Anda di halaman 1dari 24

Cara dan Budi Daya Menanam

Tanaman Kentang Serta Pemasarannya

Karya ilmiah ini diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk mengikuti ujian

Ujian Nasional (UN)


Tahun Pelajaran 2009/2010
Oleh
Nama : Devi Maulana Amri
No.induk : 08.09.10.161
Kelas : XI IPA 5
Program : IPA (Fisika)

LEMBAGA PENDIDIKAN SWASEMBADA


SMA TAMAN HARAPAN
Perumahan Taman Harapan Baru,Kel.Pejuang
Medan Satria Bekasi Barat
Kota Bekasi 17131 Telp.(021) 887 20 53

Budi Daya dan Cara Menanam Tanaman Kentang Yang Baik Serta

Pemasarannya
Disetujui dan disahkan
Tanggal : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Oleh : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Wali kelas Guru Pembimbing

( Purwadi, S.Si ) ( Ir.Ninok.K.Mugiarti )

Mengetahui
Kepela SMA Taman Harapan

( Drs.Asmui )
HALAMAN PERSEMBAHAN

MOTTO :
Hidup yang kita lalui sangatlah sulit
Rintangan & cobaa n hidup membuat kita lebih

tegar
Teruslah bersemangat dalam menjalaninya
Raihlah prestasi setinggi mungkin
Dan ketahuilah hidup didunia adalah seleksi
Untuk hidup di alam abadi(akhirat) pada kelak

nanti

PERSEMBAHAN :
Kupersembahkan Karya Ilmiah Ini
Untuk Kedua Orang Tua Ku
Yang Selalu Memberi Dukungan
Serta Guru-Guru SMA Taman Harapan
Yang Selalu Membimbing Ku Dan
Untuk Sesorang Yang Terkenang
Dan Selalu Memberikan Inspirasi
Untuk Ku
ABSTRAKSI

Nama : Devi Maulana Amri

Kelas : XI IPA 5

Kentang merupakan salah satu pangan utama dunia setelah padi, gandum, danjagung

(Wattimena, 2000). Disamping itu, kentang termasuk salah satu komoditas

hortikultura yang mempunyai nilai perdagangan domestik dan potensi ekspor yang

cukup baik. Produksi kentang di Indonesia pada tahun 1998 mencapai 998 032 ton,

meningkat sebanyak 22.7% dari tahun 1997 (813 368 ton) (Anonim, 1999). Namun

demikian, kemampuan produksi kentang Indonesia hanya dapat memenuhi 10%

konsumsi kentang nasional, yaitu 8.9 juta ton per tahun (Wattimena, 2000).

Disamping produksi yang belum cukup, volume dan nilai ekspor kentang tahun

1998(31 204 ton, 5 887 000 US$) mengalami penurunan dari tahun 1997 (36 758 ton,

8431 065 US$) (Anonim, 1999).

Kendala peningkatan produksi kentang di Indonesia diantaranya yaitu : (1)

rendahnya kualitas dan kuantitas bibit kentang, yang merupakan perhatian utama

dalam usaha peningkatan produksi kentang di Indonesia, (2) teknik budidaya yang

masih konvensional, (3) faktor topografi, dimana daerah dengan ketinggian tempat

dan temperatur yang sesuai untuk pertanaman kentang di Indonesia sangat terbatas,

(4) daerah tropis Indonesia merupakan tempat yang optimum untuk


perkembangbiakan hama dan penyakit tanaman kentang (Kuntjoro, 2000).

Penanaman bibit kentang bermutu, tepat waktu dan tepat umur fisiologis adalah

faktor utama penentu keberhasilan produksi kentang (Wattimena, 2000). Upaya

penyediaan benih kentang bermutu perlu dilandasi dengan sistem perbenihan yang

mapan.

Sentra produksi utama kentang di Indonesia terletak di Jawa Barat, Jawa

Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Utara (Wattimena, 2000). Perbanyakan benih

kentang bebas penyakit di Jawa Barat telah dimulai sejak tahun anggaran 1991/1992

dalam program kerjasama antara Pemerintah Republik Indonesia dan Jepang melalui

Japan International Corporation Agency (JICA). Tujuan utamanya adalah untuk

memperoleh benih kentang bermutu tinggi, bebas dari penyakit dengan harga yang

terjangkau oleh petani (Anonim, 2000b).

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi allah SWT Tuuhan Yang Maha Esa,atas rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan karya ilmiah ini tepat pada

waktunya.Karya ilmiah ini penulis beri judul Budi Daya dan Cara Menanam

Tanaman Kentang yang Baik Serta Pemasaraannya.


Adapun tujuan penulis menyusun karya ilmiah ini :
Untuk memenuhi persyaratan mengikuti Ujian Nasional ( UN ) SMA Taman

Harapan
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan para siswa/siswi
Untuk menguraikan masalah metode penelitian berdasarkan observasi

Karya ilmiah ini disusun berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian penulis

di Balista Bandung pada tanggal 29 Desember 2009 lalu. Penulis menyadari bahwa

karya ilmiah ini masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis sangat

mengharapkan saran-saran yang sifatnya membangun.Pada kesempatan ini tidak lupa

penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

terwujudnya karya ilmiah ini,antara lain :

1. Kepada Allah S.W.T. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada

penulis
2. Ibu Ir.Ninok.K.Mugiarti sebagai Guru Pembimbing dan Sebagai wali kelas
3. Kepada kedua Orang tua saya yang telah mendukung saya
4. Serta kepada Teman-teman yang telah membantu saya dalam pembuatan

karya ilmiah ini.

Penulis berharap mudah-mudahan karya ilmiah dapat bermanfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan.Dan dapat bermanfaat juga bagi pembaca maupun

penulis sendiri.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Bekasi,29 Desember 2009


Penulis,

( Devi Maulana Amri )


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN . ii
KATA PENGANTAR . iii
ABSTRAK. iv
DAFTAR ISI. v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
1.2 Identifikasi masalah
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Kegunaan Penelitian
BAB II KERANGKA TEORI
2.1 Deskripsi Teori
A. Tanaman Kentang
B. Hama dan penyakit pada tanaman kentang
C. Tahapan-Tahapan menanam kentang
BAB III METODOLOGI
3.1 Pemilihan Subjek
3.2 Pendekatan penelitian
3.3 Metode Pengumpulan Data

BAB IV HASIL PENELITIAN


4.1. Deskripsi Data
4.2. Pengumpulan dan Penyajian Data
4.3. Analisis Data
A. Varietas Kentang
B. Syarat Tumbu
C. Budi Daya Kentang
D. Kandungan Nutrisi pada Tanaman Kentang
E. Hama dan Penyakit serta cara pengendalian nya
F. Panen dan Pasca Panen serta cara memasarkannya
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian


Kentang merupakan salah satu pangan utama dunia setelah padi, gandum, dan

jagung,maka dari itu tanaman kentang harus ditanam secara sempurna dan

berkualitas.
Penyakit dan Hama pada tanaman kentang pun dapat menurunkan kualitas

tanaman kentang serta penanaman yang menjadi faktor berkualitas atau tidaknya

tanaman kentang adalah cara penanaman dan pembenihan pada tanaman kentang,\.
. Berdasarkan pernyataan diatas,maka penulis terpacu untuk menulis karya ilmiah

yang berjudul BUDI DAYA DAN CARA MENANAM TANAMAN KENTANG

YANG BAIK SERTA PEMASARANNYA.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas,maka permasalahan penelitian ini

dapat diidentifikasikan sebagi berikut :


1. Jenis-Jenis Hama apa saja yang menyerang pada tanaman kentang ?
2. Jenis-jenis penyakit apa saja yang menyerang pada tanaman kEntang ?
3. Bagaimana bentuk kentang yang terserang hama dan penyakit ?
4. Bagaimana cara menanggulangi hama ?
5. Bagaimana cara memberantas penyakit pada tanaman kentang ?
6. Faktor-Faktor apa saja sebagai penyebab tanaman kentang terserang hama

dan penyakit ?
7. Bagaimana cara pemilihan bibit yang berkualitas pada tanaman kentang ?
8. Bagaimana media yang baik yang digunakan untuk tanaman kentang ?
9. Bagaimana cara pemupukan yang baik pada tanaman kentang ?
10. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam pemberian pestisida ?

C. Pembatasan Masalah
Dalam menulis karya ilmiah ini penulis membatasi masalah yang akan

dibahas agar dalam penyampaiannya,penulis dapat lebih menjelaskan secara

detail tentang materi yang akan dibahas.


Adapun pembatasan masalah tersebur yaitu :
Langkah langkah menanggulangi hama dan penyakit pada tanaman kentang.
Metode yang dilakukan dalam melakukan menanam tanaman kentang.

D. Rumusan Masalah
Dalam karya ilmiah ini,penulis melakukan perumusan masalah sebagai

berikut.
Apakah Hama dan penyakit pada tanaman kentang dapat diantisipasi?.
Bisakah tanaman kentang menjadi tanaman yang berkualitas?.
Semua rumusan masalah tersebut akan dibahas secara rinci dan jelas pada

bab berikutnya agar lebih memahaminya sesuai dengan hasil observasi dan

pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis.

E. Tujuan Penelitian
Untuk memenuhi persyaratan mengikuti Ujian Nasional ( UN ) SMA Taman

Harapan
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan para siswa/siswi
Untuk menguraikan masalah metode penelitian berdasarkan observasi
Serta sebagai wahana merealisasikan khazanah keilmuan.

F. Kegunaan Penelitian
Dari semua kegiatan yang penulis lakukan,maka penulis menyimpulkan

beberapa kegunaan penelitian ini,yaitu :


Agar para siswa dan siswi dapat memahami dan mengerti cara

Menanggulangi hama dan penyakit pada tanaman kentang.


Penulisan karya ilmiah ini bisa menjadi refrensi bagi adik kelas dalam

membuat karya tulis.


BAB II
KERANGKA TEORI

2.1Deskripsi Teori
A. Tanaman Kentang
Tanaman kentang adalah salah satu yang berasal dari Amerika Selatan dan

telah dibudidayakan oleh penduduk setempat sejak ribuan tahun silam.Tanaman ini

termasuk tanaman herba (Tanaman pendek tidak berkayu) semusim dan tumbuh

subur didaerah yang beriklim sejuk.Kentang membentuk tuber dibawah permukaan

tanah dan menjadi sarana budidaya secara vegetatif.Tanaman kentang sangat rentan

terhadap gangguan hama dan penyakit.Sehinggga sangat cocok membudidayakannya

dengan metode kultur jaringan.1


Tanaman kentang (solanum tuberosum l) adalah tanaman yang ditemukan

oleh suku solanaceaeyang memiliki umbi batang yang dapat dikonsumsi.Tanaman

kentang merupakan tanaman sayuran yang popular yang dimasukkan kedalam

makanan pokok diEropa karena kandungan karbohidratnya yang cukup tinggi.Oleh

karena itu,permintaan akan kentang meningkat tetapi produksi-nya menurun

disebabkan oleh tanaman kentang ini sangat mudah terserang virus.


Tanaman kentang juga menghasilkan umbi sebagai komoditas sayuran yang

diproritaskan untuk dikembangakan dan memiliki nilai jual yang cukup tinggi bagi

perekonomian.Tanaman kentang juga dijadikan sebagai penunjang kebutuhan gizi

masyarakat sebagai bahan makanan.Kandungan nutrisi yang terdapat pada tumbuhan

kentang dinilai cukup tinggi.Asam amino esensial,mineral dan elemen elemen

mikro.Disamping itu juga merupakan sumber vitamin C (asam acrobat),vitamin B

(tiamin,niasin,vitamin B6) dan mineral P,Mg dan K.(Internasional Potato

1
www.wikipedia.co.id
Center,1984).Perbandingan protein terhadap karbonat umbi kentang daripada biji

serealia dan umbi lainnya.Kandungan asam amino-nya juga seimbang sehingga

sangat baik bagi kesehatan mmanuusia (iederhaiser,1993).

B. Hama dan Penyakit Tanaman Kentang

Tumbuhan dikatakan sehat atau normal, apabila tumbuhan tersebut

dapat melaksanakan fungsi-fungsi fisiologisnya sesuai dengan potensi genetik

terbaik yang dimilikinya. Fungsi-fungsi tersebut mencakup pembelahan, diferensiasi

dan perkembangan sel yang normal, penyerapan air dan mineral dari tanah dan

mentranslokasikannya ke seluruh bagian tumbuhan; fotosintesis dan translokasi

hasil-hasil fotosintesis ke tempat-tempat penggunaan dan penyimpanannya,

metabolisme senyawa-senyawa yang disintesis; reproduksi dan penyimpanan

persediaan makanan untuk reproduksi.

Pertumbuhan dan hasil tumbuhan bergantung pada ketersediaan hara dan air

di dalam tanah tempat tumbuhan tersebut tumbuh, dan pada pemeliharaan dalam

kisaran faktor-faktor lingkungan tertentu, seperti suhu, kelembaban dan cahaya.

Sesuatu yang mempengaruhi kesehatan tumbuhan berkemungkinan besar juga akan

mempengaruhi pertumbuhan dan produksinya, dan akan dapat menurunkan

kegunaannya bagi manusia. Patogen tumbuhan, cuaca yang tidak menguntungkan,

gulma dan serangga hama adalah penyebab yang sangat umum dalam menurunkan

pertumbuhan dan produksi tumbuhan.

Apabila tumbuhan diganggu oleh patogen atau oleh keadaan lingkungan

tertentu dan salah satu atau lebih dari fungsi tersebut terganggu sehingga terjadi

penyimpangan dari keadaan normal, maka tumbuhan menjadi sakit. Penyebab

utama penyakit baik berupa organisme hidup patogenik (parasit) maupun faktor
lingkungan fisik (fisiopath). Adapun mekanisme penyakit tersebut dihasilkan akan

sangat bervariasi yang tergantung pada agensia penyebabnya dan kadang-kadang

juga bervariasi dengan jenis tumbuhannya. Pada mulanya tumbuhan bereaksi

terhadap agensia penyebab penyakit pada bagian terserang. Reaksi tersebut dapat

berupa reaksi biokimia alami, yang tidak dapat dilihat. Akan tetapi reaksinya dengan

cepat menyebar dan terjadinya perubahan-perubahan pada jaringan yang dengan

sendirinya menjelma menjadi makroskopik dan membentuk gejala penyakit.

Berbagai macam penyakit yang dapat menular, yaitu bakteri, jamur, virus,

mikoplasma, dan tanaman tingkat tinggi. Kekhasan penyakit yang menular adalah

terjadinya interaksi yang terus-menerus oleh faktor-faktor biotik (hidup) atau oleh

faktor-faktor abiotik (fisik atau kimia).Sel dan jaringan dari tumbuhan sakit biasanya

menjadi lemah atau hancur oleh agensia penyebab penyakit. Kemapuan sel dan

jaringan tersebut melaksankaan fungsi-fungsi fisiologisnya yang normal menjadi

menurun, atau terhenti sama sekali dan sebagai akibatnya, pertumbuhan menjadi

terganggu atau tumbuhan mati. Jenis sel dan jaringan yang terinfeksi akan

menentukan jenis fungsi fisiologis yang mula mula dipengaruhinya.

C. Tahapan-Tahapan Menanam Kentang

1. Persiapan lahan
Tanah diolah dua kali traktor dan satu kali pacul/ ratakan. Dibuat bedengan

lebar 100 cm, panjang tergantung lahan, tinggi 60 cm untuk lahan sawah, 30 cm

untuk lahan tegalan.

2. Penanaman dan Pemupukan

Bibit kentang yang telah berkecambah ditanam dengan jarak tanam 40 x 100 cm.

Pupuk SP-36 dan KCl diberikan pada saat tanam sedangkan pupuk Urea dan ZA

diberikan 2 kali yaitu pada saat tanam dan pada umur 30 HST serta pupuk NPK

diberikan 3 (tiga) kali yaitu pada saat tanam, umur 30 HST dan 45 HST.

3. Pemeliharaan

Pada musim kemarau lahan diairi setinggi 10 cm dalam saluran dan setelah 12

jam dikeringkan kembali. Hal ini dilakukan setiap minggu bila diperlukan. Pada umur

30 hst dilakukan penyiangan sekaligus pembumbunan setelah dilakukan pemupukan.

Penanggulangan hama/penyakit dilakukan tergantung pada tingkat serangan dengan

berpedoman pada sistem pengendalian hama/ penyakit terpadu.

a. Panen

Panen dilakukan pada umur 90 HST dengan kondisi daun tanaman telah

mulai menguning.

b. Pasca panen

Setelah panen, dibiarkan beberapa hari di ruangan terbuka agar tanah yang

melengket pada umbi hilang, sehingga penampakan umbi bertambah bagus.


BAB III

METODOLOGI

3.1. Pemilihan Subjek


Pemilihan subjek Memproduksi tanaman kentang yang berkualitas didasarkan

pada ketentuan guru pembimbing.Populasi adalah objek penelitian/kumpulan

makhluk hidup atau benda yang menjadi objek penelitian.Dalam karya ilmiah

ini,yang menjadi populasi-nya adalah Tanaman kentang.Sampel adalah bagian dari

populasiyang benar-benar diteliti atau menjadi respon.


Dalam kaya ilmiah ini sampelnya adalah :
1. Bagaimana cara memberantasan hama dan penyakit pada tanaman kentang.
2. Teknik penanaman yang baik pada tanaman kentang.
3. Cara menanggulangi Tanaman kentang yang terkena Hama dan penyakit.
Jadi,pemilihan subjek didukung dengan adanya populasi dan sample yang

menjadi bahan penulis untuk membuat karya ilmiah ini.


3.2 PendekatanPenelitian
Tanaman kentang merupakan Tanaman yang memiliki karbohidrat yang sangat

tinggi dan memiliki banyak manfaat sehingga cara penanaman dan pembenihan

tanaman kentang harus berkualitas dan terbebas dari hama dan penyakit
3.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ada beberapa cara atau metode mengumpulkan data antara

lain :

1. Observasi
Yaitu melakukan pengamatan langsung dilapangan yang berkaitan secara

langsung dengan objek yang dteliti yaitu mengenai tanaman kentang.


2. Interview
Yaitu melakukan Tanya jawab yang diterapkan oleh pemandu dari Balista

Bandung dengan daftar pertanyaan yang sudah disediakan berupa lampiran oleh guru

pembimbing dan setiap jawaban dan penjelasannya direkam menngunakan tape

recorder.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1.DESKRIPSI DATA
Setelah seluruh data yang diperlukan terkumpul,kemudian ditambah dengan

beberapa buku resensi lain,seperti media intrernet.


Penulis menyimpulkan poin-poin mengenai tanaman kentang,diantaranya :
1. Varietas Kentang
2. Syarat Tumbuh
3. Budi Daya Kentang
4. Kandungan Nutrisi Pada tanaman Kentang
5. Hama dan penyakit serta cara Pengendalian/menanggulanginya
6. Panen dan Pasca Panen serta Cara pemasarannya

Dari poin-poin diatas,semuanya akan dibahas dan dijelaskan secara rinci pada sub

bab berikutnya.

4.2.PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA


Kentang merupakan tanaman tetraploid yang dapat diperbanyak secara

vegetatif.Kentang juga merupakan salah satu jenis tanaman yang telah lama

diperbanyak secara komersial dengan metode kultur jaringan.


Perbanyakan kentang dengan kultur jaringan dilakukan untuk memproduksi

bibit kentang yang berkualitas,bebas penyakit,dan dengan produksi dalam jumlah

yang banyak dalam waktu yang singkat.


Salah satu kendala utama produksi kentang adalah serangan penyakit sehingga

pemuliaan sering diarahkan untuk meningkatkan tingkat ketahanan tanaman terhadap

penyakit.

4.3 Analisis Data


A. Kandungan Nutrisi pada Tanaman Kentang
Kentang adalah sumber karbohidrat.kentang juga kaya akan mineral dan

vitamin.Tanaman kentang juga mempunyai beberapa khasiat,diantaranya adalah :


Mencegah penyakit kanker
Sebagai Pengobatan asam urat
Pengobatan penyakit ginjal,lambung dan jantung
Untuk mengobati penderita penyakit liver,jaringan otot
Dan untuk membantu proses peremajaan kulit

Kandungan gizi kentang dalam 100 gr kentang terdiri atas :


2,00 gr protein
0,30 gr lemak
19.0 gr karbohidrat
11,00 mg kalsium
56,00 mg fosfor
0,30 gr serat
0.30 mg zat besi
0,09 mg vitamin B1
0.03 mg vitamain B2
16,00 mg vitamin C
1,40 mg niacin.

B. Panen dan Pascapanen

Saat panen merupakan saat yang ditunggu tunggu. Banyak orang mengharapkan

hasil panen banyak dan berkualitas baik. Hasil dan kualitas yang di harapkan itu
tergantung dari cara budi daya. Namun, saat panen dan cara memanen serta

penanganan pasca panen turut mempengaruhi kualitas tersebut.

A. Panen

1. Umur panen

Kapan boleh menanam kentang? Tentu saja bila tanaman kentang sudah tua.

Umur tanamannya tergantung varietasnya. Biasanya untuk varietas Granola, petani

memanen umur 100 HST (lihat jenis jenis kentang di bab terdahulu. Namun ada

anjuran, ntuk mengetahui waktu panen yang tepat dan mendapatkan umur umbi yang

tepat dan ukuran umbi optimal, terutama untuk memanenn umbi untuk benih atau

bibit, lakukan panen percobaan untuk beberapa tanaman setelah umurnya 70-75 HST.

Setelah dilakukan beberapa kali panen percobaan (lebih dari satu kali panen, untuk

Granola antara 70-75 HST sampai 80-90 HST). Tanda tanda adalah umbi sudah

cukup tua yang ditandai dengan kulit umbi tidak (mudah) mengelupas, pertumbuhan

tanaman berhenti, dan 80% daun sudah menguning dan kering. Selanjutnya, barulah

dilakukan pemanenan seluruh tanaman.

2. Cara Panen

pemanenannya bisa menggunakan garu, atau sekop, cangkul (tetapi bukan

dicangkul). Tanah disekitar umbi digemburkan secara hati hati agar tidak melukai

umbi. Setelah tanahya gembur,guludan akan roboh. Barulah umbi diangkat (pakai

tangan ) dari dalam tanah. Lalu umbi umbi dibiarkan trerangin anginkan terkena sinar

matahari langsung sehingga kulit umbi menjadi kering dan kotoran tanah yang
menempel pada kulit umbi terlpas semuanya. Oleh karena itu, hari pemenenannya

dipilih saat udara cerah dan tidak akan turun hujan. Bila umbi yang baru dipanen

diguyur hujan, dikhawatirkan mudah membusuk.

B. Pasca Panen

Penangan pascapanen meliputi seleksi mutu dan penyimpanan.

1. Seleksi mutu

Umumnya, petani kentang di pangalengan yang memanen kentang untuk tujuan

konsumsi dan benih atau bibit, setelah kulit umbi cukup kering, umbi diangkat dari

lahan dan diletakan di suatu tempat yang terbuka dan mendapat cukup sinar matahari

langsung. Di tempat ini dilakukan penyeleksian atau pengelompokan besar kecilnya

umbi, sehat tidaknya umbi, dan keseragaman sosoknya masing masing dipisahkan

serta memilih kentang yang layak untuk konsumsi dan bibit.

Usai penyeleksian, dapat dihitung seberapa banyak umbi yangbaik,rusak, dan

bisa dijadikan bibit. Panenan bisa dikatakan berhasil baik bila kentang yang baik

( sehat, permukaannya rata, kulitnya tidak lecet, dan sebagainya) mencapai 90-95 %.

Namun target tersebut kadang tidak tercapai, adakalanya hanya 70 % bahkan bisa

50%. Hal ini akibat gangguan musim, hama penyakit, atau salah memilih varietas

kentang uang ditanam.

2. Seleksi ulang
Selesai diseleksi, kentang dibiarkan dulu terangin anginkan dalam ruangan

terbuka. Lamanya pengangin anginan ini cukup 2 hari atau paling lama sekitar 5-7

hari. Sesudah itu, dilakukan seleksi ulang. Mengapa? Karena setelah diangin

anginkan akan terlihat lagi kentang yang sehat dan yang tidak sehat. Biasanya

kentang yang diserang hama atau penyakit akan tampak pada periode ini.

Sebaiknya kentang yang tak sehat disingkirkan jauh jauh. Akan lebih baik di

bakar saja agar tidak menyebar gangguan pada tanaman lain. Kentang yang baik

dapat disimpan atau langsung dijual bila segera dikonsumsi. Jadi, seleksi ulang

biasanya dilakukan untuk kentang yang akan dijadikan bibit dan bukan untuk

dijadikan kentang konsumsi.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN
Dari semua Materi yang saya berikan saya dapat menyimpulkan bahwa tanaman
kentang merupakan tanaman yang memiliki karbohidrat yang tinggi sehingga harus
diproduksi secara potensial dan berkualitas disamping itu tanaman kentang yang
berkualitas harus terbebas dari berbagai hama dan penyakit yang dapat menurunkan
bahkan menghancurkan kualitas tanaman itu sendiri.

5.2. SARAN
Dengan ini penulis mengharapkan saran dari para pembaca untuk ikut
berpartisipasi menyempurnakan karya ilmiah ini.Kelebihan metode ini sudah
dibuktikan dalam ilmu pengetahuan dan pertanian dan sudah banyak membuktikan
hasil yang memuaskan.
Dalam metode ini hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
1. Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami

belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan.

Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang

oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2

tutup)/tangki.

2. Untuk produksi bibit penanaman kentang dilakukan di tempat yang

terisolasi

3. Penggunaan bibit kentang yang sehat dan kalau ada yang toleran terhadap

P.Operculella, P. Infestans dan R. Solanacearum


LAMPIRAN
Tanaman Kentang

Benih kentang siap tanam

Penanaman 40x80 cm

Umur 30 HST Umur 45 HST


Tanaman siap panen

DAFTAR PUSTAKA

Singh, R. K and Misra. Biofels from Biomass. Rourkela: Department of Chemical

Engineering National Institute of Technology. 2005.


Presiden Republik Indonesia. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun

2006 Tentang Kebijakan Energi Nasional. Jakarta: Depdikbud. 2005.


Prihandana, R. dkk. 2007. Meraup Untung dari Jarak Pagar. Jakarta: Agromedia

Pustaka. 2007.
Tim Nasional Pengembangan BBN. Bahan Bakar Alternatif dari Tumbuhan Sebagai

Pengganti Minyak Bumi dan Gas. Jakarta: Swadaya. 2007.


Sudrajat. Memproduksi Biodiesel Jarak Pagar. Jakarta: Swadaya. 2007.
Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi. Potensi Energi Terbaharukan di

Indonesia, Jakarta: Depdikbud. 2004.

Sumber lain :
www.google.com
www.yahoo.com
www.wikipedia.com

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Devi Maulana Amri


Tempat/tanggal lahir : Bekasi,20 Desember 1993
Jenis kelamin : Laki-laki
No.Telp : (021) 27108878
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Perum. Jati Unggul Blok B1 No.04 Rt.08 Rw.14
Kel.Harapan Jaya Kec. Bekasi Utara

Pendidikan Formal :
SDN Harapan Jaya V (2000-2006)
SMPN 25 Bekasi (2006-2008)
SMA Taman Harapan I (2008-2011)
Universitas Islam 45 Bekasi (2012-sekarang)

Anda mungkin juga menyukai