika akan menggunakan kompresor, pastikan dulu bahwa oli berada pada level aman.
Kemudian semua kran harus dipastikan dalam keadaan tertutup, belt tidak terlalu kendur dan
tidak juga terlalu kencang. Sebelum kompresor dinyalakan, atur terlebih dahulu pengaturan
gas agar tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi.
3.2 SARAN
Dengan makalah ini penulis menyarankan pembaca, ketika mempunyai kompresor seharusnya
dapat mengetahui bagian-bagian dari kompresor tersebut yang dapat berguna dalam
perawatan agar kompresor dapat mempuyai usia yang lebih lama.
3.3 SUMBER
1. http://www.utami.community.undip.ac.id/files/2010/07/BAB-8-Kompresor-rotari1.pdf
6 Maret 2013 14.13 WIB
2. http://samsulcahya.blogspot.com/2011/12/contoh-makalah-tkrtekhnik-kendaraan.html
6 Maret 2013 14.22 WIB
3. http://hamimnova.files.wordpress.com/2009/05/pemeliharaan_servis_dan_perbaikan_
kompresor_udara_dan_komponen_komponennya.pdf
6 Maret 2013 14.18 WIB
4. http://publisherindo.blogspot.com/2013/01dasar-kompresor.html
6 Maret 2013 14.31 WIB
5. http://zifamurath.files.wordpress.com/2011/12/dasar-kompresor.pdf
13 Maret 2013 18.00 WIB
6. http://adiezzzt.blogspot.com/2013/01/makalah-kompresor.html
13 Maret 2013 20.54 WIB
7. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31240/4/Chapter%20I.pdf
13 Maret 2013 20.56 WIB
8. http://www.agussuwasono.com/artikel/mechanical/407-kompresor-dan-sistem-udara-
tekan.html
13 Maret 2013 20.54 WIB
9. http://ariefwahyupurwito.files.wordpress.com/2008/09/kompresor2.pdf
13 Maret 2013 21.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai