Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NELMA SARI

NIM : 1402101010173

KELAS : 05

PENYAKIT-PENYAKIT GASTROINTESTINAL (ANJING&KUCING)

GASTRITIS PADA ANJING & KUCING

Lambung merupakan bagian sistem pencernaan pada manusia dan hewan yang banyak
menghasilkan enzim dan asam lambung yang berguna dalam pencernaan makanan.
Pencernaan di lambung terjadi secara mekanik dan kimiawi yaitu dengan adanya gerakan
lambung mengaduk makanan dan dengan disekresikannya getah lambung. Lambung
berfungsi sebagai tempat pencampuran dan penyimpanan makanan, dan tempat awal proses
pencernaan protein dan lemak untuk dicerna. Fungsi yang paling utamanya adalah
penyimpanan makanan untuk dilanjutkan menuju duodenum.

Gastritis adalah proses inflamasi pada mukosa dan submukosa lambung atau gangguan
kesehatan yang disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi. Secara histopatologi dapat
dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang pada daerah tersebut. Gastritis atau lebih
dikenal sebagai magh berasal dari bahasa yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan
itis yang berarti inflamasi/peradangan. Ada dua jenis gastritis yang terjadi yaitu gastritis akut
dan kronik.

A. Etiologi

Penyebab gastritis akan dijabarkan menurut jenis gastritis (Akut-Kronis) :


Etiologi Gastritis Akut :
a. Obat-obatan : aspirin, terutama salycylat, indomethacin, sulfonamide, obat anti
inflamasi nonsteroid (AINS) dan steroid. Aspirin dalam dosis rendah sudah
dapat menyebabkan erosi mukosa lambung.
b. Alkohol, gangguan mikrosirkulasi (Sirkulasi dalam kapiler pembuluh darah)
mukosa lambung : trauma, luka bakar, sepsis (peradangan oleh infeksi)
c. Refluk empedu
d. Terapi radiasi
e. Mencerna asam atau alkali kuat, dll.
Secara makroskopik terdapat lesi erosi mukosa dengan lokasi berbeda.
Jika karena stress, erosi ditemukan pada korpus dan fundus.
Jika karena AINS, erosi terutama ditemukan di daerah antrum, namun dapat juga
menyeluruh.
Secara mikroskopik, terdapat erosi dengan regenerasi epitel, dan ditemukan reaksi sel
inflamasi neutrofil yang minimal.
2. Etiologi Gastritis Kronik
Inflamasi lambung yang dapat disebabkan oleh ulkus benigna atau maligna dari lambung atau
oleh Heliobacter pylory(H. pylory).

A. Patogenesa

Misalnya stres fisik akan menyebabkan perfusi mukosa lambung terganggu, sehingga
timbul daerah-daerah infark (nekrosis akibat kurangnya pasokan oksigen) kecil. Di samping
itu, sekresi asam lambung juga terpacu. Mukosal barrier pada penderita stres fisis biasanya
tidak terganggu. Hal inilah yang membedakannya dengan gastritis erosif karena bahan kimia
atau obat. Pada gastritis refluks, gastritis karena bahan kimia, obat, mukosal barrier rusak
sehingga difusi balik ion H meninggi. Suasana asam yang terdapat pada lumen lambung akan
mempercepat kerusakan mukosal barrier oleh cairan usus.

Pada umumnya patogenesis gastritis kronik belum diketahui. Gastritits kronik sering
dijumpai bersama-sama dengan penyakit lain, misalnya anemia, penyakit Addison dan
Gondok, anemia kekurangan besi idiopatik. Gastritis kronik antrum-pilorus hampir selalu
terdapat bersamaan dengan ulkus lambung kronik. Beberapa peneliti menghubungkan gastritis
kronik fundus dengan proses imunologi..

B. Gejala Klinis
Muntah
Sakit perut yang parah
Mual
Hilangnya nafsu makan
Diare
Kehilangan berat badan
Bulu kusam
C. Diagnosa
Pemeriksaan fisik
Radiografi abdominal
Endoskopi
Pemeriksaan darah
Biokomia serum
Urinalisis
Pemeriksaan feces

D. Treatment

Prinsip terapinya adalah terapi cairan parenteral. jika hewan menjadi depresi karena
muntah pemberian anti emetika (prochlorperazine, metoclopromide, ondasetron) dapat
diberikan secara parenteral. Berikan antibiotik untuk infeksi sekunder.
ENTERITIS PADA ANJING & KUCING

Enteritis adalah suatu proses radang usus yang berjalan akut atau kronis, akan
menyebabkan peningkatan peristaltik usus, kenaikan jumlah sekresi kelenjar pencernaan serta
penurunan proses penyerapan cairan maupun penyerapan sari-sari makanan didalamnya

A. Etiologi

Enteritis dapat disebabkan oleh agen infeksius (bakteri, virus), diet makanan yang buruk,
perubahan diet pakan mendadak, bahan kimia (fenol, arsen, thalium , phosphor) dan parasit

B. Patogenesa

Perasaan sakit karena adanya radang usus bersifat bervariasi, tergantung pada jenis hewan
yang menderita serta derajat keradangan yang dideritanya. Radang ini dicirikan dengan
kehilangan perakut gerakan mukosal intestinal dengan perpindahan secara cepat dari darah,
cairan dan elektrolit ke lumen usus. Dehidrasi dan shock hipovolemik terjadi secara cepat.
Translokasi dari bakteri atau toksin bakteri akan menyebabkan kerusakan mukosa intestinum
dan mengakibatkan shock septik atau shock endotoksik. Elektrolit, terutama Natrium dan
Kalium ikut hilang bersama dengan hilangnya cairan tubuh. Terganggunya keseimbangan
elektrolit dalam tubuh dapat menyebabkan dehidrasi yang bisa berakibat fatal, apalagi dalam
keadaan sakit yang berat, baik pada hewan dewasa maupun muda.

C. Gejala Klinis
Nyeri bagian abdomen
Diare (kadang bercampur darah, lendir)
Kurus
Dehidrasi
Disertai anuria
Nafsu makan menurun
Demam

D. Diagnosa

Anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium (darah dan tinja) digunakan
untuk mengidentifikasi penyebab radang usus.
E. Treatment

Rasa sakit yang terus menerus dapat dikurangi dengan pemberian analgesika, atau
tranquilizer. Pemberian cairan faali maupun elektolit mutlak diberikan untuk mengganti
cairan yang hilang. Pemberian antibiotik dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi
sekunder.

Anda mungkin juga menyukai