PENDAHULUAN
b. Berdasarkan wujud/bentuknya
Hukum tertulis yaitu hukum yang dicantumkan di dalam berbagai
peraturan negara.
Hukum tertulis terdiri atas :
v Hukum tertulis yang dikodifikasi (dibukukan), seperti Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(KUH Perdata). Kodifikasi adalah Pembukuan jenis-jenis hukum dalam kitab
Undang-undang secara sistematis dan lengkap. Adapun tujuan dari kodifikasi
hukum adalah kepastian hukum, penyederhanaan hukum dan kesatuan
hukum.
v Hukum tertulis yang tidak dikodifikasikan (tidak dibukukan), seperti
peraturan hak merek dagang dan peraturan tentang kepailitan.
Hukum tidak tertulis yaitu hukum yang masih berlaku dan diyakini oleh
masyarakat serta ditaati sebagaimana suatu peraturan perundang-undangan
meskipun hukum ini tidak tertulis atau tidak dicantumkan dalam berbagai
peraturan perundang-undangan.
Seperti : hukum adat atau hukum kebiasaan.
c. Berdasarkan ruang dan wilayah berlakunya
Hukum nasional yaitu hukum yang berlaku dalam suatu negara tertentu
dan sekaligus merupakan produk dari negar tersebut.
Hukum Internasional yaitu hukum yang mengatur hubungan hukum di
dunia internasional.
Hukum asing yaitu hukum yang berlaku di negara lain.
g. Berdasarkan sifatnya
Hukum yang memaksa yaitu hukum yang dalam keadaan bagaimana juga
harus dan mempunyai paksaan mutlak.
Hukum yang mengatur (hukum pelengkap) yaitu hukum yang
dapatdikesampingkan apabila pihak-pihak yang bersangkutan telah membuat
sendiri dalam satu perjanjian.
b . Teori ketuhanan
Bahwa perintah yang datang dari Tuhan yang ditulis dalam kitab suci dari
bermacam-macam Agama tujuan mengenai hukum dikaitkan dengan agama dan
teori ini mendasarkan perlakunya hukum atas kehendak Tuhan. Pada dasarnya
agama memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pembentukan hukum oleh sebab
itu setiap pemeluk agama wajib taat dan tunduk pada hukum, prinsip yang paling
mendasar adalah bahwa kaidah agama-agama tersebut datangnya dari Tuhan.
c . Teori Sejarah
Reaksi terhadap para pemuja hukum alam di Eropa timbul suatu aliran baru
yang dipelopori oleh Von Savigny, yang menyatakan bahwa hukum itu harus
dipandang suatu penjelmaan dari jiwa atau rohani suatu bangsa, selalu ada
hubungan yang erat antara hukum dan kepribadian. Hukum bukannlah disusun dan
diciptakan oelh orang, tetapi hukum itu tumbuh ditengah masyarakat dari
penjelmaan dan kehendak rakyat yang pada suatu saat juka akan mati apabila sutau
bangsa kehilangan kepribadiannya. Jelas bahwa hukum itu tidak terlepas dari
sejarah suatu bangsa dan waktu yang serba relatif sebab hukum selalu berubah
sesuai dengan keadaan.
g . Teori Keseimbangan
Teori keseimbangan ini dipelopori oleh Prof R. Kranenburg yang berusaha
mencari dalil yang menjadi dasar berfungsi keadaan darurat yang dapat
menimbulkan suatu keseimbangan didalam masyarakat.
Kranenburg membela ajara Karabbe yang berpendapat bahwa kesadaran
hukum orang itu adalah sumber hukum da hukum itu berfungsi menurut suatu dalil
yang nyata sebagaimana dirumuskan Kranenburg, tiap orang menerima keuntungan
atau mendapat kerugian sebanyak dasardasar yang telah ditetapkan atau diletakkan
terlebih dahulu. Pembagian keuntungan dan kerugian ini yang dalam hal ditetapkan
terlebih dahulu dasar-dasarnya ialah tiap anggota masyarakat hukum sederajat dan
sama.
4. Geny (Teori Ethic): Menurut Geny dengan teori etisnya, bahwa tujuan hukum
adalah untuk keadilan semata-mata. Tujuan hukum ditentukan oleh unsur
keyakinan seseorang yang dinilai etis. Adil atau tidak, benar atau tidak, berada pada
sisi batin seseorang, menjadi tumpuan dari teori ini. Kesadaran etis yang berada
pada tiap-tiap batin orang menjadi ukuran untuk menentukan warna keadilan dan
kebenaran.
7. Prof. J Van Kan: Tujuan hukum adalah menjaga kepentingan tiap-tiap manusia
supaya kepentingan-kepentingannya tidak dapat diganggu. Dengan tujuan ini, akan
dicegah terjadinya perilaku main hakim sendiri terhadap orang lain, karena tindakan
itu dicegah oleh hukum.
3.1 Kesimpulan
1. Pengertian hukum itu sangat banyak karena terdapat banyak sisi pandang
terhadap hukum, akan tetapi, sebuah definisi bagi hukum yang dapat menjadi
pedoman adalah Hukum itu adalah himpunan peraturan-peraturan (perintah-
perintah dan larangan-larangan) yang mengurus tata-tertib suatu masyarakat dan
karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu
2. Unsur-unsur hukum adalah peraturan tingkah laku manusia yang diadakan
oleh badan resmi, bersifat memaksa, terdapat sanksi tegas bagi pelanggarnya; dan
ciri-cirinya adalah terdapat perintah dan/atau larangan serta harus dipatuhi setiap
orang; sedangkan sifatnya adalah mengatur dan memaksa.Fungsi hukum adalah
sebagai alat pengatur tata tertib, sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial
lahir dan batin, sebagai sarana penggerak pembangunan, sebagai penentuan alokasi
wewenang, sebagai alat penyelesaian sengketa, berfungsi memelihara kemampuan
masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan kondisi kehidupan yang berubah;
dengan tujuan mengatur tata tertib dalam masyarakat secara damai dan adil, dapat
melayani kehendak negara yaitu mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan pada
rakyat, demi keadilan dan/atau berfaedah bagi rakyat yang mana dapat menjaga
kepentingan rakyat.
3.2 Saran
Sebelumnya penulis minta maaf kepada khalayak yang bersangkutan tentang
hukum. Penulis sangat yakin jikalau hukum ini maju maka apa yang dibutuhkan
negara kita dalam penerapannya dan penegakan.
Selain itu dengan apa yang dibahas, digali dan dipelajari apa yang didapat dari
hukum ini, penulis sangat berharap jikalau penulis berhasil dalam pendidikannya
maka akan dengan berat hati, maka hukum diindonesia akan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA