IVA TIMUR
{g
ll
M. Gani Kristianto
TEKI{IK IIEI{DE$AIN
PERABOTYAIIG BEI{AR
t
Diterbitkan dalam kerjasama dengan
SMTIK-PIKA SEMARANG
@
PENERBIT KANISIUS
Teknik Mendesain Perabot Yang Benar
028058
O Kanisius 1993
w'ot4/?9/?/qo
lsBN 979-497-085-9
lndustri perabot di lndonesia, baik untuk pasaran lokal maupun untuk ekspor,
berkembang dengan amat cepat.
e
- Lembaga-lembaga desain dan interior tumbuh di mana-mana, ada yang berupa
kursus, tetapi tidak sedikit yang mengambil bentuk sekolah tinggi, akademi atau
institut.
Sebagai akibat langsung, timbul kebutuhan akan buku pegangan mengenai de6ain
perabot. Sayang, buku semacam itu dalam bahasa lndonesia masih amatterbatas.
Maka ditulislah buku mengenai teknik desain yang benar oleh Saudara M. Gani
Kristianto, Kepala Lembaga Pendidikan Desain lnterior (LPDI) PIKA.
Harapan kami buku ini dapat membantu mahasiswa dan lembaga desain dalam
pendalaman masalah mendesain perabot dan mengurangi sikap asal comot atau
jiplak.
Terima kasih kepada penulis, Saudara M. Gani Kristianto, dan kepada Saudara
lgnatius Susmadi yang mengoreksi bahasa.
Kami berbahagia sekali bila langkah kecil buku ini segera disusul adanya pe-
nyempurnaan dengan bantuan sumbang saran, pendapat sefta kritik dari para
pembaca.
Br. P. Wiederkehr, SJ
!
KATA PENGANTAR
Seiring meningkatnya taraf hidup, meningkat pula citra lingkungan hidup. Kita
melihat lingkungan seputar kita, berdiri dengan asri rumah-rumah idaman, berdiri
r dengan megah pusat perkantoran, pusat perbelanjaan.
Menyadari keadaan ini dan didorong niat membantu mengatasi keadaan di atas,
kami mencoba menghadirkan buku ini, sehingga apayang menjadi kebutuhan kha-
layak banyak, dapat ditunjang mengiringi kemajuan yang tidak mungkin berhenti.
Sumbangan kecil ini kami sadari masih banyak kekurangannya. Semua sumbang
saran yang membangun demi kesempurnaan buku ini, kamiterima dengan besar
hati.
Selain itu, kami dengan tulus mengucapkan terima kasih kepada Bruder Paul
Wiederkehr, SJ selaku Pimpinan Umum PIKA yang mendorong dan mendukung
terealisasinya buku ini. Juga tak lupa kepada Sdr. lrmina Mariati dan semua yang
terlibat dalam masalah teknis penyelesaian buku ini.
Terakhir, semoga buku ini bermanfaat. Amin.
vil
DAFTAR ISI
KATA SAMBUTAN V
Perkembangan desain 6
tx
DESAIN YANG BAIK DAN BENAR
BAGAIMANA DESAIN
YANG BAIK?
K0tN:ST IUKSt,\
- tujuan pemakaian,
- keinginan pemakai
- fungsi perabot,
- bentuk/kesan/penampilan luar,
- bahan yang dipakai,
- konstruksi, KONSTRUKSI
- cara pembuatan,
t
7
3. Proporsi.
1i
KONSTRU KSI
u_
s- DESAIN PROPORSI
Kejujuran konstruksi
Bahan - Fungsi
Misalnya: Bahan rotan tampil dengan karakter alami
dan luwes tersendiri.
tahan bahan
kimia: formika
)
mudah dibersihkan
Bahan - Bentuk/Reaksi
Misalnya:
bentuk lengkung: pipa, rotan
modern: kaca, stainless steel
Bahan - Konstruksi
Misalnya:
Bahan plastiktampil dengan kesan fungsional
dimensi besar: kayu lunak tinggi.
- beban
dimensi kecil: logam
- beban
rG)ffi
WiYry
Desain baru merupakan kesatuan
sesuatu unsur yang lama dengan
unsuryang baru. Unsuryang lama
dapat berupa: kebudayaan, era
zaman, cara pengerjaan. Dan
unsur baru merupakan perkem-
bangannya.
Sumber-sumber
BAHAN
lama/tradisi trad isional (KAYU)
PENGERJAAN/
Bahan (kayu). PERALATAN
i
I
I
8 I
I
Pada perjalanan hidupnya, setelah
berburu, manusia mulai menikmati
kehidupannya. Mulai muncul orna-
men-ornamen ukiran sederhana/
primitif pada perlengkapan-per-
lengkapan yang dipakai (memper-
ffi
rutr;a= '
**YJ" /l[**]''-l
indah). Perkembangan terjadi ber-
samaan pada bidang musik, tarian Y
dan warna.
";FlQ. J:*U\:
Desain Athena merupakan puncak
desain kultur (Phytagoras dan Pla-
qdf
to), sehingga sampai saat ini selalu
dipakai sebagai dasar desain.
DESAIN
DAN MASYARAKATNYA
I
" (EKAYAAN
pakai pada sekelompok masya- I BANGSAWAN . A:PRESENTATIF
'10
MANUSIA_ERA-KARYA
! Gaya Kubisme
11
Pelapisan dinding dengan papan
kayu dengan sambungan secara
alami menurut bentuk pohon yang
ada. Pada era ini bahan-bahan
alami ditonjolkan. Orang mulai
bosan dari reaksi bahan-bahan
industri yang mati monoton.
12
FAKTOR.FAKTOR DASAR DALAM MENDESAIN
1. Fungsi.
2. Konstruksi.
3. Proporsi. KONSTRUKSI PROPORSI
'13
FUNGSI
--t-
Norma tubuh manusia.
Ukuran-ukuran perabot harus di-
dasarkan pada ukuran tubuh ma-
nusia pemakai.
Norma penanganan.
Hal-hal praktis yang berhubungan
dengan saat perabot diPakai, mi-
salnya: tinggi laci - Pandangan ke
dalam laci,
jenis barang pada bidang letak atau
dalam laci.
a
14
t___+
Norma benda. *
Ukuran-ukuran benda yang akan 1 ,- r---\
'-\-/
disimpan dalam perabot.
.l TI Y] =\-/
A7
r
nyai ukuran standar industri.
A0
15
KONSTRUKSI
Ketentuan konstruksi:
Ketentuan-ketentuan yang ber-
hubungan dengan konstruksi, mi-
salnya:
sifat bahan, ukuran bahan, pele-
takan bahan dan sebagainyayang
berhubungan dengan kekuatan,
sebagai pendukung fungsi.
16
Pengaruh konstruksi pada ben-
tuk (suatu contoh).
TJ4I
Konstruksi pintu yaitu: lll I
W
I
Mii Il".
Ferpl:sur i;li alr tlrsi,.nal
-l-l
I'ropi:it i .lau i rr' r r 17
PENGETAHUAN KOMPOSISI -
PROPORSI/ ESTETIKA
lr'Jdrtf,r \ .e CoebLELef ) I
Lajur biru
226,140, 86, 53, 33, 20,13,
Lajur merah
183, 1 13,70, 43, 27 , 16
Menurut Le Corbusier
27 Tinggijongkok
43 Tinggi dudukan
70 Tinggi meja oo.o.o
86 Tinggi bidang kerja -oo
(J r-1 -
113 Tinggi mimbar \.-
vlJl=ll I )tl.
140 Tinggi bawah jendela untuk
183
gedung bertingkat
Tinggi kepala
fr:n-lt-
21 4t 7A
ftfiTfr
86 -,',j 140 181
18
Potongan Kencana
Potongan kencana
dalam bidang segilima.
Cara pembagian
suatu garis lurus menurutpotongan
kencana.
I -M- ,l , ,l
0,518 0,382
ffi
t
Potongan kencana dalam
segi empat
n
tl
ll
I
I'
dan +
L
lrl
f-t
perabot almari.
19
Pengaruh proporsi pada bentuk Tonpo tEongon
ffi [Il-l
dapat dilihat, misalnya Pada:
bidang segi empat, bidang bujur
sangkar dan segi empat Potongan iffiffi ilnxilflnnfi[xfrI
Jarak
Pembagian dengan raster
Pengulangan ukuran mengha-
silkan suatu irama.
Permukaan almari
N
Profil
(U ntuk prof il yang baik dan benar, -
lihat fungsi dekor)
20
PENGETAHUAN KOMPOSISI -
PROPORSI/ESTETIKA
DASAR PENGETAHUAN
yaitu:
- reaksi garis, bidang dan bentuk,
- reaksi besar-kecil,
- susunan,
- irama,
- keseimbangan,
- warna.
Garis
Macamnya:
-garis horizontal,
-garis vertikal,
-
-
garis diagonal,
garis patah, IIIII ll%lllllll llllllltr
-garis lengkung.
SifaUreaksi garis
Garis horizontal:
- melebar,
- dingin,
- keras,
- lugas,
- tenang,
- erat dengan bumi.
21
Garis verlikal:
- aktif,
* mengarah ke atas,
- keras.
Garis diagonal:
- aktif,
- dinamis,
- hidup,
- tidak tenang,
- ramai.
Garis patah:
- keras sekali, BATU PADAS - 6UNUN6
- tidak organis,
- kaku.
Garis lengkung:
-lembut,
-lunak,
-lemah-gemulai.
ar
it
SifaUreaksi bidang
Bujur sangkar:
- keras pada 4 sudutnya,
FllTl+
tt
E*-r
- tanpa arah,
- netral, +lr
- diam tak bergerak, JL
\,/
- tenang.
--
:
Persegi panjang: l:
22
Segitiga:
- mengarah pada 3 sudut tajam-
nya,
- keras.
Lingkaran:
- tanpa arah,
- merangkum,
- tertutup,
- tenang.
Besar - Kecil
Besar
- mendekat
- berat
Kecil
menjauh
ringan
[ [r*.
Susunan oc
OO.r
otl
otr
oo
oo
1. Susunan tak teratur, sulit dipa-
rJLJ
OE otl trtr
tl
hami otl otl Etr
2. Susunan teratur trI
3. Susunan berbentuk
ii 0
I
t
Bagian-bagiannya (atas, tengah, ,.t- \__
bawah)
a
I 2 J 4
23
1. Susunanalmaridindingtakjelas
,
\\j\ ' f--
lr
tI rl)
\t
lrama
1. Raster sederhana
2. Raster berirama
ffi
3. Raster berirama asimetris
4. Raster ritmis bebas
L il
4
24
Keseimbangan
'\?'-.h
Untuk pemeriksaan akhir suatu
komposisi.
Baik kalau ada keseimbangan
(optis - lewat kesan pandang).
I
1. Satu besar dengan satu keci[,
terasa tak imbang.
Warna
- memper- - memperluas
sempit
- berat - ringan
- menjauh - mendekat
- tidak - menonjol
menonjol
25
Bahan
26
REAKSI POLA ELEMEN DASAR
elemen dasar
Jarak
1. Berjarak sama
2. Berjarak tidak sama
Arah
1. Arah sama
2. Arah tak sama //// \/x/
Bentuk
1. Bentuk sama
2. Bentuk tak sama
((K 6,4
Ukuran/besar kecil
1. Ukuran sama
2. Ukuran tak sama ffiffi mffi
Letak
1. Letak sama lllllllli]lr]llllnfll
27
2
Susunan
1. Susunan teratur
M-MM N%
2. Susunan tak teratur
Gabungan
1. Bentuk, jarak, ukuran, letak sa-
ma, susunan deret
2. Jarak, ukuran, letak tak sama,
ffi ffimffim
susunan mengelompok.
2.
tegak dan datar.
28
1. Segiempat memanjang dan lflllT[]Itlll
**mmffi
1. lrama dengan ukuran besar
yang merata sebanding.
2. Tegangan olehbesarkecilyang
kuat.
29
1. Bidang terbagi oleh lebar lajur
sama.
30
Pemakaian pengetahuan
komposisi pada permukaan
perabot (pintu)
Pintu rangka
1. Panel horizontal ii t1
Pintu lembaran
31
Peletakan susunan laci
1. simetri
2. asimetri
2
3. asimetri
4. berderet
Pemakaian pengetahuan
komposisi pada almari dalam
tembok
r r
32
4. Bagian depan rata dengan pe-
nekanan pada elemen batas
horizontal (alur bayangan) I
I lr
I \il l\
5. Bagian depan rata dengan
tekanan pada letak susunan laci
asimetri. 1-
f- J_-
Pemakaian pengetahuan
komposisi pada perabot dindi ng
2. Tanpa tingkap.
33
3. Pembagian dengan susunan
ar ah horizontal asi metris.
34
KESESATAN OPTIK
35
Sebagai pemeriksa untuk meng-
adakan pe rbai kan - pe rbai kan y ang
perlu pada suatu desain bukan
hanya pada hasilgambar, melain-
kan pada hasil jadi akhir (Perlu
diperhatikan: gambar bisa bagus
tetapi hasil berkurang, karena Pe-
ngaruh kesesatan optik.
Pengaruh pembelokan.
36
l
t
Pada desain suatu dinding ruang.
1. Ukuran suatu dinding ruang
akan terubah, misalnya oleh A_
pengaruh kesan arah bidang \r
pintu.
2. Ukuran suatu dinding ruang
akan terubah, misalnya oleh
pengaruh kesan arah almari.
i
2.
kesan panjang makin tidak te-
rasa panjang.
Pada koridorpanjang diadakan
pemendekan.
@ ffi
KESESATAN OPTIS PADA
PERABOT
M ffi t
Pengaruh arah serat kayu (masif
atau finir) akan bereaksi seperti -l ri til/\\r
i \'
\\ \1 r 1
garis.
+
37
Pengaruh ketinggian memandang
atau sudut pandang.
Pemasangan pegangan pintu yang
pada gambar terencana bagus (di
tengah)akan berubah. Bagian ba-
wah lebih pendek oleh ketinggian
memandang.
Begitu pula lebar kayu yang ter-
pakai. Supaya sesuaidengan ren-
cana, perlu perbedaan ukuran kare
na letaknya.
38
1. Pada laci tersusun
? ll"
II
t_l
39
Pengaruh gaya statik optik. e
40
KESALAHAN PADA PENYAM-
PAIAN MELALUI GAMBAR
Begitu seterusnya.
41
Pada kaki lengkung.
Perlu diperiksa lebar lengkung
rencana melalui gambar pandang-
an atas.
a'adalah besar lengkungan hasil
pandangan pada benda jadi.
Maka coba gambar ulang bentuk
o
lengkungan dengan lebar a'(pan-
dangan hasil jadi). Bila lengkungan
terlalu besar perlu ada perbaikan
(dikecilkan).
KEMUNGKINAN MEMBENTUK
Cc;o Perobot
DARI KONSTRUKSI
Kemungkinon
42
GAYA PERABOT
r Gaya Papan
Lembaran papan masif yang men-
dominasi perabot.
Gaya rangka
Gaya Kubus
43
KAKI
Permainan elemen kaki.
44
Almari dengan penyangga rangka
kaki lurus rata dengan sisi almari.
45
Kaki rangka rata dengan perabot.
46
Kaki rangka U pada bagian muka
perabot masuk ke dalam.
Kaki tiang.
47
Kaki rangka Uterbalik dengan sisi
lebarkayu dibagian muka perabot.
4B
PINTU
] Pintu dapat melalui:
- konstruksi pintu,
- letak pintu.
Konstruksi pintu:
- konstruksi papan masif,
- konstruksi panil bergaris,
- konstruksi rangka,
- konstruksi papan lembaran finir.
Konstruksi rangka:
1. dengan panel bergaris,
2. dengan panel bersponing.
49
Konstruksi papan lembaran de-
ngan finir:
1. dengan finir horisontal, '
2. dengan finir pola bata.
l
bagai bingkai.
50
Konstruksi rangka:
1. konstruksi sudut rangka ver-
m ,m,m
: stek,
2. konstruksi sudut rangka tong-
gak terus,
3. dengan lebar bingkai berva-
riasi,
4. dengan panel bersponing,
5. dengan panel bergaris tegak, ,m .W,H
FEh
6. dengan panel bergaris datar,
7. dengan panel rata rangka,
8. dengan panel masuk,
9. dengan panel keluar,
t%
--'-\1,.1
\---.\
1
10. dengan panel bergaris rata
rangka.
K 7,N ffi%W
Konstruksi lembaran dengan finir:
1. dengan finir tegak,
2. dengan finir datar,
3. dengan finir sambung meman-
jang,
4. dengan finirsambung melebar,
5. dengan finir sambung perem-
pat,
6. dengan finir sambung berpa-
sangan,
7. dengan finir sambung berderet.
51
Penutupan sisi tebal lembaran:
1. penutupsisi tebal tersembunyi,
2. penutup sisi tebal tampak,
3. pertemuan sudut penutup sisi
tebal verstek,
4. pertemuan sudut penutup sisi
tebal biasa,
Posisi pintu:
52
pintu terpasang keluar (dengan
sponing),
WK
KECENDERUNGAN MODE
53
r
Gaya kubus
Menonjolkan bidang-bidang se-
derhana
54
DEKOR PADA PENAMPILAN
PERABOT
Dapat melalui:
- keindahan konstruksi,
- gambar/pola,
- warna,
-
ffi ffi
macam perlengkapan,
- macam bahan,
- macam profil.
l-..i:-l:--1
--:-=-=
Keindahan konstruksi.
1. Dengan alur-alur panel lebar.
E
2. Dengan panel bergaris tipis.
3. Dengan pembedaan lebar pa-
nel.
4. Dengan panel berprofil.
5. Dengan variasi rangka.
m m
I-=- t_F-t_J rf--------------r-l
55
Keindahan konstruksi
Sambungan-sambungan yang
dipakai.
1. Sambungantepi(tersembunyi).
56
KEN|UNGKINAN PEMAKAIAN
DEKOR
Gambar/pola
Y^-r
-,-) \,'AY\
xxx
\Z--\
Dengan warna.
Dengan profil.
t_
\\
57
Dengan bahan.
58
NORMA
\ N1RMA UMUM
I ozs I
,[ioo J
#lersl
59
Norma ukuran gerak inidigunakan
untuk memberikan batas-batas
minimal yang diperlukan dalam
aktivitas sehingga prinsip peman-
faatan ruang bisaterpenuhi. Ruang
yang kecil, tetapi berfungsi maksi-
mal. Situasi macam inilah yang
diperlukan oleh tuntutan jaminan.
. 500
l-J
ffi
I srs J
60
1. Tinggi pelayanan maksimum
sikap berdiri.
a
2. Tinggi pelayanan minimum
sikap berdiri.
1. Kursi kantor
2. Kursi makan
1. Kursi santai
Kursi minum
2. Kursi istirahat
I qoo - tooo I
61
1. Duduk tegak kaki melunjur
2. Duduk berbaring kaki meluncur
1.Setengah berbaring
2. Berbaring
62
NORMA TINGGI
sk;
&
o
o
o
Tinggi duduk minimal
t
o
I
I
j
6 -il
Tinggi meja ketik o
@
o ll
!
a
o
o
O
o
Tinggi meja bar/mimbar
,(,'
Tinggi letak tundan
N
F
o - t\da
_--==a-- ll
- -/<
t\
Tinggi ruang minimal
I
63
NORMA MENUBUT
LE CORBUSIER
64
- Benda
- Perabot t-t
100
v-1
Ruang-ruang yang ada
\---7--I
:+ =l
I
_L-_t
ht
U{ [{
-R. tamu/keluarga
-R. makan/dapur
@4 oTl o+ 1
ol
ot
o1
-R. kerja +
-R. tidur
_1
-l
ffir
RUANG TAMU/KELUARGA
A -.1
L),
r 100
tE_1
Norma benda
rir
trl
/ l{t'\
,.,{^.',)')t
ffi
65
Ukuran-ukuran buku, majalah di-
perlukan untuk perancangan al-
mari/rak buku bacaan di ruang
fl
T
j
tamu. Perlu diperhatikan bahan
penyangga buku serta ukuran te-
balnya, sesuai dengan berat buku.
Perlu juga diperhatikan stabilitas
l-)
perabot dengan isi yang berat.
t4;
t'
UKURAN mm Lebar
JENIS ppn letak
a b
Literatur/
hiburan 150 220 180
Buku pegangan/
kamus 190-200 250 220-250
Album 2s0 290 250-260
--------------r *20
*uo yo-*
+--900
' ---- .
mGXilTtr-
Pspon letok
66
Norma perabot
Perabot tunggal
160
-,i
Rak buku dengan bermacam-ma-
cam ukuran lebar papan letak:
b. dengan rel.
67
1. Kursi tamu r l+80
-r-t I
3. Kursi baca
%
I >\),/ I
I rrml
a ffi /--\
5. Tinggi meja kerja ringan/tulis 0
/6\
l:-)
w, 1\
68
6. Rak minuman
7. Tinggi lampu
Tinggi pesawat TV
69
RUANG MAKAN
Norma benda
+
digunakan. Perhatikan juga berat +
isi, sehubungan dengan pemeliha-
raan bahan dan penentuan tebal
penyangga sefta stabilitas perabot.
2LA
7C0
70
Norma Perabot
t Kursi
ll a
di bawah bingkai meja atau pan-
jangnya dikurangi. J- f-N=*/_-N
(
'-f
El { l)'^
-
J)"
i t_/ \
1---------------
lll
71
Meja
Jarak a =
kurang lebih 300 mm,
supaya ketinggian meja cukup dan
kaki leluasa bergerak.
72
m
Kemungkinan konstruksi kaki o o
1.
-Tr
Dengan gaya rangka biasa
2. Dengan gaya papan __-],L
3. Dengan gaya tiang atau kotak/
I t 4--., f1\
boks
li()
rJolW
v
,?^
/l211-a\D\
73
Almari penyimpan perlengkapan
r,5o - 5oo I 9m 1
?
_
Almari kaca
74
RUANG KERJNMENULIS/
KANTOR A0 840 , 1190
A6
A'I 41 840 x 594
A4 A2 t20 * 59 rt
Norma benda A3 120 x 297
A5
A1 210 / ?97
45 110 x 118
A3 A6 105 x 148
Norma kertas:
N 105x 74
A8 52x 7+
majalah,
B1 250 x 351
t1 ?29 x32\
t5 2?9 *16?
amplop, C6 111 x 162
C7 114 x 81
I, ll0
-- r-**--+
map gantung,
ru\A E ffi
+ +
75
w W
w
1. Papan miring
2. Kotak/laci kartu
Buku tulis
Buku ekspedisi
4z'
76
Stofmap folio
Snelhechter folio
77
Norma Perabot
Meja
I
Bidong te lok j
-----------+ ____!_-
I
I
I
I
Brlo.no kerio I
l
l
I
I
7B
Laci map gantung
i.lo
i--f_
I
16001
t-t
Meja ketik
Standardisasi ukuran
79
RUANG TIDUR
Norma benda
;l
|
_l
U,i-l1F,
,_: f# I ,,ffi
lU tt *
,)"!;r'
rl :i
=l
I
-+
A
f]-r
fill =,'
lll{\=l
t/1 l--\ I
I aso lf
.g
\p
80
Ukuran pakaian menentukan
--+
pembagian almari bagian dalam l) >\-//l
\( \
menjadi2, 3 dan lebih arah vertikal
dan horisontal, dipakainya tundan
11 llJ=
li
/l I
\-r /rl l:
\_>t
atau laci, termasuk jumlah dan j l!1sl
! -r! I I
ukurannya. --r1-=
]--tl-r I
|
f-+ 540 - f-
i 180
JAS LAKI -LAKI
A1
(4_t
?
r::-\
\tA/ \-1\J
"I
-l
:l
U1 -.--"\_ .|
(ll
.), ) lr-l-
\ \l-' ,/glr
----'-J-
_l 0 210
Ielono pon;ong
// /-()
,/ /t',/
N^
,a>. "-f'\ ,/
t-r'r/--l .4
<'.<:7-\z
KEI.IEJA LAKI- LAKI
150x250x 60-80
81
Norma perabot
Almari pakaian
r
t-+
m 1000 -1200 r
}rIl
l1-l
+ra+
M
{Effiffi
'ry-
J14o- 5oo I I 10oo - ,200 .
V_
Laci
Benah malam
4rtr-E
{r4r+
82
Cermin
*r_tJ
\.
-\
itl
.,J
,,)
Toilet
Laci jangan terlalu dalam atau
terlalu tinggi. Kurang fungsional
dan kurang hemat. ! 100 1200 l
[t;f ,T,[,ft1
I :=-zz- -,1
--Ve"
' -o---, -
-
Almari kotak (kepala tempat tidur) min 100.200 cm
83
Pakaian yang digantung di dalam
almari, ada yang panjang dan ada
yang pendek. Bila kedua kelompok
itu (kelompok pendek dan kelom-
pok panjang) kita pisahkan, di ba-
wah bagian kelompok pendek ter-
dapat ruang kosong.
Konsisten dengan prinsip fungsi,
maka pemanfaatan ruang secara
maksimal harus diterapkan. Maka
di bagian ini, kita berkesempatan
menempatkan rak terbu ka atau rak I rao
.f-i1. I roo
84
Pembagian almari 2 pintu.
+-f
B
f-+
85
-_T-
86
Pembagian almari 3 pintu.
ql
Ada lagi pemecahan lain (gambar
bawah). Bagian rak terbuka untuk
o1
\',,
+-
pakaian lipat tersendiri; bagian
tengah untuk kelompok pakaian I
ri
-j--
gantung panjang dan bagian ke- i.j0
i 580 ?50 |
rlt
jtlr
(]
?.il
llri
r-\
87
Pembagian almari 4 pintu.
88
Pembagian almari 4 pintu.
(l
Gambar samping atas: bagian ke- r\
lompok pakaian gantung pendek
LJ
yang luas disatukan dengan bagian
| ,^, tJ
pakaian gantung panjang sehingga U
kalau pintu dibuka, ruang simpan
ini terasa lapang. Karena bagian
1l
ini memerlukan tiga pintu, maka l/)
yang perlu kita pikirkan ialah tempat
pemasangan engsel pintu yang di + *L4-J6 [ t$ { sb +
89
FAKTOR-FAKTOR (YANG MEM-
PENGARUHI) DESAIN
Proporsi
yong tepol
1. Pemilihan bahan.
2. Hubungan antara bahan dan
konstruksi yang tepat.
3. Pem buatan proporsi yang tepat. Pemilihan
ben t uk
4. Pemilihan bentuk.
5. Pemilihan dekor.
6. Pemilihan warna.
PEMILIHAN BAHAN
POL A SAMA
POLA KAYU POLA KAIN
{ mmoi )
Dapat dipilih sifat-sifat bahan yang
sama atau sifat-sifat bahan yang
kontras, dengan melihat reaksiba-
han-bahan yang akan dipakai (ro-
tan, kayu, plastik) itu sendiri.
90
HUBUNGAN ANTARA BAHAN
DAN KONSTRUKSI YANG
TEPAT
9'1
r
I
I
'l
PEMBUATAN PROPORSI
YANG TEPAT
- potongan kencana
AB
POTONGAN KENTANA
Reaksi proporsi
1. Garis atau warna bereaksi sa-
ma. 1
92
mffi
Proporsi terasa berbeda. Bidang
almari terasa penuh sampai bawah.
ti iil
,t!l--
F------
Proporsi diperkuat dengan mema-
sukkan kaki. Bidang kotak almari
terpisah dari lantai.
il\F- E@
PEMILIHAN BENTUK
93
7
Gaya papan:
Suatu gaya dengan ciri utama: dua
dinding sampingnya terdiri atas
satu lembaran papan yang turun
dariatas ke bawah. Dan bagian ini
cukup menonjol.
Gaya rangka:
Pada gaya ini, secara konsekuen
semua bagian pembentuk perabot
(pintu dan keempatdinding almari)
berupa rangka dan panelnya.
Gaya kaki:
Gaya yang menonjolkan struktur
kaki dengan jelas penuh dari atas
ke bawah.
Gaya kubus:
Gaya yang menonjolkan bentuk
kubus. Bagian lain (kaki misalnya)
dikecilkan peran penonjolannya.
94
Gaya pada suatu era
95
r
f
i
Kecenderungan mode.
Contoh:
Gambar 1 :
Gaya rural/pedesaan
Menampilkan kesan kejujuran, ke-
sederhanaan, keindahan alami.
Gombor 2
Gambar 2 :
Gambar 3 :
Gaya lengkungan-lengkungan
yang timbul oleh penemuan pipa
(bentuk-bentuk bulat) atau teknik
metal.
96
Siapa si pemakai
rakat.
Sebagai contoh:
:
Gambar I Gayaseorangremaja
laki-laki di kota.
:
Gambar ll Gaya seorang Pim-
pinan perusahaan se-
tengah baya. et
Gambar lll: Gaya petani Pedesa- A
Ir tl
an. H
ffi
Gambar lV: Gayaseorangwanita .iTI
\IL
karir setengah baYa
yang membujang.
97
T
{
i
PEMILIHAN DEKOR
PEMILIHAN WARNA
98
LANGKAH.LANGKAH MENDESAIN PERABOT PESANAN
Data Pemesan
- Keinginan/kesenangan
- Masalah bentuk
- Gaya perabot Doio Pemeson:
- Bahan - ke rngino n, kese
- tujuon
- Perlengkapan
- Keinginan pada saat penangan- Soron-soron dori pro-
dusen/peroncong
an, misalnya mudah dibersihkan
dan sebagainya.
- Rencana penempatan Pemilihon bohon don
konslruksi
- Ukuran-ukuran setempat
- Status Pencoriqn bentuk kosor
- Kebiasaan hidup, kerja ( lonpo skolo)
Saran Perancang
ngan harapan.
Gombor rehcono dipro-
duksi
9g
T
,F
100
* masalah adanya instalasi,
misalnya skaklar, lampu, pipa
air atau gas dan sebagainya,
* warna yang sudah ada,
. gaya yang sudah ada supaya
perabot baru dapat serasi
dengan lingkungannya.
+
- Status untukdijadikan dasar ide.
101
Rencana bentuk/ide kasar Pemakai?
- Jenis kelamin
gaya Yang - Umur
- Buatlah beberapa - Jabatan/Profesi
-
mendekati keinginan pemesan.
Data-data pemesan diusahakan
semaksimal mungkin bisa ter-
wujud.
,$r, -
-
-
-
-
Hobbi
Temperamen
Kecenderungan bentuk
Kecenderungan warna
Kebiasaan kerja
Skala 1 : 10
102
Untuk itu ide perlu diwujudkan de-
ngan lebih mendekati kenyataan
lagi dengan gambar skala/terukur.
Sering terjadi apa yang dalam IDE.IDE
gambar sketsa baik, dalam gambar DESAIN
(PERKIRAAN)
terukur menjadi tidak baik lagi, tidak
sesuaidengan ide pertama, bukan
saja soal bentuktetapijuga ukuran
bahan, reaksi bahan, penemPatan
perlengkapan dan sebagainya.
UKURAN
UNTUK FUNGSI
(REALITA)
Gambar Pesanan
103
Pemeriksaan Gambar Pesanan
oleh Pemesan
ffi
Harapan pemesan perlu diperiksa
lagi melalui gambar pesanan.
Apakah apa yang diinginkan
dengan wujud awal(masih abstrak)
sudah sesuai dengan rencana
wujud akhir. Bila hal itu sudah co-
?
o
v7r
?o 7!
cok, selanjutnya gambar diproses
untuk diproduksi menjadi barang
jadi lewat gambar kerja. Bila masih
diinginkan perubahan-perubahan
berupa penambahan-penambahan
atau pengurangan-pengurangan
dan sebagainya atau bahkan di-
perlukan perubahan total dari awal,
maka perlu dicari lagi bentuk baru.
Selanjutnya proses diulang dari
semula.
104
TEKNIK MENGGAMBAR
TUJUAN UNTUK:
1
- mewujudkan ide secara kasar, \
1. Perabot
2. Denah rumah/situasi
3. Konstruksi/teknis
105
PERALATAN
Sikap:
- tangan rileks, bebas
PERSYARATAN GARIS
Srdd
X
garis, sudut yang kurang baik X x
l.
Sombung goril
x
LV
t------_l
I x
I
106
MACAM GARIS DAN BENTUK
LATIHANNYA
107
Garis lurus miring ke kiri
108
Garis lengkung
\
\
/c_ ('--..
[ \-"-)
)
\
-"-
n
\ '_____-----r (
\\ L-<--)
><?
\, (--=.a'-
l(\\--7 )
\ C--<2
\7=-_ \
1 .l=<:: \
I
' 'za-,-= ---"''
II ,e-a
-:a-
l -1-a
(
ar<_ \
i C.z.-- ,)
)r
\v
) ( ---'->
'\ >+J
109
Lingkaran
- Latihan peftama:
lingkaran dibuat tanpa terPutus .= -.
dari luar ke dalam. Latihan kedua (((@'t
-
dari dalam ke luar.
Usahakan lingkaran sebulat
'1\!//
\-.,'
-\\'-l
mungkin.
- Supaya lingkaran tetap bulat, ja-
rak antara garis sama.
Komposisi lingkaran
110
Komposisi kotak
111
Komposisi segitiga
'- diusahakan
Semua garis miring dan datar
sejajar (sudut tetap).
112
Komposisi garis lengkung
- Lengkungan-lengkungan dibuat a^
//-r2-
dari kecil ke besar dan sebaliknya
u/////)^
V //t/o,-t
tanpa terputus. "UUI/D
u"v
//,
TEKNIK MEMBAGI GARIS
114
TEKNIK MENGGAMBAR
AXONOMETRIE
Perspektif kavaleri
+_c____+
Kemiringan 60o. Panjang keda-
laman 1/3 panjang sebenarnya.
115
Proyeksi Dimetri
116
Proyeksi lsometri
\ Benda miring dengan sudut kiri30"
dan kanan 30". Tinggi dan keda-
laman benda dalam keadaan se-
benarnya 1 : 1 :1.
- kubus
- segiempat panjang
- piramid
- silinder
118
Pada gambar piramid
- tentukan bidang pandang,
- selanjutnya bentuk dasar piramid
dengan garis diagonalnya,
- tentukan tinggi piramid berda-
sarkan perpotongan garis dia-
gonal bidang dasar.
r:i
URUTAN GAMBAR SKETSA
Proporsi
120
TEKNIK MENGGAMBAR
PANDANGAN
121
Benda tamPak Pada gambar Pro-
yeksi miring.
- Pandangan muka
- Pandangan atas kanan
- Pandangan samping
122
Urutan gambar pandangan
Bagian-bagian utama.
1:
TEKNIK GAMBAR PERSPEKTIF
PENGERTIAN
bentuk
ukuran
pembagian
124
Penting untuk perancang
-a
'-lir
126
Dengan menggeser titik pandang,
dihasilkan orientasi bidang ke-
dalaman yang terpandang ber- \t
beda.
+
t, )*
e.
/
Kerucut pandang
KERUCUT PA'{DAIS
7
,+^ I
\ -'.'
i - *I'
!r n
Y
Bila ternyata benda Pada salah
satu pandangan (atas/samPing)
tidak masuk ke dalam kerucut
pandang, perlu diadakan koreksi
jarak titik pandang (mundur/maju).
128
Lihat pada ilustrasi tampak sam-
ping. Si pengamat harus mundur /l
\-1
supaya benda masuk didalam ke- \
rucut pandang. Teknis pelaksana-
I
./
an gambar konstruksi perspektif-
nya: dari sisi luar bawah benda
(dengan sudut 60") ditarik garis kaki
segitiga pandang yang memotong
garis ketinggian pandang (tinggi
cakrawala). Di situlah tempat berdiri
pengamat supaya hasil pandangan
baik. Setanjutnya, tempat berdiri
pengamat yang baru, dipindahkan
ke gambar denah.
a
KONSTRUKSI PERSPEKTIF 1
TITIK MATA
Gambar denah
{t'. tr
.r3".,
"I
i
130
Gambar perspektif
131
KONSTRUKSI PERSPEKTIF 2
TITIK MATA
Gambar denah
ffi
- - --l- IiM rlilr"riilll ./
Gambar perspektif
132
Ukuran-ukuran sebenarnya yang
terskala (sesuai dengan skala
tgambar) diukurkan pada bidang
gambar. Untuk kedalaman sofa di
sebelah kiri, untuk lebar sofa di i
JJ
TEKNIK MENGHIDUPKAN
GAMBAR
TUJUANNYA
134
TEKNIK BAYANGAN
gelap terangnya.
- Adanya bayangan yang jatuh
pada bidang lain.
sinor/cahaya
J
<-
<- slnor.'
/cat'osP,
<-
Sudut jatuh sinar
136
1 \X \/
TttflllmlilUmmmtll[til]-o Tt+rmurmgffimM
+ lebo'
+ boy.rg.-
7
Pintu sorong (pertemuan tengah).
138
SIMBOL BAHAN SEBAIKNYA
KAYU
- bukan gambar natural, cukup se-
.
.\
--:..-......--\
,)
cara simbolis, ..-.- ., ;. jongon nolurol
simbol sojo
1: 20= halus
1 : '10
= lebih keras
1: 5 = lebihkeras
.- /-- - --)
serot leoih hidup
:1= g1
=gg =v
Anyaman (segi delapan) tak perlu J:1 YV =i ==f,
v9 S:
merata. =!;=!
,,
Anyaman rotan rapat.
Kaca gelap. t-
Kain
Pipa logam
I
BENDA-BENDA DEKOR
140
MENUJU DESAIN KHAS INDONESIA
DASAR PEMIKIRAN
141
BEBERAPA CIRI
DEKOR TRADISIONAL
142
KOMPLEKSITAS DESAIN BER.
CIRI UNTUK MASA DATANG
*
Memang sebenarnya masalah
yang ada tidak terpecahkan de-
ngan mudah dengan pengumpul-
an ciri saja. Cara hidup dan situasi BERAlUS
dua masa, masa lalu dan sekarang, RA6AM CIRI
yaitu:
- pengaruh beratus ragam ciri re-
CARA HIOUP
gional,
XELUAR6A
- pengaruh komunikasi yang ser-
ba cepat.
- situasi politik (pelita),
- perdagangan.
- perkembangan ekonomi.
- urbanisasidesa ke kota (hidup di HUBUN64N eeNrux 3
bentuk-bentuk arsitektur,
cara produksi (teknik) baru,
cara hidup keluarga.
-
lf
rf
l
143
PERDAGANGAN/PASARAN Peniax
t PERABOT DENGAN BENTUK - prd
ir- prod
Bentuk dipengaruhi oleh produsen.
Produsen menentukan konsumen.
Konsumen menentukan kebutuh- Produ
an. - Dioi
urn t
( KONSUMEN
i
DENGAN PERABOT
I
I
- konsumen membeli karena untuk
sesuatu yang tidak dimiliki orang
PAHAM AKAN
lain.
i - konsumen membeli antara harga
BAHAN,
KONSTRUKSI, DSB
dan kebutuhan barang sesuai,
- konsumen membeli sesuatu
yang dipahami, misalnya bahan,
konstruksi dan sebagainya.
144
d
Perilaku konsumen melahirkan:
- produk masa,
ar- produk pesanan.
Produk masa
- D,dasarkan pada kebutuhan
tl s'1.
KONSUMEN
Produk pesanan
- l,{er:e'u<an konsumen yang
r^e-ge:a'.ir perbedaan antara
proor.r{ masa dan pesanan.
- Harga eDrn mahal.
}L ;-l
rr I 145
:k:al
, Ir.