SANDRIANA
K111 11 339
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROMOSI KESEHATAN DAN ILMU PERILAKU
SANDRIANA
PERILAKU PERSONAL HYGIENE GENITALIA SANTRIWATI DI
PESANTREN UMMUL MUKMININ MAKASSAR SULAWESI
SELATANA TAHUN 2014.
(xv + 91 halaman + 1 tabel + 9 Lampiran)
Daftarpustaka : 28 (2007-2014)
iv
KATA PENGANTAR
langkah sudah penulis lalui. Usaha, dan Doa tidak jenuh penulis lakukan dalam
Kesehatan Masyarakat. Bukan perkara mudah, tetapi penuh rintangan dan ujian.
Atas berkat dan rahmat Tuhan yang maha Esa, penulis berusaha melalui itu semua
dengan tulus dan ikhlas. Oleh karena itu dengan segala keterbatasan dan
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan hasil penelitian ini tidak lepas
dari kekurangan dan keterbatasan, baik dari segi isi maupun cara penulisan.
Namun, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, baik berupa materi maupun
dorongan moril, hingga pada akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih yang tulus dari hati kepada
ibu Indra Fajarwati Ibnu, SKM, MA selaku pembimbing I dan bapak Drs. H.
Watief A. Rachman, M.S selaku pembimbing II. Sebab tanpa bimbingan dan
arahan dari kedua beliau, penelitian tidak akan pernah lahir menjadi sebuah karya
tulis.
v
Tidak lupa pula penulis haturkan setulus jiwa, sebuah rasa terima kasih dan
penghargaan atas segala dukungan, doa, dan restu kepada kedua orang tua
tercinta, H. Syaharuddin dan Hj. Sanialang, yang telah menjadi sponsor utama
dalam penyelesaian karya tulis ini. Serta kakak tercinta Ns. Sandara Desming,
kalian agar menjadi manusia yang lebih baik dan berprestasi. Penulis juga
mengucapkan rasa terima kasih kepada Ismail Rizky Lapalanti yang tidak jenuh
dan sepenuh hati meluangkan waktu, tenaga, pikiran, dan tidak henti memberi
1. Shanti Riskiyani, SKM, M.kes selaku penguji dan dosen bagian Promosi
3. Ibu Dr. suriah, SKM, M.Kes sebagai Ketua Jurusan Promosi Kesehatan
Dan Ilmu Perilaku, Beserta seluruh dosen dosen Promosi kesehatan terima
kasih atas ilmu dan pengetahuan yang diberikan, dan teriama kasih kepada
vi
staf jurusan Promosi Kesehatan Kak aty dan Kak taufik untuk segala
4. Prof. Dr. drg. Andi Zulkifli, M.kes selaku dekan berserta seluruh dosen
6. Teman seperjuangan Iren Ayu Indira dan Miftahul Jannah yang tidak
Hidayat, Dyana H., Spdi, dan Indah Ashan, SM terima kasih telah setia
Iren, Kamil Imma, Cindra, Sandy, Isma, Gusfar, Ilham, Uni, Der,
vii
9. Seluruh KM FKM UNHAS angkatan 2011 yang senantiasa memiliki rasa
10. Semua pihak yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih
Semoga Tuhan yang Maha Esa membalasnya dengan hal yang lebih baik.
Amin. Sebab daya dan upaya yang penulis miliki pun asal hanya dari-Nya.
Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, penulis menyadari bahwa
hasil penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
memohon maaf, serta dengan kerendahan hati menerima kritik dan saran yang
Makassar, February
2015
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii
RINGKASAN ..................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................... v
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
C. Tujuan ...................................................................................................... 7
D. Pembahasan ............................................................................................ 75
B. Saran ...................................................................................................... 98
xi
DAFTAR GAMBAR
10. Gambar 5.10 Skema hasil wawancara dengan informan terkait dari mana
11. Gambar 5.11 Skema hasil wawancara dengan santriwati terkait cara
membasuh genitalia.
membersihkan genitalia.
14. Gambar 5.14 Skema hasil wawancara dengan santriwati terkait frekuensi
15. Gambar 5.15 Skema hasil wawancara dengan santriwati terkait pemakaian
pantyliner.
xii
16. Gambar 5.16 Skema hasil wawancara dengan santriwati terkait frekuensi
mengganti pembalut.
18. Gambar 5.18 Skema hasil wawancara dengan santriwati terkait panutan
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Karakteristik Informan Penelitian perilaku personal hygiene santriwati
di pesantren ummul mukminin.
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 Informed Consent
2. Lampiran 2 Pedoman
4. Lampiran 4 Matriks
Daerah
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kebersihan yang kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menggangap
masalah kebersihan adalah masalah yang kurang penting padahal jika hal
masalah kesehatan masyarakat tidak hanya dilihat dari segi kesehatan itu
sendiri tapi harus dari seluruh segi yang ada pengaruhnya terhadap kesehatan
dipercaya oleh masyarakat karena dianggap benar padahal belum tentu benar.
beberapa hal, yaitu penyampaian informasi yang kurang tepat atau kurang
(Imarotul, 2014).
1
Organ genitalia merupakan komponen penting bagi pria dan wanita.
tabu dan jorok. Namun seperti kita ketahui vagina perempuan memiliki
mempelajari maka kita akan lebih tahu bagaimana merawat organ genitalia
Sampai saat ini fenomena praktik hygiene genitalia pada remaja masih
tergolong rendah, ini dapat dilihat dari hasil penelitian Wakhidah (2014)
depan, menggunakan sabun biasa atau cairan pembersih yang tidak jelas
menyamakan sabun badan dengan sabun vagina, artinya sabun yang mereka
2
kesehatan organ genitalia wanita diawali dengan menjaga kebersihan
genitalia dengan cara membasuh secara teratur bagian vulva dari arah depan
jelas komposisinya, membersihkan bekas air dan keringat yang ada disekitar
bibir vagina dengan menggunakan tissue atau handuk agar tidak lembab,
mengganti pakaian dalam minimal dua kali sehari sehabis mandi atau setelah
buang air kecil dan air besar, memakai pantyliner atau pembalut tipis pada
mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh vagina, dan yang paling
menstruasi, karena pada saat menstruasi pembuluh darah dalam rahim terbuka
sehingga sangat mudah terkena infeksi, untuk itu sangat ditekankan bagi
personal hygiene dengan cara mengganti pembalut sekitar 4-5 kali dalam
Dkk, 2014).
diabaikan oleh wanita. Pada saat menstruasi darah dan keringat yang keluar
menempel pada vulva sehingga daerah genitalia menjadi lembab. Jika pada
dengan keadaan lembab jamur dan bakteri yang berada di daerah genitalia
akan tumbuh subur sehingga menyebabkan rasa gatal dan infeksi pada daerah
3
menstruasi yang sering terjadi pada wanita yaitu, keputihan, vaginitis
putri terhadap perilaku higienis pada saat menstruasi di SMA Negeri 1 Benai
menstruasi dan apa akibat dari perilaku tidak higienis pada saat menstruasi.
Hal ini dapat mendukung terjadinya keputihan, pada saat menstruasi mereka
kali dalam sehari. Selain itu mereka masih mempercayai mitos-mitos seputar
Hal ini menunjukkan remaja perlu diberikan informasi yang baik dan
positif melalui orang tua, teman sebaya, guru sekolah tantang perawatan
genitalia khususnya remaja yang ada dipondok pesantren karena sampai saat
4
ini sebagian pesantren tumbuh dalam lingkungan yang kumuh dan lembab,
WC yang kotor serta sanitasi yang buruk. Perilaku tidak sehat yang menjadi
saling bertukar pakai benda pribadi seperti pakaian, sisir, alat mandi, handuk,
intekrasi antara santri dengan dunia luar. Itulah yang membuat kebudayaan
(Badri, 2007).
kehidupan pesantren adalah adanya kyai, santri, asrama dan pondok itu
perorangan dan hygiene lingkungan tidak terlepas dari pada peraturan atau
5
tata tertib serta norma-norma yang berlaku di pondok pesantren (Rahayu,
2004).
perilaku santri yang tidak sehat dan faktor lingkungan fisik serta lingkungan
sosial yang tidak sehat. Penyakit yang paling banyak diderita oleh santri putri
mendapatkan perhatian dari santri itu sendiri, santri berperilaku acuh tak acuh
kamar dihuni 10-12 orang santriwati. Melihat jumlah santriwati yang cukup
6
Dari observasi awal yang peneliti lakukan pada tanggal 2 oktober 2014 di
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
selatan.
7
c. Untuk mendapatkan informasi tentang fasilitas yang mendukung dan
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan masukan
sebagai bahan bacaan dan referensi bagi peneliti lain yang akan meneliti
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang
dapat diamati langsung atau tidak dapat diamati oleh pihak luar. Dipandang
dari aspek biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme atau
makhluk hidup yang bersangkutan. Oleh sabab itu dari segi biologis semua
kegiatan yang sangat luas, sepanjang kegiatan yang dilakukan manusia tersebut
menjadi dua yakni, aktivitas-aktivitas yang dapat diamati oleh orang lain
yang tidak dapat diamati orang lain dari luar misalnya berpikir, berfantasi,
9
Teori Skinner dikutip (Notoatmodjo, 2007), menjalaskan adanya dua jenis
respons, yakni:
relative tetap.
belum dapat diamati orang lain (dari luar) secara jelas. respons
berupa tindakan atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar.
10
1. Klasifikasi Perilaku Kesehatan
kesehatan.
11
a) Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintanance) Adalah
bilamana sakit.
sebagainya.
d) Domain Perilaku
tersebut tidak mempunyai batasan yang jelas dan tegas. Pembagian kawasan
atau meningkatkan ketiga domain perilaku tersebut, yang terdiri dari ranah
12
kognitif (kognitif domain), raah affektif (affectife domain) dan ranah
a) Pengetahuan (Knowledge)
yaitu :
1. Tahu (know)
2. Memahami (comprehesion)
diketahui tersebut.
13
3. Aplikasi (application)
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (synthesis)
6. Evaluasi (evaluation)
masyarakat, sarana.
14
c. Faktor pendekatan belajar : faktor upaya belajar, misalnya
b) Sikap (Attitude)
objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang
1. Menerima (receiving)
2. Merespon (responding)
3. Menghargai (valuing)
15
Menghargai diartikan subjek atau seseorang memberikan nilai
fasilitas atau sarana dan prasarana. Praktik atau tindakan ini dapat
1. Persepsi (perception)
pertama.
tingkat kedua.
16
3. Mekanisme (mecanism)
4. Adopsi (adoption)
hari atau bulan yang lalu (recall). Pengukuran juga dapat dilakukan secara
1. Kesadaran (awareness)
2. Tertarik (interest)
3. Evaluasi (evaluation)
dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
17
4. Mencoba (trial)
5. Menerima (Adoption)
ditentukan oleh salah satu nilai budaya yang dominan pada diri orang
Beberapa teori lain yang telah dicoba untuk mengungkap faktor penentu
yaitu faktor perilaku (behavior causes) dan faktor diluar perilaku (non
behavior causes).
18
1. Faktor predisposisi (predisposing factor), yang terwujud dalam
sebagainya.
sebagainya.
19
WHO menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang berperilaku
tertentu adalah :
20
pemanfaatan pelayanan kesehatan tergantung pada tingkat pemahaman
dan kebiasaan-kebiasaan.
1. Personal Hygiene
hygiene perorangan berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang artinya
21
c. Status sosial ekonomi, pendapatan keluarga akan mempengaruhi
22
perawatan rambut. Orang yang menderita penyakit tertentu atau yang
Dampak yang akan timbul jika personal hygiene kurang adalah (Potter
tidak ada inisiatif, menarik diri atau isolasi diri. merasa tak berdaya ,
2. Organ Genitalia
Bagian genetalia eksterna antara lain, Vulva, mons veneris, Labia mayora,
a. Vulva
23
Meliputi seluruh struktur ekternal yang dapat dilihat mulai dari pubis
sampai perineum, yaitu moons veneris, labia mayors dan labia minors,
b. Mons veneris
Lapisan lemak dengan bentuk lipatan seperti bibir, terdiri atas bagian
kanan dan kiri, lonjong mengecil ke bawah, terisi oleh jaringan lemak
Lipatan jaringan tipis sebelah dalam bibir besar. Kedepan kedua bibir
e. Clitoris
Clitoris adalah organ kecil yang erektil, seperti penis pada pria,
f. Vestibulum
24
Berbentuk lonjong dengan ukuran panjang dari depan ke belakang dan
dibatasi depan oleh klitoris, kanan dan kiri oleh bibir kecil dan
Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang
fimbriae).
h. Kelenjar bartholin
terkesan tabu dan jorok, sejak kecil kita juga tidak dibiasakan untuk
penis pada laki-laki dan vagina pada perempuan yang dimiliki fungsi
dan menjaganya dengan benar. Alat reproduksi merupakan salah satu organ
25
perawatan yang baik merupakan faktor penentu dalam memelihara
2012).
antara lain :
di uar vagina.
sampai 4,5.
26
8. Membersihkan genitalia dengan air bersih, sebaiknya dilakukan
masuk ke vagina.
untuk dibersihkan.
27
membuat panas sehingga daerah genitalia menjadi lembab, kondisi
16. Ganti pembalut setiap mandi dan setelah buang air kecil atau buang
air besar dan dianjurkan untuk mengganti pembalut 4-5 kali sehari
kuman.
28
18. Saat menstruasi kebersihan genitalia selalu dijaga, terutama vulva
organ intim.
reproduksi bagian luar merupakan hal yang sangat penting dan merupakan
tersebut pada daerah yang tertutup dan berlipat ditambah lagi bila
vagina dapat terserang bakteri dari luar. Apabila hal itu terjadi dapat
disease (PID). PID sendiri adalah infeksi pada bagian dalam organ
29
reproduksi perempuan, yang disebabkan oleh bakteri yang menjalar dari
vagina dan leher rahim hingga dapat mencapai rahim dan ovarium keadaan
baik maka akan mempengaruhi sikap dan perilaku yang baik pula. Seseorang yang
kondisi kesehatan reproduksinya. Jika terkait dengan menstruasi maka yang akan
dipilih adalah perilaku personal higiene pada saat menstruasi (Unwawirka, 2013).
celana yang tidak ketat, mandi atau buang air kecil vagina dikeringkan dengan
tissue atau handuk agar tidak lembab,tidak melakukan aktivitas yang terlalu lelah
dan yang paling penting mengganti pembalut minimal 3 sampai 5 kali sehari atau
selama 4 jam sekali untuk menghindari masuknya bakteri ke dalam vagina karena
pada saat menstruasi pembuluh darah dalam rahim sangat mudah terkena infeksi
30
dan menghindari pertumbuhan bakteri pada pembalut yang digunakan dan
darah dalam rahim terbuka sehingga mudah terinfeksi, infeksi ini biasanya
dan Gardnerella vaginalis yang dapat menyebabkan gejala seperti Pruritus vulva,
terjadinya kanker leher rahim dan adapun dampak psikososial, yaitu masalah-
kebutuhan rasa nyaman, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial. (Dolang
Dkk, 2012).
31
Sampai saat ini sebagian Pesantren tumbuh dalam lingkungan yang
kumuh, seperti: tempat mandi dan WC yang kotor, lingkungan yang lembab,
dan sanitasi yang buruk. Perilaku tidak sehat, seperti menggantung pakaian di
matahari, dan saling bertukar pakai benda pribadi seperti pakaian, sisir, alat
satu asrama akan beresiko tertular berbagai penyakit, penularan terjadi bila
kebersihan pribadi dan lingkungan tidak terjaga dengan baik. Perilaku hidup
Jumlah santri di dalam pondok pesantren cukup banyak dan berasal dari
beberapa daerah dengan kebiasaan dan pola hidup yang berbeda. Kondisi
antara santri yang satu dengan santri yang lainnya sehingga penyakit menular
32
akut, diare dan penyakit kulit serta penyakit organ reproduksi akibat personal
makan, minum, pakaian, handuk, alat mandi dan lain-lain secara bersama-
(Fitriyah, 2013).
perilaku santri yang tidak sehat dan faktor lingkungan fisik serta lingkungan
sosial yang tidak sehat. Penyakit yang paling banyak diderita oleh santri putri
itu sendiri, santri berperilaku acuh tak acuh terhadap pemeliharaan kesehatan
33
D. Kerangka teori
Pemahaman
Panutan
Perilaku (WHO)
Sumber-sumber daya
Budaya
34
BAB III
KERANGKA KONSEP
Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang
dapat diamati langsung atau tidak dapat diamati oleh pihak luar. Dipandang
dari aspek biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme
atau makhluk hidup yang bersangkutan. Oleh sabab itu dari segi biologis
Sedangkan aktivitas yang tidak dapat diamati orang lain dari luar misalnya
adalah:
35
2. Panutan yaitu individu yang dapat di jadikan contoh dalam berperilaku.
Apabila seseorang itu penting untuknya, maka apa yang ia katakan atau
sebagainya.
4. kebudayaan.
terbentuk dalam waktu yang lama dan selalu berubah, baik lambat
2010).
Sampai saat ini fenomena praktik personal hygiene genetalia pada remaja
masih tergolong rendah. Ini dapat dilihat dari hasil penelitian Wakhidah
depan, menggunakan sabun biasa atau cairan pembersih yang tidak jelas
dalam vagina dan pada saat mandi mereka hanya memperhatikan kebersihan
badannya dan menyamakan sabun badan dengan sabun vagina, artinya sabun
36
yang mereka gunakan untuk badan diberikan juga untuk membersihkan
vaginanya.
membersihkan bekas keringat yang ada disekitar bibir vagina dan yang paling
menstruasi, karena pada saat menstruasi pembuluh darah dalam rahim terbuka
sehingga sangat mudah terkena infeksi, untuk itu sangat ditekankan bagi
oleh wanita. Pada saat menstruasi darah dan keringat yang keluar menempel
pada vulva sehingga daerah genitalia menjadi lembab. Jika pada saat
keadaan lembab, jamur dan bakteri yang berada di daerah genitalia akan
tumbuh subur sehingga menyebabkan rasa gatal dan infeksi pada daerah
37
B. Pola Fikir Variabel Yang Diteliti
1. Kerangka Konsep
Pemahaman
santriwati tentang
personal hygiene
genitalia
Panutan santriwati
dalam personal
hygiene perawatan
genitalia
Perilaku personal
hygiene genitalia
Fasilitas di
pesantren yang
mendukung dan
menghambat
perilaku personal
hygiene genitalia
Budaya
38
C. Defenisi konseptual
2. Kebersihan genitalia
genitalia.
3. Pemahaman
39
Hygiene genitalia pada saat menstruasi seperti frekuensi penggantian
menstruasi, mencukur rambut genitalia dan gejala yang di alami pada saat
menstruasi.
4. Panutan
oleh orang tuanya bahkan hal-hal yang disukai ataupun tidak disukai oleh
orang tua biasa turun ke remaja. Begitu juga dengan teman sebaya, karena
perawatan genitalia.
5. Sumber-sumber daya
40
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
untuk melihat lebih dekat segala pengalaman dari aktivitas sehari-hari yang
untuk melihat dunia melalui sudut pandang orang lain (Sumantri, 2011).
1. Waktu penelitian
kegiatan penelitian.
2. Lokasi penelitian
42
Mukminin merupakan Pondok Pesantren putri yang memiliki skala
mengalami keputihan.
personal hygiene genitalia. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, maka
43
Dari hasil sosialisasi yang peneliti lakukan sebagian besar santriwati yang
penjaga koperasi.
2. Observasi
44
untuk mengetahui masalah yang terjadi di pondok pesantren ummul
dilakukan.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen adalah peneliti itu sendiri.
Data yang diperoleh dari hasil wawancara mendalam dilakukan secara manual
sesuai dengan petunjuk pengolahan data kualitatif serta sesuai dengan tujuan
penelitian ini dan selanjutnya dianalisis dengan metode content analysis. Data
yang dikumpul adalah data yang bukan angka sehingga analisa data dimulai
45
dengan menuliskan hasil pengamatan, hasil wawancara, kemudian
narasi.
G. Keabsaan data
mendapatkan data dari sumber yang sama (Sugiyono, 2013). Adapun teknik
yang lain. Hal ini dilakukan untuk melihat pandangan informan terhadap
46
BAB V
wawancara mendalam.
santri, balai pengobatan, kamar mandi, depot air minum, depot buku, depot
47
Dalam menerapkan perilaku personal hygiene genitalia santriwati
B. Karakteristik Informan
dengan itu diperoleh informan yang terlibat dalam penelitian ini adalah 12
orang) . Untuk lebih jelasnya karakteristik informan dapat dilihat pada tabel
V.1 .
48
Tabel. V. 1
C. Hasil Penelitian
yang sudah ada sebelumnya dari keluarga terutama dari ibu terlebih
genitalia.
hygiene genitalia.
50
Dari mamaku
(IH, 14 Tahun, 8 Desember 2014)
dari kotoran dan infeksi, dilakukan agar hidup bersih, sehat, nyaman
banyak teman.
51
ERU yang telah mengetahui informasi personal hygiene genitalia
wawancaranya :
52
Kalau menurut aku dampaknya dijauhi oleh teman, apalagi
kalau kuku panjang kan kuman-kumann lengket di vagina bisa
bikin penyakit
(ML, 14 Tahun, 10 Desember 2014)
buang air kecil dan air besar daerah genitalia dikeringkan dengan
Pakai sabun sirih buat bersihkan vagina, harus rajin ganti celana
dalam, ganti pembalut dan harus perhatikan perawatan diri
(AZS, 14 Tahun, 8 Desember 2014)
Informan lain juga menambahkan bahwa pada saat menstruasi
53
Habis ganti pembalut harus dibersihkan baik-baik jangan sampai
ada tertinggal darah di pembalut, terus jangan buang
sembarangan. Harus rajin ganti celana dalam dan ganti pembalut
dan harus bersihkan vagina dengan air bersih, terus habis mandi
harus cuci celana dalam baru jemur
(ERU, 14 Tahun, 10 Desember 2014)
Setiap selesai haid harus cukur rambut vagina. Kan kalau habis
haid itu darah kotor masih ada tersisa di rambut vagina makanya
harus di cukur biar tidak gatal
(NR, 14 Tahun, 8 Desember 2014)
f. Cara membersihkan genitalia
informan dari kecil hingga sekarang. Sejak kecil informan sering melihat
memakai anti septic daerah kewanitaa. Setelah buang air kecil dan buang
54
sejenisnya karna masih mudahki gang, terus kubasuhmi vaginaku
dari belakang ke depan. Biasa kalau kencing ku bilas vaginaku
pakai air 3 timbah karna bersihmi kurasa kalau 3 timbah. baru ku
pakaimi celana dalamku.
(NR, 15 Tahun, 8 Desember 2014)
Biasa saya langsungji ku pakai celana dalamku kalau sudah
kencing, baru caraku bersihkan vaginaku dari arah belakang ke
depan, dulu pakai ka daun sirih tapi sekarang tidakmi karna gatal-
gatal vaginaku kalau pakai pembersih daun sirih baru tidak pernah
ka cuci tangan sebelum dan sesudah BAK&BAB (buang air kecil
dan buang air besar)
(AZS, 14 Tahun, 8 Desember 2014)
ERU menceritakan cara membasuh genitalia dari arah depan
Kalau BAB dan BAK aku sering pakai pembersih vagina, terus
aku basuh vaginaku dari depan kebalakang secara perlahan dan
aku bacain shalawat. Habis BAB/BAK aku keringkan vagina ku
dengan tissue biar gak lembab. Aku pernah dengar juga sih
55
katanya kalau ngeringin vagina itu bisa pakai tissue atau handuk,
tapi menurut aku kalau handuk itu kurang higienis buat dipakai
ngelap vagina jadi aku lebih sering pakai tissue karna menurutku
tissue udah higienis
(ML, 14 Tahun, 8 Desember 2014)
buang air kecil dan buang air besar informan hanya membersihkan organ
56
informan merasa malas dan tergesah-gesah untuk keluar dari kamar
tidak berada didalam kamar, kamar mandi tersebut ada diluar kamar.
Dalam 1 asrama ada enam kamar dan enam kamar mandi. Setiap kamar
mandi.
57
pribadi informan sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh AZS. Informan
2 kali ji kak
(AZS,14 Tahun, 8 Desember 2014)
setelah mandi, setelah buang air kecil dan buang air besar dan pada saat
Saya kak biasa habis mandipi baru ganti celana dalam ka, biasa
juga kalau lembab ki celana dalamku baru ka ganti
(KKU, 14 Tahun, 12 Desember 2014)
3 kali kak, pagi siang malam. Tapi kalau pakai celana dalam
ketat ka iritasi daerah selangkanganku, biasa gatal sekali terus
merah baru perih dan bengkak. Jadi temanku ajar ka pakai
minyak taon karna dia juga suka iritasi vaginanya, jadi saya
ikutimi sarannya temanku, saya kasihkan minyak tawon daerah
vaginaku. Pedis sekali kalau saya ksih minyak taon vaginaku,
58
biasa sampai nangis ka tapi saya tahan pedisnya besoknya dak
bengkakmi. Baru saya celana dalamku ketat semuaki
(FR, 14 Tahun, 14 Desember 2014)
yang teriritasi.
59
sehingga tersisa air di selangkangannya yang bisa jadi lembab
dan akhirnya iritasi. Kalau santriwati iritasi selangkangan
langsung saya kasih salep dan kasih saran ke santriwati agar
memperhatikan kebersihan genitalia
(PRW, 27 Tahun, 18 Desember 2014)
60
Pakai kak pantyliner kalau keputihan, banyak sekali biasa
keputihanku keluar baru hampir tiap hari jadi pakai ka pantyliner.
Biasa putih, biasa juga agak ke kuningan terus gatal sekali
vaginaku. Baru kalau datang gatalnya nda bisaka beraktifitas,
kadang risih, ka sama temanku kalau datang gatalnya vaginaku
jadi langsung ka ke kamar mandi kalau datang gatalnya baru
saya bersihkan pake air. Biasa kalau sudah saya bersihkan
vaginaku hilangmi gatalnya
(AS, 15 Tahun, 8 Desember 2014)
61
dan keputihanku juga datang kalau lagi mau haid aja. Ummiku
juga bilang kalau kuputihan itu hal yang lumrah makanya aku
anggap biasa. Intinya rajin saja bersihkan vagina biar terhindar
dari penyakit. Tapi banyak orang sih bilang kalau keputihan itu
berpengaruh penyakit tapi bagi aku gak karna keputihan aku juga
selama ini gak bawa penyakit
(ML, 14 Tahun, 14 Desember 2014)
memakainya.
Tidak kak, karna pernah ada saya dengar dak baik orang terlalu
sering pakai pantyliner bahaya buat vagina dan lagian juga repot
orang pakaia begituan, makanya dak pakai ka. Padahal saya tiap
hari ka keputihan baru gatal sekali, biasa kalau datang gatalnya
vaginaku saya garuk sampainya biasa luka vaginaku karna sering
saya garuk
(IA, 15 Tahun, 12 Desember 2014)
Setelah buang air kecil dan air besar informan langsung memakai
62
darah haid tetap masih bisa dipakai. Informan juga mengatakan malas
pada saat darah haid tembus dipakaiannya atau darah haidnya sudah
banyak.
sirih. Namun pada saat menstruasi informan tidak memakai anti septic
daun sirih karena informan merasa risih bila darah haid bercampur
pembalut kain.
64
Kalau haid aku sangat terapkan kebersihan diri kak, seperti
rajin ganti pembalut, kalau habis buang air kecil dan air besar
aku keringkan vaginaku dulu pakai tissue terus aku pakai
pembalut baru. Aku juga gak sembarang pakai pembalut kak, aku
pakai pembalut avail kak, kalau aku pakai pembalut yang merek
biasa vaginaku gatal
(ML, 14 Tahun 10 Desember 2014)
65
Panutan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah orang-orang
yang biasanya dijadikan contoh oleh informan dalam hal perilaku personal
dilakukan oleh orang tuanya bahkan hal-hal yang disukai ataupun tidak
disukai oleh orang tua biasa turun ke remaja. Begitu juga dengan teman
yang dilakukan orang tua, saudara, teman dan gurunya. ERU mengatakan
mengikuti apa yang dikatakan dan dilakukan orang tua dan saudaranya.
66
Informan mengatakan temannya sering mengajarkan agar menerapkan
kebiasan temannya.
hygiene genitalia.
67
a. Fasilitas yang mendukung hygiene genitalia
68
Gambar 5.5 Keperluan pribadi santriwati
Di sini ada UKS kak tempat kami berobat kalau lagi sakit atau
ada teman yang mengalami nyeri datang haid. Banyak teman-
teman aku yang sering mengalami keputihan jadi kami sering
konsul disana. Kebetulan kakak yang jaga UKS itu ada dokter dan
perawat jadi kami sering konsul disana
(ML, 14 Tahun, 10 Desember 2014)
jika santriwati sakit biasanya dirawat 2 hari di UKS. Namun jika selama 2
belajar dan memiliki pengetahuan lebih dalam tentang cara hidup sehat.
69
Namun untuk fasilitas khusus atau pelayanan khusus mengenai
Di sini airnya dak lancar baru berkeruh tapi tetap ji saya pakai
airnya walaupun berkeruh, tapi kalau dak ada air malas ka biasa
ganti pembalut. Jadi biasa mau pa ganti pembalut baru pergi ka
di asrama lain cari air
(IA, 15 Tahun, 12 Desember 2014)
70
menerapkan personal hygiene genitalia ialah jumlah kamar mandi yang
terbatas dan kondisi kamar mandi yang terbilang kotor dan tidak
terawat.
71
mereka saat menjalani personal hygiene genitalia sehari-hari. FR
tiba terjadi.
(FR, 14thn)
sangat padat dan kamar mandi yang kurang dan tidak terawat.
72
c. Bentuk informasi yang diperoleh santriwati terkait hygiene
genitalia
Sampai saat ini dak pernah ada penyuluhan yang bahas tentang
masalah reproduksi, kebanyakan penyuluhan narkoba, HIV/AIDS.
Makanya pihak pesantren bikin organisasi PHBS biar anak-anak
bisa tau bagaimana cara perilaku hidup bersih
(KP, 52th)
Kalau disini kak gak pernah di ajarkan tentang menjaga
kebersihan genitalia, paling di pelajaran biologi cuman dijelasin
organ-organ reproduksi. Kalau soal penyuluhan belum pernah
ada penyuluhan tentang masalah reproduksi, paling hanya
penyuluhan pergaulan bebas
(ML, 14thn)
Kalau secara mendalam dk pernahki di ajarkan, paling cuma
soal cukur rambut vagina kalau sudah haid. Biasa adaji datang
kakak-kakak dari kampus uum tapi dia bahas cuman tentang
narkobaji
(IH, 14thn)
73
2. Pembahasan
Perilaku personal hygiene adalah suatu pamahaman, sikap dan praktik yang
(Perry, 2005).
gangguan alat reproduksi dan mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikis serta
sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi
orang tersebut harus dapat mengintrepretasikan secara benar tentang objek yang
74
Tabel. V. 2
75
gatal
Penggantian pembalut yang
tepat adalah apabila di
permukaan pembalut telah ada
gumpalan darah. Alasannya
ialah karena gumpalan darah
yang terdapat dipermukaan
pembalut tersebut merupakan
tempat yang sangat baik untuk
perkembangan bakteri dan
jamur.
Pembalut selama menstruasi
harus diganti secara teratur
minimal 4 jam sekali, 4-5 kali
atau setiap setelah mandi dan
buang air kecil.
Mencukur rambut daerah genitalia Mencukur rambut genitalia sebaiknya
dilakukan setelah menstruasi untuk
menghindari tumbuhnya jamau atau
kutu yang dapat menyebabkan rasa gatal
didaerah genitalia.
karena seorang anak akan belajar dan menganut kebiasaan yang sudah
ada sebelumnya dari keluarga terutama dari ibu lebih dahulu. Saudara,
teman sebaya dan guru juga merupakan sumber informasi bagi remaja
merupakan sumber informasi yang baik bagi remaja dalam hal kesehatan
76
kesehatan reproduksi, mengembangkan kemampuan dalam mencegah
hasil wawancara :
Informan 1 Informan 7
Orang tua
Informan 2 Informan 8
Informan 3 Informan 9
Saudara
Informan 4 Informan 10
1110101910
Informan 5 Teman Informan 11
1010
1111111
Informan 6 Informan 12
Gambar 5.10 Skema hasil wawancara dengan informan terkait dari mana
memperoleh informasi mengenai personal hygiene genitalia.
hygiene genitalia cukup baik. Hal ini terlihat dari jawaban informan yang
yang bebas dari kotoran dan infeksi dilakukan agar hidup bersih, sehat,
hygiene genitalia sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari jawaban
penyakit yang berbahaya seperti keputihan, kista dan di jauhi oleh orang.
77
telah mengetahui pengertian, manfaat, dampak dan pentingnya menjaga
air bersih, memakain pakaian dalam berbahan katun dan rajin mengganti
mengenai kebersihan organ genitalia eksterna dari orang tua dan teman
sebaya.
78
mengatakan iya membasuh genitalia dari arah belakang kedepan. Namun
kebelakang untuk menghindari bakteri dan kotoran yang ada disekitar anus
Informan 1 Informan 7
Membasuh
genitalia dari
Informan 2 Informan 8
arah depan ke
Informan 3
belakang Informan 9
Informan 4 Informan 10
Membasuh
genitalia dari
Informan 5 Informan 11
arah belakang ke
depan Informan 12
Informan 6
Gambar 5.11 Skema hasil wawancara dengan santriwati terkait cara membasuh
genitalia.
hasil observasi peneliti melihat air di asrama pesantren berkeruh dan kotor. Hal
tidak kotor. Selain itu hindari penggunaan anti septic atau sabun biasa karena
akibatnya vagina justru menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur.
yang membantu menjaga kesehatan organ genitalia. Bila kuman-kuman ini mati
akibat cairan yang dipakai untuk membersihkan genitalia maka bibit penyakit,
79
jamur dan bakteri yang merugikan akan berkembang biak. Cairan tersebut dapat
membuat alat kelamin menjadi rusak, kering atau gatal (Rahmatika, 2010).
genitalianya menggunakan anti septic dan sabun biasa. Namun sebagian kecil
Informan 1 Informan 7
Anti
Informan 2 septic Informan 8
Informan 3 Informan 9
Sabun
biasa
Informan 4 Informan 10
Informan 6 Informan 12
genitalia dikeringkan dengan menggunakan tissue atau handuk sebab jika tidak
dikeringkan akan menyebabkan pakaian dalam yang dipakai menjadi basah dan
lembab. Selain tidak nyaman dipakai, pakaian dalam yang basah dan lembab
besar informan mengatakan setelah buang air kecil dan air besar informan
80
Informan merasa risih jika memakaian pakaian dalam yang lembab atau basah.
Informan 1 Informan 7
Informan 3 Informan 9
Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Wakhidah (2014)
seperti cara membasuh genitalia dari arah belakang kedepan, tidak mencuci
didalam vaginanya dan menggunakan sabun biasa atau cairan pembersih yang
pakaian dalam paling tidak sehari dua kali atau setelah buang air kecil dan air
besar, terutama bagi wanita aktif dan mudah berkeringat. Pemakaian pakaian
81
keringat dan membiarkan kulit bernafas. Selain itu hindari menggunakan pakaian
dalam yang terlalu ketat karena selain gerah juga menyebabkan peredaran darah
tidak lancar dan menyebabkan kulit susah bernafas dan akhirnya bisa
kali sehari dan adapula informan yang mengganti pakaian dalam setelah buang
Informan 1 Informan 7
Mengganti
Informan 2 pakaian dalam Informan 8
minimal 2 kali
Informan 3 sehari Informan 9
Keputihan adalah keluarnya cairan selain darah dari liang vagina diluar
kebiasaan, baik berbau maupun tidak berbau dan disertai rasa gatal didaerah
personal hygiene, memakai pakaian dalam yang ketat, membilas vagina dengan
cara yang salah yaitu dari belakang ke depan, memakai sembarangan sabun
untuk membasuh vagina, lingkungan sanitasi kotor, kelelahan yang amat sangat,
82
mengalami stres dan tidak menjalani pola hidup sehat makan dan tidur tidak
merasakan rasa gatal dan perih didaerah genitalia. Informan juga mengatakan
saat mengalami keputihan dia memakai pantyliner agar pakaian dalamnya tidak
Informan 1 Informan 7
Memakai
paentyliner
Informan 2 Informan 8
disertai rasa gatal. Informan menghilang rasa gatal tersebut dengan cara
membersihkan genitalia dengan daun sirih dan air yang banyak. Perawat
83
santriwati yang mengalami keluhan, untuk keluhan iritasi didaerah
alat reproduksi. Oleh karena itu kebersihan organ genitalia harus lebih
dijaga karena pada saat menstruasi pembuluh darah dalam rahim terbuka
kecil dan air besar informan langsung memakai pakaian dalam dan tetap
mengganti pembalutnya pada saat darahnya banyak keluar dan darah haid
84
buang air kecil dan buang air besar atau minimal 4 jam. Berikut skema
hasil wawancara :
Informan 1 Informan 7
Mengganti pembalut
Informan 2 pada saat darah penuh Informan 8
dipembalut dan darah
Informan 3 Informan 9
tembus dipakaian
Informan 10
Informan 4
Mengganti pembalut
Informan 5 setelah buang air kecil Informan 11
dan buang air besar Informan 12
Informan 6
biasanya pada hari ke 1-3 menstruasi, ganti pembalut setiap 2-3 jam sekali
yaitu 5-6 kali sehari. Frekuensi mengganti pembalut yang dianjurkan bisa
85
genetalia eksterna selama menstruasi. remaja malas untuk mengganti
86
oleh orang tuanya untuk dijadikan pembalut karena dapat dicuci bersih
cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari jawaban informan yang hampir
genitalia tidak dijaga maka dalam keadaan lembab, jamur dan bakteri
menyebabkan rasa gatal dan infeksi pada daerah tersebut. Infeksi terjadi
karena hygiene yang buruk yang sering terjadi pada wanita, yaitu
seperti infeksi saluran kemih (ISK), penyakit radang panggul (PRP) dan
87
informan yang menjawab kadang-kadang bahkan sering menemukan
sekitar daerah genitalia. Ketiga gejala ini sering ditemukan pada berbagai
seseorang itu penting untuknya, maka apa yang dikatakan atau diperbuat
cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap
88
panutan paling utama adalah orang tua karena seseorang biasanya
bahkan hal-hal yang di sukai ataupun yang tidak disukai oleh orangtuanya
Informan 7
Informan 1
Orang tua
Informan 2 Informan 8
Saudara Informan 9
Informan 3
Informan 4 Informan 10
Teman
Informan 5 Informan 11
Ibu asrama
Informan 6 Informan 12
Gambar 5.18 Skema hasil wawancara dengan santriwati terkait panutan dalam
menerapkan perilaku personal hygiene genitalia.
orang tuanya seperti setelah buang air kecil dan air besar memakai tissue
buang air kecil dan air besar, memakai pembalut kain dan avail. Adapula
89
septic daun sirih, dan informan juga mengikuti kebiasaan teman sesama
reproduksi.
90
melakukan personal hygiene dipengaruhi oleh sejumlah faktor salah
pembalut.
91
Gambar 5.19 Pos kesehatan pesantren
92
dan pakaian dalam. Namun masih banyak informan yang merasa malu
yang sering ditemui yaitu kapasitas kamar mandi yang terbatas atau
sedikit dan air yang jarang mengalir, berkeruh dan kotor. Hal ini yang
bolak balik ke asrama lain untuk mencari air yang mengalir dan air yang
bersih.
bagian kamar mandi. Namun saat peneliti melihat air didalam kamar
mandi mengalir dengan lancar, mungkin saja saat peneliti datang air
mengalir dengan lancar dan kadang juga tidak mengalir. Air dikamar
mandi asrama memang berkeruh dan kotor, ditambah pakaian dalam yang
tersimpan didalam kamar mandi dalam keadaan belum di cuci dan daerah
93
Gambar 5.21 kamar mandi pesantren
dengan baik. Hal ini yang menyebkan banyak santri yang mengalami
berkeruh.
untuk mencari air yang mengalir dan bersih. Namun jika di asrama lain
juga tidak memiliki air atau airnya kotor dan berkeruh informan
94
Bedasarkan hasil penelitian, informan mengatakan informasi yang
terbatas.
95
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
kotoran dan infeksi dilakukan agar hidup bersih, sehat, nyaman dan
oleh orang.
masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya santriwati yang
96
biasa dan sabun anti septic, setelah buang air kecil dan air besar
adalah orang tuanya, saudara, teman sebaya dan ibu asrama. Santriwati
kecil dan air besar memakai tissue atau handuk untuk mengeringkan
97
tersedianya keperluan pribadi santriwati mulai dari keperluan
kamar mandi yang kurang dan air yang jarang mengalir, berkeruh dan
B. Saran
2. Bagi Institusi
98
3. Bagi peneliti
yang berbeda, jumlah populasi dan sampel yang lebih banyak, sehingga
99
DAFTAR PUSTAKA
100
Mengga, S. S., Et Al. (2012). "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Personal
Hygiene Anak Usia 7-14 Tahun Di Sd Inpres Manuruki 2 Daya Makassar
2012." Volume, 1, No.3.
Potter And Perry (2005) Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses Dan
Praktik. Jakarta, Ahli Bahasa : Renata Komalasari.
Ramdan, A. A., Et Al. (2013). "Pola Penyakit Santri Dipondok Pesantren Modern
Assalamah."
Rohmah, E., Et Al. (2013). Perilaku Remaja Putri Dalam Organ Genitalia
Eksterna Selama Menstruasi Pada Siswi Kelas XI Di Man Dolopo
Kabupaten Madiun
101
Sumantri, A. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta, Kencana Prenada
Media Grup.
102
LAMPIRAN
Lampiran 1
INFORMED CONSENT
PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN
Selamat Pagi/Siang/Sore
Perkenalkan nama Saya Sandriana mahasiswi S1 angkatan 2011 dari Bagian
Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Hasanuddin. Saya bermaksud melakukan penelitian tentang Perilaku
personal hygiene genitalia santriwati di pesantren ummul mukminin sudiang
makassar, Sulawesi selatan. Penelitian ini dilakukan sebagai tahap akhir dalam
penyelesaian studi di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin.
Saya berharap Bapak/Ibu/Saudara(i) bersedia untuk menjadi informan dalam
penelitian ini di mana akan dilakukan wawancara mendalam terkait dengan
penelitian. Semua informasi yang Anda berikan terjamin kerahasiaannya.
Setelah Saudara membaca maksud dan kegiatan penelitian di atas, saya mohon
untuk mengisi nama dan tanda tangan di bawah ini.
Saya setuju untuk ikut serta dalam penelitian ini.
Nama : _________________________________________
Tanda tangan : _________________________________________
Terima kasih atas kesediaan Saudara untuk ikut serta di dalam penelitian ini.
Lampiran 2
SULAWESI SELATAN
==========================================================
IDENTITAS INFORMAN
Nama Informan : ...........................................................................
Usia : ...........................................................................
Jenis Kelamin : ...........................................................................
Alamat : ...........................................................................
Pendidikan : ...........................................................................
No. HP/Telp. Informan : ...........................................................................
Tanggal wawancara : _ _ / _ _ / _ _ _ _ (tgl/bln/thn)
SULAWESI SELATAN
==========================================================
IDENTITAS INFORMAN
Nama Informan : ...........................................................................
Usia : ...........................................................................
Jenis Kelamin : ...........................................................................
Alamat : ...........................................................................
No. HP/Telp. Informan : ...........................................................................
Tanggal wawancara : _ _ / _ _ / _ _ _ _ (tgl/bln/thn)
SULAWESI SELATAN
==========================================================
IDENTITAS INFORMAN
Nama Informan : ...........................................................................
Usia : ...........................................................................
Jenis Kelamin : ...........................................................................
Alamat : ...........................................................................
No. HP/Telp. Informan : ...........................................................................
Tanggal wawancara : _ _ / _ _ / _ _ _ _ (tgl/bln/thn)
genitalianya ?
PERILAKU PERSONAL HYGIENE GENITALIA SANTRIWATI
SULAWESI SELATAN
==========================================================
IDENTITAS INFORMAN
Nama Informan : ...........................................................................
Usia : ...........................................................................
Jenis Kelamin : ...........................................................................
Alamat : ...........................................................................
No. HP/Telp. Informan : ...........................................................................
Tanggal wawancara : _ _ / _ _ / _ _ _ _ (tgl/bln/thn)
genitalia ?
SULAWESI SELATAN
==========================================================
LEMBAR OBSERVASI
RIWAYAT HIDUP
Nama : Sandriana
Agama : Islam
Email :sandrianahs@yahoo.com/
sandriana86@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
1. SD Baraya 2 Makassar