HIPERTENSI ESENSIAL Revisi
HIPERTENSI ESENSIAL Revisi
SOP No Dokumen :
No. Revisi :
Ttanggal Terbit :
Halaman :
Demmanggappa, SKM
Puskesmas
Bontomatene Nip. 19690301 199203 1
1. Pengertian 015 140 mmHg
Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari
dan atau diastolik 90 mmHg.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan penanganan Hipertensi
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Kesehatan Primer
5. Alat dan bahan Rekam Medis
Alat Tulis
Stetoskop
Tensimeter
Termometer
Pen Light
6. Langkah Langkah 1. Perawat melakukan pemeriksaan tanda vital, menimbang BB, mengukur TB pasien dan
mencatat keluhan utama dalam rekam medis.
2. Dokter menganamnesa pasien, adanya keluhan sakit kepala, gelisah, jantung berdebar-debar,
pusing, leher kaku, penglihatan kabur dan rasa sakit di dada.
3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik, pasien tampak sehat, dapat terlihat sakit ringan berat,
tekanan darah meningkat. Pada pasien dengan hipertensi wajib diperiksa status neurologis,
akral dan pemeriksaan fisik jantungnya ( JVP, batas jantung dan ronki).
4. Dokter mencuci tangan setelah pemeriksaan fisik
5. Dokter memberikan terapi :
Diuretik ( HCT 12.5-50 mg/hari) atau penghambat ACE (Captopril 2x25-100 mg/hari)
Bila target terapi tidak tercapai setelah observasi selama 2 minggu dapat diberikan
kombinasi 2 obat, golongan diuretic (HCT 12.5-50 mg/hari) dan penghambat ACE
(Captopril 12.5-50 mg/hari) atau penghambat kalsium (Amodipin 1x5 mg/10 mg)
Modifikasi gaya hidup : penurunan berat badan, diet kaya buah, sayuran, produk rendah
lemak dengan jumlah lemak total dan lemak jenuh yang rendah, pembatasan asupan
Natrium, olahraga teratur, berhenti merokok serta membatasi konsumsi alcohol
6. Dokter melakukan pencatatan dalam rekam medis.
7. Konseling gizi dan Edukasi
7. Bagan Alir
Dokter menganamnesa pasien :
Perawat menimbang BB,
sakit kepala, gelisah, jantung
mengukur TB pasien, tanda
berdebar-debar, pusing, leher kaku,
vital pasien dan mencatat
penglihatan kabur dan rasa sakit di
keluhan utama dalam
dada.
rekam medis