Anda di halaman 1dari 71

PEMBORAN

PEMBORAN TAMBANG

M lubang ledak
untuk
membongkar
batuan, di
dalam
penambangan
atau kuari
PEMBORAN KONSTRUKSI

PEMASANGAN ROCKBOLT DI
PONDASI BANGUNGAN TEROWONGAN
FAKTOR PEMILIHAN ALAT BOR
PEMBORAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN ALAT BOR

1. Jenis batuan
2. Tinggi Jenjang Kedalaman lubang ledak
3. Diameter lubang ledak
4. Kondisi lapangan dan jalan masuk
5. Produksi
6. Fragmentasi
7. Biaya pemboran
8. Peraturan yang harus dipatuhi
1. JENIS BATUAN 2. TINGGI JENJANG

Penentuan tinggi jenjang :


Kekerasan dan
1. Tinggi jenjang ditentukan dahulu
komposisi mineral dan parameter lain mengikuti
faktor penyebab cepat 2. Tinggi jenjang ditentukan setelah
atau lambatnya mempertimbangkan aspek lain
keausan mata bor (bit) Kerugian jika jenjang terlalu tinggi :
dan batang bor (drill 1. Kehilangan tenaga pada
steel) sambungan
2. Deviasi pemboran
Tinggi jenjang jarang yang > 15
meter
Pada umumnya tinggi jenjang
besar diameter bor besar
3. DIAMETER LUBANG LEDAK 4. KONDISI LAPANGAN

Pertimbangan : Sangat mempengaruhi


1. Besarnya produksi pemilihan alat bor
diameter besar Jika kondisi lapangan tidak
produksi besar teratur crawler rock drill
2. Fragmentasi Kondisi rata bor dengan
3. Getaran ban karet
5. FRAGMENTASI 6. PRODUKSI

Fragmentasi : ukuran Produksi skala besar


dari pecahan batuan membutuhkan bor
setelah peledakan dengan diameter besar
Diameter besar
fragmentasi besar
7. PERATURAN 8. BIAYA

Dipengaruhi oleh batasan Biaya dipilih yang


getaran spesifik yang diijinkan paling efisien
Terutama di daerah dekat
kota, gedung, penduduk
Membatasi jumlah muatan
bahan peledak
Getaran kecil diameter
kecil, jenjang rendah
Metode Pemboran sebagai Fungsi Diameter Lubang Ledak dan Jenis Batuan
Metode Pemboran sebagai Fungsi Diameter dan Kedalaman Lubang Ledak
pada Medium Sedimentari Rock
Metode Pemboran sebagai Fungsi Diameter dan Kedalaman Lubang
Ledak pada Soft Friable Rock (Batuan Lunak Rapuh)
Metode Pemboran sebagai Fungsi Diameter dan Kedalaman Lubang Ledak
pada Batuan Berselang Seling Batuan Keras Abrasive dan Lunak Lengket
Hubungan Daya Dorong dan Kecepatan Penetrasi untuk Batuan Takonik
PEMBORAN TUMBUK
pada Berbagai Tekanan Udara (Paone dkk, 1969)
Hubungan Drilling Rate dan Kecepatan Putar
Hubungan Drilling Rate dan Gaya Thrust
BAGIAN-BAGIAN ALAT BOR
ROD DRILL
DRILL PIPE

CORE
BUTTON BIT INSERT BIT
BIT

DIAMOND BIT
PDC BIT

polycrystalline diamond compact


TRICONE BIT
BIT
TRICONE BIT MULTIPLE TRICONE BIT
BIT SIZE

Hole (outside) Core (inside)


Size
diameter, mm diameter, mm
AQ 48 27
BQ 60 36.5
NQ 75.7 47.6
HQ 96 63.5
PQ 122.6 85

CHD 76 75.7 43.5


CHD 101 101.3 63.5
CHD 134 134.0 85.0
TIPE GERAKAN UTAMA PEMBORAN
KOMPONEN GERAKAN UTAMA
1. Percussion 2. Feed
Dihasilkan dari kombinasi energi Mata bor harus selalu kontak
dan frekuensi pukulan (impact) dengan dasar lubang bor untuk
yang menentukan bentuk memperoleh energi percussion
gelombang kejut yang diteruskan ke optimum yang diteruskan ke batuan
mata bor
Tenaga yang dihasilkan berbanding Bergantung pada :
lurus terhadap tekanan oli atau Percussion power
tekanan udara yang dipakai Kondisi batuan

Impact frequency Kedalaman lubang

pneumatic drill : 1600 3400 Diameter batang bor


pukulan /menit
Hydraulic rock drill : 2000 -4000
pukulan/menit
KOMPONEN GERAKAN UTAMA
PEMBORAN
3. Rotation 4. Flushing

Fungsi utama : memutar mata bor ke Fungsi : mengeluarkan potongan


posisi baru di antara aliran energi atau serpihan batuan dari lubang bor
pukulan (impact energy blow)
Jika flushing tidak bagus terjadi
Kecepatan rotasi adalah fungsi : penggerusan berulang sehingga
Diameter mata bor mata bor lebih cepat aus.
Kedalaman lubang bor

Jenis mata bor

Kondisi batuan
Flushing bisa menggunakan udara
atau lumpur.
Gaya pengumpanan

Kecepatan rotasi rendah laju Kecepatan aliran udara ke atas yang


penetrasi rendah efektif untuk menjamin pengeluaran
serpihan : 15 m/detik
TIPE PEMBORAN
TIPE PEMBORAN

PERCUSSION DOWN THE HOLE


(DTH)

ROTARY
ROTARY PERCUSSIVE DRILLING
Batuan dipecahkan oleh tumbukan
berulang kali
Percussion (perkusi) :
piston pemboran memukul kawat
bor sehingga timbul gelombang
kejut yang ditransmisikan ke mata
bor
Feed (Umpan)
Energi disalurkan pada dasar lubang
bor dan meremukkan permukaan
batuan
Flushing
Cutting dikeluarkan dari lubang
dengan flusing oleh udara/air
Rotation
Mata bor berputar menembus
batuan
DOWN THE HOLE
Mekanisme pukulan dan
tumbukan terjadi di dasar lubang
Udara bertekanan disalurkan
untuk proses tumbukan melewati
batang bor dan mentransmisikan
putaran dan gaya
Secara teori laju penetrasi tidak
bergantung pada kedalaman
lubang
Beroperasi pada tekanan tinggi ( >
290 psi)
Lubang bor biasanya lebih lurus
Lebih baik digunakan pada batuan
berfracture (mengurangi
kemacetan karena fragment
batuan)
ROTARY DRILLING
Energi disalurkan lewat batang bor yang
berputar bersamaan dengan mata bor yang
ditekan oleh gaya yang besar
Efisiensi pemboran = F (tekanan bit, laju
putaran)
Biasa digunakan untuk pemboran
peledakan tambang terbuka (hingga 17
inchi

Jenis Rotary Drilling


Rotary crushing (batuan dipecah oleh
kekuatan baji dan gaya tekan yang
terus menerus) : untuk batuan dengan
UCS hingga 72.000 psi
Rotary Cutting (batuan dipotong atau
diserut ) : untuk batuan lunak hingga
21.750 psi
Rotary abrasive (batuan digerus oleh
kekuatan abrasi) : pemboran inti
dengan mata bor ring
TIPE PEMBORAN

Bergantung pada karakteristik batuan

- Tough rock : putaran bit rendah, batang


bit dapat patah
- Abrasive rock : keausan mata bor
- Crack : macet pada batang bor
- Soft rock : masalah flushing
- Hard rock : memerlukan tenaga perkusi
dan rotasi besar
PEMBORAN BAWAH TANAH
PEMBORAN BAWAH TANAH

2 Macam Pemboran Bawah Tanah

1. Pembuatan Jalan Masuk


a. Full face excavation
b. Split section excavation

2. Produksi
a. Hand held rock drill
b. Mechanized drifting jumbos
c. Production drll rig
PEMBORAN BAWAH TANAH
Pembuatan Jalan Masuk

a. Full face excavation


Seluruh permukaan terowongan diledakkan
dalam satu tahap
Untuk face kecil 100 m2 jika batuan
memungkinkan

b. Split section excavation


Membagi peledakan menjadi 2 tahap, yaitu
top heading dan di jenjang
Untuk terowongan besar atau kondisi batuan
tidak memungkinkan
PEMBORAN BAWAH TANAH
Pemboran untuk Produksi

a. Hand held rock drill


Dipakai di operasi tambang kecil atau besar.
Serba guna & ringan
b. Mechanized drifting jumbos
dibuat bermacam model agar sesuai dgn
kebutuhan
c. Production drll rig
dirancang sesuai metode penambangan
JACKLEGS

Tingkat kemajuan rata-rata 18 meter/minggu


Dimensi 2,7 m x 2,7 m
Manpower : 2-3 orang/round
Safety : operator dekat dengan slough
Frekuensi putaran 2000 2500 putaran/menit
Putaran tinggi bagus untuk batuan lunak
Laju penetrasi = f (tekanan udara, tekanan feed, laju putaran,
batuan)
Klasifikasi berdasarkan diameter piston 2 3,5 inchi
150 200 cfm udara pada pada 90 psi
Ukuran mata bor 1,25 1,5 inchi
Kedalaman lubang < 12 feet
DRIFTER DRILLS
ROCK DRILL Merupakan alat bor terberat
Biasa digunakan dalam rangka
berban karet atau crawler
dikenal sebagai plugger, Digunakan untuk kegiatan drifting
sinker atau cross cutting
untuk pemboran ke arah Arah pemboran biasanya
bawah horisontal
alat bor dipegang dengan
STOPPER
tangan
sering digunakan dalam Termasuk kategori berat
pembuatan shaft dan menengah (70 130 lb)
pemboran batuan besar Digunakan untuk pembuatan
Berat antara 25 70 lb lubang bor tegak atau miring ke
atas
Karena cukup berat, biasa
HAND HELD JACKHAMMER DRILLS disangga dengan dengan
hydraulic boom
HAND HELD ROCK DRILL
JUMBO

Tingkat kemajuan rata-rata 26 meter/minggu


Dimensi 3,0 m x 4,0 m
Manpower : 1-1,5 orang/round
Safety : operator 2 3 meter dari face
Mechanical moved drill (mounted)
Digunakan pada sebagian besar pekerjaan development
bawah tanah
Range besar, dari single drill hingga 10 drills unit
Biasanya dirancang untuk pekerjaan tertentu
JUMBO DRILL SANDVICK

ATLAS COPCO
BIG GOSSAN - FREEPORT
PRODUCTION DRILL RIG
PRODUKSI PEMBORAN
PRODUKSI PEMBORAN
KEGIATAN PEMBORAN
1. Menempatkan alat
2. Memasang batang bor
3. Membor
4. Menambah Batang bor
5. Blow hole
6. Melepas Batang bor
7. Pindah posisi
PRODUKSI PEMBORAN
KEDALAMAN LUBANG BOR (ft) =
TINGGI JENJANG
+ SUBDRILLING

1. MENGHITUNG KEDALAMAN LUBANG BOR


PRODUKSI PEMBORAN

2. MENGHITUNG KECEPATAN PENETRASI

Panjang Batang Bor


Kecepatan Penetrasi =
Waktu Bor per batang

Keterangan :
Kecepatan Penetrasi = m/menit (ft/menit)
Panjang Batang Bor = meter (ft)
Waktu bor per batang = menit/rod
PRODUKSI PEMBORAN
3. MENGHITUNG WAKTU BOR

Waktu Bor : Waktu yang dibutuhkan untuk mengebor


batuan pada kedalaman tertentu

Kedalaman Lubang Bor


Waktu Bor =
Kecepatan penetrasi
Keterangan :
Kecepatan Penetrasi = m/menit (ft/menit)
Kedalaman lubang bor = meter (ft)
Waktu bor = menit
PRODUKSI PEMBORAN
JUMLAH BATANG BOR / ROD
Karena kedalaman lebih besar
dari panjang rod, maka perlu
penambahan batang bor/rod

Kedalaman Lubang Bor


Jumlah batang bor =
Panjang Batang Bor

Keterangan :
Kedalaman Lubang Bor = meter (ft)
Panjang Batang Bor = meter (ft)
PRODUKSI PEMBORAN
3. WAKTU MENAMBAH DAN MELEPAS BATANG BOR

Waktu menambah rod total =


(Jumlah rod 1 ) x waktu tambah rod

Waktu melepas rod total =


(Jumlah rod 1 ) x waktu melepas rod
Keterangan :
Waktu rata2 untuk tambah dan lepas rod (menit)
diukur
PRODUKSI PEMBORAN
4. MENGHITUNG WAKTU PEMBERSIHAN (BLOW HOLE)
Pembersihan lubang tergantung pada
kedalaman lubang.
Untuk lubang bor yang tidak terlalu dalam
(lebih kecil dari 30 ft)

diestimasikan

sekitar 1/10 menit dari setiap


kedalaman bor (ft/10)
PRODUKSI PEMBORAN
5. MENGHITUNG WAKTU PINDAH

Jarak Antar Lubang Bor


Waktu Pindah =
Kecepatan Alat Bor

Keterangan :
Jarak Antar Lubang Bor (meter atau ft) design
peledakan
Kecepatan Alat Bor (meter/menit atau ft/menit)
diasumsikan
PRODUKSI PEMBORAN

6. MENGHITUNG WAKTU MEMPOSISIKAN ALAT

Setelah tiba di titik selanjutnya, maka perlu


waktu untuk memposisikan alat bor.
waktu ___ ?

diestimasikan
PRODUKSI PEMBORAN
7. MENGHITUNG WAKTU TOTAL PEMBORAN

Waktu Total (menit) =


Bor (menit) +
tambah rod (menit) +
lepas rod (menit) +
Blow hole (menit) +
pindah (menit) +
posisi (menit)
PRODUKSI PEMBORAN

8. MENGHITUNG PRODUKSI

Kedalaman Lubang Bor


Produksi =
Waktu Total

Keterangan :
Kedalaman Lubang Bor = meter(feet)
Waktu total = menit
Produksi = meter/menit (feet/menit)
PRODUKSI PEMBORAN
9. MENENTUKAN EFISIENSI

Waktu kerja
Efisiensi waktu = x 100%
Waktu tersedia

Atau diasumsikan

Keterangan :
Efisiensi = menit / jam
PRODUKSI PEMBORAN
10. MENGHITUNG PRODUKTIVITAS

Produktivitas Bor = Efisiensi x Produksi

Keterangan :
Efisiensi = %
Produksi = meter/jam
Produktivitas = meter / jam
CONTOH PERHITUNGAN
CONTOH PRODUKSI PEMBORAN

panjang rod drill : 10 ft


pola : 10 X 12 ft jarak pindah 12 ft
tinggi jenjang = 20 ft
subdrilling = 3 ft
waktu membor = 6 menit per batang
Kedalaman Total

TINGGI JENJANG = 20 ft
SUBDRILLING = 3 ft
KEDALAMAN TOTAL (ft) = 23 ft
PRODUKSI PEMBORAN

Panjang Batang Bor


Kecepatan Penetrasi =
Waktu Bor per batang
10 ft
KECEPATAN PENETRASI :
6 menit

= 1.66 ft/min = 100 ft/hr


Waktu Bor

Kedalaman Lubang Bor


Waktu Bor =
Kecepatan penetrasi

23 ft
= 13.80 min
1.66 ft / min
Waktu Tambah / Lepas Rod

Waktu rata2 untuk tambah/lepas rod adalah


asumsi
tambah : 1.5 menit/rod
lepas : 1 menit/rod
Jumlah rod : 3 batang
Total waktu tambah Rod 1.5 min x 2 = 3 menit
Total waktu lepas Rod 1.0 menit x 2 = 2 menit
Waktu Blow hole

Kedalaman Bor= 23 ft

sekitar 1/10 dari setiap 23 ft


= 2,3
kedalaman bor /10 ft) 10 ft

WAKTU BLOW HOLE = 2,3/10 = 0.23 min


Waktu Pindah

JIKA KEC. DIASUMSIKAN 2,5 ft/menit


12 ft
Maka Waktu Pindah = 2,5 ft/min
= 4,8 min
Waktu Penempatan

Setelah tiba di titik selanjutnya, maka alat bor


harus memposisikan rod juga alat bor.
waktu ___ ?

asumsi 1 min.
Waktu posisi = 1.00 min
PRODUKSI PEMBORAN

bor 13.80 min


tambah rod 3.00 min
blow hole 0.20 min
lepas rod 2.00 min
pindah 4.80min
posisi 1.00 min
WAKTU TOTAL = 24.80 min
PRODUKSI PEMBORAN

Kedalaman Lubang Bor


Produksi =
Waktu Total

23 ft
PRODUKSI =
24.80 min
= 0.93 ft/min
Produktivitas Pemboran

Produktivitas Bor = Efisiensi x Produksi

= 50 min/jam x 0.93 ft/min


= 83 % x 0.93 ft/min
= 0.77 ft/min
= 46 ft/jam
Volume Setara

Volume Setara

Angka yang menyatakan setiap meter atau feet pemboran setara dengan
sejumlah volume atau berat tertentu material / batuan yang diledakkan
Untuk menaksir kemampuan alat bor

n = jumlah lubang bor dalam pola peledakan


Suatu perusahaan tambang batubara akan melakukan pemboran
untuk peledakan sebanyak(NIM) lubang bor dengan kedalaman
masing-masing lubang bor adalah (Angkatan) meter dan
diameter lubang bor 102 mm. Jenis batuan yang dibor termasuk
dalam medium sedimentary rock. Batang bor (rod) yang akan
digunakan sepanjang 1.5 meter. Diketahui data sebagai berikut :
Waktu pindah alat : 2 menit
Waktu menempatkan alat bor : 45 detik
Waktu membor setiap batang bor : 1 menit 30 detik
Waktu menambah batang bor : 40 detik per batang
Waktu melepas batang bor total : 4 menit
Tentukan :
1.Waktu daur pemboran
2.Kecepatan penetrasi (m/jam)
3.Jika waktu kerja efektif untuk pemboran adalah 50
menit /jam, tentukan produktivitas alat bor tersebut.
4.Tentukan waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pemboran untuk peledakan tersebut?
5.Dengan menggunakan grafik di bawah ini, tentukan
metode pemboran yang tepat untuk kondisi

Anda mungkin juga menyukai