Askep Keluarga
Askep Keluarga
A . Data Umum
1. Nama kepala keluarga : Tn.S
2. Alamat kepala keluarga : Desa Sidomulyo RW 02 RT 04
3. Pekerjaan : Wiraswasta
4. Pendidikan kepala keluarga : SD.
5. Komposisi keluarga : 5 orang.
GENOGRAM
x x
Keterangan :
6. Tipe keluarga.
Keluarga Tn. S, termasuk keluarga kecil yang terdiri dari suami, istri, dan
2 orang anak serta mertua.
7. Suku bangsa : Jawa, Indonesia.
8. Agama.
Semua anggota keluarga menganut agama Islam dan mereka selalu taat
beribadah dan selalu menjalankan perintah Tuhan YME.
9. Status sosial ekonomi keluarga.
Tn. S adalah seorang Wiraswasta dengan pendapatan perbulan Rp.
1.600.000,00, istri Tn. S pendapatan perbulan Rp 540.000 per bulan,
saudara M bekerja di tempat penetasan telur pendapatan 1.000.000,00 per
bulan. Ny S mengatakan kalau gaji suaminya diberikan pada dirinya untuk
keperluan sehari hari sedangkan uang Y di kasikan sebagiannya saja, dan
yang separuhnya lagi dia pake sendiri. Selain untuk keperluan sehari hari
mereka juga menyisihkan uang untuk keperluan mendadak.
10. Aktivitas rekreasi keluarga.
Setiap hari klien dan keluarganya untuk memenuhi kebutuhan akan
rekreasi dan hiburan biasanya menonton TV. Setiap setahun dua kali klien
berkunjung ke sanak saudara untuk melepas kangen.
B. Riwayat Terhadap Perkembangan Keluarga
11. Tahap perkembangan keluarga saat ini.
Keluarga Tn. S mempunyai 2 orang anak maka keluarga Tn. S berada pada
tahap perkembangan keluarga dewasa lanjut
12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Saat bekerja Tn. S tidak pernah melakukan komunikasi dengan istri dan
anak nya jika tidak ada kepentingan karena Tn.S merasa tidak perlu lagi
karena sudah bertemu setiap hari.
13. Riwayat keluarga inti.
Keluarga klien tidak ada yang mempunyai riwayat keturunan penyakit
darah tinggi, DM dan lain-lain. Tn S mengatakan kalau anggota keluarga
ada yang sakit maka langsung periksa ke puskesmas.
14. Riwayat keluarga sebelumnya.
Ibu S mempunyai riwayat tekanan darah rendah selain itu anggota
keluarga lainya tidak mempunyai penyakit menular lainnya seperti TBC,
Hepatitis, Hepertensi dll.
C. Pengkajian Lingkungan
15. Karakteristik rumah:
Luas tanah: 9 x 12 m Luas rumah: 6 x 10 m
Tipe rumah: permanen dengan jumlah ruang 22 kamar tidur, 1 ruang tamu,
1 ruang keluarga, 1 ruang makan, 1 dapur, 1 kamar mandi dan WC
menyatu. Jumlah jendela 4 buah. Setiap ruangan dimanfaatkan
sebagaimana fungsinya secara optimal. Peletakan perabot rumah tangga
tertata dengan rapi. Jenis septicteng menggunakan pipa yang dialirkan ke
sungai. Jarak septikteng dengan sumber air 5 meter. Sumber air minum
yang digunakan adalah air masak dan air sumur.
Denah rumah :
R. tamu R.kamar
U
R.kamar
R. Keluarga
R.kamar
tangga
Dapur
k. mandi
R. kamar wc
5m Sapiteng
Sumber air
D. Fungsi Keluarga.
24. Fungsi efektif.
Keluarga klien memberikan perhatian yang lebih karena mengingat klien
sering sakit-sakitan serta memiliki keluhan fisik seperti cepat capek. Klien
sangat dihormati dan disayangi oleh anak-anaknya dan cucu-cucunya
karena klien merupakan orang tertua dalam keluarganya.
25. Fungsi sosialisasi.
Interaksi antar anggota keluarga terjalin baik, semua anggota keluarga
memiliki kesadaran arti pentingnya disiplin dalam melakukan fungsi dan
tugasnya masing-masing. Semua perilaku anggota keluarga sesuai dengan
norma dan budaya yang ada.
26. Fungsi perawatan kesehatan.
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga kurang mengetahui tentang masalah kesehatan, khususnya
pada penyakit yang biasa di derita seperti ispa dan pegal-pegal. Selain
itu keluarga juga tidak mengetahui tanda, gejala dan penyebab dari
penyakit tersebut sehingga keluarga tidak mampu mencegah dengan
memperhatikan pola hidup seperti kebersihan diri dan pola istrahat.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan kesehatan yang tepat
Keluarga hanya mengerti sedikit tentang kesehatan pada anggota
keluarganya.
Istri Tn. S yaitu Ny. S mengatakan tekanan darannya rendah
Keluarga masih mahu diberikan nasehat atau masukan dari orang
lain terkait kesehatan keluarganya agar penyakit yang di derita
keluarganya tidak kambuh lagi dan mulai berusaha untuk selalu
mencari solusinya jika keluarga mengalami sakit.
Keluarga selalu menanggapi setiap masalah kesehatan secara
positif.
Keluarga mampu menjangkau fasilitas kesehatan yang ada karena
keluarga memiliki fasilitas yang dapat digunakan untuk
menjangkau sarana kesehatan.
Keluarga sangat percaya terhadap tenaga kesehatan hal itu
dibuktikan dengan apabila ada keluarga yang sakit selalu dibawa
ke puskesmas atau bidan atau perawat desa.
Keluarga kurang mendapat informasi terhadap sagala tindakan
untuk mengatasi masalah kesehatan dalam keluarga.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
Pengetahuan keluarga tentang penyakit terbatas, hanya sedikit
mengerti mengenai hal-hal yang dapat menyebabkan kekambuhan
dan cara pengobatannya.
Jika ada keluarga yang sakit, keluarga menyerahkan sepenuhnya
kepada tenaga kesehatan dan tetap berusaha untuk merawatnya
secara optimal.
Keluarga tidak menyediakan peralatan P3K dirumah, apabila
penyakit yang diderita dirasa agak parah, keluarga langsung
membawa ketenaga kesehatan.
Setiap anggota keluarga mengerti akan fungsi dan tanggung jawab
masing-masing sumber keuangan / finansial didapatkan dari Tn. R
yang bekerja sebagai wirausaha, fasilitas-fasilitas penunjang yang
ada dirumah sudah memenuhi kriteria standart. Hubungan antara
anggota keluarga dengan masyarakat dapat terjalin dengan baik.
Keluarga memberikan perhatian dan suport yang penuh agar dapat
membantu proses penyembuhan.
d. Kemampuan keluarga dalam menciptakan lingkungan yang dapat
meningkatkan kesehatan.
Anggota keluarga mengerti potensi-potensi yang ada pada setiap
anggota keluarga dan mengerti tentang sumber-sumber keluarga
yang dimiliki.
Keluarga menyadari bahwa dengan menciptakan lingkungan yang
bersih dapat mencegah penyebaran berbagai macam jenis penyakit.
Keluarga mengerti dan menyadari tentang pentingnya hygine
sanitasi untuk menciptakan rumah yang sehat.
Keluarga, khususnya kepala keluarga kurang mampu mengarahkan
kepada setiap anggota keluarga untuk senantiasa menjaga
kesehatan karena dengan menjaga kesehatan kita akan mampu
mencegah segala macam penyakit.
e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas atau pelayanan
kesehatan yang ada di masyarakat.
Keluarga mengetahui dengan jelas tentang segala fasilitas-fasilitas
kesehatan yang ada disekitarnya selain itu mereka juga mengetahui
keuntungan-keuntungan yang didapat dari fasilitas yang ada karena
meraka sangat mempercayai tenaga kesehatan yang bertugas dengan
dibuktikan apa bila ada anggota keluarga yang sakit pasti langsung
dibawa ke tenaga kesehatan, biarpun agak lama.
27.Fungsi reproduksi
a. Jumlah anak yang di miliki Tn. S adalah 2 orang 2 laki-laki.
b. Tn. S masih memiliki istri sehingga masih memungkinkan untuk
memiliki anak lagi.
c. Istri Tn. S menggunakan KB
28.Fungsi ekonomi
a. keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan
dari pendapatan yang di terima perbulannya serta keluarga mampu
menyisihkan pendapatannya untuk keperluan yang tak terduga.
b. keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di sekitar
rumah klien seperti: puskesmas, posyandu lansia, posyandu balita, dll.
E. Stres dan koping keluarga
29.Stresor jangka pendek dan jangka panjang :
a. Jangka pendek:
1. Peningkatan pengeluaran untuk membeli kebutuhan lebaran.
2. Biaya keperluan sehari-hari bagi keluarga Tn. S.
3. Pembayaran yang tidak terduga.
b. Jangka panjang.
1. Pendidikan sikecil
2. Memikirkan masa depan anak-anaknya.
30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor.
Untuk stress jangka pendek keluarga mengaku sedikit cemas sebab semua
kebutuhan itu bertepatan datangnya hari raya idul fitri.
Untuk stressor jangka panjang keluarga tidak direspon secara seius karena
sifatnya tidak mendesak.
31. Strategi koping yang digunakan.
Setiap ada masalah keluarga selalu mendiskusikan dengan anggota
keluarga lainnya untuk mencari solusi terbaik.
32. Strategi adaptasi disfungsional
Setiap kali keluarga menghadapi masalah selalu diselesaikan dengan
berunding serta tidak pernah mengambing hitamkan salah satu aanggota
kelurga setiap kali ada masalah yang melanda keluarga mereka.
F. Pemeriksaan Fisik
1. Tn. S (49 tahun)
TTV : TD; 120/80 mm/Hg, N; 88x/menit, S; 36,0oC,
RR; 20 x/menit
Kepala : bersih, tidak berketombe, tidak ada benjolan,
tidak ada massa
Rambut : hitam, lurus, pendek
Mata : simetris (+)/(+), ikterik (-)/(-), cowong (-)/(-),
sclera (+)/(+)
Hidung : simetris (+)/(+), polip (-)/(-)
Mulut : bersih (+), hitam (+), sariawan (-), bau (-)
Ektimitas atas : bersih (+), benjolan (-), nyeri tekan (-), crt <2dtk
Ekstrimitas Bawah : bersih (+), benjolan (-), nyeri tekan (-)
Dada : Inspeksi :
Auskultas :
Perkusi :
Palpasi :
Abdomen : Inspeksi :
Auskultas :
Perkusi :
Palpasi :
2. Ny. S (47 tahun)
TTV : TD; 90/60 Mmhg, N; 80 x/menit, S; 36,5oC, RR;
20x/menit
Kepala : bersih, tidak ada ketombe, tidak ada benjolan
Rambut : sehat, hitam, panjang terurai
Mata : kunjung tiva anemis (+)/(+), sclera (+)/(+),
cowong (- )/(-), ikterik (-)/(-)
Hidung : simetris, massa (-), polip (-), bersih
Mulut : bibir pucat (+), tidak ada nyeri tekan, massa (-)
Leher : simetris, odem (-), massa (-), pembesaran tyroid
(-), nyeri tekan (-)
Ekstrimitas atas : kurang bersih (+), koreng pada lengan atas
kiri (+), kulit sawo matang, massa (- ), nyeri
tekan (-), benjolan (-), crt <2 dtk
Ekstremitas bawah : kurang bersih (+), koreng pada kaki kanan dan
kiri (+), nyeri tekan (-), benjolan (-), massa (-)
Dada :Inspeksi : simetris (+), retraksi dinding dada (-)
Auskultasi : WH (-), RH (-)
Perkusi : pekak (+)
Palpasi : nyeri tekan (-),
Abdomen : Inspeksi :
Auskultasi :
Palpasi :
Perkusi :
3. An M(22 thn)
TTV : TD; 110/70 Mmhg, N; 80 x/menit, S; 36,0oC,
RR;
18x/menit
Kepala : bersih, tidak ada ketombe, tidak ada benjolan
Rambut : sehat, hitam, panjang terurai
Mata : kunjung tiva anemis (+)/(+), sclera (+)/(+),
cowong (- )/(-), ikterik (-)/(-)
Hidung : simetris, massa (-), polip (-), bersih
Mulut : bibir pucat (+), tidak ada nyeri tekan, massa (-)
Leher : simetris, odem (-), massa (-), pembesaran tyroid
(-), nyeri tekan (-)
Ekstrimitas atas : kurang bersih (+), koreng pada lengan atas
kiri (+), kulit sawo matang, massa (- ), nyeri
tekan (-), benjolan (-), crt <2 dtk
Ekstremitas bawah : kurang bersih (+), koreng pada kaki kanan dan
kiri (+), nyeri tekan (-), benjolan (-), massa (-)
Dada :Inspeksi : simetris (+), retraksi dinding dada (-)
Auskultasi : WH (-), RH (-)
Perkusi : pekak (+)
Palpasi : nyeri tekan (-),
Abdomen : Inspeksi :
Auskultasi :
Palpasi :
Perkusi :
4. An K (11 thn)
TTV : TD; -Mmhg, N; 82 x/menit, S; 36,0oC, RR;
18x/menit
Kepala : bersih, tidak ada ketombe, tidak ada benjolan
Rambut : sehat, hitam, panjang terurai
Mata : kunjung tiva anemis (+)/(+), sclera (+)/(+),
cowong (- )/(-), ikterik (-)/(-)
Hidung : simetris, massa (-), polip (-), bersih
Mulut : bibir pucat (+), tidak ada nyeri tekan, massa (-)
Leher : simetris, odem (-), massa (-), pembesaran tyroid
(-), nyeri tekan (-)
Ekstrimitas atas : kurang bersih (+), koreng pada lengan atas
kiri (+), kulit sawo matang, massa (- ), nyeri
tekan (-), benjolan (-), crt <2 dtk
Ekstremitas bawah : kurang bersih (+), koreng pada kaki kanan dan
kiri (+), nyeri tekan (-), benjolan (-), massa (-)
Dada :Inspeksi : simetris (+), retraksi dinding dada (-)
Auskultasi : WH (-), RH (-)
Perkusi : pekak (+)
Palpasi : nyeri tekan (-),
Abdomen : Inspeksi :
Auskultasi :
Palpasi :
Perkusi :
5. Mbah S ( 79 tahun )
TTV : TD; 130/90 N; 91 S; 36,7 RR; 19
ANALISA DATA
No Data Penunjang Masalah Keperawatan
1 Ds :
- Istri Tn S mengatakan iya sering letih, Ketidakefektifan
lemas dan tekanan darah rendah pemeliharaan kesehatan
-
Do :
- TD istri Tn S : 90/60
- Muka istri Tn S tampak pucat,
konjungtiva anemis
2 Ds :
- Istri Tn S mengatakan An M merokok Prilaku kesehatan
dalam rumah sejak dia mulai bekerja cenderung beresiko
Do :
- An M tampak merokok di dalam
rumah
- Bibir An M tampak hitam
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa kepererawatan TTD
1 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b/d
pendidikan rendah
2 Perilaku kesehatan cenderung beresiko b/d perilaku
yang kurang baik
Tidak dapat 0
3 Potensial Masalah
Untuk Dicegah
Skala:
Tinggi 3 1 2/3x1=2/3
Cukup 2
Rendah 1
4 Menonjolnya Masalah
Skala:
Masalah berat, harus 2 1 2/2x1=1
segera ditangani
Ada masalah, tetapi 1
tidak perlu ditangani
Masalah tidak 0
dirasakan
Jumlah 4 2/3
2 Kemungkinan masalah
Dapat Dirubah
Skala:
Mudah 2 2 1/2x2=1
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3 Potensial Masalah
Untuk Dicegah
Skala:
Tinggi 3 1 2/3x1=2/3
Cukup 2
Rendah 1
4 Menonjolnya Masalah
Skala:
Masalah berat, harus 2 1 1/2x1=1/2
segera ditangani
Ada masalah, tetapi 1
tidak perlu ditangani
Masalah tidak 0
dirasakan
Jumlah 5 2
K. Implementasi
IMPLEMENTASI
NO NO IMPLEMENTASI
DX
1. 1 1. memberikan pendidikan kesehatan tentang bahaya rokok
2. melakukan Konseling tentang rokok
3. membantu penghentian merokok dengan pengalihan
aktivitas
2 2 1. memberikan pendidikan kesehatan tentang tekanan darah
rendah
2. menganjurkan mengkonsumsi makanan yang bergizi
3. menganjurkan istirahat yang cukup
4. menganjurkan untuk mengurangi aktivitas berlebihan
L. Evaluasi
EVALUASI
NO TGL EVALUASI
1. S: -