Anda di halaman 1dari 11

Efektivitas Nebulized Beclomethasone Dalam Mencegah Mengi Viral (yang

disebabkan virus): Sebuah RCT

APA YANG DIKETAHUI PADA SUBJEK INI: Mengi karena virus biasa terjadi pada anak usia prasekolah.
Efektifitas steroid yang dihirup dalam mencegah mengi virus diperdebatkan. Terlepas dari perdebatan
ini, Nebulized beclomethasone banyak diresepkan (terutama di beberapa negara) kepada anak-anak
dengan infeksi saluran pernapasan bagian atas

APA YANG STUDI INI TAMBAHKAN: Temuan dari penelitian ini mengkonfirmasi bahwa inhalasi steroid
tidak efektif dalam mencegah wheezing virus. Apalagi, tidak ada perbedaan yang ditemukan dalam
kemunculan gejala (misalnya pilek, sakit tenggorokan) atau pada persepsi awal keparahan gejala mirip
asma.

abstrak

TUJUAN: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi keefektifan nebulized beclomethasone
dalam mencegah terulangnya wheezing virus.

METODE: Penelitian ini dirancang sebagai penelitian acak, double-blind, dan terkontrol plasebo. Anak
rawat jalan berusia 1 sampai 5 tahun dengan setidaknya 1 kejadian virus mengi dalam 12 bulan terakhir,
yang dipresentasikan ke salah satu dari 40 dokter anak Italia untuk penanganan infeksi saluran
pernapasan bagian atas, secara acak dialokasikan untuk menerima 400 mg beclomethasone atau
plasebo dua kali sehari selama 10 hari. Obat diberikan melalui nebulizer. Evaluasi klinis dilakukan oleh
dokter anak di awal dan akhir masa perawatan. Sebuah evaluasi subjektif dari gejala dan keefektifan
pengobatan dilakukan oleh orangtua. Titik akhir utama adalah kejadian mengi didiagnosis oleh dokter
anak selama masa pengobatan 10 hari.

HASIL: Sebanyak 525 anak diikutsertakan dalam penelitian ini, 521 orang yang dikunjungi pada akhir
masa pengobatan. Mengi didiagnosis oleh dokter anak pada 47 anak (9,0% [95% confidence interval: 6.7
sampai 11.3]), tanpa perbedaan yang signifikan secara statistik diantara dua kelompok beda perlakuan
(beclomethasone versus plasebo relative risiko: 0,61 [95% interval kepercayaan: 0,35 sampai 1,08]).
Pengobatannya dianggap membantu oleh 63% orang tua (64% di di kelompok beklometason vs 61%
pada kelompok plasebo). Secara keseluruhan, 46% anak masih memiliki gejala infeksi pada akhir masa
pengobatan, tanpa perbedaan antar kelompok.

KESIMPULAN: Temuan dari penelitian ini mengkonfirmasi bahwa inhalasi steroid tidak efektif dalam
mencegah terulangnya wheezing virus. Lebih jauh lagi, tak ada manfaat yang ditemukan dalam
mengurangi gejala pernafasan infeksi saluran dari inhalasi steroid. Pediatri 2014; 133: e505-e512
Menurut penelitian populasi, 1 dari 3 anak usia dibawah 3 tahun, paling sedikit mengalami 1 kejadian
mengi, dan 50% populasi mengalami kejadian mengi pada usia 6 tahun.1-3 Pada kebanyakan anak usia
prasekolah, mengi hanya terjadi pada infeksi virus pada bagian atas saluran pernapasan (URTI).

Sebuah penelitian prospektif melaporkan bahwa 19% dari anak-anak berusia kurang dari 18 bulan sudah
mengalami setidaknya 1 kali kejadian mengi yang terkait dengan URTI. Dalam 40% kasus, mengi terjadi
kembali dalam kejadian URTI yang berulang. Dalam sebuah survei telepon melibatkan 7251 rumah
tangga di Amerika Serikat dan Eropa, prevalensi 32% anak usia 1 sampai 5 tahun dengan batuk berulang,
mengi, atau sesak napas di 6 bulan musim dingin sebelumnya dilaporkan. Namun Mengi virus, berbeda
dengan asma atopik, di dalam 60% kasus, gejala hilang sebelum usia 6 tahun. Keefektivitas perawatan
obat dalam pencegahan dan / atau perawatan mengi virus adalah kontroversial, dan short-acting b2-
agonists dianggap sebagai pilihan pertama untuk pengobatan gejala kejadian akut. Kegunaan inhalasi
steroid masih diperdebatkan: tidak ada manfaat yang didokumentasikan dari perawaatan dengan dosis
rendah, sedangkan penggunaan episodiknya pada dosis tinggi bisa menyebabkan yang perbaikan gejala
yang cukup terlihat.

Tinjauan sistematik oleh Cochrane Collaboration tentang penggunaan episodic dari inhalasi steroid dosis
tinggi di pencegahan mengi virus menyimpulkan, atas dasar hasil 2 penyilangan, percobaan acak
terkontrol (RCT), adalah orang tua anak-anak lebih memilih inhalasi steroid daripada plasebo (Risiko
relatif [RR]: 0,64 [95% confidence interval (CI): 0,48-0,87]), dan diamati adanya kecenderungan untuk
mengurangi kebutuhan kortikosteroid oral (RR:0,53 [95% CI: 0,27 sampai 1,04]). Tidak ada perbedaan
yang terlihat pada tentang tingkat rawat inap atau penggunaan bronkodilator. RCT prospektif termasuk
dalam Cochrane Review melaporkan bahwa penggunaan episodik, tunasonida dosis tinggi mengurangi
skor gejala asma (seperti dinilai oleh orang tua) namun tidak menemukan perbedaan dalam kemunculan
di IGD, tingkat rawat inap, atau penggunaan bronkodilator. Meskipun hanya ada sedikit bukti, nebulized
steroid banyak diresepkan, terutama di beberapa negara seperti Italia, untuk pengobatan gejala URTI
dan / atau profilaksis dari mengi virus. Beclomethasone adalah obat terbanyak kedua yang diresepkan
pada anak-anak Italia antara obat-obatan yang diganti oleh Dinas Kesehatan Nasional, dengan perkiraan
prevalensi ~ 15% (9% -22%, tergantung pada pengaturan), tanpa perubahan sepanjang waktu. Prevalensi
Beclomethasone tertinggi di anak berusia 1 sampai 4 tahun (23%). Dalam 60% dari kasus,
Beclomethasone kadang-kadang diresepkan (1 kotak per pasien per tahun), dan pada 98%, itu
diresepkan sebagai suspensi nebulisasi. Apalagi, analisis resep yang dibagikan oleh 1165 dokter anak,
ditemukan bahwa semua dokter anak telah meresepkan nebulized beclomethasone setidaknya satu kali
selama 1 tahun periode pengamatan.
Evaluasi yang ketat terhadap tindakan terkini adalah dasar dalam konteks seperti itu. Dalam hal ini,
sebuah percobaan direncanakan dengan tujuan untuk evaluasi keefektifan nebulized beclomethasone
dalam mencegah mengi virus pada anak-anak dengan URTI. Studi tersebut dirancang dalam 2 fase: RCT
(fase 1) diikuti dengan 6 bulan studi observasional prospektif (fase 2). Fase terakhir ini memiliki tujuan
untuk pemantauan kejadian mengi virus terulang di anak-anak usia prasekolah dan penggunaan terapi
yang berbeda yang digunakan oleh dokter. Hanya hasil yang terkait dengan laporan RCT yang dilaporkan
dalam artikel ini.

METODE

Pasien

Subjek yang direkrut adalah anak-anak usia prasekolah dengan riwayat virus mengi yang dikunjungi oleh
salah satu dari 40 orang dokter anak keluarga Italia yang berpartisipasi untuk URTI antara bulan Oktober
2010 dan Maret 2012. Dokter anak yang terlibat, bekerja di total 9 unit kesehatan lokal Italia : 3 terletak
di utara, 3 di pusat, dan 3 di selatan Italia. Anak-anak dipertimbangkan untuk diikutsertakan dalam
penelitian, adalah yang berusia 1 sampai 5 tahun, dipastikan ada virus gejala URTI, setidaknya
mengalami 1 kali kejadian mengi virus (didiagnosis oleh dokter) dalam 12 bulan sebelumnya, dan tidak
memiliki gejala seperti asma atau asma diantara infeksi jalan napas yang berbeda. Anak-anak
dikecualikan jika ,mereka memiliki setidaknya 1 kriteria berikut: hipersensitivitas steroid; Terhirup dan /
atau penggunaan kortikosteroid oral di bulan sebelumnya; penyakit pernapasan kronis (misalnya, cystic
fibrosis,Displasia bronkopulmoner); dan kehadiran mengi saat kunjungan masuk.

Desain Studi

Desain yang digunakan adalah kelompok acak, double-blind, grup parallel. Anak-anak dialokasikan dalam
rasio 1: 1 untuk menerima Beclomethasone atau plasebo sesuai pada daftar pengacakan yang dihasilkan
oleh komputer. Prosedur pengacakan blok acak pusat yang dikelompokkan oleh dokter anak dilakukan
dengan ukuran blok 4. Setiap dokter anak menerima 8 sampai 16 paket obat, masing-masing
diidentifikasi sesuai kode. Dokter anak diinstruksikan untuk memberikan paket obat kepada pasien yang
terdaftar dengan kode nomor terendah yang tersedia.

Pengobatan

Anak-anak secara acak dialokasikan untuk m enerima suspensi beclomethasone 400 mg (Clenil, Chiesi
Farmaceutici SpA, Parma, Italia) atau plasebo, dua kali setiap hari, selama 10 hari. Durasi dari
pengobatan dipilih berdasarkan ringkasan dari karakteristik produk, dan uji coba sebelumnya.

Obat aktif dan plasebo diberikan oleh orang tua melalui Nebulizer pneumatik (Nebula, Air Liquide
Medical E506 CLAVENNA et al, Diunduh dari tamu pada tanggal 2 Mei 2017 System, Bovezzo, Italia), di
pagi hari dan di malam hari. Dalam mengelola obat, 1 mL suspensi diencerkan dengan 1 mL larutan
garam. Nebulizer dan larutan garam (20-mL vials re: botol kecil) disediakan sebagai bagian dari
penelitian, dan diberikan kepada orang tua oleh dokter anak pada saat kunjungan masuk bersama
dengan pemberian paket obat.
Penggunaan Parasetamol untuk pengobatan gejala demam dan / atau nyeri itu diizinkan. Irigasi di
saluran nasal dengan garam dan antibiotik juga diperbolehkan jika dibutuhkan.

Jika mengi virus terjadi selama 10 hari masa pengobatan, dokter anak diizinkan meresepkan nebulized
salbutamol, nebulized beclomethasone, atau steroid oral sebagai obat penyelamatan.

Blinding

Kemasan, pelabelan, jadwal administrasi, dan penampilan aktif dan perawatan dengan placebo cukup
identik. Setiap paket obat terkandung total 20 1-mL ampoules yang identik dan diidentifikasi dengan
kode. Seseorang yang tidak terlibat dalam penelitian ini yang memberi label obat paket. Analisis
statistiknya adalah dilakukan oleh penyidik yang tidak paham pad alokasi pengobatan.

Rencana belajar (Study Plan)

Dua kunjungan dijadwalkan: kunjungan awal (kunjungan 1, hari 0), dan akhir kunjungan pengobatan
(kunjungan 2, hari 11, dengan toleransi lebih 2 hari). Disamping kunjungan terjadwal, dokter anak anak
diminta untuk mengunjungi anak-anak, dalam waktu 24 jam permintaan orang tua, jika terjadi kasus
mengi dan / atau kecilnya perbaikan dalam waktu 72 jam setelah dimulainya terapi.

Pengumpulan data

Pada saat kunjungan pertama (visit 1), dokter anak melengkapi formulir laporan kasus elektronik
berbasis web, untuk mengumpulkan demografi, data anamnestic dan klinis dari anak, serta informasi
mengenai seberapa kenal akan asma atau alergi (Tabel 1). Pada akhir masa perawatan (Kunjungan 2),
dokter anak mengunjungi pasien dan mengumpulkan informasi mengenai kepatuhan perawatan melalui
wawancara dengan orang tua. Orangtua diminta untuk mengembalikan ke dokter anak jika ada sisa
dosis obat.

Dalam kasus mengi dan / atau kurang perbaikan dalam kurun waktu 72 jam sejak awal terapi, dokter
anak diminta untuk mengunjungi anak itu, evaluasi kejadian mengi, dan menilai itu. Sebuah skor mengi
ditetapkan sebagai berikut: 0 = tidak ada mengi, 1 = hanya mengi saat akir proses ekspirasi (ringan), 2 =
mengi selama seluruh ekspirasi dengan atau tanpa fase inspirasi, terdengar hanya dengan stetoskop
(Sedang), dan 3 = mengi terdengar tanpa stetoskop pada saat proses inspirasi dan ekspirasi (parah).

Selama masa pengobatan 10 hari, gejala dicatat oleh orang tua di buku harian setiap hari. Orang tua
memberi skor gejala seperti asma secara subyektif. Gejala terbagi menjadi batuk, mengi, bernafas
berisik dan sesak napas. Skor diberi tiap hari dengan skala 4 poin (tidak ada = 0; ringan = 1; Moderat = 2;
Parah = 3) yang telah digunakan dalam percobaan klinis sebelumnya. Adanya (ya / tidak) gejala infeksi
saluran napas (demam, hidung tersumbat, hidung meler, sakit tenggorokan, dan mata berair), dan
jumlah dosis yang diberikan juga tercatat setiap hari. Di akhir periode pengobatan, orang tua
menyatakan sebuah penilaian atas perawatan (membantu Versus tidak membantu). Kejadian buruk
adalah juga dicatat oleh orang tua.
Etika

Protokol studi dan semua dokumen persetujuan disetujui oleh komite etika masing-masing dari 9 unit
kesehatan setempat. Informasi persetujuan tertulis diperoleh dari orang tua pada setiap subjek setelah
penjelasan menyeluruh mengenai rincian penelitian, dan pasien bebas untuk menarik diri dari studi di
kapan saja, tanpa konsekuensi pada perawatan mereka. Studi ini diawasi oleh komite pemantau
penelitian eksternal, dan independen. Di akhir penelitian, sebuah surat resmi untuk melaporkan temuan
utama dikirim ke orang tua yang berpartisipasi.

Hasil

Ukuran hasil utama adalah persentase anak dengan mengi (Didiagnosis oleh dokter anak) selama
kejadian URTI. Hasil sekundernya termasuk mengukur persentase pasien dengan yang berikut: mengi
moderat / parah (skor 2 dinilai oleh dokter anak), membutuhkan perawatan medis selama masa
perawatan, menerima obat penyelamat selama periode pengobatan, dirawat di instalasi gawat darurat
selama masa perawatan, memiliki skor gejala asma (Dinilai oleh orang tua) sebesar 7, dan yang
sepenuhnya patuh terhadap terapi. Ukuran hasil sekunder lain termasuk durasi kejadian infeksi saluran
pernafasan; rata-rata skor gejala seperti asma untuk setiap anak; dan persentase orang tua yang
mengganggap perawatannya bermanfaat.

Perkiraan Ukuran Sampel

Risiko mengi virus berulang pada anak-anak yang memiliki perkiraan kejadiaan 1, diperkirakan sekitar
~ 40% . Oleh karena itu, sedikitnya 260 anak per kelompok dibutuhkan untuk mendeteksi 30%
penurunan risiko mengi virus (dari 40% sampai 28%), dengan kekuatan statistik 0,8 dan 2-sided error
sebesar 0,05. Hipotesis tingkat keluar dari penelitian sebanyak 10%, dibutuhkan 578 anak yang dipilih
secara acak untuk penelitian ini.

Analisis statistik

Analisis mencakup semua anak secara acak (Populasi intention-to-treat). Ukuran asil utamanya, juga
variabel kategoris lainnya, dibandingkan dengan menggunakan x2 tes. Untuk analisis ukuran hasil utama,
pasien dikelompokkan menurut jumlah kejadian mengi virus dalam 6 bulan sebelumnya ( 1 vs >1).

Proporsi anak tanpa gejala infeksi saluran pernafasan itu dibandingkan dengan menggunakan metode
Kaplan-Meier. Analisis ukuran berulang dari variance dilakukan untuk menganalisa skor perubahan
gejala mirip asma sehari-hari. Metode last-observation-carried forward-method digunakan untuk
menangani data yang hilang, bila ada. Nilai P-value, 0,05 dianggap secara statistic signifikan.
HASIL

Dari bulan Oktober 2010 sampai Maret 2012, sebanyak 1.491 anak dengan sejarah mengi virus telah
dikunjungi oleh dokter anak anak untuk URTI. Secara keseluruhan, 714 tidak memenuhi syarat (Gambar
1), terutama untuk kejadian mengi pada kunjungan awal (63% anak yang tidak memenuhi syarat) dan /
atau penggunaan steroid dalam 30 hari sebelum kunjungan (53%). Dari 657 anak yang memenuhi syarat,
orang tua dari 132 (20%) menolak berpartisipasi, dan dari 525 anak yang terdaftar; 264 dipilih secara
acak ke kelompok beklometason dan 261 ke kelompok placebo.

Tabel 1 melaporkan karakteristik dari anak yang terdaftar menurut kelompok perawatan. Tidak ada
perbedaan yang ditemukan di antara 2 kelompok, dengan pengecualian persentase anak diobati dengan
obat dalam 30 hari sebelum kunjungan awal (36% di kelompok plasebo vs 27% di kelompok
beklometason; P = .02), namun tingkat yang sama ditemukan saat membandingkan kelas obat tunggal .
Sebanyak 521 pasien dikunjungi di akhir masa pengobatan. Orang tua dari 2 anak-anak mengundurkan
diri setelah pengacakan, dan 2 anak hilang untuk ditindaklanjuti.

Jumlah anak yang dikunjungi di akhir masa pengobatan konsisten dengan perkiraan ukuran sampel (N =
520).
Hasil Pengukuran Primer dan Sekunder

Mengi didiagnosis oleh dokter anak pada 47 anak (9,0% [95% CI: 6,7 - 11.3]), tanpa perbedaan signifikan
secara statistic antara kelompok perawatan: 18 anak (6,8% [95% CI: 4,2 - 10,4]) menerima beklometason
dan 29 (11,1% [95% CI: 7,7 sampai 15,4]) menerima placebo (Tabel 2). Untuk 26 anak, mengi didiagnosis
selama 10 hari perawatan , dan untuk 21 anak, setelah akhir perawatan. Tidak ada perbedaan yang
signifikan secara statistic ditemukan bahkan setelah stratifikasi untuk jumlah kejadian mengi 6 bulan
sebelum kunjungan awal (Mantel-Haenszel RR: 0,61 [95% CI: 0,35 - 1,08]). Dalam 40 kasus, mengi yang
dinilai oleh dokter anak adalah ringan dan sedang di 7. Tidak ada perbedaan yang ditemukan untuk
ukuran hasil sekunder (Tabel 3).

Persepsi Orang Tua tentang Keparahan Gejala dan Efektivitas Pengobatan

Secara keseluruhan, 62,7% orang tua menilai pengobatan tersebut berguna, tanpa perbedaan antara
beklometason dan placebo (Tabel 3). Pada hari ke 1, rata-rata keseluruhan skor SD adalah 2,85 2,04
di kelompok beclomethasone dan 2,94 2,06 pada kelompok plasebo. Di akhir perawatan (hari ke 10),
skor ini menurun menjadi 1,20 1,66 dan 1,53 2,01 di kelompok beklometason dan kelompok
plasebo(Gambar 2). Tidak ditemukan perbedaan signifikan secara statistik saat mengevaluasi gejala
individu (batuk, bernapas berisik, sesak napas, mengi) secara terpisah. Persentase sedikit lebih tinggi
pada anak memiliki skor total >6 untuk 1 hari pada kelompok plasebo dibandingkan dengan kelompok
beklometason (14,9% vs 11,7%; P = .34).

Pada akhir masa pengobatan, orang tua melaporkan gejala URTI untuk 46% anak-anak. Tidak ditemukan
perbedaan pada istribusi proporsi anak bebas gejala menurut kelompok selama masa pengobatan (Rasio
Beklometason versus risiko plasebo: 1,02 [95% CI: 0,86 sampai 1,22]) (Gambar 3).

Keamanan

Tidak ada perbedaan yang ditemukan dalam kejadian buruk yang dilaporkan oleh orang tua di akhir
terapi (Tabel 4).

Dua kejadian buruk yang serius dilaporkan oleh dokter anak: 1 masuk rumah sakit untuk infeksi saluran
kemih di kelompok beklometason dan 1 rawat inap untuk adenoidektomi dan tonsilektomi pada
kelompok plasebo. Kedua kejadian tersebut tidak terkait dengan obat.
DISKUSI

Ini adalah Pelayanan Kesehatan Nasional pertama yang didanai, double-blinded, dilakukan dengan RCT
dalam ruang lingkup perawatan anak tingkat pertama di Italia dan, sepengetahuan kami, salah satu dari
sedikit yang dilakukan dimanapun. Beberapa kesulitan muncul, dalam hal waktu yang dihabiskan untuk
persetujuan komite etika, pendaftaran anak-anak, dan ketaatan terhadap protokol, terutama tentang
waktu kunjungan yang dijadwalkan. Namun, penelitian ini bisa dipertimbangkan sebagai sebuah
percobaan pragmatis karena penelitian ini mengevaluasi keampuhan beclomethasone dalam konteks
kehidupan sehari-hari. Pemberian beclomethasone pada anak-anak dengan URTI adalah "pendekatan"
yang menjamur terutama di Italia, dan karena itu penelitian ini mencoba untuk menangani topik yang
relevan.

Salah satu kekuatan utama penelitian ini adalah kombinasi dari evaluasi klinis dari dokter anak dengan
persepsi orangtua. Studi sebelumnya mengenai pencegahan kejadian mengi virus berulang yang
menggunakan ukuran yang hanya berdasarkan pada penilaian orang tua dan / atau gejala yang dicatat
pada catatan harian. Karena skor sangat tergantung pada persepsi subjektif, dan perbedaan pada
pengertian orang tua akan mengi, titik akhir primer yang lebih kuat digunakan: kejadian mengi
didiagnosis oleh dokter anak. Mengi terjadi lebih jarang pada kelompok beclomethasone, khususnya
saat memperhitungkan kondisi anak-anak yang belum lama memiliki riwayat kejadian mengi berulang,
tetapi tanpa perbedaan yang signifikan secara statistik.

Kejadian yang lebih rendah dari perkiraan kejadian mengi teramati. Dalam sebuah studi observasional
yang telah dilakukan, risiko kekambuhan 40% dilaporkan pada bayi yang memiliki memiliki setidaknya 1
kali kejadian mengi virus. Dalam penelitian kali ini, hanya 11% anak pada kelompok plasebo mengalami
mengi. Ukuran sampel dihitung berdasarkan risiko 40% dari terulangnya mengi, dengan tujuan untuk
mendeteksi setidaknya pengurangan RR 30% (dari 40% sampai 28%), dan ada kemungkinan bahwa
penelitian ini tidak terdukung secara memadai untuk lingkup ini Dengan tingkat 11%, dan dengan
sampel 525 anak, minimum perbedaan RR yang terdeteksi adalah 45%.

Sebagian besar anak-anak yang tidak terdaftar pada penelitian ini, disebabkan karena anak-anak ini
masih mengalami mengi pada kunjungan awal (33% populasi yang diseleksi), dan pengurangan anak-
anak ini ini bisa menjelaskan mengapa prevalensi terjadinya mengi lebih rendah. Fakta bahwa, selama
fase percobaan, hanya satu kejadian dari URTI yang tercatat, juga harus dipertimbangkan. Saat melihat
periode observasi 6- bulan, tingkat kekambuhan adalah 30% (data tidak disajikan disini). Dari sudut
pandang ini, anak-anak yang terdaftar dalam penelitian ini tidak berbeda dengan anak yang berisiko
terkena mengi virus.

Hal ini memungkinkan beberapa kasus mengi tidak terlaporkan karena anak-anak tidak dikunjungi oleh
dokter anak, tapi kemungkinan yang sama terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini,
seharusnya perlu ditekankan bahwa 21 (45%) dari 47 kasus mengi tidak terlihat oleh orang tua dan baru
terdeteksi oleh dokter anak pada akhir pengobatan. Meski demikian, pengurangan resiko mutlak (4.3%)
teramati, dan menurut hasil peneliti, jumlah kasus yang dibutuhkan untuk diobati dengan
beclomethasone untuk mendapatkan manfaat tambahan diperkirakan sebesar 23. Efektivitas profilaksis
obat, oleh karena itu, nampaknya kecil, terlepas dari signifikansi statistic. Efektivitas yang kurang
dikonfirmasi oleh kenyataan bahwa tidak ada perbedaan yang ditemukan di perawatan
tambahan(kunjungan dokter anak, penerimaan IGD, dan peresepan obat-obataN) yang dibutuhkan oleh
2 kelompok. Apalagi, persepsi orang tua terhadap keparahan gejala asma dan manfaat pengobatannya
adalah serupa, pada kelompok beclomethasone dan placebo.

Selain pencegahan mengi, dokter spesialis anak Italia secara rutin meresepkan beclomethasone sebagai
pengobatan gejala URTI (misalnya batuk, sakit tenggorokan). Dalam hal ini, temuan penelitian ini
membuktikan bahwa durasi gejala pada anak yang menerima beklometason dan yang menerima
plasebo, adalah serupa, dan pada 46% anak memiliki gejala 1 setelah 10 hari pengobatan, terlepas dari
perawatannya.

Akhirnya, kepatuhan yang rendah teramati. Hanya 6 dari setiap 10 anak yang menyelesaikan
keseluruhan 10 hari terapi. Hampir setengah dari kasus tersebut, ketidakpatuhan terjadi disebabkan
karena kesulitan dalam melakukan nebulisasi, terutama karena kurangnya kerjasama dari anak tersebut.
Kemungkinan masalah ini harus diperhitungkan oleh dokter anak saat meresepkan obat untuk diberikan
melalui nebulizer.

KESIMPULAN

Temuan penelitian ini mengkonfirmasi bahwa inhalasi steroid hanya sedikit manfaatnya dalam
mencegah mengi virus dan tidak berpengaruh dalam mengurangi gejala URTI. Obat tersebut mungkin
memiliki khasiat yang lebih besar pada anak dengan kejadian mengi virus berulang, tapi kemungkinan ini
perlu diselidiki lebih lanjut. Meskipun terdapat beberapa keterbatasan, uji klinis dilakukan di tempat
perawatan primer dapat memberikan bukti kesehatan yang bermanfaat untuk profesional, badan
pengatur, dan petugas Dinas Kesehatan Nasional, dengan tujuan meningkatkan penggunaan obat
rasional pada anak-anak.

Anda mungkin juga menyukai