Anda di halaman 1dari 11

NAMA : ANDIKA ARTHA PRAYUDHA

NPM : 551622039

TEORI AKUNTANSI DAN KERANGKA KONSEPTUAL

Teori akuntansi selalu digunakan untuk menjelaskan praktik yang sudah ada untuk
mendapatkan pengertian yang dapat dimengerti secara baik. Akan tetapi tujuan terpenting
dari teori akuntansi seharusnya menyediakan secara jelas prinsip secara logika agar dapat
digunakan untuk mengevaluasi dan pengembangan praktik akuntansi.

Menurut Hendriksen (1977) dan Mcdonald (1972) pengembangan teori akuntansi seharusnya
sangat memungkinkan. Mcdonald berpendapat bahwa sebuah teori harus memiliki tiga
elemen berikut :

1. Pengkodean dari fenomena untuk merepresentasikan secara simbolis


2. Memanipulasi dan mengkombinasikan berdasarkan aturan
3. Menterjemakan kembali ke fenomena di dunia nyata

KERANGKA KONSEPTUAL

Kerangka Konseptual dapat dipandang sebagai teori akuntansi yang terstruktur


(Belkaoui,1993), karena strukturnya sama dengan struktur teori akuntansi yang didasarkan
pada penalaran logis. Yang dapat digambarkan dalam bentuk hierarki yang memiliki
beberapa tingkatan yaitu :

- Pada tingkatan teori tinggi : Kerangka Konseptual menyatakan ruang lingkup dan
tujuan pelaporan keuangan.
- Pada tingkatan teori selanjutnya : Kerangka Konseptual mengidentifikasikan dan
mendefinisikan karakteristik kualitatif dari informasi keuangan dan elemen pelaporan
keuangan.
- Pada tingaktan operasional yang lebih rendah : Kerangka Konseptual berkaitan
dengan prinsip-prinsip dan aturan-aturan tengang pengukuran dan pengakuan elemen
laporan keuangan dan tipe informasi yang perlu disajikan.

KLASIFIKASI DAN KONFLIK KEPENTINGAN


Perumusan tujuan akuntansi tergantung pada penyelesaian konflik kepentingan yang
terdapat di pasar informasi. Atau lebih spesifik lagi, laporan keuangan yang dihasilkan oleh
interaksi tiga kelompok: perusahaan, pengguna, dan profesi akuntansi.
a. Perusahaan (firm) membentuk kelompok utama yang terlibat dalam proses
akuntansi. Aktivitas-aktivitas operasional, keuangan, dan luar biasa (atau non-
operasional) yang mereka lakukan menjadi justifikasi dari pembuatan laporan
keuangan. Keberadaan dan perilaku mereka menimbulkan hasil keuangan yang
sebagian dapat diukur oleh proses akuntansi. Perusahaan- perusahaan juga adalah
penyedia informasi akuntansi.
b. Pengguna (user) membentuk kelompok kedua. Pembuatan informasi akuntansi
dipengaruhi oleh kepentingan dan kebutuhan pengguna. Meskipun tidak mungkin
untuk mengumpulkan suatu daftar lengkap para pengguna, namun dapat
dipastikan daftar tersebut akan mencantumkan para pemegang saham, analis
keuangan, kreditor, dan badan-badan pemerintah.

Profesi akuntansi (accounting profession) membentuk kelompok ketiga yang


dapat mempengaruhi informasi yang akan dimasukkan ke dalam laporan keuang. Para
akuntan terutama akan bertindak sebagai auditor yang bertanggung jawab untuk
memverifikasi bahwa laporan keuangan telah mematuhi prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum.

MENUJU KE ARAH PERUMUSAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Tujuan laporan keuangan menurut APB Statement No.4

Accounting Research Division dari Accounting Principles Board (APB) dibentuk

untuk memotivasi dilakukannya riset mengenai dalil-dalil dan prinsip-prinsip dasar

akuntansi. Bab 4 dari APB Statement No.4 mengklasifikasikan tujuan menjadi tujuan

khusus, tujuan umum, dan tujuan kualitatif, serta menempatkan mereka dibawah suatu

kumpulan pembatasan. Tujuan-tujuan tersebut dapat diringkas sebagai berikut:

1. Tujuan Khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai

dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi,
dan perubahan-perubahan lainnya dalam posisi keuangan.

2. Tujuan Umum dari laporan keuangan adalah sebagai berikut:

a. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber daya

ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis

b. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai perubahan dalam

sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis yang diarahkan untuk

memperoleh laba

c. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk

mengestimasi potensi penghasilan bagi perusahaan.

d. Untuk memberikan informasi lain yang dibutuhkan mengenai perubahan dalam

sumber daya ekonomi dan kewajiban.

e. Untuk mengungkapkan informasi lain yang relevan terhadap kebutuhan

pengguna laporan

3. Tujuan Kualitatif dari akuntansi keuangan adalah sebagai berikut:

a. Relevansi, yang artinya pemilihan informasi yang memiliki kemungkinan paling

besar untuk memberikan bantuan kepada para pengguna dalam keputusan

ekonomi mereka.

b. Dapat Dimengerti, yang artinya tidak hanya informasi tersebut harus jelas, tetapi para

pengguna juga harus dapat memahaminya.

c. Dapat Diverifikasi, yang artinya hasil akuntansi dapat didukung oleh

pengukuran-pengukuran yang independen, dengan menggunakan metode-metode

pengukuran yang sama.

d. Netralitas, yang artinya hasil akuntansi ditujukan kepada kebutuhan umum dari

pengguna, bukannya kebutuhan-kebutuhan tertentu dari pengguna-pengguna yang

spesifik.
e. Ketepatan Waktu, yang artinya komunikasi informasi secara lebih awal, untuk

menghindari adanya kelambatan atau penundaan dalam pengambilan keputusan

ekonomi.

f. Komparabilitas (daya banding), yang secara tidak langsung berarti perbedaan-

perbedaan yang terjadi seharusnya bukan diakibatkan oleh perbedaan perlakuan

akuntansi keuangan yang diterapkan.

g. Kelengkapan, yang artinya adalah telah dilaporkannya seluruh informasi yang

secara wajar memenuhi persyaratan dari tujuan kualitatif yang lain.

Laporan Kelompok Studi Mengenai Tujuan Laporan Keuangan

Metodologi yang Digunakan

Sebagai respon terhadap kritik atas pelaporan keuangan perusahaan dan kenyataan

bahwa semakin mendesaknya kebutuhan dari sebuah kerangka konseptual akuntansi, Dewan

Direksi dari American Institute of Certified Public Accountants mengumumkan

dibentuknya duakelompok studi pada bulan April 1971. Kelompok studi untuk pembuatan

prinsip-prinsip akuntansi yang dikenal sebagai Komite Wheat ini, diberi tugas

memperbaiki dan meningkatkan proses penetapan standar. Laporan yang dihasilkan oleh

komite ini mencetuskandibentuknya Financial Accounting Standards Board (FASB).

Kelompok studi kedua, yang dikenal sebagai Komite Trueblood, ditugaskan untuk

mengembangkan tujuan laporan keuangan.

Karakteristik Kualitatif Laporan


Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pengguna, informasi yang disajikan

dalam laporan keuangan harus memiliki karakteristik tertentu. Laporan Trueblood

menyebutkan tujuh karakteristik kualitatif dari pelaporan:

1. Relevansi dan materialitas;

2. Bentuk dan substansi;

3. Keandalan;

4. Kebebasan dari bias;

5. Komparabilitas;

6. Konsistensi; dan

7. Dapat dimengerti

Karakteristik Kualitatif dari Informasi Akuntansi

Relevance, agar informasi dapat memenuhi standar relevansi, informasi yang

diasosiasikan secara bermamfaat dengan tindakan yang telah di rancanguntuk

memfasilitasinya. Elemennya yaitu :

1. Nilai prediktif

2. Nilai umpan balik

3. Ketepatan waktu

Reliability, kualitas yang memungkinkan pengguna data agar yakin

mengandalkannya sebagai pencerminan dari apa yang dimaksud untuk disajikan. Elemennya

yaitu :

1. Dapat diverifikasi

2. Netralitas
3. Ketepatan penyajian

Komparabilitas dan konsistensi adalah kulitas kedua yang di ususlkan oleh SFAC

No. 2.Komparabilitas dijabarkan sebagai pennggunaan metode yang sama dalam suatu

waktu oleh perusahaan tertentu, akan tetapi , prinsip akuntansi tidak berati bahwa metode

akuntansi tertentu tidak dapat di ubah setelah digunakan.

Materialitas dipandang sebagai ambang batas untuk pengakuan.

Elemen-elemen dasar laporan keuangan dari perusahaan bisnis

o Aktiva

o Kewajiban

o Ekuitas

o Investasi oleh pemilik

o Distribusi kepada pemilik

o Laba komprehensif

o Pendapatan

o Beban

o Keuntungan

o Kerugian

Pengakuan dan Pengukuran

SFAC No. 5 dimaksudkan untuk meneyelesaikan masalah pengakuan dan

pengukuran ini.Kriteria pengakuan meliputi :

1. Definisi : Hal tersebut memenuhi definisi dari sebuah elemen laporan keuangan.

2. Dapat diukur : Hal ini memiliki atribut yang dapat diukur dengan cukup andal.

3. Relevansi : Informasi yang berkenan mampu membuat perbedaan pada

keputusan para penggunanya.


4. Keandalan : Informasi tersebut representasional, tepat, dapat diverivikasi dan

netral

Dalam kaitannya dengan pengukuran, laporan melihat lima atribut yang bebrbeda dari

aktiva dan kewajibanyang disajikan dalam memorandum diskusi, yaitu :

1. Biaya historis

2. Biaya penggantian saat ini

3. Nilai pasar saat ini

4. Nilai bersih yang dapat direalisasikan (penggantian)

5. Nilai arus kas masa depan saat ini (diskonto)

Laporan-laporan Lain

Laporan perusahaan

Laporan ini berhubungan dengan akuntabilitas publik dari segala bentuk entitas

ekonomi,tetapi terutama pada perusahaan bisnis.

Laporan ini mencoba menyusun sekumpulan konsep-konsep yang sedang

dikembangkan sebagai dasar bagi pelaporan keuangan.Sasarannya adalah untuk menunjuk

orang atau kelompok pembuat laporan keuangan, dan informasi yang disajikan telah

sesuai dengan kepentingan mereka.

Laporan ini memberi cara-cara paling sesuai dalam mengukur dan melaporkan posisi

ekonomi, kinerja, dan prospek-prospek pengerjaan untuk tujuan dan maksud yang telah

didefinisi diatas.Seberapa jauh laporan tersebut memenuhi sasaran yang dinyatakannya

akan dibuktikan oleh temuan-temuan utama dan rekomendasinya.


Laporan Stamb

Canadian Institute of Chatered Accountant (CICA) menerbitkan studi riset pada

bulan juni 1980 yang berjudul Corporate Reporting : Its Future Evolution, yang ditulis oleh

profesor Edward Stamb dan selanjutnya kita rujuk sebagai Stamb Report ( Laporan

Stamb ).Motivasi utama dibelakang ini adalah :

1. Kerangka konseptual dari FASB yang tidak sesuai bagi Kanada,jika

melihat perbedaan lingkungan ,sejarah,politik, dan hukum antara Kanada

dan Amerika Serikat.

2. Kerangka tersebut memberikan Kanada penyelesaian bagi masalah

peningkatan mutu dari standar akuntansi keuangan perusahaan yang

dimilikinya.

Pendekatannya yang diusulkan laporan Stamb ini bersifat revolusioner.Hal ini

mengidentifikasikan masalah dan permasalahan konseptual dan memberikan solusi dari segi

identifikasi tujuantujuan pelaporan keuangan perusahaan,pengguna laporan

perusahaan,sifat dari kebutuhan para pengguna,dan kriterian untuk penilaian mutu

standar dan akuntabilitas korporat sebagai kemungkinan komponen-komponen bagi

kerangka konseptual Kanada.

Tujuan Pelaporan Keuangan Perusahaan

Tujuan ini diasumsikan berlaku untuk seluruh pengguna laporan keuangan yang telah

diterbitkan :

1. Berkaitan dengan masalah akuntabilitas

Penyediaan informasi yang berguna bagi seluruh potensi pengguna dari

informasi tersebut dalam bentuk dan dalam kerangka waktu yang relevan
terhadap macam kebutuhannya.

2. Berkaitan dengan ketidakpastian dan resiko

Tujuan dari pelaporan keuangan yang baik untuk memberikan informasi

dalam bentuk tertentu sehingga meminimalkan ketidakpastian akan validitas dan

informasi, dan untuk memungkinkan para pengguna membuat penilaiannya

sendiri atas resiko-resiko yang berhubungan dengan perusahaan.

3. Berhubungan dengan perubahan dan inovasi

Oleh karena itu laporan keuangna diatur standar hendaknya memiliki cukup

ruang lingkup untuk melakukan inovasi dan revolusi seiring dengan

dimungkinkan melakukan perbaikan di masa depan.

4. Berhubungan dengan kompleksitas dan pengguna awam

Dianggap untuk diarahkan langsung kepada kebutuhan dari penggunanya yang

mampu mengartikan satu kumpulan laporan keuangan yang lengkap dan cukup

canggih atau alternatifnya, kepada para ahli yang akan dimintai bantuannya oleh

para pengguna yang awam untuk menjelaskan dan memberikan masukan.

Kriteria untuk Menilai Kualitas dari Standar dan Akuntabilitas Perusahaan

Mendefinisikan kriteria untuk penilaian yang merupakan alat ukur dimana penyusun

standar , sekaligus pembuat dan pengguna dari laporan keuangan yang telah diterbitkan,

dapat memutuskan apakah laporan keuangan yang diterbitkan memang benar telah

memenuhi kebutuhan dari pengguna dan tujuan dari laporan keuangan .Kriteria ini akan

digunakan untuk menentukan informasi mana yang dapat dan seharunya dikeluarkan dari dari

laporan keuangan.Mereka meliputi objektivitas,dapat diperbandingkan,pengungkapan

penuh,bebas dari bias,keseragaman,materialitas, dan efektivitas biaya

manfaat,fleksobilitas,konsistensi, dan konservatif.


TAKSONOMI KARAKTERISTIK NORMATIF YANG HARUS DICERMINKAN

OLEH PERNYATAAN-PERNYATAAN AKUNTANSI

Tiga model taksonomi umum yang sangat baik mengenai karakteristik normatif yang

diinginkan adalah sebagai berikut :

1. Karakteristik formaional yang berhubungan dari pernyataan dan penilaian

yang selanjutnya mengenai kegunaan yang diberikan

2. Karakteristik operasional yang berhubungan dengan mengimplementasikan

dan memenuhi persyaratan-persyaratan yang diminta oleh pernyataan

3. Karakteristik Informasional yang berhubungan dengan kemampuan

untuk menghasilkan data yang berguna dalam pengambilan keputusan.

3. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Perumusan dari teori akuntansi akan memiliki suatu rangkaian proses yang

diawali dengan pengembangan tujuan-tujuan dari laporan keuangan dan diakhiri dengan

penurunan sebuah kerangka konseptual atau konstitusi yang diakan digunakan sebagai

edoman teknik-teknik akuntansi. Proses semacam itu diawali dan dimanifestasikan oleh :

APB Statement No.4

Laporan Trueblood

The Corporate Report

Laporan Stamb

Proyek Konseptual FASB

Kerangka konseptual FASB adalah proyek yang paling maju saat ini dalam

pencapaian sebuah konstitusi akuntansi. Manfaat utamanya adalah memfasilitasi

penyelesaian perselisihan- perselisihan konseptual dalam proses penetapan standar.


Agar efektif, konstitusi ini harus mendapatkan penerimaaan secara umum, mewakili

perilaku kolektif dan melindungi kepentingan publik diareaarea yang akan terpengaruh oleh

pelaporan keuangan.

Kerangka konseptual mungkin tidak mencukupi untuk dapat memecahkan masalah-

masalah tertentu dalam penetapan standar. Beberapa masalah berhubungan dengan aspek

pilihan sosial dari penetapan standar akuntansi. Salah satu pemikiran yang berlaku

adalah merupakan suatu hal yang mustahil untuk mengembangkan satu kumpulan standar

akuntansi yang dapat diterapkan untuk berbagai alternatif akuntansi sehingga dapat diterima

oleh semua orang.Sebagai respons atas pandangan pesimistis ini, Chusing

memperkirakan bahwa mereka tidak setuju dengan adanya kemungkinan untuk

menentukan fungsi kesejahteraan sosial mungkin terlalu melebih-lebihkan persoalan yang

ada.

Pendekatan Chusing dalam mencari yang terbaik diantara sekumpulan standar yang

tidak saling berhubungan untuk satu masalah akuntansi tertentu, sambil menganggap

seluruh standar lainnya dalam keadaan konstan,akan berhasil hanya jika diasumsikan

terdapat saling ketergantungan diantara kegunaan, yang terkait dengan hasil yang diberikan

oleh standar itu,dengan seluruh hasil yang dipengaruhi oleh standar-standar lain.

Anda mungkin juga menyukai