Bukti Fosil
Fosil berasal dari bahasa Latin fossilis, artinya menggali. Istilah fosil diartikan
sebagai sisa-sisa binatang dan tumbuhan yang telah membatu. Fosil merupakan
catatan sejarah penting sebagai petunjuk adanya evolusi. Dengan membandingkan
struktur tubuh hewan masa lampau yang telah menjadi fosil dengan hewan sekarang
dapat disimpulkan bahwa keadaan lingkungan di masa lampau berbeda dengan
sekarang. Fosil adalah sisa-sisa tanaman dan hewan yang terlestarikan. Mereka sering
ditemukan di batuan endapan, yang terbentuk dengan penumpukan perlahan atau
sedimentasi. Usia fosil ditentukan dengan pengukuran karbon. Fosil tanaman atau
hewan sampel di uji rasio karbon radioaktif (carbon 14) dengan karbon non radioaktif
(carbon 12). Dengan menggunakan tingkat peluruhan karbon 14 menjadi karbon 12,
usia fosil dapat ditentukan.
Catatan fosil yang tersimpan dalam lapisan batuan endapan memberikan bukti
yang sah mengenai perubahan spesies hewan dan tanaman. Semakin jauh dibawah
batuan, semakin tua usia fosil. Lapisan atas mengandung sisa fosil yang lebih baru
dan lebih rumit. Bagian keras hewan, seperti cangkang atau kerangka, menjadi fosil di
endapan keras batuan. Cetakan, jejak atau gumpalan merupakan tipe fosil lainnya,
yang dihasilkan oleh mahluk hidup saat berjalan, berlari atau tubuhnya sendiri.
Lautenschlager, Stephan. 2016. Reconstructing the past: methods and techniques for the
digital restoration of fossils. Royal Society Open Science. 3: 160342.
d. Pithecanthropus Erectus
Pithecanthropus erectus adalah manusia purba yang pertama kali. fosil tulang
belulang ditemukan di Trinil Jawa Tengah pada tahun 1891 oleh Eugene Dubois.
Pithecanthropus erectus hidup di jaman pleistosin atau kira-kira 300.000 hingga
500.000 tahun yang lalu. Volume otak Pithecanthropus erectus diperkirakan sekitar
770 - 1000 cm kubik. Bagian tulang-belulang fosil manusia purba yang ditemukan
tersebut adalah tulang rahang, beberapa gigi, serta sebagian tulang tengkorak.