Anda di halaman 1dari 6

Mira Ageng Larasati

201310230311003

Perilaku Prososial Mahasiswa

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang mempunyai arti bahwa manusia tidak bisa
hidup tanpa adanya kehadiran orang lain di lingkungan sekitarnya. Seiring berjalannya
waktu, kepedulian orang terhadap orang lain dan lingkungan sekitarnya menjadi
menurun. Ada banyak faktor yang mempengaruhi menurunnya kepedulian orang terhadap
orang lain maupun lingkungan sekitarnya. Di dalam penelitiannya, Sears (2003)
menemukan bahwa beberapa orang tetap memberikan bantuan kepada orang lain
meskipun kondisi situasional menghambat usaha pemberian bantuan tersebut, sedangkan
yang lain tidak memberikan bantuan sama sekali meskipun berada dalam kondisi baik.
Sebagian orang akan membantu tetapi terkadang individu mempertimbangkan dahulu
untung ruginya bagi dirinya apabila ia membantu.
Perilaku prososial adalah suatu perilaku yang muncul dalam kontak sosial yang
mana perilaku prososial merupakan suatu tindakan untuk menolong atau membantu orang
lain tanpa mempedulikan motif-motif yang dilakukan oleh orang yang ditolong. Dengan
kata lain tindakan atau perilaku prososial tindakan yang tidak menuntut pamrih dari orang
yang ditolong. Akan tetapi saat ini banyak juga dijumpai orang-orang dengan sengaja
menolong orang lain dengan niat-niat tertentu. Maksudnya adalah untuk menarik
perhatian orang lain agar simpati kepada si menolong, pencitraan diri, dsb.
C. Daniel Batson (1991) adalah tokoh yang paling kuat menyatakan pemikiran
bahwa banyak orang yang tekadnya menolong murni keluar dari kebaikan hati mereka.
Batson mengatakan bahwa orang terkadang menolong orang lain untuk alasan pribadi,
namun terkadang motif orang tersebut murni altruistik, dimana tujuan mereka yaitu hanya
menolong orang lain, walaupun dalam menolong tersebut memerlukan pengorbanan yang
besar bagi dirinya. Batson mengatakan, altruisme yang murni akan muncul ketika kita
merasakan empati terhadap orang lain yang membutuhkan bantuan, yaitu menempatkan
diri kita pada posisi orang lain serta merasakan emosi dan kejadian seperti yang mereka
rasa.
Fenomena menurunnya perilaku prososial dapat terjadi pada setiap lapisan
masyarakat, dan tidak menutup kemungkinan fenomena ini terjadi juga pada mahasiswa.
Mahasiswa sebagai calon intelektual muda yang sedang mengalami proses belajar
dituntut oleh masyarakat untuk memiliki tanggung jawab dalam bertingkah laku sesuai
dengan norma masyarakat dalam berperilaku seperti saling menolong, berbagi, bekerja
sama; tetapi pada kenyataannya muncul suatu kesenjangan antara harapan masyarakat
dengan kenyataan yang terjadi pada kehidupan mahasiswa.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dengan beberapa mahasiswa yang berada
di lingkungan kampus Universitas Muhammadiyah Malang menunjukkan bahwa
sebagian dari mereka memiliki sikap prososial yang kurang. Salah satu contohnya adalah
ketika mereka melihat dan membiarkan mahasiswa lainnya membuang sampah
sembarangan di lingkungan kampus bahkan merekapun turut melakukan hal yang sama.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku prososial tidak
semata-mata hadir karena kita hanya ingin menolong orang lain tanpa pamrih melainkan
ada rasa empati yang menjadi faktor pendorong kita berperilaku prososial. Akan tetapi,
tidak semua orang khususnya mahasiswa menunjukan sikap prososial seperti yang
dicontohkan di atas. Hal inilah yang melandasi peneliti untuk melakukan penelitian
tentang Perilaku Prososial Mahasiswa di Kampus.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui seberapa besar perilaku prososial mahasiswa.

Manfaat Penelitian

1. Sebagai sumber informasi kepada setiap mahasiswa tentang pengertian perilaku prososial
2. Sebagai sumber informasi tentang bentuk-bentuk perilaku prososial mahasiswa

Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain:


1. Bagaimana bentuk perilaku prososial mahasiswa?
2. Hal apa saja yang melandasi mahasiswa untuk berperilaku prososial?

Kajian Teori

a. Definisi
Menurut Sears dkk (1994) perilaku prososial adalah tindakan menolong yang sepenuhnya
dimotivasi oleh kepentingan sendiri tanpa mengharapkan sesuatu untuk diri si penolong
itu sendiri.
b. Teori Dasar
Menurut Brigham (1991) mengatakan bahwa perilaku prososial adalah perilaku yang
mempunyai maksud untuk menyokong kesejahteraan orang lain. Gerungan (1996)
berpendapat bahwa perilaku prososial mencakup perilaku yang menguntungkan orang
lain yang mempunyai konsekuensi positif sehingga akan menambah kebaikan fisik
maupun psikis. Jadi dapat disimpulkan bahwa perilaku prososial adalah perilaku yang
semata-mata dilakukan untuk menolong orang lain dengan atau tanpa mengharapkan
imbalan atau pamrih dari yang di tolong.
Brigham (1991) menyebutkan bentuk-bentuk perilaku prososial yang hampir sama
dengan diatas, yaitu :
1. Altruisme, yaitu kesediaan untuk menolong orang lain secara sukarela tanpa
mengharapkan imbalan.
2. Murah hati, yaitu kesediaan untuk bersikap dermawan pada orang lain.
3. Persahabatan, yaitu kesediaan untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dengan
orang lain.
4. Kerjasama, yaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain demi terciptanya
suatu tujuan.
5. Menolong, yaitu kesediaan untuk membantu orang lain yang sedang berada dalam
kesulitan.
6. Penyelamatan, yaitu kesediaan untuk menyelamatkan atau membantu orang lain yang
membutuhkan.
7. Pengorbanan, yaitu kesediaan untuk berkorban demi orang lain yang membutuhkan.
8. Berbagi, yaitu kesediaan untuk berbagi perasaan dengan orang lain dalam suasana
duka.

Berdasarkan uraian diatas maka bentuk-bentuk perilaku prososial tersebut antara lain,
berbagi, menolong, kerjasama, bertindak jujur, pengorbanan, dan berderma.
c. Aspek-aspek
Menurut Mussen (1989) bentuk-bentuk perilaku prososial memiliki beberapa macam
yang antara lain :
a. Berbagi ( Sharing ), yaitu kesediaan untuk berbagi perasaan dengan orang lain dalam
suasana suka maupun duka.
b. Menolong ( Helping ), yaitu kesediaan memberikan bantuan atau pertolongan kepada
orang lain yang sedang mengalami kesulitan, baik berupa moril maupun meteriil.
Menolong meliputi membantu orang lain atau menawarkan sesuatu yang menunjang
berlangsungnya kegiatan orang lain.
c. Kerjasama ( Cooperating ), yaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain
demi tercapainya suatu tujuan. Cooperating biasanya saling menguntungkan, saling
memberi, saling menolong dan menenangkan.
d. Bertindak jujur ( Honesty ), yaitu kesediaan untuk melakukan sesuatu seperti apa
adanya, tidak berbuat curang terhadap orang lain.
e. Berderma ( Donati ng ), yaitu kesediaan untuk memberikan secara sukarela sebagian
barang miliknya kepada orang yang membutuhkan.

Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif


adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena biasanya peneliti
mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang di
tempat penelitian.

Subjek Penelitian

Adapun subjek yang peneliti libatkan dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang memiliki ciri
sesuai dengan aspek yang telah peneliti tentukan.

Batasan Istilah

Peneliti dalam penelitian ini menggunakan penjelasan istilah guna tidak menimbulkan adanya
pengertian yang berbeda. Peneliti menggunakan batasan istilah dari beberapa tokoh ahli dan
sebagian ditambahkan oleh peneliti sendiri. Batasan ilmiah yang perlu dijelaskan antara lain:
1. Perilaku prososial, adalah tindakan menolong yang sepenuhnya dimotivasi oleh
kepentingan sendiri tanpa mengharapkan sesuatu untuk diri si penolong itu sendiri (Sears
dkk,1994).
2. Mahasiswa, adalah orang yang terdaftar dan menjalani pendidikan pada perguruan tinggi.
Berdasarkan jenjang studi yang ditempuhnya mahasiswa dapat dikelompokan ke dalam
kelompok mahasiswa program Diploma, mahasiswa Strata 1 (S1), Strata 2 (S2) dan
mahasiswa Strata 3 (S3).

Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan
wawancara semiformal.

Analisa Data

Analisis data yang diguakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif
adalah analisis yang terdiri dari kata tertulis atau lisan dari seorang subjek yang diamati serta
memiliki karakteristik data yang mana merupakan data yang asli dan menggunakan cara yang
sistematis juga dapat dipertanggungjawabkan.

Daftar Pustaka

Batson, C. D., & Shaw, L. L. (1991). Evidence for Altruism : Toward a Pluralism of Prosocial
Motives. Psychological Inquiry, Vol 2 (2), 107-122
Brigham, J. C. (1991). Social Psychology. Edisi Kedua. New York : Harper Colling Publisher
Inc
Mussen, O. H., Conger, J. J dan Kagan, J. (1989). Child Developmental and Personality,
Perkembangan dan Kepribadian Anak. Alih Bahasa : Budiyanto, G.; dan Gayatri, A.
Jakarta : Arca
Sears, D. O., Jonathan L. F dan Anne P.L. (1994). Psikologi Sosial Jilid 2. Alih Bahasa: Mikhael
Adyanto. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai