ELEKTROKIMIA
A.Pengertian elektrokimia
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia.
Elemen yang digunakan dalam reaksi elektrokimia dikarakterisasikan dengan banyaknya
elektron yang dimiliki. Elektrokimia secara umum terbagi dalam dua kelompok, yaitu sel
galvani dan sel elektrolisis.
1.sel galvani
Sel Galvani atau disebut juga dengan sel volta adalah sel elektrokimia yang dapat
menyebabkan terjadinya energi listrik dari suatu reaksi redoks yang spontan. reaksi redoks
spontan yang dapat mengakibatkan terjadinya energi listrik ini ditemukan oleh Luigi Galvani
dan Alessandro Guiseppe Volta.
Pada gambar di atas, logam Zn akan mengalami oksidasi, sedangkan logam Cu akan
mengalami reduksi. Reaksi kimianya adalah :
Zn Zn2+ + 2 e E0= +0,76 volt
Cu2+ + 2 e Cu E0 = +0,34 volt
Zn + Cu2+ Zn2+ + Cu, Esel= +1,1 Volt.
Fungsi dari jembatan garam adalah untuk menetralkan kelebihan anion dan kation pada
larutan dan untuk menutup rangkaian sehingga reaksi dapat berlangsung terus-menerus.
Prinsip-prinsip Sel Volta atau Sel Galvani:
a. Gerakan electron dalam sirkuit eksternal akibat adanya reaksi redoks.
b. Terjadi perubahan energi kimia energi listrik
c. Pada anoda, electron adalah produk dari reaksi oksidasi (anoda kutub negative)
d. Pada katoda, electron adalah reaktan dari reaksi reduksi (katoda kutub positif)
e. Arus electron mengalir dari anoda ke katoda, arus listrik mengalir dari katoda anoda.
f. Jembatan garam menyetimbangkan ion-ion dalam larutan.
2) Sel Aki
Katoda : PbO2
Anoda : Pb
Elektrolit : Larutan H2SO4
Reaksinya adalah sebagai berikut :
PbO2(s) + 4H+(aq) + SO42-(aq) PbSO4(s) + 2H2O (katoda)
Pb (s) + SO42-(aq) PbSO4(s) + 2e- (anoda)
PbO2(s) + Pb (s) + 4H+(aq) + 2SO42-(aq) 2PbSO4(s) + 2H2O (total)
Pada saat selnya berfungsi, konsentrasi asam sulfat akan berkurang karena ia terlibat dalam
reaksi tersebut. Keuntungan dari baterai jenis ini adalah bahwa ia dapat diisi ulang (recharge)
dengan memberinya tegangan dari sumber luar melalui proses elektrolisis, dengan reaksi :
2PbSO4(s) + 2H2O(l) PbO2(s) + Pb(s) + 4H+(aq) + 2SO42-(aq) (total)
Kerugian dari baterai jenis ini adalah, secara bentuk, ia terlalu berat dan lagi ia mengandung
asam sulfat yang dapat saja tercecer ketika dipindah-pindahkan.
3) Sel Bahan Bakar
Sel bahan bakar adalah suatu sel Galvani dimana selalu tersedia pereaksi yang dialirkan ke
elektroda sehingga sel selalu bekerja secara kontinyu. Sel Bacon terdiri dari anoda nikel dan
katoda nikel. Nikel oksida dengan elektrolit larutan KOH. Elektroda tersebut berpori dan gas-
gas berdifusi sehingga bersentuhan dengan eletroda.
Jika anionnya berupa halida (F-, Cl-, Br-), maka reaksinya adalah 2 X(halida) X (halida)2 + 2
e
Jika elektroda tak inert (selain tiga macam di atas), maka reaksinya Lx+ + xe
2. Elektroda Amalgam
Amalgam adalah larutan logam dalam Hg cair. Pada elektroda ini, amalgam logam M akan
berada dalam kesetimbangan dengan ionnya (M2+). Logam logam aktif seperti Na dan Ca dapat
digunakan sebagai elektroda amalgam.
3. Elektroda Redoks
Yaitu elektroda yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi di dalamnya, contohnya elektroda
Pt | Fe3+, Fe2+.
5. Elektroda Gas
Yaitu elektroda yang berisi gas yang berada dalam kesetimbangan dengan ion-ion dalam larutan,
misalnya elektroda Pt | H2(g) | H+(aq).
7. Elektroda Membran
Yaitu elektroda yang mengandung membrane semi permiabel. Untuk menggerakkan muatan
dari satu titik ke titik lain diperlukan beda potensila listrik antara kedua muatan. Beda potensial
diukur antara dua elektroda yanitu elektroda pengukur dan elektroda pembanding. Sebgaai
elektroda pembanding umunya digunakan elektroda hydrogen (H+ | H2 | Pt) atau elektroda
kolamel (Cl- | Hg2Cl2(s) | Hg). Beda potensial inilah yang dinyatakan sebagai daya gerak listrik
(DGL).
Bila elektroda pengukur mempunyai nilai lebih besar dari elektroda hidrogen (bernilai
positif), maka elektroda tersebut mempunyai kecenderungan untuk tereduksi (bersifat oksidator).
Sedangkan bila elektroda pengukur mempunyai nilai lebih kecil dari elektroda hidrogen (bernilai
negatif), maka elektroda tersebut mempunyai kecenderungan untuk teroksidasi (bersifat
reduktor). Karena reaksi setengah sel pada elektroda ditulis dalam bentuk reduksi, maka nilai
potensial elektroda standar juga dapat disebut potensial reduksi standar.