ABSTRACT
The purposes of this research: (1) To investigate the effect of using vitta-Q battery to load test in
lead acid battery12V 5Ah liquid vented type. (2) To investigate the voltage load test on lead acid battery
12V 5Ah liquid vented type used vitta-q battery vitamin.
Based on this research can be concluded : (1) The measurement result after used vitta-Q battery
vitamin on lead acid battery 12V 5Ah liquid vented type using digital load tester provides the high load
test with 2 ml vitta-Q battery vitamin per cell which is 8.2 V and the indicator parameter 6.5 V 9.6 V
that shows battery is on good condition and needs for a recharge. (2) The measurement result after used
of vitta-Q battery vitamin on lead acid battery 12V 5Ah liquid vented type using digital load tester
provides the low load test with 3.5 ml vitta-Q battery vitamin per cell which is 6.3 that shows battery is on
damaged condition and needs for a replacement. (3) The measurement result after used of vitta-Q battery
vitamin on lead acid battery 12V 5Ah liquid vented type using digital load tester with 2.5 ml battery
vitamin per cell as suggested by the company standard provides load tester with 7.7 V and the indicator
parameter 6.5 V 9.6 V that shows battery is on good condition and needs for a recharge.
Keyword: Load test, battery vitamin, lead acid battery
1
pengurangan elektrolit berlebih, dan sebagainya. terbebasnya zat-zat dalam baterai yaitu PbSO4
umur accu basah biasanya umur pakainya sekitar menjadi Pb, PO2, ion H + , dan ion SO4 2 .
dua tahun dan banyak juga yang 1,5 tahun sudah Pada pengosongan, terjadi pengaliran
rusak. Tapi ada juga yang bertahan sampai tiga listrik yaitu elektron mengalir dari PbO2 atau
tahun, meskipun jarang terjadi. Baterai yang bisa kutub positif (sebagai anoda) ke Pb atau kutub
sampai tiga tahun biasanya menggunakan vitamin negatif (sebagai katoda) sehingga adanya aliran
(dikutip dari Koran Republika selasa, 5 April 2011) tersebut mengakibatkan terjadinya reaksi
KAJIAN TEORI kimia.
Baterai 3. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi
Baterai sekunder adalah baterai yang dapat di Ketahanan Baterai
isi ulang. Baterai sekunder dapat di isi ulang karena 1) Akibat Pembentukan sulfat
reaksi kimia di dalam material aktifnya dapat Jika baterai digunakan terlalu lama
diputar kembali. Baterai sekunder adalah baterai dan tidak diisi kembali maka akan terjadi
lead-acid, baterai NiCd, baterai NiMH, dll. Baterai reaksi dengan sendirinya (pengosongan
lead acid dapat dikelompokkan menjadi Liquid diri), mula-mula pada pelatnya timbul
Vented dan Sealed (VRLA - Valve Regulated Lead kristal timah sulfat halus dan lama-
Acid). kelamaan akan mengeras disebut kristal
1. Baterai Basah sulfat. Peristiwa demikian dikenal dengan
Saat ini jenis baterai yang paling umum istilah pensulfatan. Pensulfatan dapat
di gunakan untuk penyimpanan energi adalah menghalangi terjadinya proses reaksi
baterai basah. karena proses pensulfatan membuat pelat-
Liquid vented (baterai dengan katup pelat cenderung bengkok dan kisi-kisi
pengisian ulang cairan) adalah baterai yang cenderung patah, pensulfatan juga akan
terbuat dari lempengan positif dan negatif dari mengubah warna pelat positif menjadi
paduan timah yang di tempatkan dalam larutan putih susu dan pelat negatif menjadi putih
elektrolit dan air asam sulfuric. abu-abu.
Saat baterai melepaskan muatan, material Tanda-tanda terjadinya pensulfatan:
aktif pada elektroda bereaksi dengan elektrolit a. Penurunan kapasitas baterai, karena
membentuk timbal sulfat (PbSO4) dan air dengan adanya sulfat keras akan
(H2O). Saat pengisian muatan, timbal sulfat mengakibatkan luas permukaan bahan
berubah kembali menjadi timbal dioksida pada aktif pada pelat-pelat yang bereaksi
elektroda positif dan timbal pada elektroda dengan elektrolit menjadi berkurang.
negatif, dan ion sulfat (SO42-) kembali menjadi b. Terjadinya panas yang berlebihan,
larutan elektrolit membentuk asam sulfat. proses kimia pada baterai akan
a. Proses pengaliran menimbulkan panas dalam ruang
PbO2+2H2SO4+Pb=>PbSO4+2H2O+PbSO4 baterai dan ini memerlukan
b. Proses pengisian pendinginan. Namun, proses
PbSO4+2H2O+PbSO4=>PbO2+H2SO4+Pb pendinginan yang terhalang oleh kristal
2. Prinsip Kerja Baterai sulfat sementara proses reaksi berjalan
Baterai bekerja berdasarkan reaksi kimia terus akan menyebabkan ruang baterai
yaitu reaksi redoks yang terjadi baik selama menjadi panas yang berlebihan.
pengisian maupun selama pengosongan. Reaksi c. Pembentukan gas yang cepat saat
kimia pada akumulator tersebut bersifat diberi arus pengisian yang besar. Gas
reversible, artinya reaksi kimia yang terjadi terbentuk akibat dari adanya reaksi
selama pengisian sangat berlawanan dengan kimia dalam baterai. Dengan adanya
reaksi yang terjadi pada saat pengosongan. pengisian berarti akan mempercepat
Selama pengisian terjadi pengubahan bahan-bahan aktif baterai untuk
energi listrik ke energi kimia, dan sebaliknya bereaksi. Semakin besar arus yang
pada saat pengosongan terjadi pengubahan diberikan selama pengisian berarti
energi kimia menjadi energi listrik. Ketika semakin mempercepat proses reaksi
pengisian pada sumber energi listrik terjadi kimia dan semaikin cepat pula
aliran listrik yaitu elektron mengalir dari terbentuk gas.
katoda ke anoda. Dengan adanya aliran listrik
tersebut, maka akan menimbulkan reaksi kimia
(reaksi redoks) yang mengakibatkan
2
tegangan kurang dari 6,5 V ganti baterai karena
kemungkinan ada sel baterai yang sudah rusak.
Hardi, Syam. (1983b). Dasar-dasar Teknik Listrik Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif,
Aliran Rata II. Jakarta: Bina Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Aksara.
Surakhmad, W. (1998). Pengantar Penelitian
Kiehne, H. A., (1989). Electrochemical Power Ilmiah. Bandung: Tarsito.
Sources. Jerman: Expert Verlag.
Suryatmo. (1986). Teknik Listrik. Jakarta: Bina
Maylani, Yossi, (2003). Revitalisasi Akumulator Aksara.
Bekas. Semarang: Program Strata Unnes.
Svehla, G. (1990). Analisis Anorganik Kualitatif
Michael, Rudolf, (1995). Pengisi baterai dan Makro dan Semimakro. Jakarta: PT.
Akumulator. Solo: Aneka. Kalman media pustaka.
Nudikase, E. dan Nyoman Kertiasa, (1997). Fisika. Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri
Jakarta: Balai Pustaka. Yogyakarta. (2004). Pengujian,
Pemeliharaan/ Servis, dan Penggantian
Puspitoningrum, Jatmiko, (2006) Komparasi Baterai. Yogyakarta : FT UNY
Kekuatan Penyimpanan Energi Listrik
Pada Akumulator Kering dan Basah Pada Yamaguchi Y.(2000). In Situ Analysis of
Tegangan 12 Volt. Semarang: Program Electrochemical Reactions at A
Diploma Unnes. Lead Surface in Sulfuric Acid. Journal of
Power Sources 85 22-28
Putra, H.P. (2010) Studi Karakteristik Pelepasan http://www.sciencedirect.com/article di
Muatan Baterai Lead Acid Terhadap akses pada 3 April 2013.
Variasi Beban RLC. Depok: Program
Strata UI Zulkifli, B.J, (2013, 8 Januari) Penjualan Sepeda
Motor Nasional 2012 Turun 11,2 Persen.
Rezaei, B. (2011). Influence of Acidic Ionic Kompas. Diproleh 15 Januari 2013, dari
Liquids As An Electrolyte Additive on The http://otomotif.kompas.com/read/2013/01/
Electrochemical and Corrosion Behaviors 08/6066/Penjualan.Sepeda.Motor.Nasional
of Lead-Acid Battery. Journal Solid State .2012.Turun.11.2.Persen
Electrochem 15 421430. .
http://link.springer.com/article di akses
pada tanggal 9 April 2013.