BAB I .................................................................................................................................... 2
Pendahuluan ......................................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................... 3
Negara .................................................................................................................................. 3
A. Pengertian Negara ........................................................................................................ 3
B. Terjadinya Negara......................................................................................................... 3
C. Bentuk Negara dan Tujuan Negara ............................................................................... 4
a. Bentuk Negara. .......................................................................................................... 4
b. Tujuan Negara. .......................................................................................................... 4
BAB III .................................................................................................................................. 5
Konstitusi .............................................................................................................................. 5
A. Pengertian Konstitusi .................................................................................................... 5
B. Syarat dan Ciri Konstitusi .............................................................................................. 6
C. Fungsi Konstitusi........................................................................................................... 7
BAB IV .................................................................................................................................. 8
Demokrasi............................................................................................................................. 8
A. Pengertian Demokrasi ................................................................................................... 8
B. Jenis-Jenis Demokrasi .................................................................................................. 9
1. Dilihat dari cara penyaluran aspirasi rakyat ............................................................. 9
2. Dilihat dari dasar yang dijadikan prioritas atau titik perhatian; ................................. 9
3. Dilihat dari prinsip ideologi; ..................................................................................... 9
4. Dilihat dari kewenangan dan hubungan antara alat kelengkapan negara; ............. 10
C. Syarat Negara Demokrasi ........................................................................................... 10
D. Demokrasi Indonesia .................................................................................................. 10
1
BAB I
Pendahuluan
Indonesia adalah makhluk sosial yang membutuhkan tempat tinggal agar dapat
melakukan interaksi dengan sesamanya. Manusia membentuk suatu perkumpulan yang
terjadi interaksi di dalam perkumpulan itu terhadap sesamanya disebut dengan masyarakat.
Suatu organisasi dari kelompok-kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu
wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta
keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut maka akan
terbentuklah suatu Negara.
Keberadaan UUD 1945 yang selama ini disakralkan dan tidak boleh diubah,
sekarang mengalami beberapa perubahan. Tuntutan perubahan terhadap UUD 1945
merupakan tuntutan bagi adanya perubahan dan penataan ulang terhadap kehidupan
berbangsa dan bernegara. Atau dapat dikatakan sebagai upaya memulai kontrak sosial
baru antara warga Negara dengan Negara menuju yang telah dicita-citakan bersama yang
dituangkan dalam sebuah peraturan dasar (konstitusi/UUD 1945). Perubahan konstitusi ini
menginginkan pula perubahan sistem dan kondisi Negara yang otoritarian menuju ke arah
sistem yang demokratis dengan relasi lembaga Negara yang seimbang. Dengan demikian
perubahan konstitusi merupakan suatu agenda dan tugas yang tidak bisa diabaikan.
Di Indonesia pun telah banyak menganut sistem pemerintahan pada awalnya. Namun, dari
semua sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari era reformasi 1998 sampai saat ini
adalah sistem pemerintahan demokrasi. Walaupun masih banyak kekurangan, namun
sebagian kelompok merasa merdeka dengan diberlakukannya sistem demokrasi di
Indonesia. Artinya, kebebasan pers sudah menempati ruang yang sebebas-bebasnya
sehingga setiap orang berhak menyampaikan pendapat dan aspirasinya masing-masing.
Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu
Negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau Negara yang dijalankan oleh
pemerintah. Semua warga Negara memiliki hak yang setara dalam pengambilan keputusan
yang dapat mengubah hidup mereka
2
BAB II
Negara
A. Pengertian Negara
Negara adalah suatu organisasi kekuasaan dan sekelompok orang yang bersama-
sama mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakui adanya suatu pemerintahan yang
mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok manusia tersebut.
1. Max Weber
Negara adalah suatu masyarakat yang mempunya monopoli dalam penggunaan
kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.
3. Miriam Budiharjo
Negara adalah suatu daerah territorial yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah
pejabat dan yang berhasil menuntut dari warganya satu ketaatan pada peraturan
perundangan yang melalui penguasaan monopolistis dari kekuasaan yang sah.
B. Terjadinya Negara
Berdasarkan literature umum kenegaraan, sarat terjadinya atau berdirinya Negara
adalah :
1. Teori Ketuhanan.
Menurut teori ini Negara terbentuk atas kehendak Tuhan (by grace of God)
2. Teori Perjanjian.
Menurut teori ini terdapat dua jenis perjanjian, yaitu :
3
a. Pactum Subjectin, adalah perjanjian antara individu dengan penguasa yang
diangkat dalam Pactum Unions, yang isinya adalah hak-hak alamiah.
b. Pactum Unions, adalah perjanian individu yang menghasilkan Negara.
3. Teori Contract Social.
Menurut JJ. Rosseau
Pemerintahan apapun, dan dalam bentuk apapun, harus dibagi menjadi dua.
Pertama Penguasa yang akan mewakili kehendak umum yaitu kekuatan legislatif.
Kedua adalah pemerintahan yang melaksanakan atau yang disebut Eksekutif .
Pemisahan ini harus dilakukan karena penguasa tidak bisa mengurus urusan
tertentu yang membuatnya bertindak untuk kehendak tertentu bukan kehendak
umum, seperti penerapan hukum. Maka pemerintahan harus terpisah dari tubuh
penguasa.
b. Tujuan Negara.
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Terlibat dalam menegakkan perdamaian dunia.
4
BAB III
Konstitusi
A. Pengertian Konstitusi
Istilah konstitusi sering diidentikkan dengan undang-undang dasar, dalam banyak
hal, konstitusi memang sama dengan UUD, atau lebih luas dari pengertian UUD. Dalam
kehidupan sehari-hari, istilah konstitusi tersebut dering diterjemahkan dari kata constitution
yang artinya menetapkan atau mengadakan, maksudnya menciptakan peraturan pokok
yang memuat kehidupan bernegara sebagai landasan utama berkerjanya sistem
penyelenggaraan Negara dan sistem pemerintahan. Secara umum, konstitusi didefinisikan
sebagai keeluruhan dan peraturan-peraturan baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis
yang secara imperatif mengikat bagi penyelenggara Negara maupun bagi warga Negara
disemua tingkatan. Dalam bahasa Perancis kata konstitusi diterjemahkan dari kata
constituir yang arti harfiahnya adalah membentuk atau menetapkan, yang umumnya dapat
dielaborasi :
1. Secara Politis.
Konstitusi adalah kesepakatan penyerahan kekuasaan pada kedaulatan yang lebih
tinggi atau kontrak sosial.
2. Secara Sosiologis.
Konstitusi adalah kesepakatan individu-individu dalam mendirikan organisasi sebagai
payung untung menaungi kehidupan dan eksistensi individu dalam hidup
bermasyarakat.
3. Secara Juridis.
Konstitusi adalah perjanjian tertulis hasil kesepakatan yang berisi tujuan dan aturan
untuk mengatur para pihak yang bersepakat tersebut.
1. Keinginan rakyat untuk menjamin hak-haknya agar tidak terancam oleh penguasa.
2. Keinginan baik yang diperintah maupun yang memerintah.
3. Keinginan dari para pembentuk Negara yang baru untuk menjamin cara
penyelenggaraan Negara yang pasti.
4. Keinginan untuk menjamin kerjasama yang efektif di antara Negara-negara yang
pada mulanya berdiri sendiri-sendiri.
5
Menurut C.F Strong, konstitusi sebagai suatu kumpulan asas-asas yang
menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan dalam arti luas, hak-hak yang diperintah dan
hubungan antar keduanya.
Dalam arti luas, konstitusi juga dapat diartikan sebagai sistem pemerintahan dari
suatu negara dan merupakan himpunan peraturan yang mendasari serta mengatur
pemerintah dalam menyelenggarakan tugas-tugasnya.
Ada enam cirri yang harus ditegaskan dalam sebuah konstitusi, yaitu:
Sementara menurut Miriam Budiarjo, ciri konstitusi minimal ada lima, yaitu :
6
C. Fungsi Konstitusi
Konstitusi dalam negara berfungsi untuk :
1. Deklarasi pendirian sebuah negara yang berisi visi dan misi hukum dasar tertulis
sebagai hasil kesepakatan para pendiri negara.
2. Membagi kekuasaan negara agar tidak memusat.
3. Membatasi kkuasaan negara atas legislatif, eksekutif, dan judikatif.
4. Menjamin hak asasi manusia
5. Dokumen nasional yang resmi, seperti; sertifikat kelahiran negara baru (as birth
certificate of new state); ideologi atau spirit bangsa bagi legitimasi keberadaan
organisasi dan pembagian/pembatasan kesatuan dan indentitas nasional; dan simbol
social control, social engineering dan social reform.
1. Sebagai tuntutan sebuah reformasi yang selama ini UUD 1945 disalah tafsirkan oleh
rezim Soeharto.
2. Menciptakan checks and balance of power antara legislatif dan eksekutif.
3. Menumbuhkembangkan kehidupan demoktasi dan mewujudkan keadilan.
4. Bung Karno menyatakan UUD 1945 bersifat kilat.
1. Kelembagaan negara,
2. Hubungan tata kerja/kewenangan/hak lembaga negara.
3. Hak-hak dan kewajiban suatu warga negara.
4. Ketentuan hubungan negara dengan negara lain.
7
BAB IV
Demokrasi
A. Pengertian Demokrasi
Demokrasi adalah suatu pemerintahan dan rakyat oleh rakyat dan untuk rakyak.
Demokrasi bukanlah suatu bentuk pemerintahan yang timbul denga senidrinya, tetapi
demokrasi tumbuh dan berkembang melalui tahapan-tahapan tertentu seperti semua
lembaga-lembaga masyarakat. Demokrasi dapat dibedakan antara demokrasi langsung dan
demoktasi perwakilan.
8
B. Jenis-Jenis Demokrasi
9
pemilihan sesuai ketentuan. Masyarakat harus dijaminan dalam hal
kebebasan individual(politik, sosial, ekonomi, dan keagamaan).
4. Dilihat dari kewenangan dan hubungan antara alat kelengkapan negara;
a. Demokrasi Sistem Parlementer
b. Demokrasi Sistem Presidensial
D. Demokrasi Indonesia
Sedangkan demokrasi di Indonesia saat ini adalah Demokrasi Pancasila, yang
dikembangkan sendiri oleh bangsa kita, menganduk aspek-aspek;
1. Formal
Aspek formal menunjukkan bagaimana caranya rakyat berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pemerintah.
2. Materill
Aspek materill menegaskan pengakuan atas harkat dan martabat manusi Indonesia
sebagai mahluk Tuhan yang menghendaki pemerintahan yang membahagiakan
rakyatnya.
3. Kaidah.
Mengikat negara dan warga negara dalam bertindak serta menyelenggarakanhak
dan kewajiban serta wewenangnya.
4. Tujuan.
Menjunjukkan keinginan kuat dimana terwujudnya masyarakat yang sejahtera dalam
negara hukum, negara kesejahteraan dan negara berkebudayaan.
5. Organisasi
Menggambarkan perwujudan demokrasi sejati dalam organisasi pemerintahan dan
organisasi lainya.
6. Semangat.
10
Menekankan pelaksanaan demokrasi di negara Pancasila memerlukan warga
negara yang punya kepribadian tinggi, integritas teguh, berbudi pekerti luhur, dan
berjuang tanpa pamrih.
11
BAB V
Kesimpulan
12
tidak berlaku / tidsak seluruh pasal pasal yang terdapat dalam UUD itu
berlaku bagi seluruh wilayah negara.
Nilai semantik adalah suatu konstitusi yang berlaku hanya untuk kepentingan
penguasa saja. Dalam memobilisasi kekuasaan, penguasa menggunakan
konstitusi sebagai alat untuk melaksanakan kekuasaan politik.
6. Fungsi Konstitusi:
a. Deklarasi pendirian sebuah Negara
b. Membagi kekuasaan Negara agar tidak memusat
c. Membatasi kekuasaan Negara atas legislatif, eksekutif, dan yudikatif
d. Menjamin hak asasi manusia
7. Jenis-jenis Konstitusi:
Menurut CF. Strong konstitusi terdiri dari Konstitusi tertulis (documentary
constitution / written constitution) & Konstitusi tidak tertulis / konvensi (non-
documentary constitution).
Secara teoritis konstitusi dibedakan menjadi Konstitusi politik & Konstitusi sosial.
8. Hubungan antara Negara dan Konstitusi adalah Berhubungan sangat erat, konstitusi
lahir merupakan usaha untuk melaksanakan dasar Negara. Dasar Negara memuat
norma-norma ideal, yang penjabarannya dirumuskan dalam pasal-pasal oleh UUD
(Konstitusi) Merupakan satu kesatuan utuh.
9. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak
setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
10. Jenis-jenis Demokrasi
Dilihat dari cara penyaluran aspirasi rakyat: Demokrasi Langsung & Demokrasi Tidak
Langsung.
Dilihat dari dasar yang dijadikan prioritas atau titik perhatian: Demokrasi Material,
Demokrasi Formal, & Demokrasi Campuran.
Dilihat dari prinsip ideology: Demokrasi Rakyat & Demokrasi Konstitusional
Dilihat dari kewenangan dan hubungan antara alat kelengkapan Negara: Demokrasi
Sistem Parlementer & Demokrasi Sistem Presidensial.
13