Anda di halaman 1dari 2

Sebuah Persiapan untuk Mencapai Keluarga Sakinah II

Tgl. publikasi: 26/4/2001 12:07 WIB

eramuslim - Yup.. sudah belajar menerima orang lain apa adanya, belajar ketrampilan.
Sudah cukup??? Eittt tunggu dulu. Ini bukan persiapan ulangan umum yang materinya
cuman 2 bab. Tapi menyeluruh. Persiapan selanjutnya.

Visi. Tetapkan visi anda, kok kayak organisasi saja ada visi, visi adalah cita-cita anda.
Seperti bermain puzzle sebelum kepingnya anda bikin berantakan pasti ada contoh gambar
yang akan di bentuk khan??.

Begitu juga menikah anda harus punya gambaran, Kalau enggak??? wachhhh ibarat orang
tanpa pendirian gampang terbawa arus. Misalkan begini saya ingin nantinya keluarga saya
punya anak-anak yang pintar, ramah, penurut. Suami yang pengertian penuh cinta kasih
(wuiiichh tinggi sekali visinya). Untuk mencapai itu harusnya saya juga mulai seleksi hal-
hal apa yng mendukung tercapainya impian saya itu.

Anak pintar?? Berarti saya harus pintar donk... pengen anak sholeh, wachh saya di tuntut
juga sholeh. Pengen punya anak lucu sehat, mulai sekarang biasakan makan sehat. Nach
dengan visi itu, anda akan termotivasi untuk menjadi individu yang lebih baik.

- Kualifikasi Istri atau suami.


Anda sudah punya visi, nach sekarang belum punya calon. Tenang, paling tidak anda sudah
punya kriteria kayak gimana sich suami-atau istri saya nanti. Jangan bikin kriteria yang
terlalu panjang. Tidak ada manusia yang sempurna. Hampir sempurna mungkin, tapi khan 1
dalam seribu. Mencari calon ibarat belanja di pasar pagi, hiruk pikuk lengah sedikit bisa
kecolongan, gampang-gampang susah. Sudah pacaran bertahun-tahun...echhh pas married
ternyata cuman sekejab. Yang kenal cuma 2 bulan, pas married wachh seperti dunia milik
berdua.

Sebenarnya ada cara simple untuk menilai baik atau buruknya calon anda. Bahkan
karakternya.

Sesorang pernah berkata kepada Umar Bin Khatab, Dia adalah orang baik, Kemudian Umar
bertanya
1. Apakah kamu pernah bermalam dengannya??
2. Apakah kamu pernah bepergian jauh dengannya?
3. Apakah kamu pernah berdagang dengannya??
orang itu menjawab "tidak", berarti kamu tidak tahu dia.

Hanya ada 3 pertanyaan untuk mengetahui baik buruknya calon kita. Simple memang tapi
pertanyaan 1 menggambarkan ketika kita bermalan dengannya semua kebiasaan dia akan
keluar. Misal dia suka nggak sikat gigi waktu bangun tidur, ketahuan khan??
Pertanyaan ke 2. Perjalanan jauh sering kali mampu mengeluarkan
sifat asli kita, yang egois, mau menang sendiri, arogan, bahkan tidak mau musyawarah. Dan
pertanyaan ke 3 Menunjukkan seberapa matre diri kita. Sifat culas, menyikut rekan bisnis
akan ketahuan di sini.

Tapi ingat untuk mencari tahu hal ini, tidak harus anda sendiri kok yang melakukan nggak
mungkin khan anda bermalam di rumah cewek yang bukan muhrim anda. Atau malah
bepergian berdua. Aiihhh.. bukan nilai objective yang anda dapat malah nilai subjective
anda.

Caranya anda bisa meminta seseorang yang berkompeten menilai seseorang. Yang pasti
standart nilainya harus sama dengan anda. Kenapa?? Karena dia tidak punya kepentingan
terhadap calon anda. Jadi penilaian dia Insya Allah akan objective dan sejujur-jujurnya.

Sekarang kita mencoba mengenal karakter..... hmm... dilanjut serial III saja yach..

http://ensiklo.hypemart.net
ridha@indosat.net.id

http://www.eramuslim.com

Anda mungkin juga menyukai