Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A . Data Umum
1. Nama kepala keluarga : Tn.S
2. Alamat kepala keluarga : Desa Sidomulyo RW 02 RT 04
3. Pekerjaan : Wiraswasta
4. Pendidikan kepala keluarga : SD.
5. Komposisi keluarga : 5 orang.

B. Data anggota keluarga


No Nama Hub dgn kk Umur Status Pendidikan
1 Sunari Kk 46 tahun Menikah SD
2 Sulikah Ak 36 tahun Menikah SD
3 M. Arif Ak 22 tahun Blm menikah SMA
4 Krisfian Ak 11 tahun Blm menikah SD
5 Katamah Ak 77 tahun Menikah SD

GENOGRAM
x x

Keterangan :

= laki-laki X = laki-laki sudah meninggal

= perempuan X = perempuan sudah meninggal

6. Tipe keluarga.
Keluarga Tn. S, termasuk keluarga kecil yang terdiri dari suami, istri, dan
2 orang anak serta mertua.
7. Suku bangsa : Jawa, Indonesia.
8. Agama.
Semua anggota keluarga menganut agama Islam dan mereka selalu taat
beribadah dan selalu menjalankan perintah Tuhan YME.
9. Status sosial ekonomi keluarga.
Tn. S adalah seorang Wiraswasta dengan pendapatan perbulan Rp.
1.600.000,00, istri Tn. S pendapatan perbulan Rp 540.000 per bulan,
saudara M bekerja di tempat penetasan telur pendapatan 1.000.000,00 per
bulan. Ny S mengatakan kalau gaji suaminya diberikan pada dirinya untuk
keperluan sehari hari sedangkan uang Y di kasikan sebagiannya saja, dan
yang separuhnya lagi dia pake sendiri. Selain untuk keperluan sehari hari
mereka juga menyisihkan uang untuk keperluan mendadak.
10. Aktivitas rekreasi keluarga.
Setiap hari klien dan keluarganya untuk memenuhi kebutuhan akan
rekreasi dan hiburan biasanya menonton TV. Setiap setahun dua kali klien
berkunjung ke sanak saudara untuk melepas kangen.
B. Riwayat Terhadap Perkembangan Keluarga
11. Tahap perkembangan keluarga saat ini.
Keluarga Tn. S mempunyai 2 orang anak maka keluarga Tn. S berada pada
tahap perkembangan keluarga dewasa lanjut
12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Saat bekerja Tn. S tidak pernah melakukan komunikasi dengan istri dan
anak nya jika tidak ada kepentingan karena Tn.S merasa tidak perlu lagi
karena sudah bertemu setiap hari.
13. Riwayat keluarga inti.
Keluarga klien tidak ada yang mempunyai riwayat keturunan penyakit
darah tinggi, DM dan lain-lain. Tn S mengatakan kalau anggota keluarga
ada yang sakit maka langsung periksa ke puskesmas.
14. Riwayat keluarga sebelumnya.
Ibu S mempunyai riwayat tekanan darah rendah selain itu anggota
keluarga lainya tidak mempunyai penyakit menular lainnya seperti TBC,
Hepatitis, Hepertensi dll.
C. Pengkajian Lingkungan
15. Karakteristik rumah:
Luas tanah: 9 x 12 m Luas rumah: 6 x 10 m
Tipe rumah: permanen dengan jumlah ruang 22 kamar tidur, 1 ruang tamu,
1 ruang keluarga, 1 ruang makan, 1 dapur, 1 kamar mandi dan WC
menyatu. Jumlah jendela 4 buah. Setiap ruangan dimanfaatkan
sebagaimana fungsinya secara optimal. Peletakan perabot rumah tangga
tertata dengan rapi. Jenis septicteng menggunakan pipa yang dialirkan ke
sungai. Jarak septikteng dengan sumber air 5 meter. Sumber air minum
yang digunakan adalah air masak dan air sumur.
Denah rumah :
R. tamu R.kamar
U

R.kamar

R. Keluarga

R.kamar

tangga
Dapur
k. mandi
R. kamar wc

5m Sapiteng
Sumber air

16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW.


Tetangga klien yang ada disekitar rumah ramah-ramah. Tempat tinggal
klien merupakan perkampungan yang tidak padat penduduk, warga
disekitarnya mempunyai kebiasaan dan tradisi mengadakan pengajian
seminggu dua kali yaitu pada hari minggu siang jam 14.00 dan minggu
malam habis magrib untuk ibu-ibu, sedangkan untuk laki-laki nya satu
minggu sekali yaitu hari jumat habis sholat isya dan melakukan kerja
bakti jika ada himbawan dari desa. Selain itu, penduduk setempat belum
ada mempunyai kesepakatan apabila ada tamu yang menginap harap lapor
pada RT atau RW setempat dan apabila ada warga baru juga harus
melapor. Sebagian besar penduduk setempat masih menggunakan sungai
sebagai saluran pembuangan akhir Buang Air Besar, Buang Air Kecil
serta limbah cucian.

17. Mobilitas geografis keluarga.


Sejak beberapa tahun yang lalu keluarga klien tinggal di desa sidomulyo
bersama anak dan istri di rumah warisan orang tua nya dan belum pernah
berpindah-pindah tempat sampai saat ini.
18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Setiap harinya klien dan keluarganya selalu menyisihkan waktu untuk
berkumpul.
19. Sistem pendukung keluarga
Semua anggota keluarga yang tinggal bersama klien mempunyai kondisi
yang sehat. Antar anggota keluarga saling menyayangi satu sama lain.
Keluarga klien memiliki fasiliatas kesehatan meliputi: sarana MCK,
tempat tidur yang nyaman, sumber air yang bersih tidak berbau, motor
sebagai sarana pengantar ketempat pelayanan kesehatan, dukungan
psikologi dan spiritual keluarga terjalin dengan baik.
20. Pola komunikasi keluarga.
Untuk berkomunikasi antar keluarga dan masyarakat klien menggunakan
bahasa Jawa dan kadang-kadang menggunakan bahasa Indonesia.
21. Struktur kekuatan keluarga.
Klien masih belum bisa mengatur struktur keluarganya kepada anak-
anaknya bagaimana cara berprilaku yang baik, bersopan santun, tata
krama, cara menjaga hubungan baik dengan orang lain, cara berumah
tangga yang baik dan mendidik anak.
22. Struktur Peran.
Tn. S sebagai kepala keluarga merupakan penasehat bagi keluarga. Tn. R
adalah sebagai kepala rumah tangga dan pengambil keputusan.
Tn. S : - peran informal adalah sebagai kepala keluarga suami dan
ayah.
- peran formal adalah sebagai wirausaha
Ny. S : - peran informal adalah sebagai istri dan ibu untuk
anaknya.
An. M: - peran informal adalah sebagai anak pertama dan sebagai
kakak
An. K : -persn informal adalah sebagai anak keduan juga sebagai adek
dan kaka
Mbah K :-peran informal adalah sebagai ibu kandung dari ibu S
23. Nilai atau norma keluarga.
Bila ada salah satu anggota keluarga yang sakit, anggota keluarga lainnya
tidak segera memberi pertolongan pertama atau obat karena keluarga
punya keyakinan penyakitnya bisa sembuh dengan sendirinya. Tetapi, jika
tidak kunjung sembuh barulah keluarga membawa ketempat-tempat
pelayanan kesehatan seperti: puskesmas atau bidan atau perawat desa.

D. Fungsi Keluarga.
24. Fungsi efektif.
Keluarga klien memberikan perhatian yang lebih karena mengingat klien
sering sakit-sakitan serta memiliki keluhan fisik seperti cepat capek. Klien
sangat dihormati dan disayangi oleh anak-anaknya dan cucu-cucunya
karena klien merupakan orang tertua dalam keluarganya.
25. Fungsi sosialisasi.
Interaksi antar anggota keluarga terjalin baik, semua anggota keluarga
memiliki kesadaran arti pentingnya disiplin dalam melakukan fungsi dan
tugasnya masing-masing. Semua perilaku anggota keluarga sesuai dengan
norma dan budaya yang ada.
26. Fungsi perawatan kesehatan.
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga kurang mengetahui tentang masalah kesehatan, khususnya
pada penyakit yang biasa di derita seperti ispa dan pegal-pegal. Selain
itu keluarga juga tidak mengetahui tanda, gejala dan penyebab dari
penyakit tersebut sehingga keluarga tidak mampu mencegah dengan
memperhatikan pola hidup seperti kebersihan diri dan pola istrahat.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan kesehatan yang tepat
Keluarga hanya mengerti sedikit tentang kesehatan pada anggota
keluarganya.
Istri Tn. S yaitu Ny. S mengatakan tekanan darannya rendah
Keluarga masih mahu diberikan nasehat atau masukan dari orang
lain terkait kesehatan keluarganya agar penyakit yang di derita
keluarganya tidak kambuh lagi dan mulai berusaha untuk selalu
mencari solusinya jika keluarga mengalami sakit.
Keluarga selalu menanggapi setiap masalah kesehatan secara
positif.
Keluarga mampu menjangkau fasilitas kesehatan yang ada karena
keluarga memiliki fasilitas yang dapat digunakan untuk
menjangkau sarana kesehatan.
Keluarga sangat percaya terhadap tenaga kesehatan hal itu
dibuktikan dengan apabila ada keluarga yang sakit selalu dibawa
ke puskesmas atau bidan atau perawat desa.
Keluarga kurang mendapat informasi terhadap sagala tindakan
untuk mengatasi masalah kesehatan dalam keluarga.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
Pengetahuan keluarga tentang penyakit terbatas, hanya sedikit
mengerti mengenai hal-hal yang dapat menyebabkan kekambuhan
dan cara pengobatannya.
Jika ada keluarga yang sakit, keluarga menyerahkan sepenuhnya
kepada tenaga kesehatan dan tetap berusaha untuk merawatnya
secara optimal.
Keluarga tidak menyediakan peralatan P3K dirumah, apabila
penyakit yang diderita dirasa agak parah, keluarga langsung
membawa ketenaga kesehatan.
Setiap anggota keluarga mengerti akan fungsi dan tanggung jawab
masing-masing sumber keuangan / finansial didapatkan dari Tn. R
yang bekerja sebagai wirausaha, fasilitas-fasilitas penunjang yang
ada dirumah sudah memenuhi kriteria standart. Hubungan antara
anggota keluarga dengan masyarakat dapat terjalin dengan baik.
Keluarga memberikan perhatian dan suport yang penuh agar dapat
membantu proses penyembuhan.
d. Kemampuan keluarga dalam menciptakan lingkungan yang dapat
meningkatkan kesehatan.
Anggota keluarga mengerti potensi-potensi yang ada pada setiap
anggota keluarga dan mengerti tentang sumber-sumber keluarga
yang dimiliki.
Keluarga menyadari bahwa dengan menciptakan lingkungan yang
bersih dapat mencegah penyebaran berbagai macam jenis penyakit.
Keluarga mengerti dan menyadari tentang pentingnya hygine
sanitasi untuk menciptakan rumah yang sehat.
Keluarga, khususnya kepala keluarga kurang mampu mengarahkan
kepada setiap anggota keluarga untuk senantiasa menjaga
kesehatan karena dengan menjaga kesehatan kita akan mampu
mencegah segala macam penyakit.
e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas atau pelayanan
kesehatan yang ada di masyarakat.
Keluarga mengetahui dengan jelas tentang segala fasilitas-fasilitas
kesehatan yang ada disekitarnya selain itu mereka juga mengetahui
keuntungan-keuntungan yang didapat dari fasilitas yang ada karena
meraka sangat mempercayai tenaga kesehatan yang bertugas dengan
dibuktikan apa bila ada anggota keluarga yang sakit pasti langsung
dibawa ke tenaga kesehatan, biarpun agak lama.
27.Fungsi reproduksi
a. Jumlah anak yang di miliki Tn. S adalah 2 orang 2 laki-laki.
b. Tn. S masih memiliki istri sehingga masih memungkinkan untuk
memiliki anak lagi.
c. Istri Tn. S menggunakan KB
28.Fungsi ekonomi
a. keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan
dari pendapatan yang di terima perbulannya serta keluarga mampu
menyisihkan pendapatannya untuk keperluan yang tak terduga.
b. keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di sekitar
rumah klien seperti: puskesmas, posyandu lansia, posyandu balita, dll.
E. Stres dan koping keluarga
29.Stresor jangka pendek dan jangka panjang :
a. Jangka pendek:
1. Peningkatan pengeluaran untuk membeli kebutuhan lebaran.
2. Biaya keperluan sehari-hari bagi keluarga Tn. S.
3. Pembayaran yang tidak terduga.
b. Jangka panjang.
1. Pendidikan sikecil
2. Memikirkan masa depan anak-anaknya.
30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor.
Untuk stress jangka pendek keluarga mengaku sedikit cemas sebab semua
kebutuhan itu bertepatan datangnya hari raya idul fitri.
Untuk stressor jangka panjang keluarga tidak direspon secara seius karena
sifatnya tidak mendesak.
31. Strategi koping yang digunakan.
Setiap ada masalah keluarga selalu mendiskusikan dengan anggota
keluarga lainnya untuk mencari solusi terbaik.
32. Strategi adaptasi disfungsional
Setiap kali keluarga menghadapi masalah selalu diselesaikan dengan
berunding serta tidak pernah mengambing hitamkan salah satu aanggota
kelurga setiap kali ada masalah yang melanda keluarga mereka.

F. Pemeriksaan Fisik
1. Tn. S (49 tahun)
TTV : TD; 120/80 mm/Hg, N; 88x/menit, S; 36,0oC,
RR; 20 x/menit
Kepala : bersih, tidak berketombe, tidak ada benjolan,
tidak ada massa
Rambut : hitam, lurus, pendek
Mata : simetris (+)/(+), ikterik (-)/(-), cowong (-)/(-),
sclera (+)/(+)
Hidung : simetris (+)/(+), polip (-)/(-)
Mulut : bersih (+), hitam (+), sariawan (-), bau (-)
Ektimitas atas : bersih (+), benjolan (-), nyeri tekan (-), crt <2dtk
Ekstrimitas Bawah : bersih (+), benjolan (-), nyeri tekan (-)
Dada : Inspeksi :
Auskultas :
Perkusi :
Palpasi :
Abdomen : Inspeksi :
Auskultas :
Perkusi :
Palpasi :
2. Ny. S (47 tahun)
TTV : TD; 90/60 Mmhg, N; 80 x/menit, S; 36,5oC, RR;
20x/menit
Kepala : bersih, tidak ada ketombe, tidak ada benjolan
Rambut : sehat, hitam, panjang terurai
Mata : kunjung tiva anemis (+)/(+), sclera (+)/(+),
cowong (- )/(-), ikterik (-)/(-)
Hidung : simetris, massa (-), polip (-), bersih
Mulut : bibir pucat (+), tidak ada nyeri tekan, massa (-)
Leher : simetris, odem (-), massa (-), pembesaran tyroid
(-), nyeri tekan (-)
Ekstrimitas atas : kurang bersih (+), koreng pada lengan atas
kiri (+), kulit sawo matang, massa (- ), nyeri
tekan (-), benjolan (-), crt <2 dtk
Ekstremitas bawah : kurang bersih (+), koreng pada kaki kanan dan
kiri (+), nyeri tekan (-), benjolan (-), massa (-)
Dada :Inspeksi : simetris (+), retraksi dinding dada (-)
Auskultasi : WH (-), RH (-)
Perkusi : pekak (+)
Palpasi : nyeri tekan (-),
Abdomen : Inspeksi :
Auskultasi :
Palpasi :
Perkusi :
3. An M(22 thn)
TTV : TD; 110/70 Mmhg, N; 80 x/menit, S; 36,0oC,
RR;
18x/menit
Kepala : bersih, tidak ada ketombe, tidak ada benjolan
Rambut : sehat, hitam, panjang terurai
Mata : kunjung tiva anemis (+)/(+), sclera (+)/(+),
cowong (- )/(-), ikterik (-)/(-)
Hidung : simetris, massa (-), polip (-), bersih
Mulut : bibir pucat (+), tidak ada nyeri tekan, massa (-)
Leher : simetris, odem (-), massa (-), pembesaran tyroid
(-), nyeri tekan (-)
Ekstrimitas atas : kurang bersih (+), koreng pada lengan atas
kiri (+), kulit sawo matang, massa (- ), nyeri
tekan (-), benjolan (-), crt <2 dtk
Ekstremitas bawah : kurang bersih (+), koreng pada kaki kanan dan
kiri (+), nyeri tekan (-), benjolan (-), massa (-)
Dada :Inspeksi : simetris (+), retraksi dinding dada (-)
Auskultasi : WH (-), RH (-)
Perkusi : pekak (+)
Palpasi : nyeri tekan (-),
Abdomen : Inspeksi :
Auskultasi :
Palpasi :
Perkusi :
4. An K (11 thn)
TTV : TD; -Mmhg, N; 82 x/menit, S; 36,0oC, RR;
18x/menit
Kepala : bersih, tidak ada ketombe, tidak ada benjolan
Rambut : sehat, hitam, panjang terurai
Mata : kunjung tiva anemis (+)/(+), sclera (+)/(+),
cowong (- )/(-), ikterik (-)/(-)
Hidung : simetris, massa (-), polip (-), bersih
Mulut : bibir pucat (+), tidak ada nyeri tekan, massa (-)
Leher : simetris, odem (-), massa (-), pembesaran tyroid
(-), nyeri tekan (-)
Ekstrimitas atas : kurang bersih (+), koreng pada lengan atas
kiri (+), kulit sawo matang, massa (- ), nyeri
tekan (-), benjolan (-), crt <2 dtk
Ekstremitas bawah : kurang bersih (+), koreng pada kaki kanan dan
kiri (+), nyeri tekan (-), benjolan (-), massa (-)
Dada :Inspeksi : simetris (+), retraksi dinding dada (-)
Auskultasi : WH (-), RH (-)
Perkusi : pekak (+)
Palpasi : nyeri tekan (-),
Abdomen : Inspeksi :
Auskultasi :
Palpasi :
Perkusi :
5. Mbah S ( 79 tahun )
TTV : TD; 130/90 N; 91 S; 36,7 RR; 19

Kepala : bersih, tidak ada ketombe, tidak ada benjolan


Rambut : sehat, hitam, panjang terurai
Mata : kunjung tiva anemis (+)/(+), sclera (+)/(+),
cowong (- )/(-), ikterik (-)/(-)
Hidung : simetris, massa (-), polip (-), bersih
Mulut : bibir pucat (+), tidak ada nyeri tekan, massa (-)
Leher : simetris, odem (-), massa (-), pembesaran tyroid
(-), nyeri tekan (-)
Ekstrimitas atas : kurang bersih (+), koreng pada lengan atas
kiri (+), kulit sawo matang, massa (- ), nyeri
tekan (-), benjolan (-), crt <2 dtk
Ekstremitas bawah : kurang bersih (+), koreng pada kaki kanan dan
kiri (+), nyeri tekan (-), benjolan (-), massa (-)
Dada :Inspeksi : simetris (+), retraksi dinding dada (-)
Auskultasi : WH (-), RH (-)
Perkusi : pekak (+)
Palpasi : nyeri tekan (-),
Abdomen : Inspeksi :
Auskultasi :
Palpasi :
Perkusi :
G. Harapan keluarga

Keluarga mempunyai harapan kepada tenaga kesehatan agar dapat


lebih professional dalam menjalankan tugasnya selain itu keluarga juga
mengharapkan fasilitas - fasilitas kesehatan dapat lebih memadai dan lebih
baik sehingga dapat dijangkau semua kalangan dengan mudah.

ANALISA DATA
No Data Penunjang Masalah Keperawatan
1 Ds :
- Istri Tn S mengatakan iya sering letih, Ketidakefektifan
lemas dan tekanan darah rendah pemeliharaan kesehatan
-
Do :
- TD istri Tn S : 90/60
- Muka istri Tn S tampak pucat,
konjungtiva anemis

2 Ds :
- Istri Tn S mengatakan An M merokok Prilaku kesehatan
dalam rumah sejak dia mulai bekerja cenderung beresiko
Do :
- An M tampak merokok di dalam
rumah
- Bibir An M tampak hitam
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa kepererawatan TTD
1 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b/d
pendidikan rendah
2 Perilaku kesehatan cenderung beresiko b/d perilaku
yang kurang baik

H. Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga


I. Menentukan Prioritas Masalah Kepereawatan Keluarga
No Kriteria Skor Bobot perhitungan
1 Sifat Masalah
Skala:
Aktual (tidak/kurang 3
sehat) 1 3/3x1=1
Ancaman kesehatan 2
Keadaan sejah tera 1
2 Kemungkinan masalah
Dapat Dirubah
Skala:
Mudah 2 2 2/2x2=2
Sebagian 1

Tidak dapat 0
3 Potensial Masalah
Untuk Dicegah
Skala:
Tinggi 3 1 2/3x1=2/3
Cukup 2

Rendah 1
4 Menonjolnya Masalah
Skala:
Masalah berat, harus 2 1 2/2x1=1
segera ditangani
Ada masalah, tetapi 1
tidak perlu ditangani
Masalah tidak 0
dirasakan
Jumlah 4 2/3

No Kriteria Skor Bobot perhitungan


1 Sifat Masalah
Skala:
Aktual (tidak/kurang 3
sehat)
Ancaman kesehatan 2 1 2/3x1=2/3
Keadaan sejahtera 1

2 Kemungkinan masalah
Dapat Dirubah
Skala:
Mudah 2 2 1/2x2=1
Sebagian 1

Tidak dapat 0
3 Potensial Masalah
Untuk Dicegah
Skala:
Tinggi 3 1 2/3x1=2/3
Cukup 2

Rendah 1
4 Menonjolnya Masalah
Skala:
Masalah berat, harus 2 1 1/2x1=1/2
segera ditangani
Ada masalah, tetapi 1
tidak perlu ditangani
Masalah tidak 0
dirasakan
Jumlah 5 2

Dari skore yang di dapatkan, maka prioritas masalah adalah :


Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b/d
pendidikan rendah
Perilaku kesehatan cenderung beresiko b/d perilaku
yang kurang baik

J. Perencanaan Keperawatan Keluarga


INTERVENSI
NO Tujua dan KH Intervensi Rasional
2 Setelah dilakukan 1. Berikan pendidikan 1.klien mengerti
pertemuaan selama 3x30 kesehatan tentang bahaya
menit di harapkan An M 2. Lakukan Konseling merokok
dari Tn.S 3. Bantuan penghentian 2.klien mampu
- mau mengurangi merokok mengontrol
konsumsi rokok kesehatanya
- mau merokok di luar 3.klien mau
rumah mengurangi
merokok

2 Setelah dilakukan 1. berikan 1. mengerti


pertemuaan selama 3x30 pendidikan tentang
menit di harapkan istri kesehatan penyakitnya
Tn S 2. anjurkan 2. untuk
- mengerti tentang mengkonsumsi meningkatkan
masalah kesehatannya makanan yang status gizi
- mau mengubah pola bergizi 3. istirahatnya
hidupnya 3. anjurkan istirahat terpenuhi
yang cukup 4. untuk
4. anjurkan untuk menghindari
mengurangi kelelahan fisik
aktivitas
berlebihan

K. Implementasi
IMPLEMENTASI
NO NO IMPLEMENTASI
DX
1. 1 1. memberikan pendidikan kesehatan tentang bahaya rokok
2. melakukan Konseling tentang rokok
3. membantu penghentian merokok dengan pengalihan
aktivitas
2 2 1. memberikan pendidikan kesehatan tentang tekanan darah
rendah
2. menganjurkan mengkonsumsi makanan yang bergizi
3. menganjurkan istirahat yang cukup
4. menganjurkan untuk mengurangi aktivitas berlebihan

L. Evaluasi
EVALUASI
NO TGL EVALUASI
1. S: -

Anda mungkin juga menyukai