Kelompok 4
Kelompok 4
DISUSUN OLEH :
KELAS 4 ELB
KELOMPOK 06
%
x1:
0.00408
y 1: 90
0
x2:
80
0.0871
y 2:
49.8
70
dx:
0.083
100
100 dy : 100
% 60
%
%
49.8
x1:
x1: x1:
dy /dx:
0.00408
0.00952 0.00952
90
90 600 90
yy 1:
1: y 1: 50
0
-0.126 -0.126
x2:
x2: 80 x2: 80
80 40
0.0871
0.095 0.095
yy 2:
2: y 2:
49.8
79.8 70 79.8 70
70 30
dx:
dx: dx:
0.083
0.0855 0.0855
60 60
dy ::
dy dy :
60 20
49.8
79.9 79.9
dy /dx:
dy /dx: dy /dx:
50 50
600
935 935
50 10
40 40
40 0
0
30 30 t/s
30
20 20
20
10 10
10
0 0
0
-10 0 -10
0 t/s 0
t/s t/s
Pengolahan Sinyal 1
2.6 Transformasi Z
Transformasi-z adalah suatu transformasi yang berguna untuk menyelesaikan
persamaan beda (difference equation). Hal ini serupa dengan kegunaan transformasi
Laplace, tetapi berlaku untuk sinyal dan sistem waktu diskrit. Transformasi-z dari
suatu sinyal x(n) didefinisikan sebagai:
X (z) = X (n) zn
n=
Transformasi-z adalah suatu deret tak hingga, sehingga mungkin saja divergen untuk
beberapa nilai z. Oleh karena itu, transformasi-z hanya didefinisikan untuk suatu
daerah yang hasil transformasinya adalah terhingga. Daerah tersebut diberi nama
daerah konvergen (Region of Convergence).
Sejauh ini, kita telah melihat sinyal dan sistem pada domain waktu. Menganalisa
sistem pengolahan sinyal diskrit pada domain waktu sangatlah rumit. Kita mungkin
sudah sangat familiar dengan transformasi laplase dan konsep dari frekuensi s
kompleks serta domain-s. Jika begitu, kamu akan menyadari bahwa penggunaan
transformasi laplace, penyelesaian dengan domain-s, membuat analisa dan
pendesainan sistem kontinyu akan lebih mudah daripada mencoba pada domain
waktu. Jika mengerjakan menggunakan domain waktu anda akan mengalami
kesulitan dalam pengerjaan seperti harus menyelesaikan persamaan diferensial yang
complicated dan juga dengan proses yang rumit. Hal ini semestinya bisa harus sangat
sangat kita hindari!
X (z )= x [ n] zn
n=0
Dengan kata lain, kita memasukkan nilai untuk x[n]z -n dengan nilai antara n= 0
sampai n= .
Pengolahan Sinyal 1
X(z) = x(0)z0 + x(1)z-1 + x(2)z-2 + x(3)z-3 +
Sangat sederhana, kita dapat berpikir bahwa z -n sebagai time delay dari periode
sampling n. contohnya, nilai 3 datang pada saat t=0, yang artinya tidak memiliki
delay (n=0 dan z0 = 1). Maka selanjutnya, contoh nilai pada periode selanjutnya,
adalah 2. Yang juga diikuti dengan z-1 untuk mengindikasikan urutan posisinya.
Sama juga dengan nilai 5 yang diikuti dengan z-2 untuk mengindikasikan delay
dengan dua delay waktu. ( Masih banyak contoh operasi z, tapi kamu cukup
memahami ini untuk sekarang )
Contoh 2.2
Transformasi Z dari urutan x[n] = 2, 4, 3, 0, 6, 0, 1, 2 dari domain waktu ke domain-
z, misalnya mentransformasikan Z.
Solusi
Atau
Contoh 2.3
Solusi
Jika urutan fungsi unit tertunda itu dikarenakan tiga sampel periode, contohnya x[n]
= 0, 0, 0, 1, 0, ma x[z] = z -3. Secara bergantian hal ini akan berganti, fungsi unit
sampel akan diwakili oleh satuan z-3 ( z ) .
Pengolahan Sinyal 2
Contoh 2.4
Solusi :
Catatan : Transformasi Z dari unit step bisa dinyatakan dalam open form di
tampilkan di atas dan juga di sederhanakan pada close form .
z
U (z )=
z 1
Itu tidak memperjelas bahwa open dan close form yang ekivalen tapi itu cukup
menunjukkan.
Pertama membagi atas dan bawah oleh Z, dapat diberikan sebagai berikut :
1
U ( z )=
1z1
l - z-' )1 + 0 +0 +0
1 - z-'
z-1 + 0
z-' - z-2
z-2 + O
z-2 - z-3
z-3
Pengolahan Sinyal 3
Catatan untuk transformasi Z dari fungsi unit sampel dan unit diskrit step menyetujui
yang kami peroleh sebelumnya yang mendukung!
Tabel Transformasi Z
Pengolahan Sinyal 4
Pembalikan waktu x( n) X (z 1
) (1/r1) < |z| < (1/r2)
Konvolusi x(n) * h(n) X(z) H(z) Paling sedikit
interseksi antara
ROC 1 dan
ROC 2
Perkalian dengan n nx(n) d r 1 < |z| < r 2
-Z [X ]
dz ( z )
Perkalian dengan a
n
x(n) X(x/a) |a| r 2 < |z| < |a|
n
a r1
Teorema nilai awal x(0) lim X (z )
n
Y ( s)
T(s)
X (s )
Pengolahan Sinyal 5
Function
T(s)
Gambar 2.9
Dengan cara lain, jika transformasi Z dari urutan input menjadi sistem diskrit adalah
X(z) dan urutan output yang berhubungan adalah Y(z) (Gambar 2.10), maka fungsi
transfer, T(z), dari sistem dirumuskan sebagai:
T(z)
Y (z)
X (z)
Fungsi transfer untuk suatu sistem, kontinyu ataupun diskrit, sangatlah merupakan
hal yang penting sebagaimana dapat mengizikan respon untuk banyak urutan input
yang harus dikirim.
Contoh 2.5
Jika input ke sistem, mempunyai fungsi transfer (1 + 2z-1 z-2), adalah sebuah unit
diskrit berurutan, maka ambil urutan pertama hingga keempat dari urutan input.
Solusi
Y (z)
T(z)
X (z)
Jika hanya sampai urutan keempat dari output yang dibutuhkan maka kita hanya
harus membuat keempat urutan dari input.)
Pengolahan Sinyal 6
Catatan. Dengan penyelesaian menggunakan domain-z, mencari respon sistem
sangatlah sederhana hal itu menyelesaikan perkalian menjadi dari dua fungsi
polinomial. Mencari respon pada domain waktu sangat sangatlah sulit.
Contoh 2.6
Solusi
Y (z)
(a) T ( z )=
X (z )
15 z1+ 8 z 24 z3
T ( z )=
12 z1
Melakukan pembagian
13 z1+ 2 z2
12 z
1
) 15 z1+ 8 z 24 z3
1
12 z
1 2
3 z +8 z
1
3 z + 6 z2
2 3
2 z 4 z
2 z 24 z3
Y (z)
(b) T ( z )=
X (z )
Y(z) = T(z)X(z)
Y(z) = (1 3z-1 + 2z-2) (2+2z-1 + z-2)
Y(z) = 2 + 2z-1 + z-2 6z-1 -6z-2 +4z-2
( semua variabel z-2 diatas diabaikan sebagai tiga variabel pertama dari urutan
output, diperlukan )
Pengolahan Sinyal 7
Contoh 2.7
Sebuah prosesor memiliki fungsi transfer, T(z) diberikan oleh T(z) = 0,4/( z 0,5 ).
Carilah respon untuk unit diskrit ( hanya empat variabel ).
Solusi
Kita bisa menyelesaikan ini dnegan cara yang sama dengan contoh sebelumnya,
misalnya pertama denganc ra membagi 0,4 oleh ( z 0,5 ) untuk mendapatkan empat
variabel dari open form dalam bentuk fungsi transfer dan kemudian dikalikan dengan
1 + z-1 + z-3 + z-3.Jika kamu melakukan ini kamu harus mencari urutan output 0, 0.4,
0.6, 0.7, ke empat variabel.
Y (z) 0,4
=
z ( z1 ) (z0,5)
Y (z) 0,4 A B
= = +
z ( z1 ) (z0,5) (z1) ( z0,5)
Y ( z) 0,8 0,8
=
z ( z1) (z 0,5)
Pengolahan Sinyal 8
0,8 z 0,8 z
Atau Y ( z ) =
(z1) (z0,5)
Sekarang z/( z- 1 ) adalah transformasi Z dari unit step dan begitu juga 0,8z/( z 1 )
harus memiliki invers transformasi Z dari 0.8, 0.8, 0.8, 0.8,
Invers transformasi dari 0,8z/( z 0,5 ) sedikit kurang dimengerti. Lihat pada tabel,
kami mendapatkan bahwa yang kita inginkan adalah z/( z 3-aT ).
Kami membandingkan pernyataan ini, lihat 0,5 = e-aT. Fungsi z/( z e-aT ) invers
tranformasi ke e-aT atau sebagai sinyal sampe ke eanT, sebagai 0,5 = e-aT, kemudian
fungsi invers transformasi ini harus ke 0,8( 0,5 ), misalnya 0,8( 0.5 0, 0.51, 0.52, 0.53,
) atau 0.8, 0.4, 0.2, 0.1 ke 4 variabel.
Hal ini mengurangi urutan dari 0,8 step, misalnya 0.8, 0.8, 0.8 akan
memberikan urutan 0, 0.4, 0.6, 0.7 untuk 4 variabel.
Catatan 1. Jika kita menemukan pecahan parsial untuk Y(z), ketimbang Y(z)/(z),
maka hal ini akan mendapatkan bentuk rumusan b/(z-1), dimana b adalah sebuah
angka. Bagaimanapun, konsep ini tidak muncul pada tabel transformasi Z. Ini
bukanlah hal yg tidak bisa ditanggulangi tetapi lebih mudah mencari bilangan
pecahan untuk Y(z)/(z) kemudian kalikan hasil dari bilangan pecahan tersebut
dengan z untuk bentuk yang sesuai dengan tabel.
Catatan 2. Menyelesaikan contoh 2.5 dengan cara ini adalah salah sebagaimana akan
melibatkan lebih banyak pekerjaan daripada metode yang digunakan.
Bagaimanapun, tidak terlalu masalah menggunakan hal itu, hanya untuk
menyontohkan tekniknya sekali lagi.
z
Y(z) = ( 1 + 2z-1 z-2 )
z 1
Atau
z z 2 +2 z1 2
z +2 z1
Y(z) = = (menggunakan indikasi positif)
z 1 z2 z (z1)
Dimana
Y (z) z2 +2 z1 A B C
= = + + 2
z z (z1) z1 z z
Pengolahan Sinyal 9
Y (z) 2 1 1
= + 2
z z1 z z
Atau
2 1
Y(z) = 1+
z 1 z
Kita dapat melihat pada tabel transformasi z pada kondisi ini, tapi, sekarang,
kamu harus menggunakan 2z/(z-1) sebagai transformasi untuk sebuah step dobel
diskrit (2, 2, 2, 2, 2, ), -1 untuk urutan input, tapi dibuat contohnya -1, 0 ,0 ,.
dan 1/z atau z-1 untuk contoh urutan, tapi didelay dengan satu periode sampling yaitu
0 , 1, 0, 0,.
Pengolahan Sinyal 10
MATLAB dan Sistem Sinyal
Program yang biasanya digunakan untuk membentuk tampilan seperti gambar 2.11
adalah:
Pengolahan Sinyal 11
ketika inputnya adalah diskrit step ataupun fungsi unit sample, akan sangat mudah
untuk menampilkan hasil outputnya, dstep dan dimpulse (atau impz di beberapa
versi lain) merupakan standar kode MATLAB (diimpulse (numz,denz) akan
menghasilkan respon kepada suatu fungsi sample unit. Bagaimanapun juga, jika
beberapa urutan secara umum digunakan, seperti contoh pada 2.6, maka akan sedikit
lebih rumit. Program ini dibutuhkan untuk menyelesaikan contoh berikut, misalnya
ketika T(z) = 1 3z-1 + 2z-2 dan x[n] = (2, 2, 1) adalah:
Catatan1. Jika kamu menggunakan matlab maka akan lebih baik jika
menggunakannya untuk melihat urutan output yang diperoleh pada contoh pekerjaan
yang lain dan juga pada tes kemampuan diri.
Pengolahan Sinyal 12