, ITB
TUJUAN
3.1. Pendahuluan
Saat sekarang ini pemboran horizontal dapat diklasifikasikan dalam tiga
kategori berdasarkan penggunaan build rate yang berbeda yaitu pemboran
horizontal dengan menggunakan short radius, medium radius dan long radius
(konvensional). Klasifikasi ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.
1. Masalah karena kelengkungan lubang sumur yang besar dan gaya berat yang
dapat mengakibatkan gesekan (friksi), penembusan lubang, kecenderungan
akan melencengnya sudut, macet diferential(differential sticking), macet
mekanik (mechanical sticking) dan mengendapnya cutting.
2. Toleransi vertikal yang dihubungkan dengan jenis penembusan daerah target,
penilaian geologi reservoir, type dan ketebalan reservoir dan hal lain yang
berpengaruh terhadap perencanaan dan bentuk sumur horizontal.
Sebagai standar untuk melakukan pemboran horizontal ini, pertama-tama
dilakukan pemboran dengan kenaikkan build 2 - 4 o/100 ft, kemudian build rate
dinaikkan lagi 4 - 6o/100 ft atau lebih. Masing-masing phase yang telah terbentuk
terlebih dahulu dipasang casing. Kedalaman total vertikal (TVD) dan permulaan
horizontal akan menentukan bentuk akhir sumur. Biasanya sudut inklinasi akhir yang
terjadi adalah 80o.
yang telah ditetapkan. Lubang sumur dibuat sangat baik dengan menggunakan bit
tricone motor bearing yang menghasilkan gaya puntir kecil dan rate penembusan
lebih baik. Bit jenis ini juga lebih mudah diarahkan jika dibandingkan dengan bit PDC
dan Diamond Bit Side Track.
Beberapa perusahaan sudah mengembangkan motor dengan kecepatan
rendah. Motor dapat memindahkan gaya puntir tinggi dengan susunan bent housing
dan stabilizer mengikuti susunan yang umum yang disesuaikan dengan build rate
normal untuk sistem radius medium yang mempunyai batas build rate antara 8-
20o/100 ft. Teknik medium radius mempunyai jari-jari kelengkungan antara 125-300
ft. Selain itu, build rate 75o/100 ft juga masih dapat digolongkan medium radius.
Komponen drillstring dari medium radius yang tidak konvensional (baru) adalah
compressive strength drill pipe, yaitu drill pipe yang mempunyai kekuatan gaya tekan
besar dan pipa yang dapat dibuat ringan yang dipasang pada bagian bawah drill
collar. Penggunaan drill pipe bertekanan ini memungkinkan drill collar tetap berfungsi
sebagaimana fungsinya pada lubang vertikal, dimana beratnya dapat juga
digunakan sebagai gaya aksial pada drillstring. Walaupun pada lubang bor ini
banyak terjadi kehilangan gaya berat, tetapi drill collar tetap digunakan untuk
memberikan Weight on Bit. Untuk mengatasi hal ini maka digunakan drill collar yang
kecil dengan maksud menurunkan kehilangan gaya puntir akibat kontak dengan
dinding sumur.
Dua jenis dari drill pipe, compressive strength-nya telah diuji dan yang telah
tersedia adalah Drill pipe 3-1/2", 13.30 lb/ft dengan diameter tool joint 5" dan
mempunyai 2 buah contact pad pada interval 10 ft. Satu lagi adalah drill pipe 2-7/8",
10.40 lb/ft yang mempunyai 3 buah contact pad pada interval 7.5 ft. Diantara tool
joint dari kedua ukuran tersebut, drill pipe 3-1/2 mempunyai sifat yang lebih kuat,
keras dan juga memperlihatkan gaya kontak yang kecil. Drill pipe 2-7/8" mempunyai
tegangan bengkok yang kecil dan kontak pada dinding lubang yang sedikit pula, hal
ini disebabkan karena beratnya yang relatif ringan. Drill pipe tersebut dapat
dioperasikan pada lubang sumur 6 - 6-1/8" dan dapat mencapai sebuah lintasan
20o/100 ft dengan kekuatan tekan 30.000 lbs dan gaya puntir 3000 ft/lb.
Tidak seperti pada teknik short radius, medium radius menggunakan peralatan
survey, MWD, dan steering yang konvensional. Peralatan ini dapat memberikan
Gambaran arah dan data survey dari phase build up. Pembuatan build pertama-
tama dimulai dari Whipstock atau Semen plug sampai batas target. Build dapat juga
dibuat pada lubang terbuka tetapi dapat menimbulkan masalah dalam pembentukan
laju perubahan sudut dari lintasan yang akan dibentuk. (lihat Gambar 3.5)
Sistem pemboran yang lama seperti knuckle joint yang terletak di atas near bit
stabilizer atau reamer masih digunakan. Whipstock digunakan untuk pembentukan
sudut awal yang dikehendaki. Near bit stabilizer (stabilizer yang terletak dekat bit)
atau reamer berfungsi sebagai penumpu (pendulum) yang dapat mengarahkan bit
sesuai dengan lintasan kurva yang direncanakan. Sistem pemboran terdiri dari
perlengkapan pemboran yang tidak berputar, drill pipe yang fleksibel, dan stabilizer.
Pemasangan peralatan dilakukan melalui sebuah whipstock yang bersudut
dimana whipstock ini ditempatkan di atas packer. Penggunaan komponen-komponen
sistem untuk membelokkan lubang vertikal ini disesuaikan dengan program
pemboran yang berupa kurva dan sudut belok yang diinginkan. Peralatannya terdiri
dari dua bagian, yaitu :
1. Pipa fleksibel, pipa ini berfungsi untuk meneruskan gaya puntir yang berasal
dari drillstring yang diputar pada permukaan menuju bit.
2. Shell fleksibel yang tidak berputar, berfungsi untuk melengkungkan pipa
fleksibel di atas. Gaya berat menuju bit juga diteruskan melalui shell ini oleh
gaya dorong bearing yang terletak pada bagian atas dan bawah bagian
elemen ini. Shell yang tidak berputar ini dapat bekerja karena mempunyai
sebuah kopling yang terletak di atas trust bearing.
Peralatan pemandu fleksibel berfungsi untuk membelokan lubang. Alat ini
memerlukan gaya kira-kira 1000 lbs untuk membuat lubang yang melengkung. Build
rate dapat dirubah sesuai sudut yang dikehendaki dengan cara mengatur
penempatan stabilizer.
Perputaran drillstring dan penerusan gaya berat dibantu dengan menggunakan
drill pipe yang dikembangkan secara khusus. Pipa 20 ft dipotong-potong sepanjang
12 inch kemudian disambung-sambung sedemikian rupa sehingga dapat
membentuk pola seperti jamur/cendawan (Gambar 3.6. memperlihatkan bentuk dari
pipa ini). Pada pipa ini juga terdapat persendian di sekitar sambungannya. Pipa ini
mempunyai 2 buah ukuran, yaitu :
1. Pipa dengan ukuran 3-3/4" OD, 1" ID, pipa ini dapat mendorong bit yang
berukuran 4-1/2".
2. Pipa dengan ukuran 4-1/2" OD, 1-1/2" ID, pipa ini dapat mendorong bit 6-
1/4".Peralatan tersebut dapat membelokan lubang sumur dari vertikal ke
horizontal berjari-jari 30 - 40 ft. Pada teknik short radius, whipstock tetap
digunakan untuk membelokan lubang sumur dari vertikal ke horizontal. Selain
d. Snake type
Cara penembusan zone produktif dengan model ular, sehingga akan
memperluas bidang serap dari sumur (lihat Gambar 3.10)
DAFTAR PUSTAKA