Puasa Dalam Agama Humanistis
Puasa Dalam Agama Humanistis
http://www.mediaindonesia.com/news/read/107999/puasa-dalam-agama-humanistis/2017-06-08
Puasa dalam Agama Humanistis
Karena itulah, dalam hadis di atas, Nabi SAW menegur 'Utsman bin
Mazh'un karena telah menelantarkan tidak saja dirinya, tapi juga
keluarganya. Logikanya, jika seseorang memang mempunyai hubungan
cinta kepada Tuhan (hablun minallah), seharusnya dia juga mempunyai
hubungan cinta sesama manusia (hablun minannas), dua nilai hidup yang
bakal menjamin keselamatan manusia, dunia-akhirat.
Kita harus memiliki pandangan positif dan konstruktif kepada sesama
manusia. Pandangan positif seperti ini hanya ada dalam agama humanistis,
bukan pada agama otoriter yang selalu melihat manusia penuh dosa dan
memandang Tuhan sebagai Mahapenyiksa. Islam mengajari manusia pada
dasarnya baik (QS al-Tiin, 95:4), sebab manusia diciptakan dalam fitrah
atau kejadian asal yang suci-bersih.