Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan masyarakat adalah ilmu yang mempeajari tentang ilmu dan
seni memperpanjang hidup, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
mencegah penyakit dengan cara pengorganisasian masyarakat. Masalah
kesehatan masyarakat sangat kompleks yang saling berkait dengan masalah
diluar kesehatan itu sendiri.
Demikian pula pemecahan masalah kesehatan masyarakat tidak dapat
hanya dilihat dari segi sehatnya namun juga seluruh segi yang ada
pengaruhnya terhadap masalah kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat
adalah bagian dari pelayanankesehatan yang lebih mengutamakan
kegiatannya pada upaya peningkatan kesehatan serta pencegahan penyakit
serta lebih memusatkan perhatiannya pada pelayanan berbagai masalah
kesehatan yang ditemukan di masyarakat secara keseluruhan.
Administrasi kebijakan kesehatan adalah administrasi yang diterapkan
pada upaya kesehatan demi terciptanya suatu keadaan yang sehat. (Maidin
Alimin,2004). Administrai kebijakan kesehatan terdiri dari 5 unsur pokok
yang peranannya amat penting dalam menentukan berhasil atau tidaknya
pelaksanaan administrasi kesehatan. Kelima unsur pokok yang dimaksud
ialah masukan (input), proses (process), keluaran (output), sasaran (target),
serta dampak (impac).
Seperti yang kita ketahui masih banyak yang belum mengetahui dan
paham mengenai administrasi kebijakan kesehatan. Olehnya itu, penulis
membuat makalah dasar administrasi kebijakan kesehatan ini untuk
memberikan pemahaman kepada pembacanya sekaligus untuk menyelesaikan
tugas dari dosen pembimbing mata kuliah Administrasi dan Kebijakan
Kesehatan.

ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 1


B. Rumusan Masalah
1. Apa Batasan Administrasi Kesehatan?
2. Apa Unsur Pokok Administrasi Kesehatan?
3. Apa Ruang Lingkup Administrasi Kesehatan?
4. Apa Manfaat Penerapan Administrasi Kesehatan?
5. Bagaimana Program Peningkatan Kesehatan dan Kesejahteraan?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui Batasan Administrasi Kesehatan.
2. Untuk mengetahui Unsur Pokok Administrasi Kesehatan.
3. Untuk mengetahui Ruang Lingkup Administrasi Kesehatan.
4. Untuk mengetahui Manfaat Penerapan Administrasi Kesehatan.
5. Untuk mengetahui Program Peningkatan Kesehatan dan Kesejahteraan.

ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 2


BAB II
PEMBAHASAN

A. Batasan Administrasi Kesehatan


Jika menyebutkan perkataan Administrasi Kesehatan ada dua
pengertian yang terkandung di dalamnya, yakni pengertian administrasi di
satu pihak serta pengertian kesehatan dipihak lain.
Administrasi berasal dari kata administrare (latin; ad = pada,
ministrare = melayani) dengan demikian jika ditinjau dari asal kata
administrasi berarti memberikan pelayanan kepada masyarakat.(Azwar
Azrul,1993)
Pada saat ini adminisrasi telah berkembang menjadi suatu cabang ilmu
tersendiri, untuk itu banayak pengertian administrasi yang telah dikenal salah
satu diantaranya ialah : Administrasi adalah upaya mencapai tujuan yang
diinginkan dengan menciptakan lingkungan kerja yang menguntungkan
(Koontz ODonnel). (Azwar Azrul,1993). Administrasi merupakan wadah
dan proses yang menentukan kebijakan dimana organisasi dan manjemen
dipakai sebagai sarana untuk menentukan kebijakan umum, dengan
memanfaatkan organisasi dan proses manjemen dalam usahanya untuk
mencapai tujuan.
Dalam membahas tentang administrasi sering dikaitkan dengan
manajemen yang berasal dari kata managie (latin; manus = tangan, agree =
melakukan, melaksanakan) yang berarti melakukan dengan tangan.
Manajemen dan administrasi sering dipersamakan , namun yang jelas
memang tidak dapat dipisahkan. Perlu dibedakan pengertian Administrasi
dalam arti sempit (Tata usaha, pekerjaan Perkantoran - office work) dan
Administrasi dalam arti luas (manajemen keseluruhan: Asas manajemen,
proses manajemen, fungsi manajemen dan kelembagaan.(Suarli,Yayan ,2009)
Manajemen adalah proses untuk mendefenisikan tujuan dan
membuatnya efektif melalui organisasi untuk mencapai satu tujuan.
(Tulchinsky,Varavikova, 2000) Berdasarkan pengertian, peranan dan
fungsinya administrasi sering di samakan dengan manjemen, karena

ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 3


manajemen memiliki peranan dan fungsi yang tidak jauh berbeda dari
administrasi.
Administrasi atau manjemen dalam dunia kesehatan sangat diperlukan
agar dalam pelaksanaan program kesehatan dapat berjalan dengan efisien dan
efektif. Administrasi pada dasarnya merupakan usaha tertentu untuk mencapai
suatu tujuan(Maidin Alimin,2004). Para penyedia ataupun tenaga kesehatan
dalam mempergunakan administrasi kesehatan memerlukan persiapan baik
dalam teori maupun praktek.( Tulchinsky,Varavikova, 2000)
Mengenai manajemen hendaknya disadari bahwa ilmu ini adalah alat
dan bukan tujuan organisasi; sekaligus dalam alam pikiran kita tertera antara
lain fungsi manajemen, unsur manajemen, asap/prinsip organisasi
(manajemen), teknik manajemen, dan berkaitan dengan kepemimpinan
(managerial atau leadership). Dengan memahami perkembangan konsep
manajemen, pengertian manajemen, organisasi dan kepemimpinan seorang
manajer dengan kepemimpinannya diharapkan dapat mencapai hasil kegiatan
secara optimal untuk mencapai tujuan organisasi yang diharapkan. ( Azwar
Azrul,1993 )
Beberapa pengertian manajemen menurut beberapa ahli sebagai berikut:
1. Lawrence A.Appley, dan Mary Parker Folett membatasi pengertian
manajemen sebagai berikut: The art getting thing done trough people
(seni memperoleh sesuatu/hasil melalui orang lain).
2. Menurut G.R Terry, dalam bukunya principles of management,
Manajemen merupakan suatu proses yang khas, yang terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan, dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran
yang telah ditentukan dengan memanfaatkan sumberdaya manusia dan
sumber daya lainnya.
Dari pengertian tentang manajemen tersebut, ada 4 hal penting yang perlu
diketahui :

a. Manajemen adalah ilmu terapan.


b. Manajemen selalu berkaitan dengan kehidupan organisasi.

ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 4


c. Keberhasilan organisasi akan tercermin dari kemahiran manajerial dan
keterampilan teknis operasional seorang manajer.
d. Dalam organisasi yang mempunyai jumlah SDM yang besar, ada
sekelompok staf yang mempunyai ruang lingkup kegiatan yang berbeda
dengan kelompok staf yang lain. (Muninjaya Gde,2004)
Untuk itu ada dua pendapat yang ditemukan, yakni :
1. Administrasi berbeda dengan manajemen
Pendapat pertama membedakan administrasi dengan manajemen.
Untuk itu ada dua pendapat pula yang ditemukan, yakni
a. Administrasi lebih rendah dari manajemen
b. Administrasi lebih tinggi dari manajemen
2. Administrasi dengan manajemen
Pendapat kedua tidak membedakan administrasi dengan manajemen,
menurut pendapat terakhir ini, kedua istilah tersebut sering dipakai secara
bergantian untuk macam kegiatan yang sama.(Azwar Azrul,1993)
Manajemen akan selalu berhubungan dengan administrasi.
(Suarli,Yayan,2009) Pendapat yang dianut dalam buku AKK adalah
pendapat yang kedua yaitu tidak membedakan antara kedua istilah yang
dimaksud. (Azwar Azrul,1993) Sama halnya dengan administrasi, maka
pengertian kesehatan banyak pula macamnya diantaranya adalah :
Sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna dari fisik, mental,dan
sosial yang tidak hanya terbatas pada bebas dari penyakit atau
kelemahan saja (WHO1947 dan UU Pokok Kesehatan No. 9 Tahun
1960).
Sehat adalah suatu keadaan dan kualitas dari organ tubuh yang
berfungsi secara wajar dengan segala faktor keturunan dan lingkungan
yang dipunyainya (WHO 1957).
Sehat adalah suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan social yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif scara sosial dan ekonomis
(UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992). (Azwar Azrul,1993)

ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 5


Administrasi kebijakan kesehatan adalah administrasi yang diterapkan
pada upaya kesehatan demi terciptanya suatu keadaan yang sehat. (Maidin
Alimin,2004).

B. Unsur Pokok Administrasi Kesehatan


Jika diperhatikan batasan administrasi kesehatan sebagaimana
dikemukakan diatas, segera terlihat bahwa dalam batasan tersebut
dikemukakan setidak-tidaknya 5 unsur pokok yang peranannya amat penting
dalam menentukan berhasil atau tidaknya pelaksanaan administrasi kesehatan.
Kelima unsur pokok yang dimaksud ialah masukan (input), proses (process),
keluaran (output), sasaran (target), serta dampak (impac). (Azwar Azrul,1993)
1. Masukan
Yang dimaksud dengan masukan (input), dalam administrasi adalah
segala sesuatu yang dibutuhkanuntuk dapat melaksanakan pekerjaan
administrasi. Masukan ini dikenal pula dapat melaksanakan pekerjaan
administrasi (tools of administration). Masukan dan/atau perangkat
administrasi tersebut banyak macamnya.
Beberapa diantaranya yang terpenting adalah :
a. Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat
Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat
memebedakan masukan dan/atau perangkat administrasi atas tiga
macam, yaitu :
1) Sumber
Yang dimaksud dengan sumber (resources) adalah segala
sesuatu untuk menghasilkan barang atau jasa. Sumber ini secara
umum dapat dibedakan atas tiga macam, yakni :
Sumber tenaga
Sumber tenaga (Labour Resources) dibedakan atas dua
macam, yakni tenaga ahli (skilled) seperti Dokter, dokter
gigi,Bidan, Perawat serta tenaga tidak ahli (unskilled), seperti
pesuruh, penjaga malam dan pekerjakasar lainnya.

ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 6


Sumber modal
Sumber modal (Capital Resources) banyak macamnya.
Jika disederhanakan dapat dibedakan atas dua macam, yakni
modal bergerak (working capital) seperti uang dan giro serta
modal tidak bergerak (fixed capital) seperti bangunan, tanah,
dan sarana kesehatan.
Sumber alamiah
Yang dimaksud dengan sumber alamiah (natural
resources) adalah segala sesuatu yang terdapat dialam yang
tidak termasuk sumber tenaga dan sumber modal. (Azwar
Azrul,1993)
2) Tata Cara
Yang dimaksud tentang cara (procedures) adalah berbagai
kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran yang dimiliki dan yang
diterapkan. (Azwar Azrul,1993)
3) Kesanggupan
Yang dimaksud dengan kesanggupan (capity) adalah kaedaan
fisik, mental dan biologis tenaga pelaksana. Sacara umum bahwa
kesanggupan tenaga pelaksana dari Negara yang telah maju lebih
tinggi dari pada Negara yang lebih maju lebih tinggi dari pada tenaga
pelaksana dari tenaga pelaksana dari Negara yang masih terbelakang.
Mudah dipahami karena memanglah keadaan kesehatan serta
keadaan gizi masyarakat dinegara yang telah maju, jauh lebih baik
dari pada Negara yang masih terbelakang.( Azwar Azrul,1993)
b. Koontz dan Donnels
Koontz dan Donnels membedakan masukan dan/atau perangkat
administrasi atas empat macam, yakni manusia (man), modal (capital),
manajerial (managerial) dan teknologi (technology).( Azwar
Azrul,1993)
Pembagian lain yang banyak dikenal dimasyarakat ialah yang
disebut sebagai 4M, yakni manusia,(man), uang(money), sarana

ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 7


(material), dan metode (methodh) untuk organisasi yang tidak mencari
keuntungan serta 6M, yakni manusia (man), uang (money), sarana
(material), metode (metodh), pasar (market) serta mesin (machianery)
untuk organisasi yang mencari keuntungan.
2. Proses
Yang dimaksud dengan proses (process) dalam administrasi adalah
langkah-langkah yang harus mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses
ini dikenal dengan nama fungsi administrasi (function of administration).
Pada umumnya proses dan ataupun fungsi administrasi ini merupakan
tanggung jawab pimpinan.( Azwar Azrul,1993)
Pada saat ini dikenal beberapa pembagian proses dan ataupun fungsi
administrasi tersebut. Beberapa diantaranya yang terpenting ialah :
a. Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat
membedakan fungsi administrasi atas 6 macam, yakni : perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing),
pengawasan (controlling), pengkoordinasian (coordinating) dan
penilaian (evaluation).
b. George R. Terry membedakan fungsi administrasi atas 4 macam, yakni
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pergerakkan
(actuating) dan pengawasan (controlling). Fungsi administrasi menurut
Terry ini dikenal singkatan POAC.
c. Hendry Fayol membedakan fungsi administrasi atas 5 macm, yakni
perncanaan (planning), pengorganisasian (organizing), perintah
(commanding), pengkoordinasian (coordinating) dan pengawasan
(controlling).( Azwar Azrul,1993)
Pada saat ini dengan makin berkembangnya ilmu administrasi, maka
pembagian fungsi administrasi makin banyak pula. Berbagai pembagian
tersebut, meskipun bervariasi, namun jika dikaji secara mendalam pada
dasarnya tidak memperlihatkan perbedaan yang berarti.( Azwar
Azrul,1993)

ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 8


Dalam praktek sehari-hari untuk memudahkan pelaksanaannya,
berbagai fungsi administrasi ini sering disederhanakan menjadi 4 macam
saja, yaitu :
1) Perencanaan (planning) yang didalamnya termasuk penyusun anggaran
belanja.
2) Pengorganisasian (organizing) yang didalamnya termasuk penyusunan
staf.
3) Pelaksanaan (implementing) yang didalamnya termasuk pengarahan,
pengkoordinasian,bimbingan, penggerakan dan pengawasan.
4) Penilaian (evaluation) yang didalamnya termasuk penyusunan laporan.
(Azwar Azwar,1993)
3. Keluaran
Yang dimaksud dengan keluaran (output) adalah hasil dari suatu
pekerjaan administrasi. Untuk administrasi kesehatan, keluaran tersebut
dikenal dengan nama pelayanan kesehatan (health service). Pada saat ini
pelayanan kesehatan tersebut banyak macamnya, secara umum dapat
dibedakan atas 2 macam. Pertama, pelayanan kedokteran (medical sevices).
Kedua, pelayanan kesehatan masyarakat (public health services). ( Azwar
Azrul,1993)
4. Sasaran
Yang dimaksud dengan sasaran (target group) adalah kepada siapa
keluaran yang dihasilkan, yakni upaya kesehatan tersebut ditujukan. Untuk
administrasi kesehatan sasaran yang dimaksudkan disini dibedakan atas 4
macam, yakni perseorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. Dapat
bersifat sasaran langsung (direct target group) atau pun bersifat sasaran
tidak langsung (indirect group target). ( Azwar Azrul,1993)
5. Dampak
Yang dimaksud dengan dampak adalah akibat yang ditimbulakn oleh
keluaran, untuk administrasi kesehatan, dampak yang diharapkan adalah
makin meningkatnya derjat kesehatan. Peningkatan derajat kesehatan ini
hanya akan dapat dicapai apabila kebutuhan dan tuntutan perseorangan,

ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 9


keluarga dan kelompok dan/atau masyarakat terhadap kesehatan, pelayanan
kedokteran serta lingkungan yang sehat dapat terpenuhi. Kebutuhan dan
tuntutan ini adalh sesuatu yang terdapat pada pihak pemakai jasa pelayanan
kesehatan (health consumer).
a) Kebutuhan Kesehatan
Kebutuhan kesehatan pada dasarnya bersifat objektif dan karena
itu untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan perseorangan, keluarga,
kelompok dan ataupun masyarakat upaya untuk memenuhinya bersifat
mutlak. Sebagai sesuatu yang bersifat objektif, maka munculnya
kebutuhan kesehatan sangat ditentukan oleh masalah kesehatan nyata
yang ditemukan dimasyarakat. Jika diketahui bahwa munculnya suatu
penyakit sebagaimana dikemukakan oleh Gordon dan LE Richt 1950
sangat ditentukann oleh faktor utama, yakni: pejamu (host), penyebab
penyakit (agent) serta lingkungan (environment), maka dalam upaya
menemukan kebutuhan kesehatan, perhatian haruslah ditujukan kepada
ketiga faktor tersebut. (Azwar Azrul,1993)
b) Tuntutan Kesehatan
Berbeda halnya dengan kebutuhan, tuntutan kesehatan (health
demande) pada dasarnya bersifat subjektif oleh karena itu pemenuhan
tuntutan kasehatan tersebut hanya bersifat fakultatif, dengan perkataan ini
terpenuhi atau tidaknya tuntutan kesehatan perseorangan, keluarga,
kelompok, dan ataupun masyarakat tidak terlalu menetukan tercapai atau
tidaknya kehendak untuk meningkatkan derajat kesehatan, karena
tuntutan kesehatan bersifat subjektif, maka munculnya tuntutan
kesehatan tersebut dipengariuhi oleh faktor-faltor bersifat sujektif pula.
( Azwar Azrul,1993)

C. Ruang Lingkup
Jika dikaji secara mendalam batasan administrasi kesehatan sebagaimana
yang telah dirumuskan oleh Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan
Amerika Serikat tahun 1974, segera terlihat bahwa ruang lingkup administrasi

ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 10


kesehatan mencakup bidang yang amat luas yang jika disederhanakan dapat
dibagi menjadi dua macam, yakni:
1. Kegiatan Administrasi
Telah disebutkan bahwa melaksanakan semua fungsi administrasi
sama artinya dengan melaksanakan semua fungsi administrasi dengan
pengertian seperti ini menjadi jelas bahwa kegiatan utama yang dilakukan
pada aministrasi itu sendiri mulai dari fungsi perncanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan sampai dengan fungsi pengawasan (Terry).
Karena kegiatan utama administrasi adalah melaksanakan semua
fungsi administrasi maka jelas pula bahwa melaksanakan pekerjaan tata
usaha. Pekerjaan administrasi bukan sekedar mengetik, mengagenda dan
ataupun menyimpan arsip surat menyurat (office work) yang merupakan
pekerjaan pokok seorang usaha.( Azwar Azrul,1993)
2. Objek dan Subjek Administrasi
Telah disebutkan bahwa objek dan subjek administrasi kesehatan
adalah sistem kesehatan yang berarti dapat menyelenggarakan administrasi
kesehatan perlu dipahami dahulu apa yang dimaksud dengan sistem
kesehatan. Pengertian tentang sistem kesehatan banyak macamnya,
menjabarkan batasan sebagaiman yang dirumuskan oleh WHO (1984),
yang dimaksud dengan sistem kesehatan tidak lain adalah suatu kumpulan
dari berbagai faktor yang kompleks dan saling berhubungan yang terdapat
pada suatu Negara dan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan
tuntutan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok, serta masyarakat
pada setiap saat yang dibutuhkan.
Sistem kesehatan itu sendiri mencakup hal yang amat luas sekali.
Jika disederhanankan dapat dibedakan atas dua subsistem, pertama
subsistem pelayanan kesehatan, kedua subsistem pembiayaan kesehatan.
Untuk dapat terselenggaranya upaya kesehatan yang baik, kedua subsistem
ini perlu ditata dengan sebaik-baiknya.( Azwar Azrul,1993)
Ruang lingkup administrasi kebijakan kesehatan secara umum
meliputi :

ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 11


a. Kebijakan kesehatan (health policy)
Kebijakan kesehatan membahas tentang penggarisan kebijaksanaan
pengambilan keputusan, kepemimpinan, public relation, penggerakan
peran serta masyarakat dalam pengelolaan program program
kesehatan.
b. Hukum Kesehatan (health law)
Hukum kesehatan membahas tentang peraturan atau perundangan
di bidang kesehatan meliputi : undang undang kesehatan, hospital by
law, informed consent, dan sebagainya.
c. Ekonomi kesehatan (health economic)
Ekonomi kesehatan membahas tentang konsep pembiayaan
kesehatan, asuransi kesehatan, analisis biaya, dan sebagainya.
d. Manajemen tenaga kesehatan (health man power)
Manajemen tenaga kesehatan membahas tentang perencanaan
kebutuhan tenaga kesehatan, motivasi tenaga kesehatan, kinerja tenaga
kesehatan , dan sebagainya.
e. Administrasi rumah sakit (hospital administration)
Administrasi rumah sakit membahas tentang organisasi dan
manajemen rumah sakit, manajemen SDM rumah sakit, manajemen
keuangan rumah sakit, manajemen logistic, dan sebagainya.

D. Manfaat Penerapan Administrasi Kesehatan


Jika diperhatikan batasan administrasi kesehatan sebagaimana yang telah
dirumuskan oleh Komisi Pendididkan Administrasi Kesehatan 1947 segera
terlihat manfaat yang diperoleh dari diterapkannya administrasi kesehatan
secara umum dibedakan atas 3 macam, yaitu:
1. Dapat dikelola sumber, tata cara, dan kesanggupan secara efektif dan
efissien
Pada dasarnya bersifat terbatas dank arena itu dapat dikelola
dengan sebaik-baiknya. Administrasi kesehatan jelas dapt menyajikan
penhelolaan yang dimaksud karena memang dalam melaksanakan

ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 12


pekerjaan administrasi kesehatan dikenal dengan adanya antara lain
fungsi perencanaan yang dapat mengatur pemanfaatan sumber, tata cara,
dan kesanggupan secara efektif dan efisien.
Sesungguhnya masalah efektif dan efisien ini telah sejak lama
menjadi pusat perhatian para ahli administrasi. Setidaknya paa abad-18
ketika berlangsung revolusi industri di Inggris upaya ini diwujudkan
dengan memperkenalkan falsafah administrasi baru dari job centered
menjadi human centered serta dari orientasi efektivitas menjadi orientasi
efektivitas dan efisien hal yang sama juga diperoleh Frederick Winslow
Taylor (dikenal sebagai bapak gerakan administrasi ilmiah) serta Hendry
Fayol (dikenal sebagai bapak teori admnistrasi modern). Setelah Taylor
melakukan penelitian berjudul Time and Motion Study dan kemudian
dipublikasikan dalam bukunya yang terkenal The Principle Of Scientific
Management, berhasil merumuskan pendapatnya bahwa efektivitas dan
efisien erat hubunganannya dengan penggunaan waktu dengan kegiatan
yang tidak produktif sedangkan Fayol membahas masalah efektivitas dan
efisien ini melalui pengkajian terhadap kemampuan pemimpin. Kajian
tersebut kemudian dituliskan dalam bukunya yang terkenal General and
Industrial Management.( Azwar Azrul,1993)
2. Dapat dipenuhi kebutuhan dan tuntutan secara tepat dan sesuai mengenal
kebutuhan dan tuntutan adalah penting dalam melaksanakan administrasi
kesehatan. Setiap upaya kesehatan yang dilaksanakan ditujukan untuk
pemenuhan kebutuhan dan tuntutan tersebut agar kebutuhan dan tuntutan
yang seperti ini dapat dipenuhi, tentu diperlukan keterampilan unutk
menentukan kebutuhan dan tuntutan itu sendiri. Disini menjadi penting
peranana administrasi kesehatan, karena dengan diterapkannya
administrasi kesehatan tersebut akan dapat diketahui dengan tepat
berbagai kebutuhan dan tuntutan yang terdapat dalam masyarakat.( Azwar
Azrul,1993)
3. Dapat disediakan dan diselenggarakan upaya kesehatan sebaik-baiknya
karena upaya kesehatan dapat mengatur pemanfaatan sumber, tata cara,

ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 13


dan kesanggupan yang dimiliki dengan baik, serta dapat menetukan
kebutuhan dan tuntutan dengan tepat, maka dapat diharapkan tersedia dan
terselenggaranya upaya kesehatan yang sebaik-baiknya.

E. Program Peningkatan Kesehatan dan Kesejahteraan


1. Pengertian
Program Jaminan Kesehatan Nasional disingkat Program JKN
adalah suatu program Pemerintah dan Masyarakat/Rakyat dengan tujuan
memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi setiap
rakyat Indonesia agar penduduk Indonesia dapat hidup sehat, produktif,
dan sejahtera (Naskah Akademik SJSN ).
2. Karakteristik
Diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial
dan prinsip ekuitas (UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 19 ayat 1 ).
a. Prinsip asuransi sosial meliputi (UU No. 40 Tahun 2004 Penjelasan
Pasal 19 ayat 1 )

kegotongroyongan antara peserta kaya dan miskin, yang sehat dan sakit,
yang tua dan muda, serta yang beresiko tinggi dan rendah.

Kepesertaan bersifat wajib dan tidak selektif.

Iuran berdasarkan persentase upah/penghasilan untuk peserta


penerima upah atau suatu jumlah nominal tertentu untuk peserta
yang tidak menerima upah.

Dikelola dengan prinsip nir-laba, artinya pengelolaan dana


digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan peserta dan setiap
surplus akan disimpan sebagai dana cadangan dan untuk
peningkatan manfaat dan kualitas layanan.

b. Prinsip ekuitas (UU No. 40 Tahun 2004 Penjelasan Pasal 19 ayat 1 )


yaitu kesamaan dalam memperoleh pelayanan sesuai dengan
kebutuhan medis yang tidak terkait dengan besaran iuran yang telah

ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 14


dibayarkan. Prinsip ini diwujudkan dengan pembayaran iuran sebesar
prosentase tertentu dari upah bagi yang memiliki penghasilan (UU No.
40 Tahun 2004 Pasal 17 ayat 1) dan pemerintah membayarkan iuran
bagi mereka yang tidak mampu (UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 17 ayat
4 ).

c. Tujuan penyelenggaraan adalah untuk memberikan manfaat


pemeliharaan kesehatan dan perlindungan akan pemenuhan kebutuhan
dasar kesehatan (UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 19 ayat 2 ).

d. Manfaat diberikan dalam bentuk pelayanan kesehatan perseorangan


yang komprehensif, mencakup pelayanan peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventif), pengobatan (kuratif) dan
pemulihan (rehabilitatif) termasuk obat dan bahan medis dengan
menggunakan teknik layanan terkendali mutu dan biaya (managed
care) (UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 22 ayat 1,2, Pasal 23, Pasal 24,
Pasal 25, Pasal 26 ).

3. Kelembagaan

a. Program jaminan kesehatan diselenggarakan oleh badan


penyelenggara jaminan sosial yang dibentuk dengan Undang-Undang
(UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 5 ayat 1 )

b. Organisasi, fungsi dan hubungan antar kelembagaan masih menunggu


penetapan RUU BPJS.

4. Mekanisme Penyelenggara

a. Kepesertaan

Peserta adalah setiap orang yang telah membayar iuran atau


iurannya dibayar oleh pemerintah (UU No. 40 Tahun 2004 Pasal
20 ayat 1 ).

ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 15


Penerima manfaat adalah peserta dan anggota keluarga
(istri/suami yang sah, anak kandung, anak tiri dari perkawinan
yang sah dan anak angkat yang sah) sebanyak-banyaknya lima
orang (UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 20 ayat 2 ). Penerima
manfaat dapat diperluas kepada anak keempat dan seterusnya,
ayah, ibu dan mertua dengan membayar iuran tambahan (UU
No. 40 Tahun 2004 Pasal 20 ayat 3 ).

Kepesertaan berkesinambungan sesuai prinsip portabilitas


dengan memberlakukan program di seluruh wilayah Indonesia
dan menjamin keberlangsungan manfaat bagi peserta dan
keluarganya hingga enam bulan pasca pemutusan hubungan
kerja (PHK). Selanjutnya, pekerja yang tidak memiliki
pekerjaan setelah enam bulan PHK atau mengalami cacat tetap
total dan tidak memiliki kemampuan ekonomi tetap menjadi
peserta dan iurannya dibayar oleh Pemerintah (UU No. 40
Tahun 2004 Pasal 21 ayat 1,2,3 ). Kesinambungan kepesertaan
bagi pensiunan dan ahli warisnya akan dapat dipenuhi dengan
melanjutkan pembayaran iuran jaminan kesehatan dari manfaat
jaminan pensiun.

Kepesertaan mengacu pada konsep penduduk dengan


mengizinkan warga negara asing yang bekerja paling singkat
enam bulan di Indonesia untuk ikut serta (UU No. 40 Tahun
2004 Pasal 1 angka 8 ).

b. Iuran

iuran berdasarkan persentase upah/penghasilan untuk peserta


penerima upah atau suatu jumlah nominal tertentu untuk peserta
yang tidak menerima upah.

ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 16


iuran tambahan dikenakan kepada peserta yang
mengikutsertakan anggota keluarga lebih dari lima orang.

c. Manfaat dan pemberian manfaat

Pelayanan kesehatan diberikan di fasilitas kesehatan milik


Pemerintah atau swasta yang menjalin kerjasama dengan badan
penyelenggara jaminan sosial (UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 23
ayat 1) .

Dalam keadaan darurat, pelayanan kesehatan dapat diberikan


pada fasilitas kesehatan yang tidak menjalin kerja sama dengan
badan penyelenggara jaminan sosial (UU No. 40 Tahun 2004
Pasal 23 ayat 2 ).

Badan penyelenggara jaminan sosial wajib memberikan


kompensasi untuk memenuhi kebutuhan medik peserta yang
berada di daerah yang belum tersedia fasilitas kesehatan yang
memenuhi syarat. Kompensasi dapat diberikan dalam bentuk
uang tunai. (UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 23 ayat 3 dan
penjelasannya ).

Layanan rawat inap di rumah sakit diberikan di kelas standar


(UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 23 ayat 4 ).

Besar pembayaran kepada fasilitas kesehatan untuk setiap


wilayah ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara badan
penyelenggara jaminan kesehatan dengan asosiasi fasilitas
kesehatan di wilayah tersebut (UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 24
ayat 1 ).

ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 17


Badan penyelenggara jaminan sosial wajib membayar fasilitas
kesehatan atas pelayanan yang diberikan kepada peserta paling
lambat 15 hari sejak permintaan pembayaran diterima (UU No.
40 Tahun 2004 Pasal 24 ayat 2).

Badan penyelenggara jaminan sosial dapat memberikan


anggaran di muka kepada rumah sakit untuk melayani peserta,
mencakup jasa medis, biaya perawatan, biaya penunjang dan
biaya obat-obatan yang penggunaannya diatur sendiri oleh
pemimpin rumah sakit (metoda pembayaran prospektif) (UU
No. 40 Tahun 2004 Penjelasan Pasal 24 ayat 2 ).

Badan penyelenggara jaminan sosial menjamin obat-obatan dan


bahan medis habis pakai dengan mempertimbangkan kebutuhan
medik, ketersediaan, efektifitas dan efisiensi obat atau bahan
medis habis pakai sesuai ketentuan peraturan perundangan (UU
No. 40 Tahun 2004 Pasal 25 dan penjelasannya) .

Dalam pengembangan pelayanan kesehatan, badan


penyelenggara jaminan sosial menerapkan sistem kendali mutu,
sistem kendali biaya dan sistem pembayaran untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi jaminan kesehatan serta
untuk mencegah penyalahgunaan pelayanan kesehatan (UU No.
40 Tahun 2004 Pasal 24 ayat 3 dan penjelasannya ). Untuk jenis
pelayanan yang dapat menimbulkan penyalahgunaan pelayanan,
peserta dikenakan urun biaya (UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 22
ayat 2) .

5. Peraturan Pelaksanaan

UU Nomor 40 Tahun 2004 Tentang SJSN mendelegasikan 4 aspek


teknis penyelenggaraan program jaminan kesehatan nasional untuk diatur

ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 18


dalam peraturan presiden. Keempat aspek teknis tersebut adalah: 1)
kepesertaan, 2) iuran, 3) paket manfaat, 4) pemberian pelayanan.

a. Kepesertaan

Ketentuan tentang kepesertaan yang harus diatur lebih lanjut


dalam Peraturan Presiden mencakup:

Penahapan pendaftaran perusahaan dan pekerjanya kepada BPJS


(Pendelegasian UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 13 ayat 2 )

Perpanjangan kepesertaan hingga 6 bulan pasca pemutusan


hubungan kerja (Pendelegasian UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 21
ayat 1 )

Perpanjangan kepesertaan bagi pekerja yang tidak mendapatkan


pekerjaan setelah 6 bulan pasca pemutusan hubungan kerja dan
tidak mampu (Pendelegasian UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 21 ayat
3)

Kepesertaan bagi peserta mengalami cacat total tetap dan tidak


mampu (Pendelegasian UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 21 ayat 3)

b. Iuran

Ketentuan tentang iuran jaminan kesehatan yang didelegasikan


untuk diatur lebih lanjut dalam Peraturan Presiden mencakup:

presentase upah untuk penetapan besaran nominal iuran bagi


peserta penerima upah (Pendelegasian UU No. 40 Tahun 2004
Pasal 27 ayat 1 )

Besaran nominal iuran bagi peserta yang tidak menerima upah dan
periode peninjauan (Pendelegasian UU No. 40 Tahun 2004 Pasal
27 ayat 2 )

Besaran nominal iuran bagi penerima bantuan (Pendelegasian UU


No. 40 Tahun 2004 Pasal 27 ayat 3 )

ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 19


Batas upah untuk penghitungan iuran peserta penerima upah
(Pendelegasian UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 27 ayat 4 )

proporsi iuran yang secara bertahap ditanggung bersama oleh


pekerja dan pemberi kerja (Pendelegasian UU No. 40 Tahun 2004
Pasal 27 ayat 1 )

Besar tambahan iuran bagi penambahan anggota keluarga


(Pendelegasian UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 28 ayat 1 ).

c. Paket Manfaat

Ketentuan tentang paket manfaat jaminan kesehatan yang


didelegasikan untuk diatur lebih lanjut dalam Peraturan Presiden
mencakup:

Paket pelayanan kesehatan termasuk obat dan bahan medis yang


ditanggung, dibatasi atau tidak ditanggung (Pendelegasian UU
No. 40 Tahun 2004 Pasal 22 ayat 1 dan Pasal 26 )

Besar urun biaya dan jenis-jenis pelayan yang dikenakan urun


biaya (Pendelegasian UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 22 ayat 2 ).

d. Pemberian Pelayanan

Ketentuan tentang pemberian pelayanan jaminan kesehatan yang


harus diatur lebih lanjut dalam Peraturan Presiden mencakup:

Kompensasi wajib yang diberikan BPJS kepada peserta di daerah


yang belum tersedia fasilitas kesehatan yang memenuhi persyaratan
untuk bekerjasama dengan BPJS (Pendelegasian UU No. 40 Tahun
2004 Pasal 23 ayat 3).

Kelas standar pelayanan di rumah sakit (Pendelegasian UU No. 40


Tahun 2004 Pasal 23 ayat 4 ).

ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 20


Indonesia, sebagai negara berkembang kini sedang
menghadapi masalah kebersihan dan kesehatan. Kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan gaya hidup yang tidak
sehat menjadi tantangan utama dan penyebab tingginya angka
kesakitan dan kematian anak.Untuk menyelesaikan masalah ini,
Unilever Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan keunggulan brand
dan misi sosialnya.

Komitmen ini diwujudkan melalui program Pendidikan


Kesehatan Masyarakat yang dibentuk oleh Unilever Indonesia sejak
hampir 8 tahun yang lalu. Program pendidikan kesehatan ini ditujukan
untuk anak dibawah lima tahun (balita), siswa sekolah dasar,
kelompok pemuda di sekolah tingkat menengah maupun atas serta
untuk ibu hamil dan menyusui. Kelompok ini akan mendapatkan
edukasi agar terjadi peningkatan pemahaman dan praktik gaya hidup
sehat yang berkelanjutan.Yayasan Unilever Indonesia sudah
melalukan edukasi kepada 2 juta orang, dan telah mencetak tidak
kurang dari 50.000 agen perubahan.

Program Pendidikan Kesehatan Masyarakat dilaksanakan


selaras dengan bisnis korporasi; dalam model yang berskala kecil,
melalui kemitraan dengan para pemangku kepentingan yang relevan,
dan dapat direplikasi segera setelah program sukses dilaksanakan.

ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 21


BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

1. Administrasi kebijakan kesehatan adalah administrasi yang diterapkan


pada upaya kesehatan demi terciptanya suatu keadaan yang sehat.
(Maidin Alimin,2004).
2. Administrai kebijakan kesehatan terdiri dari 5 unsur pokok yang
peranannya amat penting dalam menentukan berhasil atau tidaknya
pelaksanaan administrasi kesehatan. Kelima unsur pokok yang dimaksud
ialah masukan (input), proses (process), keluaran (output), sasaran
(target), serta dampak (impac).
3. Ruang lingkup administrasi kesehatan mencakup bidang yang amat luas
yang jika disederhanakan dapat dibagi menjadi dua macam, yakni:
Kegiatan Administrasi, Objek dan Subjek Administrasi.

ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 22


4. Manfaat yang diperoleh dari diterapkannya administrasi kesehatan secara
umum dibedakan atas 3 macam, yaitu: Dapat dikelola sumber, tata cara,
dan kesanggupan secara efektif dan efissien, Dapat dipenuhi kebutuhan
dan tuntutan secara tepat dan sesuai mengenal kebutuhan dan tuntutan
adalah penting dalam melaksanakan administrasi kesehatan dan Dapat
disediakan dan diselenggarakan upaya kesehatan sebaik-baiknya.
5. Program Jaminan Kesehatan Nasional disingkat Program JKN adalah
suatu program Pemerintah dan Masyarakat/Rakyat dengan tujuan
memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi setiap
rakyat Indonesia agar penduduk Indonesia dapat hidup sehat, produktif,
dan sejahtera (Naskah Akademik SJSN ).

B. Saran
Makalah ini berisi mengenai penjelasan tentaang administrasi kebijakan
kesehatan, penulis menyarankan agar pembacanya dapat paham betul dengan
administrasi kebijakan kesehatan serta dapat menjadikan makalah ini sebagai
pembelajaran. Penulis berharap agar dalam pembuatan selanjutnya makalah
ini dapat dibuat lebih baik lagi.

ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 23


DAFTAR PUSTAKA

Alimin, Maidin.2004. Mata Kuliah Dasar-Dasar Administrasi Kebijakan

Kesehatan. Makassar.

Festivia. 2013. IKM Administrasi Kebijakan Kesehatan. Http:/ /festiviaislamiah.

blogspot.com. 6 Mei.

Yusriani Yusry. 2011. Makalah Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan.

Http://ekayuniar.blogspot.com/2011/06/1-pengantar-tentang-kebijakan-

kesehatan.html. 6 Januari.

ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 24


ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 25

Anda mungkin juga menyukai