Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
EVAPORASI
OLEH :
KELAS : 4 EGB
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
kebesaranNya penulis dapat menyelesaikan makalah pada mata kuliah Pengenalan Pabrik
mengeni Evaporasi sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah
ini terdapat kekurangan-kekurangan dan mungkin ada kesalahan yang tidak sesuai dengan
apa yang diharapkan. Untuk itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Dan juga makalah ini dapat berguna bagi penulis maupun para pembacanya. Penulis
memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis
memohon kritik dan saran yang berguna bagi perbaikan di masa depan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Evaporator merupakan salah satu alat yang banyak digunakan di industri
kimia untuk memekatkan suatu larutan. Peristiwa yang terjadi pada proses di
evaporator adalah evaporasi. Sedangkan pengertian evaporasi sendiri merupakan
proses perubahan molekul yang memiliki fasa cair dengan spontan menjadi fasa gas.
Proses ini adalah kebalikan dari kondensasi.
Aplikasi dari evaporasi pun sangat bermacam-macam. Hampir seluruh proses
di industri menggunakan prinsip evaporasi sebagai salah satu proses yang
ditempuh untuk menghasilkan suatu produk. Salah satunya, PT Badak LNG
yang merupakan salah satu perusahaan dalam bidang migas khususnya LNG kelas
dunia ini pun juga menggunakannya. Proses evaporasi ini salah satu proses yang
sangat penting dalam proses pencairan gas alam menjadi LNG. Mulai dari proses
dari Plant-1 yang merupakan unit CO2 removal hingga siklus refrijerasi yang
merupakan salah satu kunci penting dalam pendinginan dan pencairan gas alam
terdapat proses evaporasi sebagai salah satu proses dari siklus tersebut.
III. Tujuan
1
1. Untuk mengetahui dasar teori mengenai evaporasi.
2. Untuk mengetahui dasar teori mengenai evaporator.
3. Untuk mengetahui tentang prinsip kerja dari evaporator.
4. Untuk mengetahui tipe-tipe dari evaporator.
2
5. Untuk mengetahun rangkaian peralatan dari evaporator.
6. Untuk mengetahui aplikasi dari evaporator.
Pembahasan
I.
Dasar
Teori
Evaporasi merupakan suatu proses penguapan sebagian dari pelarut
sehingga didapatkan larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi.
Tujuan dari evaporasi itu sendiri yaitu untuk memekatkan larutan yang
terdiri dari zat terlarut yang tak mudah menguap dan pelarut yang mudah
menguap. Dalam kebanyakan proses evaporasi , pelarutnya adalah air.
Evaporasi tidak sama dengan pengeringan, dalam evaporasi sisa penguapan
adalah zat cair, kadang-kadang zat cair yang sangat viskos, dan bukan zat
padat. Begitu pula, evaporasi berbeda dengan distilasi, karena disini uapnya
biasanya komponen tunggal, dan walaupun uap itu merupakan campuran,
dalam proses evaporasi ini tidak ada usaha untuk memisahkannya menjadi
fraksi-fraksi. Biasanya dalam evaporasi, zat cair pekat itulah yang merupakan
produk yang berharga dan uapnya biasanya dikondensasikan dan dibuang.
Proses evaporasi terdiri dari dua peristiwa yang berlangsung :
1. Suhu; walaupun cairan bisa evaporasi di bawah suhu titik didihnya, namun
prosesnya akan cepat terjadi ketika suhu di sekeliling lebih tinggi. Hal ini terjadi
karena evaporasi menyerap kalor laten dari sekelilingnya. Dengan demikian,
semakin hangat suhu sekeliling semakin banyak jumlah kalor yang terserap
untuk mempercepat evaporasi.
2. Kelembapan udara; jika kelembapan udara kurang, berarti udara sekitar kering.
Semakin kering udara (sedikitnya kandungan uap air di dalam udara) semakin
cepat evaporasi terjadi. Contohnya, tetesan air yang berada di kepingan gelas di
ruang terbuka lebih cepat terevaporasi lebih cepat daripada tetesan air di dalam
botol gelas. Hal ini menjelaskan mengapa pakaian lebih cepat kering di daerah
kelembapan udaranya rendah.
3. Tekanan; semakin besar tekanan yang dialami semakin lambat evaporasi
terjadi. Pada tetesan air yang berada di gelas botol yang udaranya telah
dikosongkan (tekanan udara berkurang), maka akan cepat terevaporasi.
4. Gerakan udara; pakaian akan lebih cepat kering ketika berada di ruang yang
sirkulasi udara atau angin lancar karena membantu pergerakan molekul air. Hal
ini sama saja dengan mengurangi kelembapan udara.
5. Sifat cairan; cairan dengan titik didih yang rendah terevaporasi lebih cepat
daripada cairan yang titik didihnya besar. Contoh, raksa dengan titik didih 357C
lebih susah terevapporasi daripada eter yang titik didihnya 35C.
Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau
keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap.
Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, untuk menukar panas dan untuk
memisahkan uap yang terbentuk dari cairan. Evaporator umumnya terdiri dari
tiga bagian, yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat di mana cairan
mendidih lalu menguap), dan pemisah untuk memisahkan uap dari cairan lalu
dimasukkan ke dalam kondenser (untuk diembunkan/kondensasi) atau ke
peralatan lainnya. Hasil dari evaporator (produk yang diinginkan) biasanya
dapat berupa padatan atau larutan berkonsentrasi. Larutan yang sudah
dievaporasi bisa saja terdiri dari beberapa komponen volatil (mudah
menguap). Evaporator biasanya digunakan dalam industri kimia dan industri
makanan. Pada industri kimia, contohnya garam diperoleh dari air asin jenuh
(merupakan contoh dari proses pemurnian) dalam evaporator. Evaporator
mengubah air menjadi uap, menyisakan residu mineral di dalam evaporator.
Uap dikondensasikan menjadi air yang sudah dihilangkan garamnya. Pada
sistem pendinginan, efek pendinginan diperoleh dari penyerapan panas oleh
cairan pendingin yang menguap dengan cepat (penguapan membutuhkan
energi panas). Evaporator juga digunakan untuk memproduksi air minum,
memisahkannya dari air laut atau zat kontaminasi lain.
Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau
keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap. Evaporator
mempunyai dua prinsip dasar, yaitu untuk menukar panas dan untuk memisahkan uap
yang terbentuk dari cairan. Evaporator umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu penukar
panas, bagian evaporasi (tempat di mana cairan mendidih lalu menguap), dan pemisah
untuk memisahkan uap dari cairan lalu dimasukkan ke dalam kondensor (untuk
diembunkan/kondensasi) atau ke peralatan lainnya. Hasil dari evaporator (produk
yang diinginkan) biasanya dapat berupa padatan atau larutan berkonsentrasi.
Larutan yang sudah dievaporasi bisa saja terdiri dari beberapa komponen volatile
(mudah menguap). Evaporator biasanya digunakan dalam industri kimia dan industri
makanan. Pada industri kimia, contohnya garam diperoleh dari air asin jenuh
(merupakan contoh dari proses
pemurnian) dalam evaporator. Evaporator mengubah air menjadi uap, menyisakan residu
mineral di dalam evaporator. Uap dikondensasikan menjadi air yang sudah dihilangkan
garamnya. Pada sistem pendinginan, efek pendinginan diperoleh dari penyerapan panas
oleh cairan pendingin yang menguap dengan cepat (penguapan membutuhkan energi
panas). Evaporator juga digunakan untuk memproduksi air minum, memisahkannya
dari air laut atau zat kontaminasi lain.
III. Tipe-tipe
4. Plate Evaporator
Mempunyai luas permukaan yang besar, Plate biasanya tidak
rata dan ditopangoleh bingkai (frame). Uap mengalir melalui ruang-ruang di
antara plate. Uap mengalir secara co-current dan counter current terhadap
larutan. Larutan dan uap masuk ke separasi yang nantinya uap akan
disalurkan ke condenser. Eveporator jenis ini sering dipakai pada industri susu
dan fermntasi karena fleksibilitas ruangan. Tidak efektif untuk
larutan kental dan padatan
5. Multi-effect Evaporator
Menggunakan uap pada tahap untuk dipakai pada tahap berikutnya.
Semakin banyak tahap maka semakin rendah konsumsi energinya. Biasanya
maksimal terdiri dari tujuh tahap, bila lebih seringkali ditemui biaya
pembuatan melebihi penghematan energi. Ada dua tipe aliran, aliran maju
dimana larutan masuk dari tahap paling panas ke yang lebih rendah, dan aliran
mundur yang merupakan kebalikan dari aliran maju. Cocok untuk menangani
produk yang sensitive terhadap panas seperti enzim dan protein.
6. Horizontal-tabung Evaporator
Evaporator horisontal-tabung merupakan pengembangan dari panci
terbuka, di mana panci tertutup dalam, umumnya dalam silinder vertikal.
Tabung pemanas disusun dalam bundel horisontal direndam dalam cairan di
bagian bawah silinder. Sirkulasi cairan agak miskin dalam jenis evaporator.
7. Vertikal-tabung Evaporator
Dengan menggunakan tabung vertikal, bukan horizontal, sirkulasi
alami dari cairan dipanaskan dapat dibuat untuk memberikan transfer
panas yang baik.
Gambar 8.4 Evaporator (a) tipe keranjang (b) tabung panjang (c) dipaksa
sirkulasi
A = Product
B = Concentrate
C = Condensate
D = Heating steam
E = Vapour
1 = Main separator
2 = Pre-separator
3 = Plate calandria
V. Aplikasi
Aplikasi dari evaporator antrara lain digunakan pada pabrik gula, pabrik,
garam, industri bahan kimia, industri makanan dan minuman, dan kilang
minyak. Proses evaporasi telah dikenal sejak dahulu, yaitu untuk membuat
garam dengan cara menguapkan air dengan bantuan energi matahari dan
angin. Kegunaan utama dari evaporator adalah menguapkan air pada larutan
sehingga larutan memiliki konsentrasi tertentu.
Pada industri makanan dan minuman, agar memiliki mutu yang sama pada
jangka
waktu yang lama, dibutuhkan evaporasi. Misalnya untuk pengawetan adalah
pembuatan susu kental manis.
Evaporasi merupakan satu unit operasi yang penting dan biasa dipakai
dalam industri kimia dan mineral, misalnya industri aluminium dan gula.
Evaporator juga digunakan untuk mengolah limbah radioaktif cair. Kegunaan
lainnya adalah mendaur ulang pelarut mahal seperti hexane ataupun sodium
hydroxide pada kraft pulping bisa juga untuk menguapkan limbah agar proses
penanganan limbah lebih murah. Contoh- contoh Operasi Evaporasi dalam
Industri Kimia lainnya yaitu : Pemekatan larutan NaOH, Pemekatan larutan
KNO3, Pemekatan larutan NaCL, Pemekatan larutan nitrat dan lain-lain.
Pe
nu
tu
p
Kesimpulan
Evaporasi merupakan suatu proses penguapan sebagian dari pelarut sehingga
didapatkan larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. Evaporator adalah
sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau keseluruhan sebuah pelarut dari
sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap. Evaporator mempunyai dua prinsip dasar,
untuk menukar panas dan untuk memisahkan uap yang terbentuk dari cairan. Aplikasi
dari evaporator antrara lain digunakan pada pabrik gula, pabrik, garam, industri
bahan kimia, industri makanan dan minuman, dan kilang minyak.
Daftar
Pustaka
http://kusumaworld25.blogspot.com/2012/09/evaporator.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Evaporator
http://www.angelfire.com/ak5/process_control/evaporasi.htm
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-8885-2306100604-
Chapter1.pdf http://id.wikipedia.org/wiki/Penguapan
http://id.wikipedia.org/wiki/Penguapan
http://www.scribd.com/doc/85581188/Makalah#down
load
http://kusumaworld25.blogspot.com/2012/09/evapora
tor.html http://tulisandicky.blog.friendster.com/
http://www.acehforum.or.id/evaporator-t13417.html?
s=b07100390ca72af272e405d9f04445d0& http://www.chem-is-
try.org/materi_kimia/kimia-industri/teknologi-proses/pelaksanaan proses- evaporasi/
Hui YH. 2006. Handbook of Food Science, Technology, and Engineering, Volume 3. Boca
Raton: Taylor & Francis Group. Hal:102-11.
Mc Cabe, Warren L. 1993. Operasi Teknik Kimia Jilid 1. Jakarta :Penerbit Erlangga