Anda di halaman 1dari 16

1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui,tetapi air akan dapat dengan
mudah terkontaminasi oleh aktifitas manusia.Air banyak digunakan oleh manusia untuk tujuan
yang bermacam-macam sehingga dengan mudah dapat tercemar.Menurut tujuan
penggunaanya,kreterianya berbeda-beda.Air yang sangat kotor untuk diminum mungkin cukup
bersih untuk mencuci ,untuk pembangkit tenaga listrik,untuk pendingin mesin dan
sebagainya.Pencemaran air dapat menyebabkan masalah,regipnal maupun lingkungan global,dan
sangat berhubungan dengan pencemaran udara serta penggunaan lahan tanah atau daratan.Pada
saat udara yang tercemar jatuh kebumi bersama air hujan ,maka air tersebut sudah
tercemar.Beberapa jenis bahan kimia untuk pupuk dan pestisida pada lahan pertanian akan terbawa
air kedaerah sekitarnya sehingga mencemari air pada permukaan lokasi yang
bersangkutan.Pengolahan tanah yang kurang baik akan dapat menyebabkan erosi sehingga air
permukaan tercemar dengan tanah endapan.

Air murni tidak berwarna,tapi air dialam sering berwarna oleh zat asing.Air yang warnanya
sebagian disebabkan bahan tersuspensi dikatakan memiliki warna tampak(apparent color).Warna
yang disebabkan oleh padatan terlarut yang tersisah setelah penghilangan bahan tersuspensi
dikenal sebagai warna sesungguhnya (true color).Setelah hubungan dengan puing-puing organic
seperti daun,batang pohon,rumput atau kayu,air mengambil tannin atau asam humus dan berwarna
coklat kekuningan .Besi oksida menyebabkan air kemerahan dan mangan oksida menyebabkan air
coklat atau kehitaman

Air yang berwarna secara estetis tidak dapat diterima masyarakat. Kenyataannya, bila
diberi pilihan masyarakat cenderung memilih air yang jernih tidak berwarna. Air yang sangat
berwarna tidak cocok untuk mencuci, mandi, minum, produksi dan pengolahan makanan.Oleh
karena itu, untuk tetap menjaga kualitas air tersebut utamanya padatan terlarut dan padatan
tersuspensi maka diadakanlah percobaan analisis zat padat untuk mengetahui kadar kekeruhan
dari sampel yang di gunakan
1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari percobaan ini ialah menentukan kadar zat padat total, zat padat terlarut,
dan zat padat terendapkan dalam sampel air peruntukan
II.TINJAUAN PUSTAKA

TDS (Total Dissolve Solid ) yaitu ukuran zat terlarut (baik itu zat organic maupun
anorganic, mis : garam, dll) yang terdapat pada sebuah larutan. TDS meter menggambarkan jumlah
zat terlarut dalam Part Per Million (PPM) atau sama dengan milligram per Liter (mg/L). Umumnya
berdasarkan definisi diatas seharusnya zat yang terlarut dalam air (larutan) harus dapat melewati
saringan yang berdiameter 2 micrometer (210-6 meter). Aplikasi yang umum digunakan adalah
untuk mengukur kualitas cairan biasanya untuk pengairan, pemeliharaan aquarium, kolam renang,
proses kimia, pembuatan air mineral, dll. Setidaknya, kita dapat mengetahui air minum mana yang
baik dikonsumsi tubuh, ataupun air murni untuk keperluan kimia (misalnya pembuatan kosmetika,
obat-obatan, makanan, dll) (Insan, 2007).

Zat padat tersuspensi (Total Suspended Solid ) adalah semua zat padat (pasir, lumpur, dan
tanah liat) atau partikel-partikel yang tersuspensi dalam air dan dapat berupa komponen hidup
(biotik) seperti fitoplankton, zooplankton, bakteri, fungi, ataupun komponen mati (abiotik) seperti
detritus dan partikel-partikel anorganik. Zat padat tersuspensi merupakan tempat berlangsungnya
reaksi-reaksi kimia yang heterogen, dan berfungsi sebagai bahan pembentuk endapan yang paling
awal dan dapat menghalangi kemampuan produksi zat organik di suatu perairan (Tarigan et al ,
2003).

Total padatan terlarut merupakan bahan-bahan terlarut dalam air yang tidak tersaring
dengan kertas saring Millipore dengan ukuran pori 0,45 m. Padatan ini terdiri dari senyawa-
senyawa anorganik dan organik yang terlarut dalam air, mineral dan garam-garamnya. Penyebab
utama terjadinya TDS adalah bahan anorganik berupa ion-ion yang umum dijumpai di perairan.
Sebagai contoh air buangan sering mengandung molekul sabun, deterjen dan surfaktan yang larut
air, misalnya pada air buangan rumah tangga dan industri pencucian (Anonim, 2010). Total
padatan terlarut (Total Dissolved Solid) adalah bahan-bahan terlarut (diameter < 10 -6 mm) dan
koloid (diameter < 10 -6 mm - < 10 -3 mm) yang berupa senyawa kimia dan bahan-bahan lain
yang tidak tersaring pada kertas saring berdiameter 0,45 m (Vanho, 2010).

Ada dua metode yang sering digunakan dalam pengukuran TDS, yaitu:

a. Gravimetri
Gravimetri adalah pemeriksaan jumlah zat dengan cara penimbangan hasil reaksi
pengendapan. Gravimetri merupakan pemeriksaan jumlah zat yang paling tua dan paling
sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya. Hal ini dikarenakan metode
gravimetri ditentukan melalui penimbangan langsung massa zat yang dipisahkan dari zat-zat lain.

Bagian terbesar dari gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal kesenyawaan
murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Metode
gravimetri memakan waktu yang cukup lama. Adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan
bila perlu digunakan faktor-faktor koreksi. Faktor paling penting dalam metode ini yaitu proses
pemisahan harus cukup sempurna sehingga kualitas analit yang ditimbang mendekati murni (Irha,
2011).

b. Electrical Conductivity

Konduktivitas listrik air secara langsung berhubungan dengan konsentrasi padatan terlarut
yang terionisasi dalam air. Ion dari konsentrasi padatan terlarut dalam air menciptakan kemampuan
pada air untuk menghasilkan arus listrik yang dapat diukur menggunakan conductivity meter
Electrical conductivity berfungsi mengukur konduktivitas listrik bahan-bahan yang terkandung
dalam air. Semakin banyak bahan (mineral logam maupun nonlogam) dalam air maka hasil
pengukuran akan semakin besar. Sebaliknya, bila sangat sedikit bahan yang terkandung dalam air
maka hasilnya mendekati nol, atau disebut air murni (Insan, 2008). Prinsip kerjanya dengan
menghubungkan 2 buah probe ke larutan yang diukur, kemudian dengan rangkaian pemprosesan
sinyal akan mengeluarkan output yang menujukkan besar konduktivitas/daya hantar listrik sampel
air tersebut (Endrah, 2010).

Zat padat tersuspensi sendiri dapat diklasifikasikan sekali lagi menjadi zat padat terapung
yang selalu bersifat organis dan zat padat terendap yang dapat bersifat organis dan inorganis. Zat
padat terendap adalah zat padat dalam suspensi yang dalam keadaan tenang dapat mengendap
setelah waktu tertentu karena pengaruh gaya beratnya. Penentuan zat padat ini dapat melalui
volumenya, disebut analisis volume lumpur (sludge volume).

Analisis zat padat dalam air sangat penting bagi penentuan komponenkomponen air
secara lengkap, juga untuk perencanaan serta pengawasan prosesproses pengolahan dalam bidang
air minum maupun dalam bidang air buangan. Dimensi zat padat tersebut adalah mg/l atau g/l,
namun sering pula ditemui % volume yaitu dm3 zat padat/liter larutan.
111.PEMBAHASAN

3.1 Analisis Zat Padat (TDS,TSS,FDS,VDS,VSS,FSS)

Padatan (solid) merupakan segala sesuatu yang terkandung dalam bahan berbentuk cairan
selain air itu sendiri. Zat padat dalam air ditemui 2 kelompok zat yaitu zat terlarut seperti garam
dan molekul organis dan zat padat tersuspensi dan koloidal seperti tanah liat dan kwarts. (Metoda
Penelitian Air, 1984)

Dalam metode analisis zat padat pengertian zat padat total adalah semua zat zat yang
tersisa sebagai residu dalam suatu bejana, bila sampel air dalam bejana tersebut dikeringkan pada
suhu tertentu. Zat padat total terdiri dari zat padat terlarut dan zat padat tersuspensi yang dapat
bersifat organik dan anorganik.

Analisis yang digunakan pada praktikum ini adalah metoda gravimetri adalah yaitu isolasi
dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan secara
analisis gravimetri meliputi transformasi, unsur, atau radikal ke senyawa murni stabil yang dapat
segera diubah bentuk yang dapat ditimbang secara teliti. Berat unsur dihitung berdasarkan rumus
senyawa dan berat atom unsur-unsur yang menyusunnya. Pemisahan unsur unsur atau senyawa
yang dikandung dilakukan dengan beberapa cara, seperti metoda pengendapan, metoda
penguapan, metoda elektroanalisis,dan metoda lainnya. Namun dalam pelaksaannya, metoda yang
sering digunakan adalah dua metoda pertama. Metoda gravimetri memakan waktu yang lama ada
pengotor pada konstituen dapat diuji dan jika perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan.

Pada metoda pengendapan terjadi larutan menjadi keruh karena terjadi pengendapan
(presipitasi) yang merupakan keadaan kejenuhan dari suatu senyawa kimia. Partikel-partikel
tersuspensi biasa, mempunyai ukuran lebih besar dari partikel koloid dan dapat menghalangi sinar
yang akan menembus suspensi; sehingga suspensi tidak dapat dikatakan keruh, karena sebenarnya
air di antara partikel-pertikel tersuspensi tidak keruh dan sinar tidak menyimpang. Pada analisis
gravimetri, penentuan jumlah zat didasarkan pada penimbangan. Dalam hal ini penimbangan hasil
reaksi setelah bahan yang di analisis direaksikan. Hasil dari reaksi ini terdapat sisa bahan, atau
suatu gas yang terjadi, atau suatu endapan.

Penentuan kadar air sangat diperlukan, karena zat yang dianalisis sering mengandung air
yang jumlahnya tidak menentu. Contohnya bahan-bahan berasal dari hewan dan tumbuh-
tumbuhan, bahan-bahan higroskopis, dan sebagainya. Jumlah air yang terkandung sering
tergantung dari perlakuan yang telah dialami bahan, kelembaban udara tempat disimpannya dan
lain sebagainya. Bila kandungan air setiap kali ditentukan, maka berat kering bahan yang
bersangkutan secara nyata akan diketahui dan berat kering itu tetap. Dari jumlah dan macam
pekerjaan yang perlu dilakukan dan waktu tunggu untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, jelas bahwa
analisis secara gravimetri memerlukan banyak waktu. Setiap tahap pekerjaan memungkinkan
terjadinya kesalahan, misalnya zat tercecer atau kemasukan zat-at yang mengotori, maka sumber
kesalahan juga banyak. Baik untuk penyelesaian agar tidak semakin lama, maupun untuk
mengurangi besarnya kesalahan, maka setiap tahap perlu dilakukan dengan cepat tetapi
betul.(Anonim, 2009) TS (Total Solids) adalah zat padat total/residu total setelah sampel limbah
cair dikeringkan pada suhu 105oC yang bertujuan untuk mengetahui parameter mutu air.

TSS (Total Suspended Solids) adalah zat padat tersuspensi dimana sampel disaring dengan
kertas filter, filter yang mengandung zat tersuspensi dikeringkan pada suhu 105oC selama
2 jam.
FSS (Fixed Suspended Solids) merupakan residu yang tertinggal setelah TSS dibakar pada
suhu 500 50oC.
VSS (Volatil Suspended Solids) merupakan zat padat yang hilang sewaktu TSS dibakar
pada suhu 500 50oC.
TDS (Total Dissolved Solids) adalah zat padat terlarut/residu terlarut dimana sampel
disaring dengan kertas filter, cairan yang lolos dikeringkan pada suhu 105oC hingga garam
akan mengendap lebih dulu.
FDS (Fixed Dissolved Solids) adalah residu yang tertinggal setelah TDS dibakar pada suhu
500 50oC.
VDS (Volatil Dissolved Solids) adalah zat padat yang hilang sewaktu TDS dibakar pada
suhu 500 50oC. (Metoda Penelitian air, 1984)

Zat padat tersuspensi sendiri dapat diklasifikasikan sekali lagi menjadi zat padat terapung
yang selalu bersifat organis dan zat padat terendap yang dapat bersifat organis dan inorganis. Zat
padat terendap adalah zat padat dalam suspensi yang dalam keadaan tenang dapat mengendap
setelah waktu tertentu karena pengaruh gaya beratnya. Penentuan zat padat ini dapat melalui
volumenya, disebut analisis volume lumpur (sludge volume). (Metoda Penelitian Air, 1984)
Analisis zat padat dalam air sangat penting bagi penentuan komponen komponen air
secara lengkap, juga untuk perencanaan serta pengawasan proses proses pengolahan dalam
bidang air minum maupun dalam bidang air buangan. Dimensi zat padat tersebut adalah mg/l atau
g/l, namun sering pula ditemui % volume yaitu dm3 zat padat/liter larutan. (Metoda Penelitian Air,
1984)

Dampak dari limbah yang tidak diolah yang mengandung solid yang tinggi adalah: Limbah
cair dipastikan mengandung bahan organik berupa pati atau serat baik terlarut maupun partikel
tersuspensi. Tingginya kandungan bahan organik bergantung pada efisiensi proses pemisahan pati
dari air. Bila limbah cair industri ini dibuang ke lingkungan tanpa pengolahan terlebih dahulu maka
air limbah akan berubah warna jadi coklat kehitaman dan berbau busuk. Air limbah dapat meresap
ke dalam sumur maupun mengalir ke badan air (sungai) di sekitar tempat tersebut. Akibatnya
sumur dan sungai tersebut akan mengalami penurunan kualitas dan tidak layak digunakan sebagai
sumber air bersih. Karna itu limbah memerlukan perhatian dan penanganan yang lebih baik agar
limbah yang dihasilkan mampu mempunyai nilai tambah dan tidak mencemari lingkungan. (Jurnal
Infrastruktur dan Lingkungan Binaan, 2005)

Untuk itu diperlukan penelitian terhadap limbah yang mengandung solid dengan
mengambil sampel yang ada di lokasi dekat limbah tersebut. Sampel yang diambil harus
representatif dengan cara pengambilannya yang benar, sampel harus dikocok, sehingga zat zat
yang terkandung di dalamnya tersebar merata dan homogen. Sampel dapat diawetkan beberapa
hari tanpa mempengaruhi hasil analisis, namun sebaiknya sampel tersebut disimpan dalam kulkas.
Juga harus diperhatikan bahwa setelah beberapa hari zat padat organik dapat terlarut sedangkan
zat padat koloidal dapat membentuk partikel yang lebih besar. (Metoda Penelitian Air,1984)

Prosedur/cara untuk memisahkan zat tersuspensi dari larutannya seperti cara pengendapan,
cara menggunakan mesin pusing dan dengan menggunakan filter. Dalam cara pemisahan
tersuspensi dari larutannya dengan menggunakan filter, jenis filter harus dipilih sesuai dengan
pemegang filter (filter holder) atau corongnya. Sebelum analisis perlu penimbangan beratnya filter
kering, yang telah dikeringkan pada suhu 105oC, lalu didinginkan selama 15 menit dalam
desikator sesudah analisis, beker/filter yang menandung zat padat yang telah dikeringkan 105oC
atau 550oC, harus didinginkan selama 15 menit (setelah pengeringan 105oC) dan selama 30 menit
(setelah pembakaran 550oC dan dipindahkan ke oven 105oC) dalam desikator supaya filter serta
lapisan lumpur kering tidak kena kelembaban udara, dan penimbangan dilakukan dengan cepat.
(Metoda Penelitian Air,1984)

3.2 Tujuan Percobaan

1. Untuk mengetahui nilai Total Solid (TS) Residu Total pada sampel air,
2. Untuk mengetahui nilai Total Suspended Solid (TSS) Residu Tersuspensi pada sampel air,
3. Untuk mengetahui nilai Total Disolved Solid (TDS) Residu terlarut pada sampel air.

3.3 Prinsip Pekerjaan

1. Pemeriksaan residu total dilaksanakan dengan cara menimbang berat contoh yang telah
dikeringkan pada suhu 103 105oC hingga diperoleh berat tetap,
2. Pemeriksaan residu tersuspensi dilakukan dengan cara menimbang berat residu di dalam
sampel yang tertahan pada kertas saring yang berpori 0,45 m dan telah dikeringkan pada
suhu 103 105 oC hingga diperoleh berat tetap,
3. Pemeriksaan residu terlarut dilakukan dengan cara menimbang berat residu yang lolos
melalui kertas saring dengan pori 0,45 m dan telah dikeringkan pada suhu 103 105 oC.

3.4 Teori

a. Total padatan (total solids) adalah semua bahan yang terdapat dalam contoh air setelah
dipanaskan pada suhu 103-105C selama tidak kurang dari 1 jam. Bahan ini tertinggal
sebagai residu melalui proses evaporasi. Total solid pada air terdiri daritotal padatan
terlarut (total dissolved solids) dan total zat padat tersuspensi total suspended solids).
b. Total padatan terlarut (TDS) adalah semua bahan dalam contoh air yang lolos melalui
saringan membran yang berpori 2,0 m atau lebih kecil dan dipanaskan 180C selama 1 jam.
Total dissolved solids yang terkandung di dalam air biasanya berkisar antara 20 sampai
1000 mg/L. Tidak seperti pengukuran total solids yang dikeringkan dengan suhu 103
sampai 105C, analisis total dissolved solidsmenggunakan suhu 180C. Digunakan suhu
yang lebih tinggi agar air yang tersumbat dapat dihilangkan secara mekanis.

Sumber utama untuk TDS dalam perairan adalah limpahan dari pertanian,limbah rumah tangga,
dan industri. Unsur kimia yang paling umum adalah kalsium, fosfat, nitrat, natrium, kalium dan
klorida.Bahan kimia dapat berupa kation, anion, molekul atau aglomerasi dari ribuan
molekul.Kandungan TDS yang berbahaya adalah pestisida yang timbul dari aliran permukaan.
Beberapa padatan total terlarut alami berasal dari pelapukan dan pelarutan batu dan tanah. Standar
kualitas air minum yang telah ditentukan oleh Amerika Serikat sebesar 500 mg / l.(Hartanto, 2004).

c. total zat padat tersuspensi (TSS) adalah residu dari padatan total yang tertahan oleh
saringan dengan ukuran partikel maksimal 2,0 m atau lebih besar dari ukuran partikel
koloid. Total suspended solids dapat berupa komponen hidup (biotik) seperti fitoplankton,
zooplankton, bakteri, fungi, ataupun komponen mati (abiotik) seperti detritus dan partikel-
partikel anorganik. Zat padat tersuspensi merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi
kimia yang heterogen, dan berfungsi sebagai bahan pembentuk endapan yang paling awal
dan dapat menghalangikemampuan produksi zat organik di suatu perairan.Penetrasi cahaya
matahari ke permukaan dan bagian yang lebih dalam tidak berlangsung efektif akibat
terhalang oleh zat padat tersuspensi, sehingga fotosintesis tidak berlangsung sempurna.

TSS berhubungan erat dengan erosi tanah dan erosi dari saluran sungai.TSS sangat
bervariasi, mulai kurang dari 5 mg.L-1 yang yang paling ekstrem 30.000 mg.L-1 di beberapa
sungai.TSS tidak hanya menjadi ukuran penting erosi di alur sungai, juga berhubungan erat dengan
transportasi melalui sistem sungai nutrisi (terutama fosfor), logam, dan berbagai bahan kimia
industri dan pertanian.(Tony Bird, 1987).

Selain total dissolved solids dan total suspended solids, juga terdapat volatile suspended
solids. Zat tersuspensi mudah menguap (volatile suspended solids) adalah jumlah padatan yang
menguap dari TSS yang sudah dipanaskan pada suhu 550C.Digunakan suhu 550C karena pada
suhu tersebut dekomposisi garam-garam anorganik paling minimal. Kehilangan massa melalui
oksidasi suhu tinggi dan penguapan ditafsirkan sebagai materi organik. Materi organik yang
disebut volatile organik ini dapat mudah dibersihkan dari larutan dengan aerasi sederhana pada
suhu kamar.Organik yang mudah menguap seperti itu tidak diukur oleh uji padatan karena mereka
hilang selama penguapan awal dan fase pengeringan. Pemanfaatan data Solid ini dalam bidang
Teknik Lingkungan adalah untuk menentukan desain dari komponen-komponen dalam unit
pengolahan air bersih/minum maupun unit pengolahan air kotor/buangan/limbah. Adapun secara
terperinci, adalah sebagi berikut :

1. Total Solid merupakan ukuran penentu dalam proses stabilisasi pH dan pada kontrolkorosi,
sebagaimana alkalinitas dan suhu,
2. Konsentrasi Total Suspended Solid merupakan salah satu parameter perairan untuk
indikator tingkat sedimentasi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui besarnyakonsentrasi
Total Suspended Solid di perairan sehingga dapat diketahui kondisi perairan dan sebagai
informasi awal untuk penelitian terkait stabilitas di perairantersebut. Metode ini
menggunakan contoh air dan dianalisa berat TSS dengandidukung data parameter
hidrooseanografi dan sedimen (Siswanto, 2004; Sulistyorini, 2004). Pendekatan ini dapat
menggambarkan sebaran konsentrasi Total Suspended Solid dan perkiraan laju sedimentasi
yang terjadi pada lokasi perairan. Sehinggadiduga dapat diperkirakan laju sedimentasi
yang terjadi,
3. Total Suspended Solid juga merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia yang
heterogen, dan berfungsi sebagai bahan pembentuk endapan yang paling awal dan dapat
menghalangi kemampuan produksi zat organik di suatu perairan (Tarigan etal, 2003),
4. Total Suspended Solid dan Volatile Suspended Solid digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan dari limbah industri dan domestic,
5. Total Suspended Solid dan Volatile Suspended Solid digunakan untuk mengontrol padatan
biologis pada pencemaran sungai,
6. Total Dissolve Solid sangat berguna dalam menentukan tipe prosedur softening padaunit
water softening yang akan didesain. Selain itu Total Dissolve Solid juga umumdigunakan
adalah untuk mengukur kualitas cairan biasanya untuk pengairan, pemeliharaan aquarium,
kolam renang, proses kimia, pembuatan air mineral, dan lain-lain. Setidaknya, kita dapat
mengetahui air minum mana yang baik dikonsumsi.7.Data solid secara umum, digunakan
dalam menganalisa limbah industri yaitu untuk menentukan kebutuhan dan juga desain
tangki pengendapan utama. Dalam pengolahan limbah, data ini dipakai dalam mengukur
tingkat efisiensi dari unitsedimentasi dan unit pengolahan lainnya. Tak hanya itu, data solid
diperlukan dalammendesain dan mengoperasikan unit pengolahan lumpur, vaccum filter,
dan unit pembakaran.
d. Zat Padat Terendapkan

Total Solid (Total kandungan zat padat) pada sampel air terdiri dari total padatan terendap
(Suspended Solid) dan total padatan terlarut (Dissolved Solid). Total padatan terendap adalah
material yang tertahan pada saringan.
Zat padat terendap merupakan klasifikasi dari zat padat tersuspensi yang bersifat organis
dan inorganis. Zat padat terendap adalah zat padat dalam suspensi yang dalam keadaan tenang
dapat mengendap setelah waktu tertentu karena pengaruh gaya beratnya. Penentuan zat padat ini
dapat melalui volumenya, disebut analisis volume lumpur (sludge volume). (Metoda Penelitian
Air, 1984). Sludge volume Merupakan ukuran yang menyatakan berat endapan per satuan volume
(mg/l) larutan setelah 30 menit proses pengendapan. SVI biasanya digunakan untuk mengetahui
karakteristik pengendapan sludge dan sangat berguna dalam proses kontrol pengendapan.Zat
padat terendap biasanya disebut sedimen, sedangkan pengolahannya disebut sedimentasi.

Padatan Terendap (sedimen) adalah padatan yang dapat langsung mengendap jika air
didiamkan tidak terganggu selama beberapa waktu. Padatan yang mengendap tersebut terdiri dari
partikel-partikel padatan yang mempunyai ukuran relatif besar dan berat sehingga dapat
mengendap dengan sendirinya. Sedimen yang terdapat di dalam air biasanya terbentuk sebagai
akibat dari erosi, dan merupakan padatan yang umum terdapat di dalam air permukaan.

Endapan sedimen (sedimentary deposit) adalah tubuh material padat yang terakumulasi di
permukaan bumi atau di dekat permukaan bumi, pada kondisi tekanan dan temperatur yang rendah.
Sedimen umumnya (namun tidak selalu) diendapkan dari fluida dimana material penyusun
sedimen itu sebelumnya berada, baik sebagai larutan maupun sebagai suspensi. Definisi ini
sebenarnya tidak dapat diterapkan untuk semua jenis batuan sedimen karena ada beberapa jenis
endapan yang telah disepakati oleh para ahli sebagai endapan sedimen: (1) diendapkan dari udara
sebagai benda. padat di bawah temperatur yang relatif tinggi, misalnya material fragmental yang
dilepaskan dari gunungapi; (2) diendapkan di bawah tekanan yang relatif tinggi, misalnya endapan
lantai laut-dalam

Zat padat terendap juga disebut dengan settleable solid, Istilah zat padat yang dapat
mengendap atau settleable solids mengacu pada benda dengan ukuran berapa pun itu tetap tidak
akan tersuspensi atau terlarut dalam sebuah tangki penampungan tidak terpengaruh oleh gerak,
dan tidak termasuk baik TDS maupun TSS. Zat padat yang dapat mengendap mungkin termasuk
partikel yang lebih besar atau molekul-molekul tak larut.

Settleable solid merupakan partikel padat yang yang akan mengendap setelah satu jam
karena pengaruh gaya gravitasi bumi. Biasanya pengukuran dilakukan menggunakan Imholf
Cone dan data yang dihasilkan berupa volume padatan (ml) per liter larutan limbah.Untuk
mengetahui total solid yang mengendap, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
penyaringan menggunakan membran yang memiliki ukuran lubang sampai 0.45 micron. Untuk
kemudian diperoleh data berat kering endapan limbah (mg/l).

Karakteristik padatan terendapkan dapat diidentifikasi dari padatan tersuspensi. Jika


padatan tersuspensi memiliki diameter padatan lebih dari 1-100 m, maka padatan terendapkan
memiliki diameter lebih dari 100 m.

Cara pengukuran total padatan terendap pada prinsipnya adalah dengan mengeringkan
residu sample yang tertahan pada kertas saring hingga suhu 1030C -1050C selama 1 jam.
Pengukuran total padatan terendap merupakan salah satu parameter penting untuk mengevaluasi
seberapa tercemarnya air limbah domestik serta untuk menentukan efisiensi kerja unit pengolahan
air. Kesalahan kecil dalam penimbangan bisa menjadi begitu signifikan. Cukup sample harus
disaring, jika memungkinkan, hingga didapatkan berat padatan sekitar 10 mg. Hal ini memerlukan
filtrasi dari 500 mL atau lebih sample. Pada kondisi di mana pengukuran kekeruhan tidak cukup
dipertimbangkan untuk memberikan informasi terhadap sample air yang ada, maka perhitungan
total padatan terendap diperlukan.

Kegunaan Pengukuran Padatan Terendapkan

Pengukuran settleable solid penting karena dalam prakteknya digunakan dalam penentuan
keperluan unit sedimentasi dan perilaku fisik arus limbah yang memasuki badan air alami dan
dapat digunakan secara luas dalam analisis limbah industri menentukan kebutuhan dan desain
tank menetap utama dalam proses pengolahan tanaman mempekerjakan biologis. Jumlah total
padatan yang lebih tinggi mengubah rasa air dan terkadang memberikan efek laksatif pada orang
yang tidak terbiasanya dengan tingkat yang lebih tinggi. Air dengan padatan terlarut yang
tinggi cenderung meninggalkan noda pada perabot kaca dan memiliki dampak merugikan seperti
panen, tanaman, dan rerumputan yang diirigasi. Pada beberapa daerah, sangat tidak mungkin
menemukan air alami dengan kandungan padatan kurang dari 500 mg/L, sehingga sangat tidak
mungkin pula dapat menemui tingkat yang diinginkan tanpa pengolahan
IV.KESIMPULAN

1. Total padatan (total solids) adalah semua bahan yang terdapat dalam contoh air setelah
dipanaskan pada suhu 103-105C selama tidak kurang dari 1 jam
2. Total padatan terlarut (TDS) adalah semua bahan dalam contoh air yang lolos melalui
saringan membran yang berpori 2,0 m atau lebih kecil dan dipanaskan 180C selama 1 jam
3. Total zat padat tersuspensi (TSS) adalah residu dari padatan total yang tertahan oleh
saringan dengan ukuran partikel maksimal 2,0 m atau lebih besar dari ukuran partikel
koloid
4. Zat padat terendap(sedimen) adalah zat padat dalam suspensi yang dalam keadaan tenang
dapat mengendap setelah waktu tertentu karena pengaruh gaya beratnya atau padatan yang
dapat langsung mengendap jika air didiamkan tidak terganggu selama beberapa waktu
DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2010,padatan terlarut.(online).(Http://www.blogspot.com.diakses pada tanggal 23


juni 2013.)

Insan,2007.TDS Meter.(online).(Http://insansainsprojects.wordpress.com/tds-meter,
diakses pada tanggal 23 juni 2013).

Anonim. Analisis Zat Padat. https://www.academia.edu/8662445/Analisis_Zat_Padat.


[Diakses 25 Maret 2015]

Anonim. Pengertian Sedimen. https://indrayaksa.wordpress.com/2009/09/15/pengertian-


sedimen/. [Diakses 25 Maret 2015]

Anonim. Laporan Solid. https://www.scribd.com/doc/75527349/69296066-Laporan-


Solid-Kel-2-Assisted-1. [Diakses 25 Maret 2015]

Anonim. Total zat padat terlarut TDS sebagai petunjuk estetika karakteristik air minum.
https://wawasanilmukimia.wordpress.com/2014/03/28/total-zat-padat-terlarut-tds-sebagai-
petunjuk-estetika-karakteristik-air-minum/. [Diakses 25 Maret 2015]

Anonim. Pengantar Pengolahan Limbah Secara Biologis. http://personal


.its.ac.id/files/material/2930-tri-w-chem-eng
Pengantar%20Pengolahan%20Limbah%20Secara%20Biologis. [Diakses 25 Maret 2015]

http://el-andalucy.blogspot.com/2010/12/analis-zat-padat-tdstssfdsvdsvssfss.html Jumat,
Desember 24, 201024 12 2010 Febry yusa putra
Tugas

ANALISIS KIMIA AIR

Oleh

FIRAWATI
A201601060

DIV ANALIS KESEHATAN MANDALA WALUYA


KENDARI
2017

Anda mungkin juga menyukai