FENOL
C B
l N r
O2
O O
O H H
4- H 2- 3-
Klorofeno nitrofenol Bromofen
l (- ol
(- nitrofeno (-
klorofeno l) bromofen
l) ol)
Dalam kedua kasus, jika orangtua molekul disebut sebagai fenol, maka nomenklatur
yang digunakan adalah sistem umum.Dalam tata nama IUPAC, molekul induk disebut
benzenol, dan substituent selalu nomor dengan gugus OH diberi posisi pertama
dipahami. Untuk senyawa di bawah ini, nama pertama yang tercantum adalah nama
umum dan yang kedua adalah nama IUPAC.
SIFAT FISIKA
B. Asam fenolat
Asam fenolat adalah turunan dari golongan asam hidroksi sinamat, yang
memiliki kelimpahan yang tinggi dalam dinding sel tanaman. Hal ini memungkinkan
untuk dapat memberikan keuntungan yang signifikan di bidang kesehatan, karena
senyawa asam fenolat (contohnya asam ferulat) memiliki aktivitas antikanker dan
antioksidan. Selain itu juga dapat menjadi prekursor dalam pembuatan senyawa
aromatik lain yang bermanfaat, antara lain:
1. Sebagai antioksidan, asam ferulat kemungkinan menetralkan radikal bebas,
seperti spesies oksigen reaktif (ROS). ROS kemungkinan yang menyebabkan
DNA rusak dan mempercepat penuaan.Jika ditambahkan pada asam askorbat dan
vitamin E, asam ferulat kemungkinan dapat mengurangi stress oksidasi dan
pembentukan dimer timidine dalam kulit yang mencegah penuaan.
2. Dengan studi pada hewan dan studi in vitro, mengarahkan bahwa asam ferulat
kemungkinan memiliki hubungan dengan aktivitas antitumor perlawanan kanker
Fenil propanoid mewakili kelompok besar produk alamiah yang diturunkan dari asam
amino fenilalanin dan tirosin atau dalam beberapa kasus, di tengah jalur biosintesisnya
melalui biosintesis asam sikimat. Seperti yang terlihat dari namanya, 3 kebanyakan
senyawa yang terkandung dalam strukturnya adalah cincin fenil yang terletak dalam tiga
sisi rantai karbon propana. Karena kebanyakan fenli propanoid dialam merupakan
fenolik dengan satu atau lebih kelompok hidroksil dalam cincin aromatis, maka sering
disebut sebagai tumbuhan fenolik.
Kelompok senyawa fenol yaitu fenil propanoid mempunyai turunan senyawa,
yaitu :asam sinamat, antosianin, xantonin, kumarin, ligan.
Sinamat
Asam sinamat memiliki rumus kimia C 6H5CHCHCOOH atau C9H8O2, berwujud
kristal putih, sedikit larut dalam air, dan mempunyai titik leleh 133C serta titik didih
300C. Asam sinamat termasuk senyawa fenol yang dihasilkan dari lintasan asam
1
Asam sinamat mempunyai berat molekul 148,16 gr mol , dengan densitas 1,2475
gr/cm3. Asam sinamat mendidih pada suhu 300 C, (572 F), dengan titik leleh 133 C,
(271 F). Dapat larut dalam sampai 500 mg/liter, dengan keasaman (pKa) 4,44. Asam
sinamat mempunyai titik nyala pada suhu >100 C (212 F).Asam sinamat digunakan
sebagai penyedap, indigo sintetik, dan produk farmasi tertentu.Kegunaan utama ialah
dalam pembuatanmetil, etil dan benzil ester untuki industry minyak wangi.Asam
sinamat merupakan prekursor, zat pendahulu untuk pemanis aspartam melalui aminasi
yang dikatalisis-enzim menjadi fenilalanin.
Kumarin
Nama kumarin berasal dari bahasa Karibia Coumarou yang berarti pohon tonka
(Coumarouna adorata Abl), yaitu tumbuhan pertama yang diketahui
mengandung kumarin. Barulah pada tahun 1868, kumarin dikenal dengan rumus
Kumarin dan turunannya adalah senyawa yang sangat reaktif. Keberadaan gugus metil
di posisi C4 atau C6 membuat inti kumarin lebih reaktif, dan dapat mengakibatkan inti
Lignan
Senyawa lignan memiliki banyak modifikasi pada struktur induknya, yang antara lain
dapat menghasilkan penambahan cincin, penambahan atau penghilangan atom C, dan
sebagainya. Senyawaan ini tersebar luas di dunia tumbuhan, dan banyak digunakan
secara niaga sebagai antioksidan dan sebagai komponen sinergistik dalam
insektisida.Selain itu, lignan merupakan komponen kimia yang aktif dalam tumbuhan
obat tertentu.Salah satu senyawa golongan lignan, yaitu podophyllotoxin, diketahui
dapat menghambat tumor.Dalampengobatan Cina, lignan banyak dipakai untuk
mengobati penyakit hepatitis dan melindungi organ hati.
Antosianin
Antosianin merupakan senyawa berwarna kebanyakan merah, biru dan ungu pada buah,
sayur dan tanaman hias. Struktur utamanya ditandai dengan adanya 2 cincin benzena
(C6H6) yang dihubungkan dengan 3 atom karbon yang membentuk cincin.
3. Reaksi diazo
Dengan reaksi Diazo, Fenol juga dapat memberikan warna merah, tetapi setelah diberi
Amil Alkohol maka akan menjadi jernih. Berikut merupakan mekanisme reaksi
Diazountuk Fenol sampai dapat memberikan warna merah.
BETA NAPTHOL
RESORCIN
REAKSI CARLETTI
Zat Resorcin + Glycerin + asam oksalat + H2SO4 (p) ----> violet
Flurosensi : hijau kuat
REAKSI MARQUIS
Zat Resorcin + formalin 0,2 % + H2SO4 (p) melalui dinding tabung ---->merah
violet,atas seperti susu .
RIVANOL
PYROGALLOL
OH
HO
HO
1. Kristal, tak berwarna, mengkilap plat atau jarum-jarum
2. FeCl3 : Merah cokelat, + BicNat : biru .
3. NaOH : merah cokelat
4. Aqua Calcis : ungu ----- cokelat
5. Fehling : reduksi pada suhu kamar
6. Marquis : Merah, panaskan dan didiamkan : merah tua
NIPAGIN
FENOL
THYMOL
EUGENOL
GUAIACOL
1. Bau spesifik
2. Sekali cair, tetap cairan
3. T.L = 27,70 C
4. Sukar larut dalam air, larut dalam spiritus, gliserin dan minyak lemak .
5. Zat + marquis ----> merah violet
6. Zat + FeCl3 ----> biru ----> merah coklat.
7. Zat + H2SO4 + formaldhehida ----> violet
8. Zat + aq.brom ----> merah coklat
9. Zat + HNO3 ----> merah ----> jingga ----> kuning
HYDROCHINON
CATECHIN
A. Biosintesis fenilpropanoid
Perintis senyawa fenilpropanoid awal adalah asam sinamat dan asam
p- hidroksinamat, yang juga dikenal dengan nama asam p-kumarat. Dalam tumbuhan,
senyawa ini dibuat dari asam aromatis amino fenilalanin dan tirosin, secara
bergantian, dan tersintesis melalui jalur asam sikimat.Biosintesa senyawa
fenilpropanoida yang daarijalur shikimat pertama kali ditemukan dalam mikroorganisme
seperti bakteri, kapang dan ragi.Sedangkan asam shikimat pertama kali ditemukan pada
tahun 1885 dari tumbuhan lillicium religiosum dan kemudian ditemukan dalam banyak
tumbuhan.
Pokok reaksi biosintesa dari jalur shikimat adalah sebagai berikut: Pembentukan asam
shikimat diawali dengan kondensasi aldol antara eritrosa dan asam fosfoenolpiruvat.
Pada kondensasi ini, gugus metilen (C=CH 2) dari asam fosfoenolpiruvat berlaku
B. Biosintesis kumarin
Metode spektroskopi saat ini sudah merupakan metode standar dalam penentuan struktur
senyawa organic pada umumnya dan senyawa metabolit sekunder pada khususnya.
Metode tersebut terdiri dari beberapa peralatan dan mempunyai hasil pengamatan yang
berbeda, yaitu :
a. Spektroskopi UV
Metode yang dapat menentukan serta mengidentifikasi gugus fungsi yang terdapat
dalam senyawa organik, yang mana gugus fungsi dari senyawa organik akan dapat
ditentukan berdasarkan ikatan tiap atom dan merupakan bilangan frekuensi yang
spesifik.
c. Nuklir Magnetik Resunansi Proton
Metode ini akan mengetahui posisi atom atom karbon yang mempunyai proton atau
tanpa proton. Disamping itu akan dikenal atom atom lainnya yang berkaitan dengan
proton.
d. Nuklir Magnetik Kesonansi Isotop Karbon 13
Digunakan untuk mengetahui jumlah atom karbon dan menentukan jenis atom karbon
pada senyawa terebut.
e. Spektroskopi Massa
Mengetahui berat molekul senyawa dan ditunjang dengan adanya fragmentasi ion
molekul yang menghasilkan pecahan pecahan spesifik untuk suatu senyawa
berdasarkan m / z dari masing masing fragmen yang terbentuk. Terbentuknya fragmen
fragmen denga terjadinya pemutuan ikatan apabila disusun kembali akan dapat
menentukan kerangka struktur senyawa yang diperiksa.
2. Kromatografi
Penggunaan kromatografi sangat membantu dalam pendeteksian senyawa metabolit
sekunder dan dapat dijadikan sebagai patokan untuk proses pengerjaan berikutnya dalam
menentukan struktur senyawa.
Berbagai jenis kromatografi yang umum digunakan antara lain:
a. Kromatografi Lapis Tipis (KLT) : Merupakan salah satu metode identifikasi awal
untuk menentukan kemurnian senyawa yang ditemukan atau dapat menentukan jumlah
senyawa dari ekstrak kasar metabolit sekunder. Cara ini sangat sederhana dan
merupakan suatu pendeteksian awal dari hasil isolasi.
Secara garis besar identifikasi senyawa fenolik dapat digambarkan sebagaimana bagan
berikut ini:
1.9.MANFAAT FENOL
Senyawa fenolik merupakan senyawa bahan alam yang cukup luaspenggunaannya
saat ini. Kemampuannya sebagai senyawa biologik aktifmemberikan suatu peran yang
besar terhadap kepentingan manusia. Sudahbanyak penelitian diarahkan pada
pemanfaatan senyawa fenolik padaberbagai bidang industri. Pada industri makanan dan
minuman, senyawa fenolik berperan dalam memberikan aroma yang khas pada
produk makanan dan minuman, sebagai zat pewarna makanan dan minuman, dan
sebagai antioksidan. Pada industri farmasi dan kesehatan, senyawa ini banyakdigunakan
sebagai antioksidan, antimikroba, antikanker dan lain-lain,contohnya obat antikanker
(podofilotoksan), antimalaria (kuinina) dan obatdemam (aspirin). Selain itu, senyawa ini
juga banyak digunakan sebagaiinsektisida dan fungisida. Selain itu, senyawa fenolik
Tumbuhan yang hidup disekitar kita memiliki kandngan kimia yang unk.
Kimiabahan alam yang merupakan hasil dari metabolisme sekunder. Bahan kimia
yangsimaksud biasanya di kunakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya dalam
bidangfarmasi. Salah satu kelompok senyawa yang banyak memberikan manfaat bagi
manusiaadalah polifenol. Senyawa yng termasuk kedalam polifenol ini adalah semua
senyawa yang memiliki struktur dasar berupa fenol. Polifenol adalah kelompok zat
kimia yang ditemukan pada tumbuhan. Zat ini memiliki tanda khas yakni memiliki
banyak gugus fenol dalam molekulnya. Fenol sendiri merupkan struktur yangterbentuk
dari benzena tersubtitusi dengan gugus OH. Gugus OH yang terkandungmerupakan
aktivator yang kuat dalam reaksi subtitusi aromatik elektrofilik (Fessenden,1982).
Fenol
1. Asam Galic
Senyawa ini memiliki struktur benzen yang tersubtitusi dengan 3 gugu OH dan
satu gugus Karboksilat. Contohnya seperti jenis hydrolyzabletannins yang
merupakan jenis tanin yang dapat larut di dalam airmembentuk asam gallic dan asam
protocatechuic dan gula. Contoh jenisini adalah gallotanin (Anonim, 2009).
Asam galat
2. Flavon
Jeniss polifenol ini yang apaling banyak terdapat dialam. Senyawaini juga termasuk
flavonoid yang telah dibahas dalam makalah bab yanglain. Contoh senyawa ini
adalah epicatechin dan epigalocatechin, senyawaini terkandung di dalam teh yang
memiliki fungsi sebagai antioksidan.
epigalocatechin
3. Asam sinamat
Senyawa jenis ini memliki struktur umum
asam sinamat
Salah satu contoh jenis ini adalah lignin. Lignin banyak terdapat pada tumbuhan
sebagai penyusun dinding sel. Senyawa ini berupa polimer yang memiliki struktur
kompleks dan berat molekul lebih dari 10.000 monomer pada lignin disebut
monolignols. Berikut gambar lignin::
struktur lignin
Sebuah study oleh para peneliti Amerika Serikat yang dipublikasikan dalam
American Journal of Epidemiologi menyatakan bahwa mereka yang minum
sedikitnya dua cangkir teh yang mengandung polyphenol setiap hari, ternyata 68%
lebih rendah kemungkinan terkena kanker usus.