Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MIKROBIOLOGI

Disusun:

Kelompok 10

Sahnel Govindo Papahan 1606123550

Subekti Adi Mulyo 1606110006

Bambang Triadi 1606113400

Halencia Zanita 1606121882

Syahri Ramadhan 1606110368

FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS RIAU
2017
A. LATAR BELAKANG

Plastik merupakan salah satu produk yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat.
Penggunaan plastik dilakukan secara besar-besaran sebagai bahan kemasan, produk rumah
tangga hingga peralatan kantor dan fasilitas umum. Menurut Indonesia Plastic Industries,
kebutuhan plastik dari 220 juta penduduk Indonesia pada tahun 2003 mencapai sekitar 1,35 juta
ton sedangkan kemampuan pengolahan sampah oleh pemerintah hanya sekitar 20-30% saja .
Proses pengolahan yang dilakukan pemerintah pun hanya sebatas penimbunan di area landfill.
Sifat plastik yang tidak mudah didegradasi secara alami akibatnya akan terakumulasi di tempat
pembuangan sampah dan tertimbun di dalam tanah. Salah satu solusi yang sedang ramai
dibicarakan adalah biodegradasi plastik menggunakan mikroorganisme yang murah dan sangat
ramah lingkungan.

Biodegradasi adalah proses dimana mikroorganisme mampu mendegradasi atau memecah


polimer alam (seperti lignin, selulosa) dan polimer sintetik (seperti polietilen, polistiren) . Setiap
mikroorganisme memiliki karakteristik.

Menurut, mikroorganisme seperti fungi dan bakteri termasuk komponen utama dari biosfer yang
berperan dalam memecah senyawa organik. Mikroorganisme mengeluarkan endoenzim dan
eksoenzim yang mendegradasi substrat menjadi komponen yang lebih sederhana . Komponen
tersebut dimanfaatkan sebagai sumber karbon dan energi oleh mikroorganisme. Untuk megradasi
polimer tersebut mikroorganisme akan membentuk formasi biofilm pada permukaan polimer

Beberapa penelitian membuktikkan bahwa jenis Bacillus dapat mendegradasi atau


memutus ikatan rantai polimer plastik. Penelitian [6] melaporkan bahwa Bacillus subtilis
memecah polyurethane dengan bantuan enzim yang dihasilkannya sendiri, yaitu enzim
polyurethanase-lipase. Terjadi perubahan warna pada medium cair Impranil DLN yang semula
berwarna putih susu menjadi kuning setelah 7 hari masa inkubasi bakteri pada 370C. Selain itu,
juga ditemukan akumulasi polyurethane pada permukaan sel Bacillus subtilis yang menunjukkan
bakteri tersebut mampu hidup pada medium Impranil DLN yang digunakan. Gugus ester C(O)-O
pada polyurethane yang terputus didapatkan sebagai hasil pengujian infrared spectroscopy;
setelah 7 hari masa inkubasi didapatkan nilai 1730/cm gugus yang terpotong. Terpotongnya
gugus ini merupakan hasil dari aktivitas sinergi enzim endopolyurethanase dan
exopolyurethanase. Endoenzim menghidrolisis molekul polyurethane pada rantai pertama
dengan mengurang kekuatan ikatan antar rantai sedangkan exoenzim menghilangkan unit
monomer pada rantai terakhir secara terus-menerus .

Melaporkan bahwa isolat Bacillus sp. koleksi Laboratorium Mikrobiologi Biologi ITS
mampu mendegradasi plastik. Penelitian tersebut menggunakan metode Winogradsky dengan
nilai persentasi kehilangan berat plastik sebesar 4-9% (putih) dan 3-6% (hitam). Penelitian ini
merupakan penelitian lanjutan yang bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan bakteri
Bacillus sp. dengan mengunakan metode non Winogradsky yaitu pasir steril berfungsi sebagai
media tanam plastik dengan kedalam plastik uji yang ditanam sebesar 20% dari panjang total
plastik, adanya penambahan yeast sebagai isolat uji dan penambahan plastik bungkus makanan
sebagai plastik uji.
B. PEMBAHASAN

Bacillus sp merupakan bakteri Gram positif, berbentuk batang, dapat tumbuh pada
kondisi aerob dan anaerob. Sporanya tahan terhadap panas (suhu tinggi), mampu mendegradasi
Xylandan karbohidrat. Bacillus spp mempunyai sifat: (1) mampu tumbuh pada suhu lebih dari 50
o
C dan suhu kurang dari 5 oC, (2) mampu bertahan terhadap pasteurisasi, (3) mampu tumbuh
pada konsentrasi garam tinggi (>10%), (4) mampu menghasilkan spora dan (5) mempunyai daya
proteolitik yang tinggi dibandingkan mikroba lainnya. Bacillus adalah salah satu genus bakteri
yang berbentuk batang dan merupakan anggota dari divisi Firmicutes. Bacillus merupakan
bakteri yang bersifat aerob obligat atau fakultatif, dan positif terhadap uji enzim katalase.

Bacillus secara alami terdapat dimana-mana, dan termasuk spesies yang hidup bebas atau
bersifat patogen. Beberapa spesies Bacillus menghasilkan enzim ekstraseluler seperti protease,
lipase, amilase, dan selulase yang bisa membantu pencernaan dalam tubuh hewan. Jenis Bacillus
(B. cereus, B. clausii dan B. pumilus) termasuk dalam lima produk probiotik komersil terdiri dari
spora bakteri yang telah dikarakterisasi dan berpotensi untuk kolonisasi, immunostimulasi, dan
aktivitas antimikrobanya.

Beberapa penelitian telah berhasil mengisolasi dan memurnikan bakteriosin Bacillus sp.
Gram positif diantaranya yaitu subtilin yang dihasilkan oleh Bacillus subtilis, megacin yang
dihasilkan oleh B. megaterium , coagulin dihasilkan oleh B. coagulans, cerein dihasilkan oleh B.
cereus, dan tochicin yang dihasilkan oleh B. thuringiensis.

Bakteriosin merupakan zat antimikroba berupa polipeptida, protein, atau senyawa yang
mirip protein. Bakteriosin disintesis diri bosom oleh bakteri selama masa pertumbuhannya dan
umumnya hanya menghambat pertumbuhan galur-galur bakteri yang berkerabat dekat dengan
bakteri penghasil bakteriosin. kriteria yang merupakan ciri-ciri bakteriosin adalah sebagai
berikut: (1) memiliki spektra aktivitas yang lebih sempit, (2) senyawa aktif merupakan
polipeptida atau protein, (3) bersifat bakterisida, (4) mempunyai reseptor spesifik pada sel
sasaran, 5) gen determinan terdapat pada plasmid. Senyawa antibiotik yang dihasilkan Bacillus
sp adalah basitrasin, pumulin, laterosporin, gramisidin, dan tirocidin yang efektif melawan
bakteri Gram positif serta kolistin dan polimiksin bersifat efektif melawan bakteri Gram negatif.
Sedangkan difficidin memilikis pektrum lebar, mikobacilin dan zwittermicin bersifat antijamur.
Kelebihan Bakteri Bacillus sp

Bacillus sp memiliki kemampuan dalam menghasilkan antibiotik yang berperan dalam


nitrifikasi dan denitrifikasi

pengikat nitrogen, pengoksidasi selenium (Se), pengoksidasi dan pereduksi mangan (Mn)

bersifat khemolitotrof, aerob dan fakultatif anaerob

dapat melarutkan karbonat

dapat melarutkan posfat, dan menurunkan pH substrat akibat asam organik yang dihasilkannya

dapat melakukan mineralisasi terhadap bahan organik kompleks baik berupa senyawa
polisakarida, protein maupun selulosa

Klasifikasi Bacillus sp.

Kingdom : Procaryotae

Divisi : Bacteria

Kelas : Schizomycetes

Bangsa : Eubacteriales

Suku : Bacillaceae

Marga : Bacillus

Jenis : Bacillus spp.

Bakteri Bacillus sp mampu melakukan degradasi terhadap limbah baik itu limbah organik
mau limbah anorganik berupa plastic dan lainnya. Dewasa ini, banyak dari peneliti yang
mengembangkan pendegradasian limbah menggunakn bakteri bacillus sp, selain mudah didapat,
bakteri ini juga mudah untuk dibiakan.

Anda mungkin juga menyukai