TANGGUNG JAWAB:
Tenaga Teknis Kefarmasian memastikan Protap dilaksanakan
Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan Protap tanpa penyimpangan
LATAR BELAKANG :
Maksud
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap permintaan tertulis
dari dokter dan dokter gigi
Tujuan
Pasien memperoleh Obat sesuai dengan kebutuhan klinis/pengobatan
PROSEDUR :
1. Menerima resep pasien
2. Memeriksa kelengkapan resep, yaitu:
Nama dokter penulis resep
Tanda tangan/paraf dokter penulis resep
Tanggal resep
Nama obat
Dosis
Jumlah yang diminta
Cara pemakaian
Nama pasien
Umur pasien dan jenis kelamin.
3. Memeriksa kesesuaian farmasetik, yaitu:
Bentuk sediaan,
Dosis,
Cara dan lama pemberian.
4. Jika ada keraguan terhadap resep hendaknya dikonsultasikan kepada dokter
penulis resep dengan memberikan pertimbangan dan alternatif seperlunya bila perlu
meminta persetujuan setelah pemberitahuan.
NOTE
- Pastikan sediaan farmasi yang kadaluarsa tidak diserahkan kepada pasien
TANGGUNG JAWAB:
Tenaga Teknis Kefarmasian memastikan Protap dilaksanakan
Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan Protap tanpa penyimpangan
LATAR BELAKANG :
Maksud
Memastikan sediaan yang diambil benar dan sesuai dengan resep yang diterima
Tujuan
Menghindari kesalahan dalam peracikan obat
PROSEDUR :
1. Membersihkan tempat dan peralatan kerja
2. Mengambil wadah obat dari rak sesuai dengan nama dan jumlah obat yang
diminta dan memeriksa mutu dan tanggal kadaluarsa obat yang akan
diserahkan pada pasien
3. Mengambil obat/bahan obat dari wadahnya dengan menggunakan alat yang sesuai
misalnya sendok/spatula
4. Untuk sediaan obat racikan, langkah langkah sebagai berikut :
Menghitung kesesuaian dosis
Menyiapkan pembungkus dan wadah obat racikan sesuai dengan
kebutuhan
Menggerus obat yang jumlahnya lebih besar terlebih dahulu, lalu
digabungkan dengan obat yang jumlahnya sedikit, digerus sampai homogen.
Membagi dan membungkus obat dengan merata.
Tidak mencampur antibiotika di dalam sediaan puyer
Sebaiknya puyer tidak disediakan dalam jumlah besar sekaligus (3 hari
pemberian)
5. Menuliskan nama pasien dan cara penggunaan obat pada etiket yang sesuai
dengan permintaan dalam resep dengan jelas dan dapat dibaca.
Pemberian etiket warna putih untuk obat dalam/oral
Etiket warna biru untuk obat luar
Menempelkan label kocok dahulu pada sediaan obat dalam bentuk larutan
Memasukkan obat ke dalam wadah yang sesuai dan terpisah untuk obat yang
berbeda untuk menjaga mutu obat dan penggunaan yang salah
6. Memeriksa kembali jenis dan jumlah obat sesuai permintaan pada resep, lalu
memasukkan obat ke dalam wadah yang sesuai agar terjaga mutunya.
NOTE
- Pastikan sediaan farmasi yang kadaluarsa tidak diserahkan kepada pasien
TANGGUNG JAWAB:
Tenaga Teknis Kefarmasian memastikan Protap dilaksanakan
Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan Protap tanpa penyimpangan
LATAR BELAKANG :
Maksud
Menyerahkan sediaan farmasi dengan informasi yang memadai disertai
pendokumentasian.
Tujuan
Pasien memahami tujuan pengobatan dan mematuhi intruksi pengobatan.
PROSEDUR :
1. Memeriksa kembali kesesuaian antara jenis, jumlah dan cara penggunaan obat
dengan permintaan pada resep
2. Memanggil dan memastikan nomor urut/nama pasien
3. Menyerahkan obat disertai pemberian informasi obat :
cara penggunaan obat
manfaat obat
makanan dan minuman yang harus dihindari
kemungkinan efek samping
cara penyimpanan obat
4. Memastikan bahwa pasien telah memahami cara penggunaan obat
5. Meminta pasien untuk menyimpan obat di tempat yang aman dan jauh dari
jangkauan anak-anak
NOTE
- Pastikan sediaan farmasi yang kadaluarsa tidak diserahkan kepada pasien
TANGGUNG JAWAB:
Tenaga Teknis Kefarmasian memastikan Protap dilaksanakan
Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan Protap tanpa penyimpangan
LATAR BELAKANG :
Maksud
- Memastikan sediaan yang diambil benar dan sesuai dengan resep yang diterima
- Menyerahkan sediaan farmasi dengan informasi yang memadai disertai
pendokumentasian.
Tujuan
- Menghindari kesalahan dalam peracikan obat
- Pasien memahami tujuan pengobatan dan mematuhi intruksi pengobatan.
PROSEDUR :
1. Peracikan sediaan farmasi
a. Menyiapkan sirup kering sesuai dengan permintaan pada resep
b. Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok
c. Membuka botol obat, apabila pengenceran dilakukan di Puskesmas
d. Mengencerkan sirup kering dengan air yang layak minum sesuai takaran
e. Menyiapkan etiket warna putih dan label kocok dahulu
f. Menulis nama pasien, nomor resep, tanggal resep, cara pakai sesuai
permintaan pada resep serta petunjuk dan informasi lain.
NOTE
- Pastikan sediaan farmasi yang kadaluarsa tidak diserahkan kepada pasien
TANGGUNG JAWAB:
Tenaga Teknis Kefarmasian memastikan Protap dilaksanakan
Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan Protap tanpa penyimpangan
LATAR BELAKANG :
Maksud
Memberikan informasi secara akurat, jelas dan terkini kepada Dokter,
Apoteker/Tenaga Teknis Kefarmasian, Perawat, profesi kesehatan lainnya dan pasien
Tujuan
Menyediakan informasi mengenai obat kepada tenaga kesehatan lain di
lingkungan Puskesmas, pasien dan masyarakat
Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan yang berhubungan
dengan Obat
Menunjang penggunaan obat yang rasional.
PROSEDUR :
1. Memberikan informasi kepada pasien berdasarkan resep atau catatan pengobatan
pasien (patient medication record) atau kondisi kesehatan pasien baik lisan
maupun tertulis
2. Melakukan penelusuran literatur bila diperlukan, secara sistematis
untuk memberikan informasi
3. Menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah dimengerti, tidak bias,
etis dan bijaksana baik secara lisan maupun tertulis
4. Hal-hal yang perlu disampaikan kepada pasien :
a. Jumlah, jenis dan kegunaan masing-masing obat
b. Bagaimana cara pemakaian masing-masing obat yang meliputi : bagaimana
cara memakai obat, kapan harus mengkonsumsi/menggunakan obat,
seberapa banyak/dosis dikonsumsi sebelumnya, waktu sebelum atau
sesudah makan, frekuensi penggunaan obat/rentang jam penggunaan
c. Bagaimana cara menggunakan peralatan kesehatan
d. Peringatan atau efek samping obat
e. Bagaimana mengatasi jika terjadi masalah efek samping obat
f. Tata cara penyimpanan obat
g. Pentingnya kepatuhan penggunaan obat
5. Menyediakan informasi aktif (brosur, leaflet, dan
lain-lain)
6. Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan
informasi obat
NOTE
- Sumber informasi obat adalah Buku Farmakope Indonesia, Informasi Spesialite Obat
Indonesia (ISO), Informasi Obat Nasional Indonesia (IONI), Farmakologi dan Terapi,
informasi obat juga dapat diperoleh dari setiap kemasan atau brosur obat.
TANGGUNG JAWAB:
Tenaga Teknis Kefarmasian memastikan Protap dilaksanakan
Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan Protap tanpa penyimpangan
LATAR BELAKANG :
Maksud
Mengidentifikasi dan penyelesaian masalah pasien yang berkaitan dengan
penggunaan Obat pasien rawat jalan dan rawat inap, serta keluarga pasien
Tujuan
Memberikan pemahaman yang benar mengenai Obat kepada pasien/keluarga pasien
antara lain tujuan pengobatan, jadwal pengobatan, cara dan lama penggunaan Obat,
efek samping, tanda-tanda toksisitas, cara penyimpanan dan penggunaan Obat
PROSEDUR :
1. Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien/keluarga pasien
2. Menanyakan 3 (tiga) pertanyaan kunci menyangkut obat yang dikatakan oleh
dokter kepada pasien dengan metode pertanyaan terbuka (open-ended question).
NOTE
- Sumber informasi obat adalah Buku Farmakope Indonesia, Informasi Spesialite Obat
Indonesia (ISO), Informasi Obat Nasional Indonesia (IONI), Farmakologi dan Terapi,
informasi obat juga dapat diperoleh dari setiap kemasan atau brosur obat.
TANGGUNG JAWAB:
Tenaga Teknis Kefarmasian memastikan Protap dilaksanakan
Tenaga Teknis Kefarmasian melaksanakan Protap tanpa penyimpangan
LATAR BELAKANG :
Maksud
Memastikan sediaan farmasi yang diserahkan kepada pasien mempunyai potensi yang
diharapkan.
Tujuan
Meminimalisir jumlah sediaan farmasi kadaluarsa.
PROSEDUR :
1. Identifikasi obat yang sudah rusak atau kadaluarsa
2. Memisahkan obat rusak atau kadaluarsa dari penyimpanan obat lainnya
3. Membuat catatan jenis dan jumlah obat yang rusak atau kadaluwarsa untuk
dikirim kembali ke instalasi farmasi kabupaten/kota.
NOTE
- Pastikan sediaan farmasi yang kadaluarsa tidak diserahkan kepada pasien
DILAKSANAKAN OLEH DIPERIKSA OLEH
Tenaga Teknis Kefarmasian Ka. UPT Puskesmas Mengwi I
Tujuan
PROSEDUR :
1. Pencatatan jumlah resep harian berdasarkan jenis pelayanan (Umum,
JKBM, Jamkesmas, ASKES)
2. Membendel resep yang mempunyai tanggal yang sama berdasarkan urutan
nomor resep dan kelompok pembiayaan pasien
3. Membendel secara terpisah resep yang ada narkotiknya
4. Menyimpan bendel resep pada tempat yang ditentukan secara berurutan
berdasarkan tanggal agar memudahkan dalam penelusuran resep
5. Memusnahkan resep yang telah tersimpan selama 3 (tiga) tahun dengan cara
dibakar
6. Membuat berita acara pemusnahan resep dan dikirimkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
NOTE
-
DILAKSANAKAN OLEH DIPERIKSA OLEH
Tenaga Teknis Kefarmasian Ka. UPT Puskesmas Mengwi I
Tujuan
PROSEDUR :
1. Memusnahkan resep yang telah disimpan tiga tahun atau lebih.
2. Tata cara pemusnahan.
Resep narkotika dihitung lembarannya
Resep lain ditimbang
Resep dihancurkan, lalu dikubur atau dibakar
3. Membuat berita acara pemusnahan sesuai dengan format terlampir.
NOTE
-
DILAKSANAKAN OLEH DIPERIKSA OLEH
Tenaga Teknis Kefarmasian Ka. UPT Puskesmas Mengwi I
LATAR BELAKANG :
Maksud
Menjamin terlaksananya pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai yang baik
Tujuan
Menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan Obat dan Bahan Medis
Habis Pakai yang efisien, efektif dan rasional, meningkatkan kompetensi/kemampuan
tenaga kefarmasian, mewujudkan sistem informasi manajemen, dan
melaksanakan pengendalian mutu pelayanan.
PROSEDUR :
1. Perencanaan
2. Permintaan
3. Penerimaan
4. Penyimpanan
5. Pendistribusian
6. Pencatatan dan Pelaporan
NOTE
-
DILAKSANAKAN OLEH DIPERIKSA OLEH
Tenaga Teknis Kefarmasian Ka. UPT Puskesmas Mengwi I
LATAR BELAKANG :
Maksud
Menyeleksi Obat dan Bahan Medis Habis Pakai untuk menentukan jenis dan jumlah
Obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan Puskesmas
Tujuan
Untuk mendapatkan perkiraan jenis dan jumlah Obat dan Bahan Medis Habis Pakai
yang mendekati kebutuhan, meningkatkan penggunaan Obat secara rasional,
meningkatkan efisiensi penggunaan Obat
PROSEDUR :
Proses seleksi Obat dan Bahan Medis Habis Pakai dilakukan dengan
mempertimbangkan :
1. Pola penyakit
2. Pola konsumsi Obat periode sebelumnya
3. Data mutasi Obat
4. Rencana pengembangan
5. Puskesmas menyediakan data pemakaian Obat dengan menggunakan Laporan
Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO).
NOTE
-
DILAKSANAKAN OLEH DIPERIKSA OLEH
Tenaga Teknis Kefarmasian Ka. UPT Puskesmas Mengwi I
LATAR BELAKANG :
Maksud
Pemenuhan kebutuhan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai Puskesmas
Tujuan
Memenuhi kebutuhan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai Puskesmas
sesuai dengan perencanaan
PROSEDUR :
- Permintaan diajukan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melalui UPT Instalasi
Farmasi kabupaten menggunakan Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat
(LPLPO) dilakukan tiap bulan
- Permintaan jumlah dan jenis obat harus disesuaikan dengan kebutuhan tiap bulan
- LPLPO ditandatangani oleh Kepala Puskesmas
- LPLPO dibuat rangkap 5
NOTE
-
DILAKSANAKAN OLEH DIPERIKSA OLEH
Tenaga Teknis Kefarmasian Ka. UPT Puskesmas Mengwi I
LATAR BELAKANG :
Maksud
Menerima Obat dan Bahan Medis Habis Pakai dari UPT Instalasi Farmasi
Kabupaten sesuai dengan permintaan yang telah diajukan
Tujuan
Agar Obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan permintaan yang
diajukan oleh Puskesmas
PROSEDUR :
Petugas penerimaan wajib melakukan pengecekan terhadap Obat dan Bahan Medis
Habis Pakai yang diserahkan, mencakup:
1. Jumlah kemasan/peti
2. Jenis dan jumlah Obat
3. Bentuk Obat sesuai dengan isi dokumen (LPLPO)
4. Masa kedaluwarsa minimal dari Obat yang diterima disesuaikan dengan periode
pengelolaan di Puskesmas ditambah satu bulan.
5. Ditandatangani oleh petugas penerima (Petugas Puskesmas), petugas yang
menyerahkan (Petugas IFK), diketahui oleh Kepala Puskesmas dan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten
6. Bila tidak memenuhi syarat, maka petugas penerima dapat mengajukan keberatan
7. Obat yang telah diterima harus segera dicatat pada buku harian penerimaan obat.
NOTE
-
DILAKSANAKAN OLEH DIPERIKSA OLEH
Tenaga Teknis Kefarmasian Ka. UPT Puskesmas Mengwi I
LATAR BELAKANG :
Maksud
Menyimpan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai agar aman (tidak hilang), terhindar
dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin, sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan
Tujuan
Agar mutu obat yang tersedia di puskesmas dapat dipertahankan sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan
PROSEDUR :
Kegiatan penyimpanan obat meliputi :
1. Penyusunan stok obat
Untuk memudahkan pengendalian stok maka dilakukan langkah- langkah sebagai
berikut :
- Obat disusun menurut bentuk sediaan dan alfabetis
- Gunakan prinsip FEFO (First Expired First Out) dan FIFO (First In First Out)
dalam penyusunan obat yaitu obat yang masa kadaluwarsanya lebih awal atau
yang diterima lebih awal harus digunakan lebih dahulu
- Gunakan lemari khusus untuk menyimpan psikotropika dan terkunci
- Simpan obat yang dapat dipengaruhi oleh temperatur, udara, cahaya dan
kontaminasi bakteri pada tempat yang sesuai
- Simpan obat dalam rak, pisahkan obat dalam dengan obat-obatan untuk
pemakaian luar
- Apabila persediaan obat cukup banyak, maka biarkan obat tetap dalam boks
masing-masing, ambil seperlunya
- Obat-obatan yang mempunyai batas waktu pemakaian perlu dilakukan rotasi
stok agar obat tersebut tidak selalu berada dibelakang sehingga obat dapat
dimanfaatkan sebelum masa kadaluwarsa habis
- Item obat yang sama ditempatkan pada satu lokasi walaupun dari sumber
anggaran yang berbeda.
NOTE
- Perhatikan untuk obat yang perlu penyimpanan khusus
LATAR BELAKANG :
Maksud
Menyimpan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai agar aman (tidak hilang), terhindar
dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin, sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan
Tujuan
Agar mutu obat yang tersedia di puskesmas dapat dipertahankan sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan
PROSEDUR :
2. Pencatatan stok obat
- Kartu stok digunakan untuk mencatat mutasi obat (penerimaan,
pengeluaran, hilang, rusak atau kadaluwarsa)
- Tiap lembar kartu stok hanya diperuntukkan mencatat data mutasi 1 (satu)
jenis obat
- Kartu stok diletakkan bersamaan/berdekatan dengan obat bersangkutan
- Setiap terjadi mutasi obat (penerimaan, pengeluaran, hilang,
rusak/kadaluwarsa) langsung dicatat didalam kartu stok
3. Pengamatan mutu obat
Perubahan mutu obat dapat diamati secara visual
Tanda-tanda perubahan mutu obat
Tablet
- Terjadinya perubahan warna, bau atau rasa
- Kerusakan berupa noda, berbintik-bintik, lubang, sumbing,
pecah, retak dan atau terdapat benda asing, jadi bubuk dan lembab
- Kaleng atau botol rusak, sehingga dapat mempengaruhi mutu obat
Kapsul
- Perubahan warna isi kapsul
- Kapsul terbuka, kosong, rusak atau melekat satu dengan lainnya
Tablet salut
- Pecah-pecah, terjadi perubahan warna
- Basah dan lengket satu dengan yang lainnya
- Kaleng atau botol rusak sehingga menimbulkan kelainan fisik
NOTE
- Perhatikan untuk obat yang perlu penyimpanan khusus
LATAR BELAKANG :
Maksud
Menyimpan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai agar aman (tidak hilang), terhindar
dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin, sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan
Tujuan
Agar mutu obat yang tersedia di puskesmas dapat dipertahankan sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan
PROSEDUR :
Cairan
- Menjadi keruh atau timbul endapan
- Konsistensi berubah
- Warna atau rasa berubah
- Botol-botol plastik rusak atau bocor
Salep
- Warna berubah
- Konsistensi berubah
- Pot atau tube rusak atau bocor
- Bau berubah
Injeksi
- Kebocoran wadah (vial, ampul)
- Terdapat partikel asing pada serbuk injeksi
- Larutan yang seharusnya jernih tampak keruh atau ada endapan
- Warna larutan berubah
NOTE
- Perhatikan untuk obat yang perlu penyimpanan khusus
LATAR BELAKANG :
Maksud
Memenuhi kebutuhan sub unit farmasi Puskesmas secara teratur dan merata
Tujuan
Memenuhi kebutuhan Obat sub unit pelayanan kesehatan Puskesmas dengan
jenis, mutu, jumlah dan waktu yang tepat
PROSEDUR :
Obat-obatan yang akan dikirim ke Puskesmas Pembantu, Kamar Obat
Puskesmas dilakukan atas permintaan penanggung jawab sub unit dan harus
disertai dengan LPLPO dan atau SBBK.
Sebelum dilakukan pengepakan atas obat-obatan yang akan dikirim, maka
perlu dilakukan pemeriksaan terhadap :
- Jenis dan jumlah obat
- Kualitas / kondisi obat
- Isi kemasan dan kekuatan sediaan
- Tgl Kadaluarsa
Tiap pengeluaran obat dari Gudang Obat Puskesmas harus segera dicatat
pada kartu stok obat dan Buku Harian Pengeluaran Obat.
NOTE
-
DILAKSANAKAN OLEH DIPERIKSA OLEH
Tenaga Teknis Kefarmasian Ka. UPT Puskesmas Mengwi I
1. Adalah cara yang paling lazim, karena sangat praktis, mudah dan aman.
Yang terbaik adalah minum obat dengan segelas air
2. Ikuti petunjuk dari profesi pelayan kesehatan (saat makan atau saat perut kosong)
3. Obat untuk kerja diperlama (long acting) harus ditelan seluruhnya. Tidak boleh
dipecah atau dikunyah
4. Sediaan cair, gunakan sendok obat atau alat lain yang telah diberi ukuran untuk
ketepatan dosis. Jangan gunakan sendok rumah tangga.
5. Jika penderita sulit menelan sediaan obat yang dianjurkan oleh dokter minta pilihan
bentuk sediaan lain.
6. Petunjuk Pemakaian obat oral untuk bayi/anak balita :
Sediaan cair untuk bayi dan balita harus jelas dosisnya, gunakan sendok
takar dalam kemasan obatnya
Segera berikan minuman yang disukai anak setelah pemberian obat y ang
terasa tidak enak/pahit.
1. Ujung tube salep jangan tersentuh oleh benda apapun (termasuk mata).
2. Cara penggunaan adalah cuci tangan, kepala ditengadahkan, dengan jari telunjuk
kelopak mata bagian bawah ditarik ke bawah untuk membuka kantung
konjungtiva, tube salep mata ditekan hingga salep masuk dalam kantung
konjungtiva dan mata ditutup selama 1-2 menit. Mata digerakkan ke kiri-kanan,
atas-bawah.
3. Setelah digunakan, ujung kemasan salep diusap dengan tissue bersih (jangan
dicuci dengan air hangat) dan wadah salep ditutup rapat
4. Tangan dicuci untuk menghilangkan obat yang mungkin terpapar pada tangan
3. Untuk posisi duduk, kepala ditarik dan ditempatkan diantara dua paha
4. Setelah digunakan, alat penetes dibersihkan dengan air panas dan keringkan dengan tissue
bersih.
1. Hidung dibersihkan dan kepala tetap tegak. Kemudian obat disemprotkan ke dalam
lubang hidung sambil menarik napas dengan cepat.
2. Untuk posisi duduk, kepala ditarik dan ditempatkan diantara dua paha
3. Setelah digunakan, botol alat semprot dicuci dengan air hangat tetapi jangan
sampai air masuk ke dalam botol kemudian dikeringkan dengan tissue bersih
1. Bersihkan dan keringkan daerah rektal, kemudian masukkan salep atau krim
secara perlahan ke dalam rektal.
2. Cara lain adalah dengan menggunakan aplikator. Caranya adalah aplikator
dihubungkan dengan wadah salep/krim yang sudah dibuka, kemudian
dimasukkan ke dalam rektum dan sediaan ditekan sehingga salep/krim keluar.
Buka aplikator dan cuci bersih dengan air hangat dan sabun.
4. Setelah penggunaan, aplikator dan tangan penderita dicuci bersih dengan sabun dan
air hangat
ALUR DISTRIBUSI OBAT DAN PELAPORAN GUDANG OBAT PUSKESMAS
UPT PUSKESMAS MENGWI I
Dinas Kesehatan/
Instalasi Farmasi Kabupaten
Keterangan
= Pengiriman Laporan
= Distribusi Obat
ALUR PELAYANAN OBAT
UPT PUSKESMAS MENGWI I
TABLET
PENYERAHAN
RESEP KAMAR OBAT
PUYER OBAT/DISPENSING
SIRUP
ALUR PENGELOLAAN OBAT DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI
UPT PUSKESMAS MENGWI I
PUSTU
KAMAR OBAT
PUSKESMAS