Anda di halaman 1dari 13

Nama : Trisnawati

NIM : 20150350069
Program Studi : Farmasi
RESUME MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Pertemuan ke :1
Materi : Agama dan Agama Islam
Apa Itu Agama?
Agama, religi, din (dana-yadinu-dinan) adalah tatanan, sistem, kaidah, tata cara hidup, yang
meliputi ;
Tata keimanan atau keyakinan (sistem credo) akan adanya sesuatu Yang Mutlak diluar
manusia.
Tata Peribadatan (ritus)
Tata kaidah (norma) yang mengatur hubungan manusia dengan sesama dan alam
sesuai tata keimanan dan peribadatan
Definisi Agama
Agama : Apa yang telah disyariatkan Allah dengan perantaraan Nabi-nabi-Nya
berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk-petunjuk untuk kebaikan
hamba-hambaNya di dunia dan akhirat.
Agama ALLAH
Islam (aslama); tunduk, patuh, berserah diri.
Islam adalah agama sepanjang sejarah manusia. Ajaran dari seluruh nabi dan rasul yang
diutus oleh ALLAH pada bangsa-bangsa dan kelompok-kelompok manusia. Islam agama
bagi Adam a.s, Ibrahim.
Defenisi Agama Islam
Agama, yakni agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw, ialah apa yang
diturunkan Allah di dalam al-Quran dan yang tersebut dalam Sunnah yang shahih
[maksudnya maqbulah], berupa perintah-perintah dan larangan-larangan berupa petunjuk
untuk kebaikan manusia di Dunia dan Akhirat [Putusan Tarjih 2000].
Ciri Agama Islam
Agama Islam difahami sebagai agama yang:
Agama penyerahan diri kepada Allah (4: 125)
Agama semua nabi (2: 136)
Agama sesuai fitrah (30:30)
Agama rahmat (21: 107)
Agama petunjuk (2: 185)
Ajarannya bersifat menyeluruh (39: 2; 32: 2)
Sumber Ajaran Islam
Ajaran Islam bersumber pada;
Al-Quran
As-Sunnah al-Maqbulah
Pertemuan ke :2
Materi : Islam; Defenisi,ciri,garis besar, sumber
Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Shallallahualaihi wa
sallam, dan intinya adalah iman dan amal.
Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada & Nabi Muhammad Shallallahualaihi
wa sallam, dan intinya adalah iman dan amal.Iman dan amal, atau aqidah dan syariah kedua-
duanya berkaitan satu sama lainnya seperti keterkaitan antara buah dan pohonnya.Iman
mencerminkan aqidah dan pokok-pokok yang menjadi landasan syariat Islam. Dan dari
dasar-dasar ini keluarlah cabang-cabangnya. Amal mencerminkan syariah dan cabang-
cabang yang dianggap sebagai tindak lanjut dari iman dan aqidah. Pengertian keimanan Atau
Aqidah itu tersusun atas 6 perkara yaitu:.

1. Marifat kepada Alloh.

2. Marifat kepada alam yang ada dibalik alam semesta ini atau alam yangtidak dapat
dilihat.

3. Marifat kepada kitab-kitab Allah yang diturunkan untuk menentukan rambu-rambu


kebenaran dan kebathilan.

4. Marifat kepada para nabi dan rasul Allah yang telah dipilih untuk menjadi
pembimbing dan pemimpin makhluk menuju kepada yang hak.

5. Marifat kepada hari akhir dan hal-hal yang ada didalamnya.

6. Marifat terhadap qadar (takdir).

Kesatuan Aqidah :
Aqidah merupakan kesatuan yang tidak akan berubah-ubah karena pergantian zaman
atau tempat, tidak pula berganti-ganti karena perbedaan golongan atau masyarakat.
Alloh berfirman dalam surat As Syura ayat 13.
Aqidah
merupak ruh bagi setiap orang, dengan berpegang teguhpadanya itu ia akan hidup
dalam keadaan yang baik danmenggembirakan, tetapi dengan meninggalkannya akan
matilahsemangat kerohanian manusia. Aqidah bagaikan cahaya yang apabilaseseorang
buta dari padanya maka pasti orang tersebut akan tersesat dalam liku-liku kehidupan,
bahkan tidak musthil orang tersebut akan terjerumus dalam lembah kesesatan yang
amat dalam. Alloh berfirman dalam surat As al-Anam ayat 122.
Pertemuan ke :3
Materi : Aqidah; istilah,ruang lingkup, sumber, fungsi
Secara etimologi (lughatan), aqidah berakar dari kata aqada yaqidu aqdan yang berarti
simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh. Setelah terbentuk menjadi aqidah berarti keyakinan.
Relevansi antara arti kata aqdan dan aqidah adalah keyakinan itu tersimpul dengan kokoh di
dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian.
Ruang Lingkup Pembahasan Aqidah
Meminjam sistimatika Hasaln al-Banna maka ruang lingkup pembahasan aqidah adalah:
1. Ilahiyat. Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Ilah (Tuhan,
Allah) seperti wujud Allah, nama-nama dan sifat-sifat Allah, afal Allah dan lainnya.
2. Nubuwat. Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Nabi dan
Rasul, termasuk tentang Kitab-Kitab Allah, mujizat, karamat dan lain sebagainya.
3. Ruhaniyat. Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam
metafisik seperti Malaikat, Jin, Iblis, Syetan, Roh dan lain sebagainya.
4. Samiyyat. Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat
Sami (dalil naqli berupa Al-Quran dan Sunnah) seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur,
tanda-tanda kiamat, surga neraka dan lain sebagainya.
Delapan kaitan Aqidah
1. Apa yang saya dapat dengan indera saya, saya yakin adanya, kecuali bila akal saya
mengatakan tidak berdasarkan pengalaman masa lalu.

2. Keyakinan, di samping diperoleh dengan menyaksikan langsung, juga bias melalui berita
yang diyakini kejujuran si pembawa berita.

3. Anda tidak berhak memungkiri wujudnya sesuatu, hanya karena anda tidak bisa
menjangkaunya dengan indera anda.

4. Seseorang hanya bisa menghayalkan sesuatu yang sudah pernah dijangkau oleh
inderanya.

5. Akal hanya bisa menjangkau hal-hal yang terikat dengan ruang dan waktu.

6. Iman adalah fithrah setiap manusia.

7. Kepuasan materil di dunia sangat terbatas.

8. Keyakinan tentang hari akhir adalah konsekuensi logis dari keyakinan tentang adanya
Allah.
Pertemuan ke :4
Materi : Iman Kepada Allah
Iman kepada Allah mencermikan hubungan paling mulai antara manusia dengan
Penciptanya. Hal ini dikarenakan makhluk yang paling mulia di muka bumi adalah manusia,
dan sesuatu yang ada di dalam diri manusia yang paling mulia adalah hatinya, sedangkan
sesuatu yang ada di dalam hati yang paling mulia adalah keimanan. Diantara manifestasi
iman adalah ahwa Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai oleh orang yang beriman dari pada
apapun juga, dan hal itu tampak dalam ucapan, perbuatan dan perilakunya. Jika di sana masih
ada sesuatu yang lebih dicintainya dari pada Allah dan Rasul-Nya berarti imannanya tidak
murni lagi, dan akidahnya tergoncang. Nabi Muhammad bersabda :
Ada tiga hal; barangsiapa dalam dirinya terdapat tiga hal tersebut maka ia benar-benar
telah mendapatkan manisnya iman, yaitu: 1. Allah dan Rasul-Nyalebih dicintai dari ada
selain keduanya. 2. Ia mencintai seseorang semata-mata karena Allah. 3. Ia benci kembali
kepada kekufuran sebagaimana ia benci untuk dilempar ke dalam neraka.
Nabi juga bersabda :
Tidaklah beriman salah seorang dari kamu sehingga aku lebih dicintai dari pada orang
tuanya, anaknya, dirinya sendiri, dan manusia seluruhnya (HR. Bukhari).
Sebagaimana iman tercermin dalam bentuk cinta (kepada Allah dan Rasul-Nya),
maka keimanan juga tercermin di dalam jihad meninggikan kalimat Allah dan berjuang
meninggikan bendera kebenaran, menghentikan kezaliman dan kerusakan di bumi. Pengaruh
dan dampak iman akan tampak dengan jelas dalam rasa takut kepada Allah.
Sesungguhnya yang taku kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama.
(Fathir :28)
Bila marifat seseorang kepada Allah semakikn sempurna maka sempurna pula rasa
takutnya kepada Allah. Manifestasi keimanan yang paling besar adalah berpegang teguh
kepada wahyu Allah. Iman dapat menumbuhkan hubungan yang beraneka macam. Ia dapat
mengikat hubungan antara orang-orang beriman dn Allah, dengan ikatan kasih saying dan
cinta. Iman juga dapat mempererat hubungan antar sesame kaum mukminin atas dasar kasih
sayang. Apabila manusia telah mengenal Tuhannya melalui akal dan hati maka marifat ini
akan menghasikan buah yang masak baginya dan meninggalkan dampak yang bagus dalam
dirinya. Marifat ini juga akan mengarahkan perilakunya menuju kebaikan dan kebeneran,
keluhuran dan keindahan. Buah keimanan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kemerdekaan jiwa dari kekuasaan orang lain.

2. Iman dapat membangkitkan keberanian di dalam jiwa dan keinginan untuk terus maju,
menganggap enteng kematiandan menggandrungi mati syahid demi membela
kebenaran.

3. Keimananmenetapkan keyakinan bahwa Allah-lah yang Maha Pemberi rezeki, dan


bahwasanya rezeki tidak dapat dipercepat karena kerakusan orang yang rakus, dan
tidak pula dapat ditolak oleh kebencian orang yang benci.

4. Rasa tenang dan tentram.


5. Keimanan dapat meningkatkan kekuatan maknawiyah manusia dan menghubungkan
dirinya dengan contoh taulan tertinggi.

6. Kehidupan yang baik.


Pertemuan ke :5
Materi : Iman Pada Hal Ghaib (Malaikat dan Hari Akhir)
Malaikat adalah suatu golongan makhluk yang ghaib, yang wujud jasmaniahnya
tidak dapat dilihat, didengar, diraba, dicium dan dirasakan. Yang mengetahui perihal keadaan
mereka dan hakikat yang sebenarnya hanyala Alloh SWT. Malaikat itu disucikan dari
kesyahwatan-kesyahwatan hayawaniah, terhindar sama sekali dari keinginan hawa nafsu,
terjauh dari perbuatan-perbuatan dosa dan salah. Malaikat diciptakan dari cahaya.
Keutamaan Manusia Melebihi Malaikat.
Manusia dimuliakan oleh Alloh SWT dengan mengaruniakan ilmu pengetahuan
yang tidak diberikan kepada malaikat. Hal ini dijelaskan dalam Q.surat Al-Baqarah ayat 31-
34. Sedang keutaan yang dimiliki oleh Malaikat yaitu dalam hal ketaatannya kepda Alloh
juga dalam hal meninggalkan maksiat.
Tabiat Malaikt adalah secara sempurna berbakti kepada Alloh, tunduk dan patuh
pada kekuasaan dan keagunganNya, melaksanakan seua perintahnya dan mereka ikut
mengatur hal-ihwal alam emsta ini, dengan mengikuti kehendak dan iradah Alloh SWT.
Karya Malaikat dalam alam ruh yaitu :
1. Bertasbih ( memahasucikan ) serta patuh dan tunduk sepenuhnya kepada Alloh Taala,
sebagiaman firman Alloh dalam surat al-Araf ayat 206 dan Az-Zumar ayat 75.
2. Mamikul Arasy, sebagiaman firman Alloh dalam surat al-Ghafir ayat 7 dan Al-Haqqah
ayat 17.
3. Memberi salam kepada para ahli surga, sebagiaman firman Alloh dalam surat aR-Rad
ayat 23-24.
4. Menyiksa para ahli neraka, sebagiaman firman Alloh dalam surat at-Tahrim ayat 6 dan
al-Muddatsir ayat 27-31.
Karya Malaikat dalam alam Dunia dan yang berkaitan dengan Manusia:
1. Menggitkan kekuatan ruhani yang ada dalam diri manusia dengan mengilhamkan
kebaikna dan kebenaran.
2. Malaikat berdoa kepada oarng-orang mukmin.
3. Malaikat ikut membaca Tamin bersama orang-orang yang sholat.
4. Malaikat hadir dalam sholat-sholat terutama sholat subuh dan asar.
5. Malaikat turun diwaktu ada bacaan Al-Quran.
6. Malaikat hadir dalam Majlis-majlis dzikr.
7. Malaikat memohon kerahmatan bagi kaum mikminin terutama para ahli ilmu.
8. Malaikat membawa kabar gembira.
9. Malaikat mencata segala amal perbuatan.
10. Malaikat memberikan pengokohan kepada kaum mukminin.
11. Malaikat bertugas mencabut nyawa.
Pertemuan ke :6
Materi : Iman pada Kitab Allah dan Rasul
Kitab
Alloh SWT menurunkan wahyu kepada para nabi dan Rasulnya dan untuk
disampaikan kepada ummat-ummatnya yang berupa kitab. Adapun kitab-kitab yang tercatat
dan dapat kita ketahui yaitu ada 4 kitab diantaranya kitab Taurat diturunkan untuk nabi Musa
a.s.,kitab Injil kepada Nabi Isa a.s., kita zabur kepada nabi Daud a.s. dan Al-Quran kepada
Nabi Muhammad SAW. Kitab-kitab tersebut berisi petunjuk dan cahaya penerang bagi
manusia.
Kitab Al-Quran diturunkan kepada nabi terahir yaitu nabi muhammad SAW yang
memiliki beberapa keistimewaan dari kitab-kitab yang lain yaitu Al-Quraan kitab terahir
yang menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya dan ajaranya akan tetap berlaku sepanjang
masa dan tetapt terjaga keasliannya oleh Alloh SWT.
Rasul
Alloh SWT mewajibkan atas setiap oarng-orang beriman untuk percaya kepada rasul-
rasulNya tanpa membedakan antara yang satu dengan yanglainnya. Apabila seseorang sudah
beriman kepada sebagian rasul dan mengkari sebagian yang lain, maka ia jelas menjadi orang
kafir.
Setiap ummat mempunyai rasul, tidak ada satu umat pun dalam suatu masa kecuali
semuanya dikirimkan rasul oleh Alloh SWT, yang bertugas mengajak mereka untuk berbakti
kepada Alloh SWT menuju jalan yang benar sekaligus menjadipemimpin mereka.
Rasul adalah seorang manusia laki-laki dari ummat itu sendiri yang dipilih oleh Alloh
untuk menerima wahyu dan untuk disampaiakan kepada ummatnya. Tugas utam rasul adalah
untuk mengajak ummatnya untuk beribadah kepada alloh SWT dan menegakkan agamaNya.
Ada beberapa rasul yang termasuk dalam golongan rasul ulul azmi yaitu Muhammad
SAW, Nuh As, Ibrahim AS, Musa As, dan Isa AS. Ulul azmi maksudnya teguh sekali hatinya
dan segala cita-citanya dikejar dengan segenap tenaga yang dimilikinya sehingga akhirnya
tercapai.
Setiap rasul diberikan mujizat oleh Alloh SWT sebagai salah satu bukti dari
kerasulannya. Mujizat adalah suatu luar biasa yang menyalahi kebiasaan-kebiasaan umat
manusia yang diberikan oleh Alloh kepada para rasulNya. Janis mujizat yang diberikan oleh
Alloh SWt kapada tiap rasulNya itu berbeda-beda sesuai dengan keadaan kaumnya masing-
masing.
Pertemuan ke :7
Materi : Iman Kepada Takdir
Alloh SWT adalah maha pencipta yang bebas. Dia mengatur segala sesuatu dengan
kebijaksanaan dan kehendakNya sendiri. Alloh berfirman segala sesuatu itu disisi Alloh
adalah dengan ketentuan Takdir (Q.surat Ar_Rad ayat 8 ).

Makna yang gamblang dari Takdir yaitu bahwa ALLOH Taala membuat beberapa
ketentuan, peraturan dan undang-undang yang diterapkan, peraturan dan undang-undang
yang diterapkan untuk segala yang sesuatau yang ada, dan segala sesuatu yang ada itu pasti
akan berlaku, beredar dan berjalan tepat dan sesuai dengan apa-apa yang telah dipastikan
dalam ketentuan, aturan dan peraturan tsb. Alloh berfirman dalam Q. Surat Yasiin ayat 37-40.

Kita wajib beriman kepada takdir. Iman kepada takdir merupakan sebagian dari
kepercayaan atau aqidah yang harus ditanamkan dengan sebenar-benarnya didalam hati setiap
muslim. Dalam hal takdir tidak ada pengertian paksaan. Takdir itu sama sekali tidak boleh
dianggap sebagai jalan untuk bertawakkal yang tidak sewajarnya, tidak boleh pula dijadikan
sebab untuk melakukan kemaksiatan, bahkan tidak boleh diartikan sebagai suatu paksaan
Tuhan kepada seseorang hambaNya, tetapi sebaliknya yaitu bahwa takdir haruslah dianggap
sebagai jalan untuk mentahkikkan tujuan-tujuan atau cita-cita yang besar dari sekian banyak
amal perbuatan yang besar pula.

Adapun hikmah beriman kepada takdir yaitu memberikan pelajaran kepada manusia
bahwa segala sesuatu yang ada dalam alam semesta ini hanya akan berjalan sesuai dengan
kebijaksanaan yang telah digarisakan oleh Dzat yang maha tinggi. Oleh sebab itu, jika ia
tertimpa musibah ia tidak akan menyesal, juga ketika tertimpa pertolongan dan keuntungan
dia tidak bergembira sehingga lupa daratan.
Pertemuan ke :8
Materi : Akhlak; defenisi, macam, bagian
Pengertian akhlak menurut bahasa Arab, akhlq.Jamaknya khuluq atau al-khuluq yang berarti
budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.Menurut kamus Al-Kautsar, ilmu akhlak
diartikan sebagai ilmu tata karma. Jadi ilmu akhlak ialah ilmu yang berusaha untuk mengenal
tingkah laku manusia, kemudian memberi hukum / nilai kepada perbuatan itu bahwa ia baik
atau buruk sesuai dengan norma-norma akhlak dan tata susila.

Akhlaq secara umum terbagi kepada 2 bagian, yaitu :

1. Akhlaq Mahmudah (terpuji)


Yaitu sikap, tingkah laku perbuatan, perkataan dan gerak hati yang dapat menarik
kecintaan Allah dan makhluknya.
2. Akhlaq madzmumah (tercela)
Yaitu sikap, tingkah laku perbuatan, perkataan dan gerak hati yang dapat
menyebabkan kemarahan dan kemurkaan Allah dan makhluknya.
Menurut Muhammad Abdullah Daraz dalam kitabnya dustur al-akhlaq fi al-Islami
membagi ruang lingkup akhlak menjadi 5 bagian :
1. Akhlak pribadi (al-akhlaq al-fardiyyah) meliputi sesuatu yang diperintahkan, dilarang,
diperbolehkan dan dalam keadaan darurat.
2. Akhlak berkeluarga (al-akhlaq al-lisariyah) meliputi kewajiban timbal balik antara
orang tua dan anak, suami dan isteri serta terhadap saudara kerabat.
3. Akhlak bermasyarakat (al-akhlaq al-ijtamiyyah) meliputi sesuatu yang dilarang, yang
diperintahkan, dan kaidah-kaidah adat.
4. Akhlak bernegara (al-akhlaq ad-dauliyah) meliputi hubungan antara pemimpin dan
rakyat.
5. Akhlak beragama (al-akhlaq ad-diniyyah) yang dimaksudkan adalah kewajiban manusia
terhadap Allah.
Pertemuan ke :9
Materi : Akhlaq pribadi dan berkeluarga

Akhlak Pribadi

1. Akhlak kepada Allah dan Rasul adalah akhlak kepada diri sendiri. Misalnya:
Melaksanakan ibadah (sholat, zakat, dll) QS: An-Nisa:80)

2. Berusaha memperbaiki diri; meneguhkan akhlak dengan menghindari beberapa


perbuatan yang tergolong dosa besar seperti zina. Menurut pemaparan Darwis
Marenda ada beberapa zina yang terlupakan seperti pamer body (modelling, fashion
show yang membuka aurat, modern dance, foto model, anggota tubuh yang ditato,
ditindik, atau aurat yang dibiarkan terbuka. Juga ada parfum berjalan, maksudnya
tidak menggunakan parfum secara berlebihan ketika hendak ke luar rumah.
Rasulullah SAW menyampaikan: Perempuan manapun yang menggunakan parfum
kemudian melewati suatu kaum agar mereka mencium wanginya maka dia telah
berzina. (HR. Ahmad).

3. Manusia diperintah Allah untuk memperhatikan diri sendiri dan tidak melupakan
bagian, hak dan keperluan diri sendiri.

4. Memenuhi keperluan dan hak kepada diri sendiri telah diatur di dalam islam. Contoh:
Aturan makan jangan berlebihan, makan pada saat lapar, dilarang makan makanan
yang diharamkan/dilarang, makan makanan yang halal dan thayyib (baik/sehat),dan
lain sebagainya.

5. Dengan melakukan aturan-aturan islam sekecil apapun merupakan berakhlak kepada


diri sendiri.

Akhlak Terhadap Keluarga (QS: Al-Baqarah: 82)

1. Berbakti, berbuat baik, dan hormat kepada orang tua (QS: Al-Isra:24)

2. Mengikuti nasihat-nasihat orang tua selama tidak bertentangan dengan islam

3. Membina hubungan yang harmonis antar keluarga

4. Menjaga nama baik keluarga

5. Mendoakan orang tua dan keluarga yang masih hidup ataupun yang telah meninggal
dunia

6. Jika orang tua/anggota keluarga melakukan sesuatu yang dilarang Allah, maka kita
tidak boleh taat, tetapi kita harus tetap menjaga baik dengan mereka.
Pertemuan ke : 10
Materi : Akhlaq bermasyarakat dan bernegara
AKHLAK BERMASYARAKAT
Akhlaq kepada masarakat adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia yang
dilakukan secara spontan tanpa pertimbangan terlebih dahulu dalam lingkungan atau
kehidupaan.
Kehidupan di masyarakat pastilah akan menjumpai kegiatan silaturahim. Orang yang
berakhlak baik biasanya senang dengan bertamu atau silaturahim karena ini dapat
menguatkan hubungan sesama muslim. Beberapa hal kegiatan dalam masyarakat yaitu:
1. Bertamu dan menerima tamu
a. Bertamu
Sebelum memasuki rumah, yang bertamu hendaklah meminta izin kepada penghuni
rumah dan setelah itu mengucapkan salam.
b. Menerima tamu
Salah satu akhlak yang terpuji dalam Islam adalah menerima dan memuliakan tamu
tanpa membedakan status sosial.
2. Hubungan Baik Dengan Tetangga
Memuliakan dan berbuat baik kepada tetangga adalah perkara yang sangat ditentukan
dalam syariat islam, hal ini juga telah diperintahkan Allah dalam Firman-Nya QS. An-
Nisa:36)
Sebagai seorang muslim yang baik maka hendaklah kita senantiasa memperlakukan
tetangga kita dengan senantiasa memperhatikan dan memuliakan haknya. Hak seorang
tetangga ini dapat diklasifikasikan menjadi 4, yaitu :
1) Berbuat Baik (Ihsan) Kepada Tetangga
2) Menjaga dan Memelihara Tetangga
3) Tidak Mengganggu Tetangga
3. Adab Pergaulan Dengan Lawan Jenis
4. Ukhuwah Islamiyah
AKHLAK BERNEGARA/BERBANGSA
Akhlak dalam berbangsa perlu untuk disadari oleh kita agar kita dapat menjadi
semakin sensitif terhadap persoalan yang terjadi pada bangsa dan negara kita. Bukan hanya
Hal ini didorong dengan kekhawatiran akan bobroknya generasi kita, apabila tidak dibekali
dengan pengetahuan tentang akhlak yang cukup, untuk menjalani kehidupan kedepannya
berikut merupakan akhlak dalam berbangsa:
1. Musyawarah.
Berasal dari bentuk mashdar dari kata kerjasyawara yang dari segi jenisnya termasuk
kata kerja mufaalah (perbuatan yang dilakukan timbal balik), maka musyawarah haruslah
bersifat dialogis, bukan monologis.
2. Menegakkan Keadilan
Istilah keadilan berasal dari kata adl (bahasa arab) sama dan seimbang
3. Amar Maruf Nahi Mungkar
Secara harfiah menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar
Secara etimologis maruf berarti yang dikenal, sebaliknya mukar adalah sesuatu
yang
tidak dikenal.
4. Hubungan Pemimpin dan yang dipimpin
Pemimpin ummat atau pada ayat sebelumnya disebut dengan waliy dan pada ayat lain
disebut ulil amri (Q.S. An-Nisa 4 : 59) adalah penerus kepemimpinan Rasulullah SAW
sepeninggal beliau. Sebagai Nabi dan Rasul, Nabi Muhammad SAW tidak dapat digantikan,
tetapi sebagai kepala negara, pemimpin, ulil amri, tugas beliau harus terus dilanjutkan. Orang
orang yang dapat melanjutkan estafet kepemimpinan beliau secara mendasar harus
memenuhi 4 kriteria :

Beriman kepada Allah SWT


Mendirikan Shalat
Menunaikan Zakat
Selalu Tunduk Patuh kepada Allah SWT
Pertemuan ke : 11
Materi : Aliran Sesat dalam Islam
Aliran sesat dapat didefinisikan sebagai suatu kepercayaan yang menyimpang dari
mainstream masyarakat, namun batasan ini menjadi rancu karena kriteria kesesatan bersifat
multikriteria. Ciri-ciri dari kesesatan atau aliran sesat yang berkembang di Indonesia,
dikemukakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengeluarkan maklumat tentang 10
ciri aliran sesat, yaitu :
1. Mengingkari rukun iman (Iman kepada Allah, Malaikat, Kitab Suci, Rasul, Hari Akhir,
Qadha dan Qadar) dan mengingkari rukun Islam (Mengucapkan 2 kalimat syahadah, sholat
wajib 5 waktu, puasa, zakat, dan Haji).
2. Meyakini dan atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dalil syari (Al-Quran dan As-
Sunah). 3. Meyakini turunnya wahyu setelah Al Quran.
4. Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi Al Quran.
5. Melakukan penafsiran Al Quran yang tidak berdasarkan kaidah-kaidah tafsir.
6. Meingkari kedudukan hadits Nabi SAW sebagai sumber ajaran Islam.
7. Menghina, melecehkan dan atau merendahkan para nabi dan rasul.
8. Mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rosul terakhir.
9. Merubah, menambah dan atau mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan oleh
syariah, seperti haji tidak ke Baitullah, shalat fardlu tidak 5 waktu.
10. Mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syari, seperti mengkafirkan seorang muslim
hanya kelompoknya.

Berbagai Aliran Sesat Yang Berkembang Di Indonesia


1. Agama Ahmadiyah
2. Agama Salamullah Ajaran Lia Eden
3. Ldii ( Lembaga Dakwah Islam Indonesia)
4. Nii ( Negara Islam Indonesia )
5. Inkar Sunnah

Anda mungkin juga menyukai