Anda di halaman 1dari 4

KETERAMPILAN BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS

Keterampilan Belajar
1. Definisi keterampilan belajar adalah terampil mengelola potensi diri dalam melakukan aktifitas
sehari-hari yang dipengaruhi faktor yang menghasilkan perubahan untuk mencapai tujuan.
2. Manfaat keterampilan belajar :
1. Mengenali dan mengekspresikan potensi diri
2. Berguna untuk diri sendiri dan orang lain
3. Mengendalikan perubahan
4. Memiliki pengetahuan
5. Melihat masalah secara luas dan dapat mengambil keputusan
3. Faktor yang mempengaruhi keterampilan belajar adalah self esteem, self concept, self awareness,
dan self discrepancies.
4. Teknik belajar yang benar dengan mengenali dan mengembangkan diri sendiri, meminimalkan
pengaruh luar yang buruk, serta mengoptimalkan faktor pendukung lainnya.

Pengertian Motivasi

Pengertian motivasi menurut Chung dan Meggison adalah :


Motivasi merupakan prilaku yang ditujukan kepada sasaran, motivasi berkaitan dengan tingkat
usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam mengejar suatu tujuan. Motivasi berkaitan erat dengan
kepuasan pekerja dan fermormasi pekerjaan
Sedangkan pengertian motivasi menurut Heidjrachman dan Suad Husnan adalah: Motivasi
merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang
diinginkan.
Dari defenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya defenisi di atas mempunyai
pengertian yang sama, yaitu semuanya mengandung unsur dorongan dan keinginan.
Dengan demikian maka dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi merupakan dorongan dalam diri
seseorang dalam usahanya untuk memenuhi keinginan, maksud dan tujuan, namun dalam
penerapannya nanti, penggunaan masing-masing unsur tersebut adalah berbeda untuk setiap
karyawan. Sesuai kebutuhan dan keinginan masing-masing.
Maslow mengatakan bahwa hanya kebutuhan yang belum terpenuhi yang memotivasi perilaku
manusia. Teori Maslow ini menekankan pada dua pemikiran pokok :
1. Manusia mempunyai banyak kebutuhan, tetapi kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi yang
mempengaruhi perilaku manusia
2. Kebutuhan manusia di kelompokkan kedalam hirarki menurut kepentingannya bila suatu
kebutuhan dipenuhi maka kebutuhan lainnya lebih tinggi muncul untuk dipuaskan.
Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam
diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan
motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Adapun menurut Mc. Donald,
motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling"
dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan oleh
Mc. Donald ini mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam motivasi itu, yakni motivasi itu
mengawalinya terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling, dan dirangsang karena
adanya tujuan.
Namun pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan
daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan
arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi
sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan
mungkin melakukan aktivitas belajar.

Motivasi ada dua, yaitu motivasi Intrinsik dan motivasi ektrinsik.


Motivasi Intrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan
dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri.
Motivasi Ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah
karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian
siswa mau melakukan sesuatu atau belajar.
3 komponen motivasi adalah :
1. Motivasi melibatkan tentang keinginan atau kebutuhan
2. Motivasi melibatkan ekspektasi (harapan) dan kepercayaan
3. Motivasi melibatkan tindakkan

Motivasi dapat mempengaruhi belajar dan perilaku


o Motivasi mengarahkan perilaku pada tujuan tertentu
o Motivasi meningkatkan usaha dan energy
o Motivasi meningkatkan inisiatif dan persistensi
o Mempengaruhi proses kognitif
Ada tiga alasan mendasar tentang pentingnya motivasi.
a. Watak dan sifat manusia yang membutuhkan dorongan, desakan, dan rangsangan dari
sesamanya. "Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya" (Ams. 27:17). "Bertolong-
tolonganlah kamu menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus," begitu
tegas Rasul Paulus (Gal. 6:2).
b. Sebagai proses dan upaya apa adanya, sifat perbuatan belajar itu sendiri sangat membutuhkan
"suntikan-suntikan" atau dorongan. Kita tahu bahwa dorongan dapat terjadi melalui tantangan
ataupun hukuman, serta melalui pujian dan penghargaan. "Kita yang kuat, wajib menanggung
kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. Setiap orang di
antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya" (Rm.
15:1-2).
c. Tidak ada ukuran satu metode mengajar yang paling baik yang dapat dipakai dalam setiap
kesempatan dan jenis kegiatan belajar. Jadi, kalau ada peserta didik yang kurang bergairah dalam
mengikuti pelajaran, guru harus sadar bahwa barangkali metode atau pendekatan yang dipilihnya
kurang relevan dan ia harus berusaha mencari metode alternatif.

Prinsip prinsip belajar


o Belajar harus mempunyai tujuan yang jelas
o Belajar merupakan proses yang kontinu
o Belajar dengan Big picture (menyeluruh) akan berhasil
o Belajar dengan pengertian dan pemahaman akan lebih bermakna daripada belajar dengan
menghafal
Proses belajar
o Tahap penerimaan informasi
o Tahap penyimpanan informasi dalam ingatan / perubahan materi
o Tahap mendapatkan kembali informasi
o Tahap motivasi / evaluasi
Manifestasi perilaku belajar
o Manifestasi kebiasaan
o Manifestasi keterampilan
o Manifestasi pengamatan
o Manifestasi berpikir asosiatif
o Manifestasi berpikir rasional dan kritis
o Manifestasi sikap
o Manifestasi inhibisi
o Manifestasi apresiasi
o Manifestasi tingkah laku afektif

Gaya Belajar Efektif

Setiap orang pasti mempunyai cara atau gaya belajar yang berbeda-beda. Banyak gaya yang bisa
dipilih untuk belajar secara efektif. Nah, artikel berikut menjelaskan tujuh gaya belajar yang mungkin
beberapa diantaranya bisa di terapkan pada anak didik kita :
1. Belajar dengan kata-kata.
Gaya ini bisa kita mulai dengan mengajak seorang teman yang senang bermain dengan bahasa,
seperti bercerita dan membaca serta menulis. Gaya belajar ini sangat menyenangkan karena bisa
membantu kita mengingat nama, tempat, tanggal, dan hal-hal lainya dengan cara mendengar
kemudian menyebutkannya.
2. Belajar dengan pertanyaan.
Bagi sebagian orang, belajar makin efektif dan bermanfaat bila itu dilakukan dengan cara bermian
dengan pertanyaan. Misalnya, kita memancing keinginan tahuan dengan berbagai pertanyaan.
Setiap kali muncul jawaban, kejar dengan pertanyaan, hingga didapatkan hasil akhir atau
kesimpulan.
3. Belajar dengan gambar.
Ada sebagian orang yang lebih suka belajar dengan membuat gambar, merancang, melihat gambar,
slide, video atau film. Orang yang memiliki kegemaran ini, biasa memiliki kepekaan tertentu dalam
menangkap gambar atau warna, peka dalam membuat perubahan, merangkai dan membaca kartu.
4. Belajar dengan musik.
Detak irama, nyanyian, dan mungkin memainkan salah satu instrumen musik, atau selalu
mendengarkan musik. Ada banyak orang yang suka mengingat beragam informasi dengan cara
mengingat notasi atau melodi musik. Ini yang disebut sebagai ritme hidup. Mereka berusaha
mendapatkan informasi terbaru mengenai beragam hal dengan cara mengingat musik atau
notasinya yang kemudian bisa membuatnya mencari informasi yang berkaitan dengan itu. Misalnya
mendegarkan musik jazz, lalu tergeliik bagaimana lagu itu dibuat, siapa yang membuat, dimana, dan
pada saat seperti apa lagu itu muncul. Informasi yang mengiringi lagu itu, bisa saja tak sebatas cerita
tentang musik, tapi juga manusia, teknologi, dan situasi sosial politik pada kurun waktu tertentu.
5. Belajar dengan bergerak.
Gerak manusia, menyentuh sambil berbicara dan menggunakan tubuh untuk mengekspresikan
gagasan adalah salah satu cara belajar yang menyenangkan. Mereka yang biasanya mudah
memahami atau menyerap informasi dengan cara ini adalah kalangan penari, olahragawan. Jadi jika
Anda termasuk kelompok yang aktif, tak salah mencoba belajar sambil tetap melakukan beragam
aktivitas menyenangkan seperti menari atau berolahraga.
6. Belajar dengan bersosialisasi.
Bergabung dan membaur dengan orang lain adalah cara terbaik mendapat informasi dan belajar
secara cepat. Dengan berkumpul, kita bisa menyerap berbagai informasi terbaru secara cepat dan
mudah memahaminya. Dan biasanya, informasi yang didapat dengan cara ini, akan lebih lama
terekam dalam ingatan.
7. Belajar dengan Kesendirian.
Ada sebagian orang yang gemar melakukan segala sesuatunya, termasuk belajar dengan menyepi.
Untuk mereka yang seperti ini, biasanya suka tempat yang tenang dan ruang yang terjaga privasinya.
Jika Anda termasuk yang seperti ini, maka memiliki kamar pribadi akan sangat membantu Anda bisa
belajar secara mandiri.

Gaya belajar setiap orang dipengaruhi oleh faktor alamiah (pembawaan) dan faktor lingkungan .
Jadi ada hal-hal tertentu yang tidak dapat diubah dalam diri seseorang bahkan dengan latihan
sekalipun. Tetapi ada juga hal-hal yang dapat dilatihkan dan disesuaikan dengan lingkungan yang
terkadang justru tidak dapat diubah.
Mengenali gaya belajar sendiri, belum tentu membuat Anda menjadi lebih pandai. Tapi dengan
mengenali gaya belajar, Anda akan dapat menentukan cara belajar yang lebih efektif. Anda tahu
bagaimana memanfaatkan kemampuan belajar secara maksimal, sehingga hasil belajar Anda dapat
optimal.

Anda mungkin juga menyukai