Anda di halaman 1dari 11

BAB VI

URAIAN PROSES RECOVERY BOILER

6.1. Steam dan Feed Water

Uraian proses secara umum


Feed water dipompakan masuk melalui Inter Lower Header
Economizer no 1 dan dari Header E CO1 masuk ke Lower E CO2,
kemudian dari header ECO2 masuk ke steam attemperators
condensor yang akhirnya diteruskan ke steam drum. Steam
attemporators condensor ditempatkan paralel di atas atap (roof).
Boiler yang terhubungkan dengan dua pipa dari upper header ECO2
dan dari condensor masing-masing bersambung lagi ke bagian sisi kiri
dan kanan dari pada steam drum boiler.
Setiap condenser terdiri dari sebuah shell dengan feed water tube
pada bagian atas (upper) dan sebuah buffer volume (volume penahan)
pada bagian bawah. Saturated steam dari steam drum di
kondensasikan dan masuk ke dalam buffer volume sebelum di
injeksikan ke steam attempration/flow feed water ke boiler di atur
dengan feed water control valve yang menerima signal dari sebuah
Three point control loop.
Setelah air mengalir melalui ECO dan attempration condensor air
masuk ke steam drum melalui dua inlet nozzle yang dihubungkan oleh
sebuah pipa distribusi yang berlokasi di bagian bawah dari steam
drum. Dari steam drum air mengalir turun melalui dua buah down
corner ke header-header dari furnace wall. Air bersirkulasi melalui
furnace wall dari generating bank. Sebagian air akan mengalami
pengumpan dan uap itu masuk melalui collecting header dan naik ke
steam drum dimana steam dipisahkan dari campuran steam dan air
oleh cyclone dan scrubber dari steam drum.

50
Campuran steam dan air dipisahkan di dalam cyclone dengan
adanya gaya centrifugal, air didorong keluar dari shell cyclone dan
selanjutnya dikeluarkan melalui sebuah control opening pada bagian
atas cyclones. Setelah dari cyclones steam kemudian masuk start up
line dikoreksi dari main steam line dan sekaligus juga exhaust safety
valve di satukan dalam sebuah silencer di atas boiler analisis kwalitas
steam dan air, dipasang sebanyak 7 sampel tanking untuk pengecekan
boiler water dari steam drum, saturated steam, superheated steam dari
main steam line, condensate dari steiap condensor, demin water ke
deaerator dan feed water, sampel diambil dari setiap outlet cooler
dimana medium pendingin dari cooler digunkana mill water.
Boiler watre sampel harus mempunyai indikasi yang kontinue
terhadap pH dan conductivity untuk mempertahankan kwalitas steam
dan air pada system chemical harus ditambah di steam drum.
Hydrazin di injeksi pada aliran level water, unit ini dilengkapi dengan
sebuah blow down tank yang menampung beberapa drain dari system
seperti boiler blow down darin dari system, drain header dan drain
sootblower.

Boiler Safety Valve


Boiler ini dilindungi terhadap tekanan yang berlebih oleh 5 buah
safety valve, empat buah pada steam drum dan satu buah pada main
steam line dari boiler, steam drum safety valve yang pertama
membuka sesuai dengan tekanan desain dari boiler dan yang terakhir
membuka pada tekanan 3% diatas tekanan disain dari boiler. Safety
valve main steam line mempunyai setting tekanan sebesar 6 bar diatas
normal tekanan setam superheated demi menjaga supaya main steam
safety valve lebih dulu terbuka dari steam safety valve.

51
Boiler Blow Down
Disamping mempertahankan sejumlah dissolved substance (partikel
yang terlarut) yang di ijinkan pada boiler water adalah perlu untuk
mengadakan blow dalam jumlah sedikit dari boiler water system yang
bertujuan untuk membuang suspended particeler seperti iron oxider
(Fe2O3), silica dan lumpur yang terbentuk akibatnya penambahan
phospate dan juga dapat berfungsi untuk menghilangkan sisa
kesadahan yang tinggi pada boiler water. Flow dari CBD di atur oleh
sebuah controller, boiler water dikirim ke CBD tank dimana steam
yang terjadi pada saat adanya flashing untuk ke deaerator. Condensate
yang ada pada CBD tank yang didinginkan dengan air terlebih dahulu
selalu di buang ke parit.

Steam Drum Level Control


Level steam yang konstan dipertahankan oleh adanya flow dari
feed water pengukuran dari flow meter steam memberikan sebuah
signal terhadap controller flow air, steam drum level controller
mengatur level dari signal ini, kemudian flow dari feed water diatur
oleh control valve pada feed water line. Boiler dilengkapi dengan alat
pengaman low dan high level switch pada drum yang mana boiler
akan trip apabila level jauh di bawah normal (low low level) dan level
jauh diatas normal (high high level) indicator yang disebut kan diatas
mempunyai tanda alarm untuk level low dan level high sebagai tanda
peringatan sebelum batas trip dicapai.

Control Temperatur Steam


Temperatur steam superheater biasanya dipertahankan oleh water
attempration (desuperheater) dimana condensate diinjeksikan melalui
spray nozzle didalam 2 stage(tahap). Tahap pertama diantaranya
primary superheater dengan secondary superheater dan pada tahap
kedua diantaranya secondary dan tertiary superheater. Spray nozzle

52
posisinya terletak pada bagian tengah venture section dimana steam
mengalir melalui nozzle dan mengabsorbsi kabut air dari hasil
injection yang akhirnya mengalir melalui venture yang kemudian
mengalami campuran yang sempurna.
Untuk menghindari pengaruh dari solid content silica dan garam-
garam lain, kwalitas feed water dijaga sesuai dengan standard. Karena
adanya perbedaan tekanan antara steam drum dengan nozzle yang
disebabkan oleh penurunan tekanan pada koneksi perpipaan dan
superheater, air akan ditekan kedalam spray nozzle dengan bantuan
control valve yang dapat mengontrol tekanan secara akurat. Setiap
control valve mempunyai by pass lengkap dengan manual valve
dimana tujuannya kalau control valve rusak maka steam temperature
dapat diatur dengan by pass. Pada tahap kedua jumlah dari condensate
diatur sedemikian rupa untuk menjaga temperatur outlet dari tertiary
superheater sesuai dengan set point yang diinginkan. Setiap sisi dari
superheater mempunyai control loop yang dapat mencegah
ketidakseimbangan aliran steam dalam pipa, pada tahap pertama
temperatur outlet secondary superheater di kontrol dengan cara yang
sama, Cuma hanya dapat digunakan selama menaikkan kondisi dan
selama start up apabila superheater sudah bersih.
Temperatur steam attemprator perlu diingat supaya selalu setidak-
tidaknya 280 C diatas temperatur steam saturated demi mencegah
kerusakan pipa akibat adanya thermal shock yang disebabkan
terjadinya steam yang basah.

6.2. Air Combustion System

Kebutuhan udara untuk pembakaran Heavy Black Liwour dan


bahan-bahan bakar solar di supply melalui 3 unit Forced Draft Fan yang
diberi nama : Primary, Secondary, dan Tertiary Forced Draft Fan (FDP).
Udara dimasukkan dari FDP melalui airport/winbox. Udara dari primary

53
FDF dan dihembuskan menuju Primary, Secondary dan Tertiary winbox.
Udara dari primary FD fan dihembuskan menuju primary air ducting yang
terpasang di sekeliling dinding luar dari furnace yang selanjutnya
didistribusikan kestiap winbox. Udara dari secondary FD Fan di
hembuskan menuju secondary air duct ring yang terpasang disekeliling
furnace yang selanjutnya didistribusikan ke setiap lobang winbox melalui
pengaturan masing-masing damper air port. Secondary air port berada
pada level sekitar 4 meter diatas furnace floor dimana pada setiap load
tersebut dihubungkan start burner. Udara dari tertiary air fan dihembuskan
menuju tertiary air duct ring yang terpasang pada dinding luar furnace
bagian depan dan belakang. Udara primary dan secondary dipanasakan
terlebih dahulu pada masing-masing air heater sebelum didistribusikan ke
air duct dan udara tertiary langsung tanpa pemanasan.

Flow udara primary, secondary, dan tertiary diukur dengan flow


meter dan dikontrol dengan pengaturan inlet dumper pada masing-masing
fan. Tingkat pembagian dari total flow udara pembakaran yang
didistribusikan ke setiap level air port diseimbangkan sedemikian rupa
agar tercapai pembakaran yang sempurna. Dengan pengaturan udara ini
diharapkan pembakaran didaerah primary berlangsung pada tekanan
dibawah atmosphire, agar reaksi pembentukan Na2S dapat sempurna dari
pada temperatur yang pantas didaerah smelt bed (charbed) bagian bawah
furnace sementara pada level secondary pemberian udara akan
menyempurnakan pengeringan black liqour sebelum terbakar sekaligus
membantu pembakaran oleh udara primary dan tertiary. Pemberian udara
tertiary akan menyempurnakan pembakaran black liqour dari daerah level
primary dan secondary. Biasa untuk beban pembakaran yang lebih tinggi
pada total solid blackliqour dibutuhkan pemakaian udara tertiary yang
lebih banyak.

Jika dimasukkan udara pembakaran kedalam furnace melalui


primary dan secondary air fan terlebih dahulu dipanasi pada steam coil air

54
preheater primary dan secondary coil preheater yang mana keduanya
mempunyai desain yang sama yaitu setiap heater mempunyai dua tahapan.
Pada tahapan pertama udara pembakaran dipanasi dengan steam low
pressure 3 bar dan selanjutnya dipanasi dengan medium pressure steam
untuk mendapatkan udara sampai 150 C. Pada air preheater udara masuk
secara partikel sementara condensate yang terjadi didalam finned tube
akan keluar melalui pipa horizontal yang mempunyai kemiringan tertentu
sehingga lebih mudah keluar dari finned tube. Condensate yang terjadi
pada bagian medium pressure dari setiap air heater akan ditransfer
kesebuah medium pressure condensate receiver tank dengan adanya gaya
gravitasi dan condensate receiver. Tank ini akan dipertahankan oleh
sebuah vent kecil pada bagian atas tank yang selanjutnya dihubungkan ke
medium pressure steam system.

6.3. Flue Gas System

Flue gas terbentuk akibat pembakaran dari bahan bakar black


liqour atau fuel oil dimana flue gas ini akan ditarik melalui superheater
tank, generating tank, economizer bank dan electrostatic precipitator oleh
dua buah induced draft fan (IDF). Tujuan pengontrolan pressure dari
furnace adalah untuk menjaga tekanan didalam bagian atas furnace tetap
konstan. Pengontrolan ini terjadi oleh adanya signal dari furnace pressure
indicator yang mengatur speed putaran ID fan yang dapat membalance
pressure didalam furnace didalam boiler.

Recovery boiler ini dilindungi terhadap tekanan yang sangat tinggi


apabila terjadi sebuah pressure swutch dimana primary dan secondary air
fan akan trip dengan sendirinya apabila terjadi tekanan furnace yang tinggi
sekali. Untuk tekanan furnace yang rendah sekali juga dapat membuat ID
fan trip dengan sendirinya. Karena itu furnace pressure controller dan
precipitator outlet duct pressure indicator mempunyai informasi alarm

55
untuk low dam high yang diset ke normal press untuk memberikan aba-
aba dan memberikan tindakan mencegah boiler trip. Pada proses
pembakaran black liqour didalam furnace charbed yang terbentuk selain
berubah menjadi smelt juga dapat menghasilkan senyawa sodium dan
senyawa sulfur yang berbentuk abu dimana abu akan diolah kembali
dengan membawa kembali ke prose pembakaran.

6.4. Oil Burner System

Recovery Boiler tidak dapat distart pada keadaan dingin dengan


black liqour secara langsung jadi boiler harus dipanasi sekaligus
menaikkan tekanan dengan menggunakan start up burner dan banyaknya
yang ada 6 unit. Apabila pembakaran black liqour sudah berjalan maka
start up burner harus berada pada keadaan stand by. Untuk mengatasi jika
ada terjadi gangguan tiba-tiba pda pembakaran black liqour ataupun
kemungkinan gangguan-gangguan yang lain yang dapat mempengaruhi
kelancaran produksi. Start up burner tempatnya berada di daerah
secondary air duct dan udara pembakaran di supply oleh secondary air fan
serta dilengkapi dengan gas igniters untuk membantu mempermudah star.

6.5. Black Liqour System

Mixing tank menerima black liqour yang berasal dari HBL storage
tank dengan sedikit resirkulasi aliran black liqour dari spray gun dan ash
dari hopper. Mixing tank dilengkapi dengan sebuah vertikal agitator, yang
mempunyai dua impeller dan pipa perforated horizontal yang dipasang
pada bagian bawah dari kix tank dimana pipa ini dapat digunakan untuk
memanasi black liqour didalam mixing tank dengan steam medium
pressure 12 bar. Mixing tank ini juga dilengkapi sebuah strainer plate yang
berfungsi untuk menyaring black liqour sebelum masuk ke pompa. Untuk

56
memanasi black liqour sebelum masuk ke spray gun terlebih dahulu
dipanasi didalam direct dan indirect heater.

Black liqour ke furnace disemprotkan melalui sebuah spray gun


dan ini diposisikan 3 setiap sisi, kanan dan kiri. Kandungan air yang ada
didalam black liqour sebagian akan diuapkan sewaktu black liqour jatuh
(disemprotkan) menuju charbed dengan adanya gas dari charbed dan udara
secondary yang panas pada proses pembakaran didalam funace. Area
penyemprotan dari oscillating spray gun dapat divariasikan dengan
merubah panjang dari gun dan spray gun akan berubah lip angel (sudut
lidah) dari nozzle apabila area penyemprotan harus dinaikkan misalnya
karena rendahnya dry solid dari black liqour sehingga pembakaran normal
tidak spary gun dapat dinaikkan dengan memperpanjang leher (spray gun)
tersebut. Tekanan penyemprotan yang tinggi akan menyebabkan butir-
butir penyemprotan yang kecil sekali, sehingga dapat menyebabkan
kemungkinan Carry over dan penempelan deposit di daerah bagian dalam
boiler. Temperatur penyemprotan black liqour yang terlalu rendah akan
menyebabkan kurangnya distribusi yang merata sehingga akibanya black
charbed , karena itu kondisi pembakaran yang diinginkan adalah
pembakaran black liqour yang mempunyai tekanan dan temperatur yang
stabil. Tekanan penyemprotan dari black liqour juga tergantung kepada
viskositas dimana untuk black liqour yang mempunyai viskositas yang
tinggi dibutuhkan tekanan penyemprotan yang lebih tinggi.

Pada pembakaran black liqour didalam furnace unsur-unsur


organik pada black liqour akan terbakar dan unsur-unsurnya akan terbakar
menjadi dalam bentuk smelt. Ini mengandung bahan kimia seperti
Na2CO3, dan Na2S, smelt yang terjadi ini turun mengalir kedasar furnace
melalui celah-celah gundukan charbed dan dari dasar furnace akan
mengalir turun ke disolving tank melalui smelt spout dimana smelt ini
akan dilarutkan dari recausticizing dan smelt sudah larut ini disebut Green

57
Liqour , yang akan kemudian dikirim recaustizing untuk diproses menjadi
White Liqour.

6.6. Soot Bloeing System

Dalam mempertahankan kebersihan pipa boiler seperti superheater,


generating bank dan economizer sekaligus mempertahankan efisiensi
pengoperasian Recovery Boiler, soot blower mempergunakan sebanyak 25
set. 11 set diarea superheater, 6 set diarea boiler bank, 8 set diarea
economizer steam untuk soot blower diperoleh dari header primary
superheater yang supply melalui suatu line yang mempunyai sebuah motor
driver shut line akan terbagi dua line steam. Yaitu satu line untuk setiap
sisi dari boiler dimna setaiap line steam yang terletak disisi kiri dan kanan
boiler masing-masing mempunyai sebuah pressure control valve dan drain
station. Apabila terjadi atau terbentuk deposit abu yang tebal didaerah
permukaan pipa didalam boiler, maka perlu adanya dilakukan
pembersihan pipa dengan cara pencucian air. Dengan melaksanakan
pencucian dengan air sebuah flawe pada header sootblower di switch dan
line sootblower disambung ke line water wash tersebut.

6.7. Smelt Spout Cooling Water System

Recovery Boiler mempunyai 3 smelt spout yang posisinya pada


bagian bawah dan furnace yaitu pada smelt opening dari furnace.
Temperatur dari smelt yang tinggi mengalir meluli smelt spout. Maka
smelt spout perlu didinginkan dengan air secara terus menerus yaitu yang
disupply dari smelt spout cooling water system. Sangat perlu dan
diharapkan sekali bahwa smelt harus mengalir secara terus menerus
melalui smelt spout karena kalau aliran tidak lancar akibatnya ada
halangan dari smelt yang mengeras pada smelt spout (frozen smelt) maka

58
kemungkinan akan dapat terjadi thermal shock. Untuk itu diperlukan
pembersihan smelt spout sekali-kali yang mengeras secara perlahan dan
hati-hati.

6.8. Feed Water System

Condenstae dan demineralized water dimasukkan melalui sebuah


pipa ke aerator dimana didalam aerator ini oxygen dan gas carbon dioxide
yang terdapat didalam demineralized water akan dipisahkan dari kemudian
dengan gas non condensable gas akan dikeluarkan ke atmosfer melalui
sebuah pipa venting, campuran gas-gas ini dipertahankan pada kondisi
titik didih dengan cara menyupply steam low pressure 3 bar. Pada steam
yang disupllydiatur dengan sebuah control valve pada steam low pressure
line, dimana control valve akan menerima signal dari sebuah pressure
control loop yang akan mempertahankan yang diinginkan.

59
BAB VII

KESIMPULAN

7.1. Kesimpulan
1. Evaporator adalah suatu alat penguapan/pemekatan weak black
liqour menjadi Heavy black liqour. Evaporator yang digunakan
pada PT. Toba Pulp Lestari, Tbk adalah multi effect evaporator
yang terditi dari 5 effect evaporator.
2. Black Liqour hasil dari proses pencucian pulp (washing plant)
dengan konsentrasi solid sebesar 12-18% akan dipekatkan pada
evaporator untuk menghasilkan konsentrasi solid sebesar 70%
yang akan digunakan sebagai bahan bakar pada recovery boiler.
3. Kondisi operasi pada evaporator dilakukan dengan tekanan
vakum dengan suhu steam yang masuk sekitar 150 C
4. Perlu dilakukan back wash pada evaporator effect 1 secara
berkala dengan menggunakan WBL atau air panas untuk
mencegah terjadinya proses pergerakan agar efisiensi evaporator
optimum.

60

Anda mungkin juga menyukai