Analisis gravimetri adalah cara analisis kuantitatif berdasarkan berat konstannya. Dalam analisis ini, unsur dan senyawa yang dianalisis dipisahkan dari sejumlah bahan yang dianalisis dan bagian terbesar dari analisis gravimetri ini menyangkut perubahan unsur atau gugus dari senyawa yang dianalisis menjadi senyawa lain yang murni sehingga dapat diketahui berat tetapnya. Pemisahan unsur murni yang terdapat dalam senyawa berlangsung melalui beberapa jalan, yaitu: a. Pengendapan b. Penguapan dan pengeringan c. Pengendapan melalui listrik dan lain-lain. Kelebihan cara gravimetri dari cara volumetri adalah bahwa penyusun yang dicari dapat diketahui pengotornya, sehingga bila diperlukan dapat dilakukan pembetulan. Dan kekurangannya adalah membutuhkan waktu yang lama ( R.A. Day & Underwood, 2002 ). Dalam percobaan ini, prinsip gravimetri diterapkan pada penentuan kadar nikel. Kadar nikel dapat diperoleh melalui proses penimbangan endapan kering merupakan bagian dari gravimetri itu sendiri. Metode gravimetri merupakan metode yang paling mudah dalam menentukan kuantitas suatu zat dalam larutan sampel, karena metode gravimetri menggunakan massa atau berat dalam analisisnya. Untuk mengetahui kuantitas zat dalam larutan sampel, metode gravimetri memerlukan beberapa tahap yaitu, pengendapan, penimbangan dan pengukuran. Pada gravimetri cara pengendapan komponen-komponen yang diinginkan diubah bentuknya menjadi bentuk yang sukar larut. Bentuk ini kemudian harus dapat dipisahkan secara sempurna. Setelah dipisahkan barulah kita melakukan penimbangan dan menentukan suatu kadar zat dalam larutan sampel.
1.2 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kadar nikel (Ni +2), yang diperoleh dari penimbangan endapan kering dalam bentuk Ni(C4H7O2N2)2. 1.3 Rumusan Masalah Adapun masalah dalam percobaan ini adalah bagaimana cara menentukan kadar nikel berdasarkan penimbangan zat yang diperoleh dari hasil pengeringan yang berupa Ni(C4H7O2N2)2. 1.4 Manfaat Percobaan Manfaat yang dapat diperoleh dari percobaan ini adalah praktikan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai cara-cara menentukan kuantitas dari suatu zat dengan menggunakan prinsip-prinsip gravimetri.
1.5 Ruang Lingkup Percobaan
Praktikum kimia analisa dengan modul Penetapan Nikel Sebagai Dimetilgloksima dengan Gravimetri ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Analisa, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara dengan kondisi ruangan: Tekanan : 760 mmHg Suhu : 30 oC Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah larutan sampel nikel klorida (NiCl2) 0,64 gram, asam klorida (HCl) 0,1 N, aquadest (H2O), dimetilglioksima (C4H8O2N2) 1%, amonium hidroksida (NH4OH) 6 N, sedangkan peralatan-peralatan yang digunakan selama percobaan ini adalah beaker glass, gelas ukur, erlenmeyer, corong, penjepit tabung, pipet tetes, cawan porselen, kertas saring, bunsen, kaki tiga, kasa penangas, termometer, batang pengaduk dan neraca digital.