Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 5, Mei 2013, hal.

200 - 262

PENELITIAN

PENGEMBANGAN KARIR = FAKTOR PALING


MEMPENGARUHI KINERJA PERAWAT PELAKSANA

Ratanto
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kaltim

Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas bahwa kinerja perawat


pelaksana memiliki kontribusi terhadap mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit,
penilaian kinerja perawat pelaksana belum optimal, dan masih ada ketidakpuasan
pelanggan terhadap kinerja perawat pelaksana sebesar 43,89%. Penelitian bertujuan
untuk mengetahui hubungan faktor internal dan eksternal dengan kinerja perawat
pelaksana di IRNA RSUD A.W. Sjahranie. Penelitian menggunakan pendekatan
cross sectional. Sampel berjumlah 216 perawat pelaksana. Data dikumpulkan
dengan menggunakan kuesioner. Analisis data berupa univariat, bivariat (chi-square
dan independent t test) dan multivariat (regresi logistik berganda). Hasil penelitian
didapatkan faktor yang berhubungan dengan kinerja adalah: pendidikan (p=0,014),
motivasi (p=0,013), persepsi (p=0,001), kepemimpinan (p=0,001), dan karir
(p=0,001). Faktor pengembangan karir paling dominan berhubungan dengan kinerja
(OR=29,962). Peningkatan kinerja perawat pelaksana di rumah sakit harus
memperhatikan faktor pendididkan, motivasi, persepsi, kepemimpinan dan
pengembangan karir.
Kata kunci: Kinerja, perawat pelaksana, motivasi, persepsi, kepemimpinan, imbalan,
karir, supervisi.

Abstract. This research was motivated by the fact that nursing performance
contributes to the quality of nursing services in hospital, the suboptimal nurses
appraisal, and the low customer satisfaction towards the nurses performance of
43.89%. This research aims to determine the relationship of internal and external
factors of nurses performance in Instalasi rawat inap RSUD A. W. Sjahranie
Samarinda. This research uses cross-sectional approach. The sample consists of
216 nursing officers. Data was collected by using questionnaire. Data analysis that is
used in this research were univariate, bivariate (chi-square and independent t-test)
and multivariate (multiple logistic regression). The result of this research shows that
the factors that related to the performances are: education (p=0.014), motivation
(p=0.013), perception (p=0.001), leadership (p=0.001), and career (p=0.001). The
most significant factor that is related to nursing performance is career development
(OR=29,962). Nursing performance developments have to pay attention to education,
motivation, perception, leadership, and career development.
Keywords: performance, motivation, perception, leadership, career, supervision

PENDAHULUAN rumah sakit yaitu berjumlah 60,55 %


Kinerja perawat memiliki nilai yang (Kemenkes, 2010). Banyaknya jumlah
vital dan strategis, asuhan yang diberi- perawat secara kuantitas di rumah
kan oleh perawat merupakan core sakit harus diiringi dengan kualitas
business dan dapat memberikan kon- yang baik. Kualitas kinerja yang ditun-
tribusi yang besar bagi pelayanan jukkan oleh perawat dalam mem-
kesehatan di rumah sakit. Hal ini di- berikan asuhan merupakan cerminan
sebabkan karena perawat secara atau gambaran dari mutu pelayanan di
kuantitas adalah tenaga terbanyak di rumah sakit. Manajemen rumah sakit

253
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 5, Mei 2013, hal. 200 - 262

harus menjaga dan mengupayakan nostik dan memonitor pasien, adminis-


agar kinerja perawat tetap baik, se- trasi dan monitor intervensi terapeutik,
hingga perawat dapat memberikan monitor dan menjamin kualitas asuh-
pelayanan yang bermutu bagi pasien, an, manajemen perubahan situasi
yang pada akhirnya dapat mening- darurat yang efektif, organisasi, dan
katkan mutu pelayanan rumah sakit kompetensi kerja. Kesimpulan dari
secara umum. pendapat para ahli di atas adalah
bahwa komponen kinerja perawat
Suwatno (2011) menyatakan bah- merupakan gabungan dari fungsi
wa kinerja merupakan hasil yang perawat dalam memberikan asuhan
dicapai seseorang menurut ukuran keperawatan, hubungan interpersonal,
yang ber-laku, dalam kurun waktu tanggung jawab, ketaatan dan keju-
tertentu, berkenaan dengan pekerjaan juran.
serta perilaku dan tindakannya. Ki-
nerja perawat merupakan gambaran Kinerja pelayanan di RS X masih
evaluasi terhadap hasil kerja yang belum optimal. Berdasarkan survey
dilakukan oleh perawat untuk tujuan keluhan pelanggan terhadap pelayan-
pelayanan keperawatan dengan dida- an yang dilaksanakan oleh manaje-
sarkan pada standar keperawatan dan men rumah sakit dari tanggal 12 sam-
dilakukan dalam waktu tertentu. Indi- pai 21 April 2010 terhadap 3643 res-
kator kinerja diperlukan untuk me- ponden didapatkan data bahwa 1599
ngukur hasil kerja yang telah dilakukan (43,89 %) pelanggan menyatakan
oleh perawat. perawat kurang respon terhadap ke-
luhan pasien. Sebanyak 1270 (34,86
Komponen kinerja perawat pelak- %) pelanggan menyatakan bahwa
sana menurut Ilyas (2012) meliputi perawat jaga malam sering ketiduran
hubung-an dengan pasien, hubungan dalam melaksanakan tugasnya.
dengan rekan kerja, kemampuan pro-
fessional, potensi untuk tumbuh dan
kembang, sikap terhadap rumah sakit METODE PENELITIAN
dan kualifikasi personal. Berdasarkan Penelitian ini merupakan penelitian
penelitian Al-Ahmadi (2009) kompo- kuantitatif jenis deskriptif korelatif
nen kinerja perawat pelaksana me- dengan pendekatan cross sectional.
liputi: kehadiran dan ketepatan waktu, Variabel bebas (independen) meliputi
sakit dan meninggalkan pekerjaan ka- faktor internal individu yaitu variabel
rena emergensi, peningkatan keteram- umur, tingkat pendidikan, lama kerja,
pilan personal, hubungan dengan motivasi dan persepsi terhadap peker-
pasien, kualitas pekerjaan, hubungan jaan serta faktor eksternal individu
dengan atasan, hubungan dengan yaitu variabel kepemimpinan, imbalan,
rekan kerja dan upaya peningkatan pengembangan karir, dan supervisi.
metode kerja. Menurut Schoessler Variabel terikat (dependen) yaitu me-
(2008) perawat memiliki kinerja yang liputi: aspek proses keperawatan,
baik jika memenuhi tujuh komponen hubungan interpersonal, ketaatan, ke-
yaitu: sebagai penolong pasien, edu- jujuran, dan tanggung jawab.
kator dan pelatih bagi pasien, diag-

255
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 5, Mei 2013, hal. 200 - 262

Populasi dari penelitian ini adalah dan 50% dibawah 29 tahun (min-
seluruh perawat yang bekerja di Ins- maks=21-55). Lama kerja perawat
talasi rawat inap RS X yang berjumlah pelaksana 50% sudah bekerja diatas 4
216 orang. Instrumen pengumpulan tahun dan 50% telah bekerja selama
data pada penelitian ini berupa kuesi- kurang dari 4 tahun.
oner. Alat pengumpulan data berda-
sarkan skala likert. Kuesioner dibagi- Tabel 2. Distribusi Frekuensi Faktor Inter-
kan kepada responden berisi per- nal yang Mempengaruhi Kinerja
tanyaan-pertanyaan yang berkaitan Perawat Pelaksana, 2013
dengan faktor-faktor yang berhu- (n=216)
bungan dengan kinerja perawat pelak-
Variabel F %
sana. Faktor Internal
Hasil uji validitas dan reliabilitas Pendidikan
dengan membandingkan r-hitung de- a. Vokasional 195 90,3
ngan r-tabel 0,361 pada df 28, b. Profesional 21 9,7
diperoleh semua item telah valid. Item Motivasi
pertanyaan yang valid memiliki tingkat c. Rendah 47 21,8
reliabilitas yang baik dengan alpha
d. Tinggi 169 78,2
Persepsi
cronbach 0,900. a. Kurang 65 30,1
Analisis univariat pada variabel b. Baik 151 69,9
numerik di analisis dengan median,
nilai minimum dan maksimum dengan Sebagian besar perawat pelaksa-
95% CI, sedangkan variabel katagorik na adalah berpendidikan vokasional,
dianalisis dengan proporsi. Analisis ma-yoritas perawat pelaksana memiliki
bivariat dilakukan dengan uji Chi motivasi kerja tinggi, dan sebagian be-
Square dan Uji T independen untuk sar perawat pelaksaan mempersep-
dan multivariat dengan regresi logistik sikan pekerjaannya baik.
berganda untuk menganalisis faktor Secara umum faktor-faktor yang
yang paling dominan. mempengaruhi kinerja perawat pelak-
sana di RS X adalah baik, hanya satu
HASIL PENELITIAN sub variabel yang kurang baik yaitu
Hasil penelitian terkait faktor inter- karir 56,9 %. Sebanyak 87,5 % pe-
nal umur dan lama kerja. rawat menganggap kepemimpinan
kepala ruangan sudah baik. Sebesar
Tabel 1.Distribusi nilai tengah umur dan 54,6 % perawat pelaksana menyata-
lama kerja Perawat Pelaksana, kan bahwa imbalan di RS X sudah
2013 (n=216)
baik. Sebanyak 75,5 % perawat me-
Variabel Median Minimal- nyatakan supervisi dari atasan sudah
Maksimal baik.
Faktor Internal
Umur 29 21-55
Lama Kerja 4 1-33
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Faktor
Hasil analisis didapatkan bahwa Eksternal yang Mempenga-ruhi
Kinerja Perawat Pelak-sana
umur perawat pelaksana di RS X
2013 (n=216)
adalah 50% berumur diatas 29 tahun

256
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 5, Mei 2013, hal. 200 - 262

Variabel F % Variabel P
Faktor Eksternal Faktor Internal
Kepemimpinan Pendidikan 0,014
a. Kurang 27 12,5 Motivasi 0,013
b. Baik 189 87,5 Persepsi 0,001
Imbalan
a. Kurang 98 45,4 Faktor Eksternal
b. Baik 118 54,6 Kepemimpinan 0,001
Karir Imbalan 0,200
a. Kurang 123 56,9 Pengembangan 0,001
b. Baik 93 43,1 Karir 0,308
Supervisi Supervisi 0,308
a. Kurang 53 24,5
b. Baik 163 75,5
Hasil uji statistik menyimpulkan
bahwa ada hubungan antara motivasi
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Kinerja dengan kinerja perawat pelaksana.
Perawat Pelaksana di Insta-lasi
Ada hu-bungan proporsi kinerja antara
Rawat Inap RS X, 2013 (n=216)
pera-wat yang memiliki persepsi baik
dengan perawat yang memiliki per-
Variabel f %
Kinerja sepsi kurang baik. Ada hubungan
a. Kurang 101 46,8 antara kepemimpinan dengan kinerja.
b. Baik 115 53,2 Ada hubungan antara sistem imbalan
dengan kinerja. Hasil uji statistik me-
Hasil analisis data didapatkan bah- nyimpulkan bahwa ada hubungan pe-
wa perawat pelaksana yang memiliki ngembangan karir dengan kinerja pe-
kinerja baik adalah 53,2%. Perawat rawat pelaksana. Tidak ada hubungan
pelaksana yang memiliki kinerja ku- antara supervisi dengan kinerja pera-
rang baik berjumlah 46,8%. wat pelaksana.
Nilai tengah umur perawat pelak- Hasil analisis multivariat pada ta-
sana yang berkinerja kurang baik ada- bel diatas berarti variabel pengem-
lah 29 (21-55). Hasil uji statistik dida- bangan karir yang paling berpengaruh
patkan bahwa tidak ada hubungan terhadap kinerja, kemudian variabel
antara umur dengan kinerja perawat kepemimpinan dan terakhir pendidik-
pelaksana (p=0,116;=0,05). Nilai te- an. Hasil analisis didapatkan karir
ngah lama kerja perawat pelaksana adalah faktor yang paling mempenga-
adalah 4 (1-33) tahun. Hasil uji statistik ruhi kinerja perawat sebesar 30 kali
menyimpulkan bahwa tidak ada hu- lebih tinggi dibandingkan dengan karir
bugan antara lama kerja dengan yang kurang baik setelah di kontrol
kinerja perawat pelaksana (p=0,148; oleh variabel lama kerja, persepsi dan
=0,05). kepemimpinan.

Tabel 5.Hubungan antara Faktor Inter-nal PEMBASAHAN


dan Eksternal dengan Ki-nerja Menurut pendapat peneliti tidak
Perawat Pelaksana di Instalasi adanya hubungan antara umur de-
Rawat Inap RS X, 2013 (n=216)
ngan kinerja perawat pelaksana di
Instalasi rawat inap RS X, disebabkan

257
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 5, Mei 2013, hal. 200 - 262

karena adanya kecenderungan pera- yang potensial untuk dapat mening-


wat-perawat senior sudah cukup me- katkan kinerja pelayanan keperawatan
rasa aman pada zona nyaman seba- di ruang rawat. Pihak manajemen
gai perawat dengan status pegawai rumah sakit perlu terus mendorong
negeri, sehingga dengan semakin perawat untuk terus meningkatkan jen-
bertambahnya umur perawat tersebut jang pendidikannya terutama mening-
menjadi kurang termotivasi dan kurang katkan proporsi perawat profesional.
bisa menampilkan kinerja yang baik. Hasil Pengamatan peneliti bahwa
Perawat senior juga memiliki kecende- perawat pelaksana di RS X masih
rungan untuk tidak melaksanakan banyak yang baru masuk bekerja.
proses keperawatan dengan tepat dan Banyaknya tenaga kerja baru tentu
tingkat ketaatan terhadap pekerjaan saja akan mempengaruhi kinerja pela-
kurang. yanan secara umum. Tenaga kerja
Perawat-perawat senior memper- baru dan muda merupakan tenaga
sepsikan karirnya sebagai perawat di kerja potensial. Pengelolaan tenaga
instalasi rawat inap RS. X kurang baik. kerja baru perlu dilakukan dengan baik
Mereka merasa pengembangan karir- agar mereka mendapat pengalaman
nya kurang terperhatikan sehingga yang cukup dalam memberikan
cenderung menampilkan kinerja yang pelayanan. Keadaan ini merupakan
kurang baik (56,9%). Sebagian besar tantangan bagi pihak rumah sakit
umur perawat pelaksana adalah untuk mengelola proses transfer ke-
berumur muda dan produktif, hal ini terampilan dari perawat senior kepada
menjadi aset sekaligus tantangan bagi perawat-perawat baru. Semakin lama
menajemen rumah sakit untuk me- pengalaman kerja perawat maka se-
ngelola menjadi energi yang potensial makin tinggi kinerja perawat tersebut.
dalam meningkatkan kinerja dan mutu Hasil penelitian ini sesuai dengan
pelayanan rumah sakit. penelitian yang dilakukan oleh
Hasil penelitian ini sesuai dengan Prambudi (2004) yang menyatakan
penelitian yang dilakukan oleh ada hubungan antara motivasi dengan
Baidoeri (2003) yang menyatakan ada kinerja perawat pelaksana. Penelitian
hubungan antara tingkat pendidikan ini memperkuat pendapat Ilyas (2012)
dengan kinerja perawat pelaksana. yang menyatakan bahwa kinerja di-
Peningkatan status pendidikan pera- pengaruhi oleh motivasi dan kemam-
wat dapat meningkatkan kinerja pe- puan. Menurut analisis peneliti moti-
rawat tersebut terutama pada aspek vasi kerja yang tergambar pada pera-
pelaksanaan proses keperawatan. wat pelaksana di instalasi rawat inap
Hasibuan (2007) menyatakan bahwa RS X dikarenakan rata-rata umur pe-
pendidikan merupakan suatu indikator rawat berada pada rentang umur
yang mencerminkan kemampuan se- produktif. Umur produktif tersebut me-
seorang untuk dapat menyelesaikan macu motivasi diantara perawat untuk
suatu pekerjaan. menunjukkan kinerja yang baik. Kom-
Tingkat pendidikan mayoritas pe- petisi yang terjadi diantara perawat
rawat pelaksana adalah vokasional, mengakibatkan dampak yang baik
hal ini harus dimanfaatkan dengan bagi peningkatan kinerja dan mutu
baik karena merupakan sumber daya pelayanan keperawatan.

258
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 5, Mei 2013, hal. 200 - 262

Persepsi perawat pelaksana ter- Hasil penelitian ini sesuai dengan


hadap pekerjaan sebagai perawat penelitian yang dilakukan oleh
menurut peneliti disebabkan karena Sensumurti (2003) dan Setiawati
perawat memiliki kebanggaan bekerja (2010) yang menyimpulkan bahwa ada
sebagai perawat di RS X. Mereka hubungan antara jenjang karir pera-
mempersepsikan bahwa dengan men- wat dengan kinerja perawat pelak-
jadi perawat akan memperoleh peker- sana. Hasil pengamatan peneliti, pe-
jaan tetap dan memperoleh imbalan nelitian ini menunjukkan bahwa pen-
yang baik. Tingkat pendidikan yang tingnya pemberian kesempatan pe-
dimiliki oleh perawat pelaksana juga ngembangan karir untuk mendapatkan
mempengaruhi persepsi perawat ter- prestasi. Pemberian kesempatan pe-
hadap pekerjaan dan profesinya. ngembangan karir sebaiknya yang
Penelitian ini sesuai dengan pene- berhubungan dengan keahliannya
litian yang dilakukan oleh Sastradijaya supaya dapat ditularkan dengan yang
(2004) yang menyimpulkan bahwa lainnya, sehingga ilmu yang didapat-
ada hubungan yang signifikan antara kannya dapat untuk meningkatkan
kepemimpinan dengan kinerja perawat kinerja. Hal ini sesuai dengan pen-
pelaksana. Variabel kepemimpinan dapat Suwatno (2011) yang berpen-
memiliki hubungan dengan kinerja dapat bahwa pengembangan karir
menurut peneliti dikarenakan kepala merupakan pendekatan formal yang
ruangan menerapkan gaya kepemim- digunakan organisasi untuk menjamin
pinan yang tepat dengan lingkungan di bahwa pegawai dengan kualifikasi
RS X. Tingkat pendidikan kepala tepat dan berpengalaman tersedia
ruangan yang masyoritas S1 Kepe- saat dibutuhkan.
rawatan juga memiliki dampak positif Perawat pelaksana di RS X seba-
pada kinerja perawat pelaksana. gian besar merasa pengembangan
Pengamatan peneliti ada perawat karir mereka masih kurang baik. Pe-
yang menyatakan tidak puas dengan rawat menyatakan bahwa mereka
kompensasi yang diberikan oleh ru- jarang memperoleh kesempatan untuk
mah sakit (45,4%). Salah satu alasan mengikuti pelatihan, sulit untuk mem-
karyawan bekerja adalah untuk meng- peroleh kesempatan untuk melanjut-
harapkan imbalan. Siagian (2008) kan ke jenjang pendidikan yang lebih
mengatakan bahwa tidak dapat di- tinggi, sistem pengembangan jenjang
sangkal, motivasi dasar bagi karir yang kurang jelas, perawat me-
kebanyakan orang menjadi pegawai rasa kesempatan untuk promosi ku-
pada suatu organisasi tertentu adalah rang, dan promosi karir perawat tidak
untuk mencari nafkah. Berarti bila se- didasarkan pada penilaian kinerja
seorang bekerja menggunakan penge- yang baik dan transparan.
tahuan, keterampilan, dan tenaga
serta menghabiskan sebagian waktu- SIMPULAN
nya untuk berkarya pada suatu orga- Faktor internal yang mempenga-
nisasi, maka ia mengharapkan untuk ruhi kinerja perawat pelaksana di ru-
menerima imbalan tertentu. Imbalan mah sakit adalah: rata-rata umur res-
digunakan untuk memenuhi kebutuhan ponden berada pada usai produktif,
hidup karyawan dan keluarganya lama kerja rata-rata kurang dari 4 ta-

259
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 5, Mei 2013, hal. 200 - 262

hun, sebagian pendidikan perawat yang mempengaruhi kinerja perawat


pelaksana adalah vokasional, motivasi pelaksana.
dan persepsi perawat pelaksana ter-
hadap pekerjaannya baik. Faktor eks- DAFTAR PUSTAKA
ternal kepemimpinan dan pengem- Ahmadi, H. (2009). Factors affecting
bangan karir dipersepsikan baik. Im- performance of hospital nurses in
balan dan supervisi dipersepsikan region saudi arabia. International
kurang baik oleh sebagian besar pera- Journal of Health Care Quality
wat pelaksana di instalasi rawat inap Assurance, 22, 40-54
RS X. Faktor internal yang berhu- Baidoeri, S. (2003) Hubungan antara
bungan dengan kinerja perawat pelak- karakteristik individu, motivasi ker-
sana adalah variabel pendidikan, mo- ja perawat dan kepemimpinan ke-
tivasi dan persepsi. Faktor internal pala ruangan dengan kinerja pera-
yang tidak berhubungan dengan kiner- wat di ruang rawat inap Rumah
ja perawat pelaksana adalah umur dan Sakit Islam Asshobirin Tangerang
lama kerja. Faktor Eksternal yang ber- tahun 2003. Tesis program Pasca
hubungan dengan kinerja adalah Sarjana FIM-UI, tidak dipublikasi-
variabel kepemimpinan dan pengem- kan.
bangan karir. Faktor eksternal yang Burn, N & Grove, S.K. (2009). The
tidak berhubungan adalah imbalan practice of nursing research ap-
dan supervisi. Variabel yang paling praisal, synthesis and generation
berpengaruh terhadap kinerja perawat of evidence. Sixt Edition. St. Louis,
pelaksana adalah pengembangan Missouri: Sounders Elsevier.
karir. Doucette, D. (2011). Should key
Rekomendasi penelitian ini adalah performance indicator for clinical
membuat rancangan pola jenjang karir service be mandatory. Canadian
bagi perawat pelaksana, membuat journal of Hospital Pharmacy, vol
pelatihan kepala ruangan terkait ke- 64 No.1
pemimpinan dan manjemen kepe- Gould, D., Kelly, D & Maidwell, A.
rawatan. Membuat SOP pelaksanaan (2001). Clinical nurses managers
supervisi di ruangan. Penambahan perception of factor affecting role
dan pendalaman materi terkait kinerja performance. Proquest Nursing &
perawat pelaksana yang akan mem- Allied Health Source. Nursing
perkaya landasan teori bagi maha- Standard, 15,16, 33-37.
siswa. Perlu diadakan diskusi-diskusi Hasibuan, M.S.P. (2007). Manajemen
dan seminar ilmiah terkait dengan sumber daya manusia. Jakarta:
kinerja perawat pelaksana. Bagi pene- PT. Bumi Aksara.
liti lain yang akan melakukan pene- Huber, D.L. (2006). Leadership and
litian terkait kinerja disarankan untuk nursing care management. Third
meneliti kinerja perawat pelaksana edition. Philadelphia, Pennsylvania
dari sudut pandang para manajer dan : Saunders Elsevier
masyarakat. Perlu dilakukan penelitian Ilyas, Y. (2012). Kinerja teori, penilaian
kinerja perawat pelaksana dengan di- & penelitian. Edisi revisi. Depok:
perkuat oleh penelitian observasional Fakultas Kesehatan Masyarakat
dan penelitian terkait faktor-faktor lain Universitas Indonesia.

260
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 5, Mei 2013, hal. 200 - 262

Kemenkes R.I. (2009). Undang- wat pelaksanadi ruang rawat inap


undang republik indonesia nomor dalam pencegahan infeksi noso-
36 tahun 2009 tentang kesehatan. komial di rumah sakit haji Jakarta
Jakarta: Kemenkes RI tahun 2011. Tesis program Pasca
Kemenkes RI. (2010). Rencana stra- Sarjana FIK-UI, tidak
tegis kementerian kesehatan tahun dipublikasikan.
2010-2014. Keputusan menteri ke- Panjaitan, R.U. (2004) Persepsi pera-
sehatan republik indonesia nomor wat pelaksana tentang budaya
HK. 03.01/60/I/2010. Jakarta: Ke- organisasi dan hubungannya de-
menterian Kesehatan ngan kinerja di rumah sakit
Kurniati, T. (2001) Hubungan peran marzoeki mahdi bogor 2004. Tesis
supervisi kepala ruangan dengan program Pasca Sarjana FIK-UI,
kinerja perawat pelaksana di ruang tidak dipublikasikan.
rawat inap Rumah Sakit Islam Polit, D.F & Beck, C.T. (2012). Nursing
Jakarta . Tesis program Pasca research: generating and assess-
Sarjana FIK-UI, tidak dipublikasi- ing evidence for nursing practice.
kan. 9th edition. Philadelphia: Lippincott
Lusiani, M. (2006). Hubungan karak- Williams & wilkins.
teristik individudan sistem peng- Potter, P.A. & Perry, A.G. (2009)
hargaandengan kinerja perawat Fundamental of nursing, Edisi 7.
menurut persepsi perawat pelak- (Renata Komalasari, Penerjemah).
sana di rsud wonogiri. Tesis pro- Jakarta: Salemba Medika.
gram Pasca Sarjana FKM-UI, tidak Prambudi, S. (2004) Analisis kinerja
dipublikasikan. perawat pelaksana di RSUD
Marquis, B.L & Houston, C.J. (2010). Wonogiri. Tesis program Pasca
Kepemimpinan dan manajemen Sarjana FKM-UI, tidak dipublikasi-
keperawatan. Teori dan aplikasi. kan.
Edisi 4. (Widyawati, Handayani & Robbins, S.P. (2006). Perilaku orga-
Fruriolina, Penerjemah). Jakarta: nisasi. Edisi lengkap. (Benyamin
EGC Molan, Penerjemah) Jakarta: PT.
Nomiko, D. (2007) Faktor-faktor yang Indeks Kelompok Gramedia
berkontribusi terhadap kinerja pe- Royani. (2010). Hubungan sistem
rawat pelaksana ruang rawat inap penghargaan dengan kinerja pera-
di rumah sakit jiwa daerah provinsi wat dalam melaksanakan asuhan
jambi 2007. Tesis program Pasca keperawatan di rumah sakit umum
Sarjana FIK-UI, tidak daerah cilegon banten. Tesis
dipublikasikan. Program Pasaca Sarjana FIK-UI,
Osman, I.H & Berbary L.N. (2011). tidak dipublikasikan.
Data envelopment analysis model Rusmiati. (2006) Hubungan ling-
for the appraisal and relative per- kungan organisasi dan karakte-
formance evaluation of nurses at ristik perawat dengan kinerja pe-
an intensive care unit. Journal Med rawat pelaksana di Ruang Rawat
Syst. 35, 1039-1062 Inap Rumah Sakit Umum Pusat
Pancaningrum, D. (2011) Faktor-faktor Persahabatan jakarta. Tesis pro-
yang mempengaruhi kinerja pera-

261
Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 5, Mei 2013, hal. 200 - 262

gram Pasca Sarjana FIK-UI, tidak men keperawatan di ruang rawat.


dipublikasikan. Jakarta: Sagung Seto
Sastradijaya, H.J. (2004) Faktor-faktor Sitorus, R & Yulia. (2006). Model
yang berhubungan dengan kinerja praktik keperawatan professional
perawat di ruang rawat inap rumah di rumah sakit. penataan struktur &
sakit umum daerah cilegon tahun proses (sistem) pemberian asuhan
2004. Tesis program Pasca Sar- keperawatan di ruang rawat. Pan-
jana FKM-UI, tidak dipublikasi-kan. duan implementasi. Jakarta: EGC
Sastroasmoro, S. & Ismael, S. (2011). Sulistyowati, D. (2012). Analisis faktor-
Dasar-dasar metodologi penelitian faktor yang mempengaruhi penca-
klinis. Edisi ke-4. Jakarta: Sangung paian target kinerja individu pera-
Seto. wat pelaksana berdasarkan indek
Schoessler M.T & Aneshansley, P. kinerja individu di gedung A
(2008). The performance appraisal RSUPN Cipto mangunkusumo.
is a developmental tool. Journal for Tesis program Pasca Sarjana FIK-
Nurses in Staff Development, 24. UI, tidak dipublikasikan.
ER-E-18 Suwatno & Priansa, D.J. (2011).
Sensusiati. (2003) Faktor-faktor yang Manajemen sumber daya manusia
berhubungan dengan kinerja pera- dalam organisasi publik dan bisnis.
wat di ruang rawat inap rumah Bandung: Alfabeta.
sakit mekar sari tahun 2003. Tesis Swanburg, R.C. (2000). Pengantar
program Pasca Sarjana FKM-UI, kepemimpinan & manajemen ke-
tidak dipublikasikan. perawatan untuk perawat klinis.
Setiawati, D. (2010). Determinan ki- (Monica Ester, Penerjemah).
nerja perawat di ruang rawat inap Jakarta: EGC.
rumah sakit tni al dr. mintoharjo Tomey, A.M. (2009). Nursing mana-
Jakarta, 2010. Tesis program gement and leadership. Eighth
Pasca Sarjana FIK-UI, tidak edition. St. Louis, Missouri: Mosby
dipublikasikan. Elsevier
Siagian, S.P. (2008). Manajemen sum- Vasset, F., Marnburg, E & Furunes, T.
ber daya manusia. Jakarta: Bumi (2011). The effect of performance
Aksara. appraisal in the Norwegian
Sitorus, R & Panjaitan R. (2011). municipal health services: a case
Manajemen keperawatan: manaje- study. Human Resources for
Health, 10.1186/1478-4491-9-22

262

Anda mungkin juga menyukai